Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Nuriyadiansyah

NIM : 05101281823022
Prodi : Ilmu Tanah
Judul : Budidaya Tanaman Oyong/Kesek/Gambas

Pengertian Oyong
Gambas atau oyong atau potulo/petulo adalah tanaman sayuran buah yang termasuk
dalam famili Cucurbitaceae atau suku labu-labuan. Nama binomial (nama latin) gambas
adalah Luffa acutangula, buahnya berwarna hijau, kulitnya agak kasar dan dimanfaatkan
sebagai sayur. Tanaman gambas merupakan tanaman sayuran buah yang merambat sehingga
dalam budidayanya diperlukan lanjaran atau para-para.

Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Cucurbitales
Famili Cucurbitaceae
Genus Luffa
Spesies L. acutangula
Nama binomial Luffa acutangula

Syarat Tumbuh Tanaman Gambas / Oyong


Tanaman gambas atau oyong merupakan salah satu komoditi sayuran yang memiliki
adaptasi tinggi terhadap lingkungan dan bisa tumbuh pada berbagai macam jenis tanah.
Tanaman gambas membutuhkan sinar matahari secara penuh dan dapat tumbuh optimal pada
lingkungan dengan suhu rata-rata 18 – 24 derajat celcius. Tanaman ini rentan terhadap
kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik jika ketersediaan air cukup. Jika kekurangan air
tanaman akan tumbuh kerdil, berbatang kecil, bunga dan bakal buah rontok serta produksi
tidak maksimal. Tanaman gambas atau oyong tumbuh dan berproduksi secara maksimal pada
tanah yang subur, gembur, memiliki aerasi dan drainase yang baik. pH ideal untuk tanaman
gambas adalah 5,5 – 6,8 (netral) dengan kelembaban rata-rata antara 50 – 60%. Tanaman ini
tidak mengenal musim, bisa dibudidayakan kapan saja, baik pada musim hujan maupun pada
musim kemarau.
Persiapan Lahan Budidaya Gambas
Lahan untuk budidaya gambas atau oyong dibersihkan terlebih dahulu dari gulma atau
rumput liar. Kemudian tanah digemburkan dengan cara dibajak atau dicangkul. Buat
bedengan dengan lebar 80 – 100 cm, tinggi dan panjang bedengan disesuaikan dengan
kondisi lahan. Jika budidaya gambas dilakukan pada lahan datar atau sawah, sebaiknya
bedengan dibuat agak tinggi agar air hujan tidak tergenang dan merendam akar tanaman.
Tanaman ini tidak menyukai tanah yang terlalu basah dan genangan air. Jarak antar bedengan
adalah 2 – 2,5 meter.
Jika pH tanah dibawah 5,5 sebaiknya dilakukan penaburan dolomit atau kapur pertanian.
Dolomit ditaburkan dilakukan 7 – 10 hari sebelum pemberian pupuk dasar, dan biarkan
tersiram air hujan terlebih dahulu.

Pemberian Pupuk Dasar Budidaya Gambas


Pada setiap tanah sebenarnya sudah tersedia unsur hara yang dibutuhkan tanaman,
akan tetapi ketersediannya belum tentu mencukupi. Oleh karena itu perlu diberikan pupuk
dasar. Pupuk dasar untuk tanaman gambas antara lain pupuk kandang/kompos, TSP, KCL
dan ZA atau Urea. Perbandingan dosis pupuk TSP, KCL dan ZA adalah 2 : 1 : 1 (2 TSP : 1
KCL dan 1 ZA). Pupuk dasar ditaburkan merata diatas bedengan, kemudian diaduk hingga
rata dengan tanah atau ditutup dengan tanah saja. Biarkan selama 7 – 10 hari dan biarkan
tersiram air hujan sebelum pemasangan mulsa. Dosis pupuk dasar untuk tanaman gambas
disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah.

