PENDAHULUAN
Cabe merah dengan nama latin Capsicum Annum merupakan tanaman musiman
dengan tinggi dapat mencapai satu meter, daun berwarna hijau tua, berbentuk bujur telur
dan bunga soliter dengan daun bunga putih. Tanaman cabai merah merupakan tumbuhan
perdu yang berkayu, tumbuh di daerah dengan iklim tropis. Tanaman ini dapat tumbuh
dan berkembang biak didataran tinggi maupun dataran rendah.
Pada umumnya cabai keriting dapat ditanam di dataran rendah sampai
pegunungan (dataran tinggi) + 2.000 meter dpl yang membutuhkan iklim tidak terlalu
dingin dan tidak terlalu lembab. Temperatur yang baik untuk tanaman cabai merah adalah
24 – 27˚C, dan untuk pembentukan buah pada kisaran 16 – 23 derajat C. Hampir semua
jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman pertanian, cocok pula bagi tanaman
cabai merah. Untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas hasil yang tinggi, cabai keriting
menghendaki tanah yang subur, gembur, kaya akan organik, tidak mudah becek
(menggenang), bebas cacing (nematoda) dan penyakit tular tanah. Kisaran pH tanah yang
ideal adalah antara 5.5 – 6.8.
Di desa Siponjot, Kabupaten Humbang Hasundutan,Sumatera Utara, rata-rata
temperaturnya 17-29derajar C. Khususnya di Desa siponjot,sebagian besar masyarakat
banyak yang membudidayakan tanaaman cabai merah ini. (Desa Siponjot termasuk
dalam kategori derah apa? Bagaimana keadaan wilayahnya? Apakah cocok budidaya
cabai di sana? Jenis cabe yang cocok untuk dibudidayakan di desa siponjot sesuai dengan
kondisi fisik wilayah)
Desa siponjot merupakan satu diantara banyak desa di Indonesia dengan sumber mata
pencahariannya adalah bertani. Cabe merah merupakan salah satu jenis taman yang di
kembangkan di desa Siponjot. Alasan masyarakat mengembangkan tanaman ini karena suhu dan
iklim nya yang cocok untuk membudidayakan tanaman cabai ini (berdasarkan observasi yang
dilakukan jenis/varietas cabai apa yang dibudidayakan di Desa Siponjot) Bagiaman proses
mereka berbudidaya tanaman cabai? Dari aspek budidaya apa saja kendalanya? Dariaspek
pemasaran apa kendala mereka? Dari aspek saprodi (sarana produksi: pupuk, herbisisa, pestisida,
racun pertanian atau obat-obat pertanian, peralatan) apa kendala mereka?
1.Pemilihan Bibit
Dalam budidaya cabai adalah pemilihan benih dan pembibitan, kriteria benih yang baik
digunakan sebagai bibit adalah benih berasal dari pohon yang sehat dalam artian, tanaman induk
yang akan diambil buahnya sebagai bibit tidak terserang hama dan penyakit. Selain itu benih
yang dipakai harus benih yang bernas atau berisi serta ukuran benihnya seragam. Kebutuhan
benih setiap hektar adalah sekitar 150–300 gram dengan daya tumbuh lebih dari 90 gram.
2.Penyamaian
Menyiapkan media semai berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.
Dengan ketinggian media semai sekitar 20 cm dan panjang 1m. Sebaiknya pada persemaian
diberi naungan berupa alang alang atau daun lain agar bibit yang masih muda tidak terkena sinar
matahari secara langsung. Selanjutnya benih disebar pada media semai yang sudah dibuat secara
merata kemudian ditutup dengan tanah tipis. Agar benih cepat tumbuh perlu dilakukan
penyiraman.
3. Penyiapan Lahan
Tanah pada lahan yang akan ditanami dibersihkan dari rumput kemudian digemburkan bisa
dengan cara dicangkul atau dibajak dengan traktor. Ssetelah tanah digemburkan selanjutnya
dibuat bedengan dengan arah dari timur kebarat agar seluruh tanaman nantinya mendapat sinar
matahari secara merata. Ukuran bedengsan biasanya dibuat dengan lebar sekitar 100–150 cm dan
panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan setempat.
4. Pemasangan Mulsa
Setelah terbentuk bedengan, selanjutnya dipasang mulsa hitam perak pengan posisi warna
perak diatas agar dapat memantulkan sinar matahari sehingga hama yang bersembunyi dibawah
daun akan pergi. Sebaiknya pemasangan mulsa dilakukan pada siang hari pada saat matahari
terik agar mulsa tidak mudah sobek ketika ditarik. Cara pemasanganya adalah dengan cara
menarik kedua ujung memanjang di atas bedengan, lalu pasang pasak dari bambu berbentuk u
pada sisi kanan dan kiri bedengan. Jika mulsa sudah terpasang, Lubangi mulsa yang telah
terpasang dengan menggunakan potongan kaleng yang tajam dengan cara ditekan, kemudian
buat lubang tanam pada mulsa yang sudah dilubangi. Jarak pembuatan lubang tam adalah 60x70
atau 70x70 cm
5. Penanaman
Penanaman bibit tanaman cabai sebaiknya dilakukan pada sore atau pagi hari. Karena
jika dilakukan pada siang hari, tanaman akan layu karena bibit masih lemah dan perlu
penyesuaian dengan suhu panas secara bertahap. Bibit yang ditanam sebaiknya bibit yang telah
berumur 17–23 hari atau telah memiliki jumlah daun sebanyak 2–4 helai. Cara penanamanya
adalah dengan mengambil bibit dari tempat persemaia, pengambilan bibit dilakukan secara hati
hati. Dengan mencongkel media semai menggunakan solel agar akar tanaman muda tidak rusak,
pada waktu menanam usahakan akar tunggang tanaman jangan sampai patah ataupun
membengkok. Pada bedengan yang akan ditanami dibuat lubang tanam sesuai dengan panjang
akar tanaman, kemudian beri pupuk dasar dan tanam tanaman pada lubang tersebut. Setelah
ditanam, Sebaiknya tanaman segera duisiram dan diberi penutup seperti pelepah pisang atau
daun daun lainya untuk mencegah layu yang dapat menyebabkan tanaman mati (Pracaya, 1993)
6. Pemeliharaan
Pada fase awal pertumbuhan atau tanaman masih dalam tahap penyesuaia diri dengan
lingkungan baru. Penyiraman tanaman perlu dilakukan secara rutin setiap hari, terutama pada
musim kemarau. Setelah tanaman tumbuh kuat serta perakaranya dalam , tanaman cukup disiram
tiga hari sekali. Bila terdapat banyak gulma perlu dilakukan penyiangan, agar tidak menjadi
pesaing bagi tanaman kelamaan tanaman akan menjadi kurus dan kerdil. Salah satu penyebab
gagal panen atau penurunan hasil panen adalah adanya serangan hama dan penyakit,salah satu
penyakit yang sering menyebabkan cabai rontok adalah penyakit busuk buah. Untuk itu perlu
dilakukan pengendalian, pengendalian yang banyak dilakukan adalah dengan penyemprotan
menggunakan pestisida. Agar tanaman dapat tumbuh dengan maksimal dan dapat menghasilkan,
perlu dilakukan pembuangan tunas air, pembuangan tunas air bertujuan untuk mengurangi
pertummbuhan vegetatif agar tanaman tidak terlalu rimbun, serta menghambat pertumbuhan
tinggi tanaman agar mempermudah dalam perawatan serta pemanenan. Pembuangan tunas air
juga bertujuan untuk mengurangi kelembaban disekitar tanaman , dengan demikian pertumbuhan
cendawan akanberkurang serta meningkatkan pertumbuhan generatif (Pracaya 1993)
6. Pemupukan
Agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah yang berkualitas
pelu dilakukan pemupukan Pada waktu yang tepat serta, serta dengan dosis yang sesuai dengan
kebutuhan tanaman. Pemupukan yang baik sesuai dengan jenis pupuknya. Karena pupuk
merupakan nutrisi yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Pemupukan pertama
dilakukan ketika tanaman berusia satu minggu pertama, yaitu dengan pupuk kandang yang
ditaruh pada lubang tanam dengan dosis 1ton per hektar atau dapat juga dengan cara ditugal pada
samping tanaman. Pemupukan ketiga dilakukan pada saat tanaman berusia sekitar tiga bulan,
cara pemupukanya adalah dengan mencampurkan pupuk NPK, KNO putih, urea serta TSP.
Dengan perbandingan 4:1:1:1:1, sehingga total semua 8kg kemudian dilarutkan dengan air
sebanyak 250 liter kemudian dikocorkan pada perakaran tanaman cabai dengan dosis 250 ml per
tanaman. Untuk pemupukan tanaman setelah 3 bulan lebih. Dapat menggunakan pupiuk
campuran yang sama pada pemupukan saat tanaman berumur 1 bulan, hanya saja jumlah
dosisnya yang ditambah 2:3:8:2, dan dilarutkan dengan air sebanyak 250 liter kemudian
disiramkan pada perakaran tanaman dengan dosis 250 ml per tanaman, pemiupukan ini daopat
dilakukan setiap dua minggu sekali.
7. Panen
Seperti yang kita ketahui, setiapapa yang kita lakukan memiliki tantangan tersendiri bai
itu tantangan yang sulit dan tantangan yang mudah sama hal nya dengan masyarakat desa
siponjot dalam membudidayakan tanaman cabai merah ini.Tantangan yang paling sering di alami
masyarakat desa siponjot yakini: cuaca yang tidak menentu, hama dan penyakit,modal yang
minim,harga pupuk dan pestisida yang mahal,dan harga cabai yang tidak stabil (anjlok)
Cuaca yang tidak menentu merrupakan salah satu tantangan yang paling umum dalam
membudidayayakan tanaman ini. Jika musim kemarau yang berkepanjangan bisa membuat
tanaman ini menjadi layu, hingga mati. Dan juga sebaliknya jika musim hujan yang berlebihan
akan membuat tanaman ini sangat stress hingga mengalami bercak daun seperti yang tampak
pada gambar
Tantangan selanjut nya adalah hama dan penyakit .Hama yang paling banyak di jumpai
dalam membudidayakan tanaman ini adalah berbagai macam ulat. Untuk penyakit cabai yang
paling umum adalah layu fusarium (Fusarium Oxysporum), busuk kering (Phitophthora
palmivora), bercak daun (Cercospora) dan masih banyak lagi.
Dari tantangan yang saya sebutkan di atas sebisa mungkin tantangan tersebut harus di
sselesai kan dengan baik. Untuk musim yang tidak yang mentu sperti musim kemarau bisa
dilakukan penyiraman , untuk penyakit dan hama bisa dilakukan dengan pengendalian hama dan
penyakit dengan pemberian pestisida dengan dosis dan jenis yang tepat. Dan untuk modal
masyarakat desa siponjot sudah membentuk beberapa kelompok tani . Dimana kelompok tani
tersebut bertujuan meningkat pertanian di Desa Siponjot. Dengan adanya kelompok tani ini
masyarakat akan terbantu mendapatkan pupuk subsidi yang harga nyajauh murah dari pada
pupuk yang ada di toko
Untuk meningkatkan hasil pertanian cabai , masyarakat boleh melakukan konsultasi
dengan beberapa ahli ahli pertanian(Insiniur Pertanian).Dengan ada nya konsultasi pertanian ini
dapat membantu masyarakan yang masih pemula atau masyarakat yang masih kurang ilmunya di
dalam bidang pertanian. Sehingga masyarakat yang masih awam bertani dapat merasakan
bagaimana membudidayakan cabai.