Anda di halaman 1dari 3

BUDIDAYA SAYURAN GAMBAS

Gambas atau oyong atau potulo/petulo adalah tanaman sayuran buah yang termasuk dalam famili
Cucurbitaceae atau suku labu-labuan. Nama binomial (nama latin) gambas adalah Luffa acutangula,
buahnya berwarna hijau, kulitnya agak kasar dan dimanfaatkan sebagai sayur. Tanaman gambas
merupakan tanaman sayuran buah yang merambat sehingga dalam budidayanya diperlukan lanjaran
atau para-para. Di tempat saya, gambas kalah populer dengan pare, timun atau kacang panjang.
Teman-teman petani tidak menanam gambas dengan alasan hasil panennya tidak sebaik pare, timun
atau kacang panjang. Memang benar, tonase tanaman gambas lebih kecil jika dibandingkan dengan
ketiga jenis sayuran tersebut. Mereka tidak melihat ini adalah peluang, dengan semakin sedikitnya
petani yang menanam gambas otomatis harga jual lebih tinggi dan stabil karena pasokan sedikit. Ini
alasan yang membuat saya selalu menanam gambas. Bagaimana dengan daerah anda? Apakah gambas
juga kurang diminati oleh petani?

Perawatan tanaman dalam budidaya gambas

Perawatan dalam budidaya gambas ini terbilang mudah. anda tinggal melakukan pemangkasan
terhadap daun-daun gambas ketika terlihat terlalu rimbun. Jangan lupa menyiram gambas secara
teratur agar kebutuhan gambas terhadap air dapat terpenuhi. Jika lahan budidaya gambas ditumbuhi
oleh rumput-rumput liar, maka anda perlu membersihkannya agar gambas tidak berebut makanan
dengan rerumputan tersebut. untuk pemanenan, anda dapat melakukannya pada usia gambas 50-70
hari. Gambas ini memang dipanen pada usia muda sehingga dalam waktu cepat sudah dapat
melakukan panen. 

Syarat Tumbuh Tanaman Gambas / Oyong

Tanaman gambas atau oyong merupakan salah satu komoditi sayuran yang memiliki adaptasi tinggi
terhadap lingkungan dan bisa tumbuh pada berbagai macam jenis tanah. Tanaman gambas
membutuhkan sinar matahari secara penuh dan dapat tumbuh optimal pada lingkungan dengan suhu
rata-rata 18 – 24 derajat celcius. Tanaman ini rentan terhadap kekeringan dan dapat tumbuh
dengan baik jika ketersediaan air cukup. Jika kekurangan air tanaman akan tumbuh kerdil, berbatang
kecil, bunga dan bakal buah rontok serta produksi tidak maksimal. Tanaman gambas atau oyong
tumbuh dan berproduksi secara maksimal pada tanah yang subur, gembur, memiliki aerasi dan
drainase yang baik. pH ideal untuk tanaman gambas adalah 5,5 – 6,8 (netral) dengan kelembaban
rata-rata antara 50 – 60%. Tanaman ini tidak mengenal musim, bisa dibudidayakan kapan saja, baik
pada musim hujan maupun pada musim kemarau.

Persiapan Lahan Budidaya Gambas

Lahan untuk budidaya gambas atau oyong dibersihkan terlebih dahulu dari gulma atau rumput liar.
Kemudian tanah digemburkan dengan cara dibajak atau dicangkul. Buat bedengan dengan lebar 80
– 100 cm, tinggi dan panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan. Jika budidaya gambas
dilakukan pada lahan datar atau sawah, sebaiknya bedengan dibuat agak tinggi agar air hujan tidak
tergenang dan merendam akar tanaman. Tanaman ini tidak menyukai tanah yang terlalu basah dan
genangan air. Jarak antar bedengan adalah 2 – 2,5 meter.

Jika pH tanah dibawah 5,5 sebaiknya dilakukan penaburan dolomit atau kapur pertanian. Dolomit
Page 1/3

Published on cyber extension - Pusluhtan Kementan | Email Sekretariat : cyberextension@gmail.com


ditaburkan dilakukan 7 – 10 hari sebelum pemberian pupuk dasar, dan biarkan tersiram air hujan
terlebih dahulu.

Pemberian Pupuk Dasar Budidaya Gambas

Pada setiap tanah sebenarnya sudah tersedia unsur hara yang dibutuhkan tanaman, akan tetapi
ketersediannya belum tentu mencukupi. Oleh karena itu perlu diberikan pupuk dasar. Pupuk dasar
untuk tanaman gambas antara lain pupuk kandang/kompos, TSP, KCL dan ZA atau Urea.
Perbandingan dosis pupuk TSP, KCL dan ZA adalah 2 : 1 : 1 (2 TSP : 1 KCL dan 1 ZA). Pupuk dasar
ditaburkan merata diatas bedengan, kemudian diaduk hingga rata dengan tanah atau ditutup dengan
tanah saja. Biarkan selama 7 – 10 hari dan biarkan tersiram air hujan sebelum pemasangan mulsa.
Dosis pupuk dasar untuk tanaman gambas disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah.

Persiapan Benih Gambas / Oyong

Benih gambas bisa diperoleh dengan membelinya di toko pertanian atau membuat benih sendiri. Pilih
benih gambas dari tanaman yang sudah diketahui kualitasnya atau varietas unggul. Buah
gambas/oyong yang ingin dibuat benih sebaiknya dibiarkan tua dan kering dipohon. Kemudian biji
gambas dijemur sampai kering sebelum benih ditanam. Namun jika budidaya dilakukan dalam skala
besar sebaiknya benih yang digunakan adalah benih hibrida (F1) yang sudah teruji kualitasnya. Benih
gambas hibrida (F1) produksinya lebih tinggi daripada benih buatan sendiri (F2). Kualitas buah
gambas yang berasal dari benih F2 masih baik, akan tetapi produksinya lebih sedikit. Beberapa benih
gambas hibrida (F1) yang rekomended antara lain esenza F1, prima F1, sasi F1, miriam F1 atau
hanoman F1.

Cara Menanam Gambas / Oyong

Sebaiknya bedengan ditutup menggunakan mulsa plastik untuk menghambat gulma dan supaya
kelembaban tanah tetap stabil jika musim hujan. Buat lubang tanam dengan jarak 70 atau 80 cm, jika
budidaya dimusim hujan jarak tanam 80 cm. Dalam satu bedengan lubang tanam dibuat satu baris
yang dibuat ditengah-tengah bedengan

Benih terlebih dahulu dijemur hingga kering sebelum ditanam. Benih gambas bisa ditanam langsung
kelahan atau disemai terlebih dahulu. Benih sebaiknya dikecambahkan terlebih dahulu agar tumbuh
serempak. Cangkang / kulit benih terlebih dahulu dipecah atau diretakkan menggunakan gunting kuku
pada bagian dimana tunas akan tumbuh, cukup diretakkan saja kulit benihnya dan jangan sampai
keping bijinya pecah. Kemudian benih direndam menggunakan air hangat kuku selama kurang lebih
10 jam, bisa juga ditambahkan sedikit ZPT. Benih ditiriskan dan dibungkus menggunakan kain atau
kertas lembab.

Pemberian Pupuk Dasar Budidaya Gambas

Pada setiap tanah sebenarnya sudah tersedia unsur hara yang dibutuhkan tanaman, akan tetapi
ketersediannya belum tentu mencukupi. Oleh karena itu perlu diberikan pupuk dasar. Pupuk dasar
untuk tanaman gambas antara lain pupuk kandang/kompos, TSP, KCL dan ZA atau Urea.
Perbandingan dosis pupuk TSP, KCL dan ZA adalah 2 : 1 : 1 (2 TSP : 1 KCL dan 1 ZA). Pupuk dasar
ditaburkan merata diatas bedengan, kemudian diaduk hingga rata dengan tanah atau ditutup dengan
tanah saja. Biarkan selama 7 – 10 hari dan biarkan tersiram air hujan sebelum pemasangan mulsa.
Dosis pupuk dasar untuk tanaman gambas disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah.

Page 2/3

Published on cyber extension - Pusluhtan Kementan | Email Sekretariat : cyberextension@gmail.com


Hama dan Penyakit Tanaman Gambas

Tanaman gambas juga tidak luput dari gangguan OPT (organisme pengganggu tanaman). Beberapa
jenis hama yang banyak dijumpai pada tanaman gambas antara lain oteng-oteng, penggorok daun, ulat
grayak, ulat tanah, bekicot, jangkrik dan lalat buah. Pengendalian bisa dilakukan dengan
penyemprotan insektisida yang sesuai dengan jenis hama sasaran.Sedangkan penyakit yang sering
menyerang tanaman gambas antara lain bercak daun, layu fusarium, dan antraknosa. Pengendalian
dilakukan dengan penyemprotan fungisida seperti score, cozeb, dithane atau bion-M.

Pemanenan Gambas atau Oyong

Buah gambas atau oyong bisa dipanen pada usia 40 – 45 HST (hari setelah tanam). Buah dipanen
ketika masih muda, yaitu ketika kulit buah masih berwarna hijau segar, kulit tidak mengkilat, kulit
buah masih lunak, mudah dipatahkan dan belum berserat. Pemanenan gambas dilakukan setiap 2 hari
sekali, dan dalam satu musim tanam pemanenan bisa dilakukan hingga 25 – 30 kali tergantung
varietas yang digunakan, perawatan serta kondisi tanah

Habitat Tanaman Gambas

Oyong pada dasarnya mudah hidup di mana saja. Tanaman ini termasuk tanaman merambat, yang
membutuhkan iklim panas, dengan ketersediaan air yang cukup sepanjang musim. Lingkungan
tumbuh yang ideal bagi tanaman oyong adalah di daerah yang bersuhu 18–24 °C, dan
kelembaban 50-60%.

Cara menanam tanaman gambas adalah tanam langsung dengan memasukan 2 biji kedalam lubang
sedalam 1- 2 cm kemudian ditimbun tanah. Panen mulai usia 3 bulan dan diulangi setiap seminggu
sekali. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, tanaman ini membutuhkan tanah yang subur, gembur,
banyak mengandung humus, beraerasi dan berdrainase baik, serta mempunyai pH 5,5–6,8. Tanah
yang paling ideal bagi budidaya oyong adalah jenis tanah liat berpasir, misalnya tanah latosol, aluvial,
dan podsolik merah kuning.Oyong rentan terhadap serangan hama kumbang daun, ulat grayak, ulat
tanah, lalat buah, busuk daun, embun tepung, antraknos, layu bakteri dan virus mosaik.

KLASIFIKASI
» Kingdom TANAMAN GAMBAS
 : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
»
» Divisi :
Subdivisi Spermatophyta
: Angiospermae (tumbuhan
(berbiji berbiji)
tertutup)
»
» Kelas
Ordo : Dicotyledonae
:  :
Cucurbitales (biji berkeping dua atau juga disebut Magnoliopsida)
»
» Famili Cucurbitaceae (suku labu-labuan)
» Genus
Spesies::Luffa
LuffaAcutangulaL. Roxb. (Gambas)

Manfaat Tanaman Gambas

Oyong dipercaya bisa menurunkan kadar gula darah, yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Jawa
Barat sebelum naik haji. Manfaat ini didapat dari kandungan cucurbitasin di dalam bijinya. Tak hanya
berkasiat bagi diabetes, oyong dapat menyembuhkan penyakit semisal, Radang usus, asma hingga
meningkatkan air susu ibu (ASI). [2] Oyong juga dikonsumsi untuk mencegah pilek, meredakan radang
sendi, nyeri otot, serta menormalkan siklus menstruasi. Daging buahnya bisa digosokkan ke kulit untuk
membuang sel mati. Namun manfaat ini belum diteliti terlalu jauh. Untuk setiap 100 gram, oyong
mengandung 1,09 g protein, 17 mg kalsium, 1,6 mg zat besi, 5,6 lU vitamin A, 7 mg vitamin C.

Page 3/3

Published on cyber extension - Pusluhtan Kementan | Email Sekretariat : cyberextension@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai