Anda di halaman 1dari 6

Cara Budidaya MENTIMUN Agar Berbuah Banyak (LEBAT)

Buah mentimun memang sangat enak. Buah tersebut dapat dijadikan berbagai macam bentuk makanan

olahan, mulai dari acar timun, rujak mentimun, keripik mentimun, sayur tumis mentimun, untuk berbagai kepentingan

petisan, dan lainnya.

Mentimun (nama ilmiah: Cucumis sativus), yang merupakan kelompok taksonomi dari suku timun-timunan ini adalah buah

yang banyak dijumpai di kalangan masyarakat di Indonesia. Mentimun memiliki rasa yang sangat lezat, manis,

mengandung banyak air sekitar 20% per berat buah.

#.Mengenal Karakteristik dan Syarat Tumbuh Tanaman Mentimun

Mentimun mempunyai karakteristik buah yang berbentuk lonjong memanjang, pada ujung tangkai buah biasanya

mempunyai getah berwarna bening, getahnya agak lengket. Sistem perakaran buah mentimun adalah serabut, batang

herba bukan batang berkayu, batang dan akr mentimun tidak memiliki kambium, daunnya berwarna hijau berbentuk

poligon atau segi lima, bunga majemuk berwarna kuning seperti layaknya bunga pada buah gambas atau melon, tanaman

timun juga mempunyai sulur yang berfungsi untuk merambatkan tubuhnya pada tanaman inang atau lenjeran-lenjeran

yang sengaja dibuat oleh para petani.

Pertumbuhan yang sangat baik bagi tanaman mentimun adalah di daerah berdataran rendah, meskipun tak menutup

kemungkinan pertumbuhan mentimun juga dapat berlangsung baik pada daerah berdataran tinggi, yakni mulai dari

ketinggian lahan 100 - 1.200 meter di bawah permukaan air laut (mdpl). Kebanyakan para petani dan penggemar

tanaman perkebunan (hortikultura), mereka lebih banyak menggunakan media tanam berupa jenis tanah liat berpasir,

tanah andosol, tanah grumosol, atau tanah humus yang berasal dari sisa-sisa pembakaran, dan selebihnya untuk di atas

bedengan lebih banyak dilapisi dengan pupuk kandang kering dari hewan unggas. Tingkat derajat keasaman tanah (pH

tanah) paling ideal berada pada rentang 5,00 - 7,01.

Suhu optimum lingkungan yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman mentimun berkisar 20 - 32

derajat celcius, dengan kelembaban 89%. Walaupun begitu, untuk memperoleh tumbuh-kembang tanaman

yang seragam, penting sekali para petani melakukan penyiraman tanaman secara rutin, terarah, dan

memenuhi target yang jelas. Penyiraman sebaiknya dilakukan apabila terjadi musim kemarau yang cukup

berkepanjangan, namun pada musim hujan, penyiraman dapat dihentikan total atau disesuaikan dengan

ketersediaan air pada saluran irigasi dan sekitar bedengan lahan tanam yang ada.

Sebagai contoh, di daerah kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, pembudidayaan tanaman

mentimun banyak dilakukan oleh warga-warga yang menggeluti dunia pertanian, yakni mereka membudidaya

timun di lahan persawahan mereka. Di daerah tersebut budidaya mentimun sudah sering dan bahkan banyak

dilakukan oleh masyarakat setempat, selain daripada kebiasaan masyarakat di daerah tersebut yang juga

banyak menanam tomat/rampai, kacang panjang, semangka, padi, buncis, cabai rawit, cabai lado, sawi,
kangkung, genjer, pepaya, dan yang lainnya. Di daerah Natar tersebut, lingkungan memang sangat cocok dan

sangat tepat jika ditanami berbagai macam jenis tanaman buah maupun sayur dalam skala besar-besaran.

#Cara Budidaya Mentimun Agar Berbuah Banyak

Setiap petani memiliki tips tersendiri dalam membudidaya tanaman mentimun agar berbuah banyak dan

menguntungkan yang dilakukan di lahan pertanian miliknya. Namun, pengetahuan lain tidak boleh hanya

terbatas pada apa yang selama ini telah menjadi pengalamannya sendiri, melainkan mereka juga harus lebih

berwawasan luas, mencari sumber-sumber referensi terbaru untuk bagaimana meningkatkan produktivitas

hasil panen yang diperoleh melalui sumber rujukan buku-buku pertanian, hasil penyuluhan pertanian oleh

dinas pertanian setempat, atau bahkan dari sumber internet, koran, majalah, dan hal-hal referensi/sumber

lainnya yang akurat, kredibel, dan dapat dipertanggungjawabkan. Wesite guruilmuan.blogspot.co.id hadir

untuk memberi pencerahan kepada masyarakat petani bahwa adanya website ini bertujuan untuk berbagi

pengalaman, wawasan, dan teori yang telah penulis alami berdasarkan apa yang banyak ditemukan di lapangan

sehingga ilmunya dapat dibagikan secara sukarela kepada para pembaca sekalian.

Berbicara tentang membudidaya buah timun tentu dibenak para petani sudah terbiasa dengan hal-hal yang

umum saja tentang cara membudidaya yang secara kapasitas mungkin kurang menghasilkan, atau hasil panen

kurang memuaskan akibat buahnya yang sedikit, sehingga akibatnya tidak sebanding dengan jerih payah

dalam perawatan tanaman dan belum lagi jumlah pupuk yang digunakan.

Untuk mencegah dari ketidakuntungan dalam pembudidayaan tanaman mentimun, maka kali ini admin

guruilmuan.blogspot.co.id akan berbagi tips dan trik bagaimana cara budidaya mentimun supaya berbuah

banyak dan menguntungkan bagi petani. Berikut ini penjelasannya. Silakan lanjutkan membaca.

1. Penyiapan Benih Mentimun Berkualitas

Benih (bibit) mentimun dapat diperoleh langsung di toko atau kios khusus yang menjual benih tanaman. Saat

membeli benih mentimun di kios bibit, sebaiknya Anda melihat kemasan produk bibit tersebut dan pastikan

bahwa bibit telah terverifikasi dari dinas pertanian atau produsen yang membuat produk bibit tersebut.

Bibit yang dibeli harus dipastikan bahwa terbebas dari bakteri atau penyakit patogen supaya ketika proses

pendewasaan tanaman di lahan tidak mudah terserang bakteri atau kuman yang berbahaya (parasit). Benih

juga dapat diperoleh dari kebun mentimun sendiri, yakni dengan cara membiarkan buah mentimun yang

sudah berumur menjadi tua di pohonnya. Buah yang hendak dijadikan bibit sebaiknya dibiarkan hingga kulit

luarnya menjadi berwarna putih kekuningan. Untuk memperoleh bibit dari buah yang sudah tua tersebut,

caranya yaitu dengan membelah bibit menjadi dua bagian (potong secara membujur dari pangkal buah ke
arah ujung buah), lalu biji-biji yang berderet pada daging buah lalu dikerok menggunakan jari-jari tangan

lalu dimasukan pada ember yang telah berisi air bersih. Bibit lalu dibersihkan dari lendir-lendir yang ada

pada sekitar kulit bijinya. Untuk membersihkan lendir biji mentimun dapat menggunakan abu sekam padi.

Ambilah bibit yang tenggelam di dalam air karena bibit tersebutlah yang dapat tergolong berkualitas,

selebihnya bibit yang mengapung di atas air itu biasanya bibit yang kurang berkualitas atau peluang untuk

berkecambahnya sangat rendah (kurang potensial).

Bibit yang telah dibersihkan lalu dijemur selama 2 - 3 hari, bibit yang telah kering kemudian dikemas dan

dimasukkan ke dalam botol-botol kaca, lalu ditutup dengan busa gabus. Selama bibit dimasukan ke dalam

wadah botol maka bibit mengalami masa dormansi (masa istirahat pada biji sebelum berkecambah). Bibit

mentimun yang berkualitas jika penyimpanan dilakukan secara benar dapat bertahan hingga 9 - 11 bulan

bahkan lebih.

2. Pengolahan Lahan Tanam Mentimun

Sebelum penanaman benih mentimun, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pembajakan

lahan persawahan/perkebunan disertai dengan pembolak-balikan tanah hingga menjadi setinggi 25 - 30 cm,

selanjutnya buat bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi 25 - 30 cm, panjang bedengan disesuaikan

dengan luas lahan yang ada. Sementara itu, jarak antar bedengan satu dengan bedengan lainnya adalah 30 -

40 cm (sesuaikan dengan kebutuhan).

Pada lahan bedengan yang sudah disediakan, buatlah lubang tanam bibit dengan diameter 10 cm, setiap

bedengan dibuat dua baris lubang dengan jarak antara lubang baris dan larikan adalah 30 - 40 cm. Kemudian

masing-masing lubang diberikan pupuk kandang, yakni dapat menggunakan pupuk kandang kotoran sapi,

kotoran kambing atau kotoran ayam. Masing-masing lubang tanam sebaiknya diberikan 0,5 - 1 kg pupuk

kandang kering, dan biarkan lahan tersebut hingga 5 - 7 hari sebelum bibit ditanam. Catatan, untuk

kebutuhan pupuk kandang dalam budidaya tanaman mentimun dalam 1 hektar lahan adalah 20 - 35 ton.

3. Penanaman Benih Mentimun

Sehari sebelum penanaman benih mentimun, sebaiknya benih direndam ke dalam air hangat selama 3 - 5 jam

kemudian diletakan di kain yang basah/lembab. Kemudian benih yang diletakkan pada kain lembab tersebut

selama 24 jam maka biasanya akan tumbuh tunas-tunas (biji mengalami perkecambahan), dan dari sinilah

benih mentimun siap untuk ditanam pada lahan terbuka (sawah, kebun, tegalan, dan media lainnya).

Benih mentimun yang telah berkecambah tersebut sebaiknya segera ditanam. Langkahnya adalah memasukan

1 biji ke dalam lubang tanam yang telah disediakan lalu tutup lubang dengan tanah di sekitarnya. Sebaiknya
pembenaman bibit ke dalam lubang tanam jangan terlalu dalam karena akan memperlama bibit untuk tumbuh,

yakni sebaiknya setinggi 2 - 3 cm saja. Umumnya sejak 4 hari tanam benih, maka pada saat itu juga benih

sudah mulai tumbuh dan bertunas lebih tinggi. Apabila ada benih yang tidak tumbuh atau mati dan rusak,

maka segeralah lakukan penyulaman biji susulan.

4. Perawatan Tanaman Mentimun

Perawatan tanaman mentimun yang intensif sangat penting untuk menghasilkan kualitas buah yang baik

nantinya. Agar tanaman mentimun berbuah lebat, sebaiknya fokuskan dalam pembudidayaannya menggunakan

pupuk organik kompos/kandang yang tersedia banyak di sekitar tempat tinggal. Pada umur tanam 4 - 5 hari,

sebaiknya tanaman mulai dikontrol pertumbuhan dan perkembangannya. Apabila pada umur tanam tersebut

ada tumbuhan yang mati atau pertumbuhan terhambat, sebaiknya segera lakukan penyulaman biji susulan

secepatnya. Pada umur tanaman mentimun menginjak 15 - 30 hari biasanya tanaman rentan mengalami

perebutan nutrisi (unsur hara) dengan rumput-rumput liar pengganggu (gulma), oleh sebab itu segera koret

atau buang dan cabut gulma tersebut secara rutin. Pada umur 2 minggu, biasanya pada tanaman muda sudah

ada daunnya, maka segera beri pupuk tambahan yakni pupuk organik cair.

Pupuk organik cair (POC) dapat dibuat dari kotoran kambing/sapi yang telah matang dicampur dengan air

bersih, yakni 1 kg kotoran sapi/kambing dengan penambahan 1 Liter air bersih, lalu kocok atau aduk hingga

menjadi larutan POC. Kemudian campuran tersebut didiamkan selama 7 hari, lalu setelah itu beri pupuk cair

encer tersebut dengan cara menyiramkan pada masing-masing lubang tanam mentimun. Kebutuhan pupuk

organik cair yakni 1 Liter untuk 1 meter persegi lahan.

Agar pohon mentimun menghasilkan prospek buah yang banyak (lebat), maka sebaiknya pasang lenjeran

(turus) yang terbuat dari bilah-bilah bambu setinggi 150 - 160 cm (sesuai kebutuhan). Pasang masing-masing

lenjeran di samping lubang tanam mentimun. Untuk melilitkan sulur mentimun agar rapih, maka petani

dianjurkan untuk membantu dalam melilitkan sulur mentimun pada lenjeran yang disediakan. Perapihan sulur

secara rutin oleh petani ternyata juga akan mempengaruhi kualitas pembungaan sehingga akan berefek

positif terhadap jumlah buah yang dihasilkan.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Timun

Perawatan tanaman yang tak kalah penting adalah pengendalian tanaman mentimun dari penyakit dan hama

yang bersifat patogen (racun). Beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman mentimun diantaranya

adalah:
Wereng hitam dan wereng cokelat yang dapat merusak bagian struktur daunnya, sehingga tak
jarang daun mentimun yang terserang hama tersebut menjadi berwarna kekuningan, menjadi rusak, bahkan
menjadi robek tak karuan;
CMV (Cucumber Mosaik Virus); yakni jenis virus yang khusus menyerang tanaman mentimun. Bagian
organ tanaman yang diserang lebih banyak pada organ daunnya, yakni daun akan mempunyai bercak-bercak
cokelat kekuningan yang tidak teratur, bahkan pada tahap yang kritis daun akan mudah rontok dan CMV ini
dapat menginfeksi tanaman lain melalui air hujan, penyiraman, dan faktor lainnya;
Ulat grayak; tak heran apabila ulat garayak ini sangat bersifat merugikan bagi perkebunan
mentimun, sebab tidak hanya bagian organ daun, akan tetapi bagian batang yang bertunas dapat menjadi
sasaran empuk. Ciri dari tanaman yang terserang ulat grayak maka bagian daun tanaman akan mudah rusak,
bopeng (berlubang-lubang tidak teratur);
Busuk daun, busuk buah, tepung putih, dan lainnya, yakni dengan cara melakukan kultur teknis
berupa rotasi tanaman dan pembuangan organ tanaman yang terserang hama dan penyakit.
6. Kegiatan Panen dan Pemasaran Buah Mentimun

Tanaman mentimun akan tumbuh baik pada usia 20 - 30 hari, dan mulai berbuah pada umur tanam di atas 40
hari. Panen awal mentimun pada umur tanam sekitar 65 hari. Pemanenan dilakukan secara bertahap selama 1
- 2 bulan. Panen mentimun dilakukan setiap hari atau 2 dan 3 hari sekali sesuai kebutuhan dan pangsa pasar
pada saat itu, yakni dapat memetik 1 - 3 buah dalam 1 pohon mentimun.

Dalam satu hektar lahan tanam, dapat menghasilkan setidaknya 30 - 40 ton. Pemanenan mentimun dilakukan
dengan cara memetik buah secara manual menggunakan tangan. Kemudian buah-buah dikumpulkan dalam
bakul atau karung. Pemanenannya sebaiknya dilakukan pada waktu sore hari, agar keesokan hari buah
mentimun sudah dapat langsung dijual di pasaran. Buah mentimun yang telah dipanen dapat dibersihkan atau
dicuci terlebih dahulu lalu dianginkeringkan. Buah mentimun sebelum dijual alangkah baiknya disimpan pada
tempat sejuk, kering, dan aman dari tempat tertutup. Sesaat setelah akan dijual di pasaran, biasanya
mentimun dimasukan ke dalam karung jala kemudian diangkut menggunakan mobil dan siap edar ke pasar-
pasar tradisional dan supermarket dalam bentuk kiloan.

Harga 1 kg buah mentimun di setiap daerah di Indonesia beranekaragam. Sebagai contoh, untuk harga buah
mentimun di pasar-pasar tradisional di kota Bandarlampung dapat mencapai harga Rp. 6.000,00,- hingga Rp.
8.000,00,-/kg. Harga ini sangat tinggi terutama pada saat hari-hari besar nasional, sehingga membudidaya
tanaman mentimun adalah cara terbaik untuk memperoleh prospek yang cerah, sebab buah mentimun hampir
sering dimanfaatkan oleh konsumen untuk berbagai kepentingan, seperti untuk kuliner masakan di
restaurant, rumah makan, untuk kepentingan kesehatan, dan lain sebagainya.
Penyiapan benih mentimun
Budidaya mentimun biasanya memperbanyak tanaman melalui biji. Cara mendapatkan benih yang baik adalah
dengan menyeleksi mentimun yang pangkalnya kecil namun buahnya panjang dan besar. Biarkan buah
mentimun tersebut masak dipohon. Setelah terlihat akan membusuk petik buah tersebut dan diamkan
selama satu malam. Keesokannya buah dibelah dan dikerok bijinya. Lalu masukkan kedalam wadah yang
bersih dan biarkan kembali selama satu malam.
Setelah itu, ayak biji mentimun di air mengalir sampai selaput yang menyelubunginya hilang. Untuk
memudahkan pengelupasan selaput, campurkan halus abu pada benih tersebut. Pada waktu pengayakan
lakukan sortasi biji. Pilih biji yang tenggelam, tidak hanyut terbawa aliran air. Kemudian jemur biji mentimun
selama 2 hari. Setelah dijemur sebaiknya biji dikemas dalam botol kaca yang bersih. Simpan biji tersebut
selama 1-2 bulan sebelum digunakan untuk menghilangkan masa dormannya. Benih yang disimpan dengan baik
bisa bertahan hingga satu tahun.
Sehari sebelum budidaya mentimun dilakukan, siapkan benih dengan cara direndam dalam air hangat selama
3-5 jam kemudian letakkan di kain basah dan lembab. Setelah 15-24 jam biasanya akan tumbuh tunas dari
biji-biji tersebut, dan benih mentimun siap untuk ditanam.
Pengolahan lahan secara organik
Pertama-tama bajak atau balik tanah sedalam 20-30 cm. Pada kondisi tanah dengan pH kurang dari 6
berikan kapur dolomit sebanyak 1-2 ton per hektar, tergantung keasaman tanah. Campurkan dengan tanah
dan diamkan selama 1-2 minggu.
Buat bedengan dengan lebar 1 meter tinggi 20-30 cm dan panjang disesuaikan kebutuhan. Buat jarak antar
bedengan 30 cm. Tutup bedengan dengan mulsa plastik. Kegunaan mulsa plastik untuk mempertahankan
kelembaban tanah, karena mentimun lebih baik ditanam di musim kemarau yang penyinarannya penuh. Namun,
zona perakaran untuk mentimun harus tetap dijaga kelembabannya.
Buatlah lubang tanam pada permukaan mulsa dengan diameter 10 cm, setiap bedengan dua baris lubang
tanam. Jarak antar lubang tanam dalam satu baris 40 cm dan jarak antar baris 50-60 cm.
Berikan pupuk kandang, lebih baik campuran antara kotoran ayam dengan kotoran kambing atau sapi 1:1. Cara
pemberian pupuk bisa ditebar dalam bedengan kemudian diaduk dengan tanah, atau diletakan pada lubang
tanam. Letakan pupuk sebanyak 0,5-1 kg pada setiap lubang tanam. Total kebutuhan pupuk untuk satu hektar
20-30 ton. Setelah diberi pupuk biarkan lahan selama 1-2 minggu.
Penanaman benih mentimun
Tanamlah biji yang telah bertunas, yang telah disiapkan dengan cara yang sudah diuraikan di atas. Masukkan
masing-masing satu biji kedalam lubang tanam kemudian tutup dengan tanah. Siram setiap pagi dan sore
hari. Setelah 2 hari biasanya benih yang ditanam sudah mulai tumbuh dan bertunas agak lebih tinggi.
Perawatan budidaya mentimun
Pada umur 3-4 hari setelah tanam lakukan pengontrolan tanaman, kemudian segera sulam apabila ada
tanaman yang mati atau gagal tumbuh dengan benih baru. Bersihkan gulma di sekitar are atanam. Pada umur
2 minggu setelah tanam, biasanya daun sudah mulai muncul. Berikan pupuk tambahan berupa pupuk cair.
Pupuk cair dibuat dari kotoran kambing yang telah matang dicampur dengan air. Komposisi campuran 1 kg
kotoran kambing dengan 1 liter air. Campuran tersebut harus didiamkan terlebih dahulu selama satu minggu.
Berikan pupuk cair dengan cara menyiramkannya pada setiap lubang tanam. Kebutuhan pupuk cair adalah 1
liter per meter persegi.
Untuk mendapatkan buah yang baik, sebaiknya pasang lenjer atau turus terbuat dari bambu. Pasang satu
lenjer bambu untuk setiap lubang tanam lalu ikatkan setiap empat lenjer bambu pada ujung atasnya. Bantu
tanaman untuk melilit atau memanjat pada bambu tersebut.
Pengendalian hama dan penyakit
Beberapa penyakit dan hama yang menyerang mentimu diantaranya dikenal dengan istilah cacantal atau
oteng-oteng. Hama ini menyerang daun dan bisa menyebabkan kematian pada tanaman. Selain itu, hama yang
kerap menyerang mentimun adalah ulat tanah. Hama ini biasanya menyerang batang yang menjadi pangkal
keluarnya daun atau buah. Kedua hama ini bisa dikendalikan dengan menggunakan biopestisida yang terbuat
dari ekstrak kipait dan gadung yang dicampur dengan air kencing kelinci.
Penyakit yang menyerang budidaya mentimun adalah busuk daun, tepung putih, antraknosa, bercak daun dan
busuk buah. Penyakit ini bisa dikendalikan secara kultur teknis berupa rotasi tanaman dan pembuangan
bagian tanaman yang terkena penyakit.
Panen budidaya mentimun

Buah mentimun hasil panen, siap dipasarkan. (foto: titispw)


Mentimun mulai berbunga pada 20 hari setelah tanam dan berbuah setelah 40 hari. Panen pertama budidaya
mentimun biasanya dilakukan setelah 75 hari. Pemanenan dilakukan secara bertahap selama 1-1,5 bulan.
Panen bisa dilakukan setiap hari, umumnya bisa dipetik 1-2 buah per tanaman.
Produksi buah mentimun yang baik bisa mencapai 30 ton per hektar. Mentimun hasil panen harus diletakkan
di tempat sejuk karena buah mentimun akan cepat kehilangan kandungan air. Setelah dipanen, biasanya
mentimun di pack dalam tempat yang mempunyai sirkulasi udara atau dimasukkan karung untuk dijual ke
pasar.

Anda mungkin juga menyukai