Persiapan Benih Gambas / Oyong


Benih gambas bisa diperoleh dengan membelinya di toko pertanian atau membuat
benih sendiri. Pilih benih gambas dari tanaman yang sudah diketahui kualitasnya atau
varietas unggul. Buah gambas/oyong yang ingin dibuat benih sebaiknya dibiarkan tua dan
kering dipohon. Kemudian biji gambas dijemur sampai kering sebelum benih ditanam.
Namun jika budidaya dilakukan dalam skala besar sebaiknya benih yang digunakan adalah
benih hibrida (F1) yang sudah teruji kualitasnya. Benih gambas hibrida (F1) produksinya
lebih tinggi daripada benih buatan sendiri (F2). Kualitas buah gambas yang berasal dari benih
F2 masih baik, akan tetapi produksinya lebih sedikit. Beberapa benih gambas hibrida (F1)
yang rekomended antara lain esenza F1, prima F1, sasi F1, miriam F1 atau hanoman F1.

Cara Menanam Gambas / Oyong


Sebaiknya bedengan ditutup menggunakan mulsa plastik untuk menghambat gulma
dan supaya kelembaban tanah tetap stabil jika musim hujan. Buat lubang tanam dengan jarak
70 atau 80 cm, jika budidaya dimusim hujan jarak tanam 80 cm. Dalam satu bedengan lubang
tanam dibuat satu baris yang dibuat ditengah-tengah bedengan
Benih terlebih dahulu dijemur hingga kering sebelum ditanam. Benih gambas bisa ditanam
langsung kelahan atau disemai terlebih dahulu. Benih sebaiknya dikecambahkan terlebih
dahulu agar tumbuh serempak. Cangkang / kulit benih terlebih dahulu dipecah atau
diretakkan menggunakan gunting kuku pada bagian dimana tunas akan tumbuh, cukup
diretakkan saja kulit benihnya dan jangan sampai keping bijinya pecah. Kemudian benih
direndam menggunakan air hangat kuku selama kurang lebih 10 jam, bisa juga ditambahkan
sedikit ZPT. Benih ditiriskan dan dibungkus menggunakan kain atau kertas lembab. Jika
benih sudah berkecambah, benih bisa langsung ditanam kelahan. Tanam satu benih satu
lubang tanam, lubangi tanah sesuai dengan ukuran benih, benih ditanam dengan posisi
tunas/calon akar menghadap kebawah. Kemudian ditutup dengan tanah tipis. Siram sampai
basah jika tanah dalam kondisi kering. Untuk mencegah gangguan hama, taburkan nematisida
secukupnya disekitar benih.

Pemasangan Lanjaran atau Para – Para Gambas


Gambas merupakan tanaman merambat yang memiliki banyak cabang dan tunas,
batang gambas bisa tumbuh mencapai 3 – 4 meter. Oleh sebab itu perlu dibuat para – para
atau lanjaran yang sesuai. Para-para sebaiknya dipasang segera setelah proses penanaman
benih selesai. Agar bisa berproduksi dengan maksimal, tanaman gambas membutuhkan
rambatan/lanjaran/para-para yang luas agar cabang dan tunas tidak saling bertumpuk. Bentuk
atau model para-para tanaman gambas sama persis dengan para-para untuk tanaman pare.

Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman Gambas / Oyong


Setelah penanaman selesai, kegiatan budidaya selanjutnya adalah memelihara dan
merawat tanaman gambas. Beberapa perawatan penting pada tanaman gambas antara lain
penyulaman, penyiraman dan penyiangan.
a). Lakukan pengontrolan satu minggu setelah tanam, segera sulam tanaman gambas jika ada
yang tidak tumbuh atau dimakan hama.
b). Tanaman gambas akan tumbuh dengan baik jika ketersediaan air cukup. Lakukan
penyiraman sesuai dengan kebutuhan, jangan sampai tanaman kekurangan air atau
kekeringan. Tanaman gambas sangat membutuhkan air pada masa pertumbuhan vegetatif
hingga masa pertumbuhan generatif. Jika kekurangan air, bunga dan buah gambas bisa rontok
serta bentuk buah tidak normal.
c). Selanjutnya adalah penyiangan, yaitu pengendalian gulma atau rumput yang mengganggu
tanaman. Penyiangan terutama dilakukan pada awal pertumbuhan, jika tanaman gambas
sudah memenuhi para-para dan rimbun rumput tidak akan tumbuh lagi dan tidak perlu
dilakukan penyiangan.

Pemupukan Susulan Tanaman Gambas


Pemupukan susulan tanaman gambas pertamakali dilakukan pada usia 10 setelah
tanam. Pemupukan susulan selanjutnya dilakukan setiap 1 minggu sekali. Pemupukan awal
saya menggunakan pupuk NPK 16-16-16 dengan cara dikocor. Sebelum pemberian pupuk
susulan sebaiknya tanah dipastikan dalam keadaan basah agar pupuk mudah diserap oleh
tanaman. Berikut ini dosis dan interval pemupukan susulan untuk 1000 tanaman gambas :
1. Pupuk susulan l (usia 10 HST) : Dosisnya 2 kg NPK dilarutkan dengan 250 liter air,
kemudian dikocorkan 250 ml setiap tanaman.
2. Pupuk susulan II (usia 17 HST) : Dosisnya 3 kg NPK dilarutkan dengan 300 liter air,
kemudian dikocorkan 300 ml setiap tanaman.
3. Pupuk susulan III (usia 24 HST) : Dosisnya 5 kg NPK dilarutkan dengan 500 liter air,
kemudian dikocorkan 500 ml setiap tanaman.
4. Pupuk susulan IV (usia 31 HST) : Dosisnya 4 kg TSP + 4 kg KCL dan 2 kg ZA,
ditaburkan atau ditugal disekeliling tanaman dengan jarak 30 cm dari pangkal batang.
5. Pupuk susulan V (usia 38 HST) : Dosisnya 9 kg TSP + 8 kg KCL dan 4 kg ZA,
ditaburkan merata pada bedengan
6. Pupuk susulan VI dan VII dilakukan pada usia 50 dan 60 HST dengan dosis sama dengan
pupuk susulan V.
7. Jika pada usia 75 HST tanaman gambas masih terlihat sehat pemupukan susulan bisa
dilanjutkan kembali.
Dosis dan jenis pupuk yang digunakan bisa saja berbeda disetiap wilayah, tergantung pada
kondisi tanah, tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman.

Hama dan Penyakit Tanaman Gambas


Tanaman gambas juga tidak luput dari gangguan OPT (organisme pengganggu
tanaman). Beberapa jenis hama yang banyak dijumpai pada tanaman gambas antara lain
oteng-oteng, penggorok daun, ulat grayak, ulat tanah, bekicot, jangkrik dan lalat buah.
Pengendalian bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida yang sesuai dengan jenis
hama sasaran.Sedangkan penyakit yang sering menyerang tanaman gambas antara lain bercak
daun, layu fusarium, dan antraknosa. Pengendalian dilakukan dengan penyemprotan
fungisida seperti score, cozeb, dithane atau bion-M.

Pemanenan Gambas atau Oyong


Buah gambas atau oyong bisa dipanen pada usia 40 – 45 HST (hari setelah tanam).
Buah dipanen ketika masih muda, yaitu ketika kulit buah masih berwarna hijau segar, kulit
tidak mengkilat, kulit buah masih lunak, mudah dipatahkan dan belum berserat. Pemanenan
gambas dilakukan setiap 2 hari sekali, dan dalam satu musim tanam pemanenan bisa
dilakukan hingga 25 – 30 kali tergantung varietas yang digunakan, perawatan serta kondisi
tanah.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. 5 Cara Menanam Oyong agar Berbuah Lebat. https://ilmubudidaya.com/cara-


menanam-oyong. (online). Diakses pada 3 Oktober 2019.
Azzamy. 2016. Cara Menanam Gambas (Oyong) Yang Baik dan Benar.
https://mitalom.com/cara-menanam-gambas-oyong-yang-baik-dan-benar/. (online).
Diakses pada 3 Oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai