Anda di halaman 1dari 6

SOP (STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE)

PROGRAM PUTING SI NAGA


(PENGGUNAAN LAMPU TINGKATKAN PRODUKSI BUAH NAGA)
A. PENDAHULUAN

Buah naga ialah salah satu jenis buah yang telah banyak dikenal dan sudah tidak asing lagi
untuk pertanian di Indonesia. Budidaya buah naga dengan cara organik ini akan menghasilkan
kualitas dari buah naga ini menjadi lebih baik. Keuntungan dalam membudidayakan buah naga
secara organik ini akan menghasilkan buah naga yang sehat dan berkualitas baik. Hasil buah ini
ini tanpa ada residu bahan kimia yang berbahaya untuk tubuh manusia serta lingkungan
disekitar. Sehingga hal ini membuat pencemaran lingkungan untuk udara, air atau tanah oleh
paparan pestisida dapat dikurangi. Dengan menggunakan bahan organik bisa mengembalikan
kesuburan tanah, jadi tanah dapat digunakan untuk proses budidaya pertanian lanjutannya.
Saat ini kebanyakan para petani masih menggunakan bahan kimia untuk membudidayakan
buah naga. Menggunakan pupuk kimia secara berlebihan serta tidak diimbangi dengan
pemberian pupuk organik maka akan timbul potensi menurunnya tingkat kesuburan pada
tanah dengan jangka waktu tertentu. Tertarik dengan cara pembudidayaan buah naga? Apabila
tertarik maka berikut ini akan kami jelaskan mengenai cara membudidayakan buah naga.

B. SYARAT TUMBUH

Berikut ini beberapa syarat tumbuh dari beberapa jenis spesies dari buah naga, yaitu :

1. Buah naga dengan spesies Hyloceres undatus ialah buah naga yang memiliki daging
buah berwarna putih bisa tumbuh dengan baik di ketinggian kurang dari 300 mdpl.
2. Buah naga dengan spesies Hyloceres costaricensis ialah buah naga dengan daging
yang warnanya super merah atau super red sangat baik apabila ditanam pada
ketinggian 0 sampai dengan 100 mdpl.
3. Buah naga dengan spesies Selenicereus megalanthus ialah buah naga yang berwarna
kulit kuning dengan daging putih tanpa ada sisik, bisa tumbuh dengan baik di daerah
yang dingin dengan ketinggian lebih dari 800 mdpl.
Tanaman buah naga ini lebih menyukai keadaan tanah yang kering dibandingkan dengan
kondisi tanag yang basah dengan curah hujan yang rendah yaitu 720 mm per tahun. Buah naga
ini pun masih tetap bisa tumbuh dengan curah hujan yang tinggi yaitu 1.000 sampai dengan
1.300 mm per tahun, namun hal ini rentang terserang penyakit busuk batang serta busuk akar.
Hal ini bisa terjadi karena tanaman buah naga ini tidak tahan terhadap genangan air. Tanaman
buah naga ini memerlukan sinar matahari secara penuh. Sehingga lokasi penanaman buah naga
ini dapat dilakukan pada lahan yang terbuka tanpa ada naungannya. Lahan terbuka ini mampu
memberikan sirkulasi udara yang cukup untuk pertumbuhan tanaman. Suhu ideal untuk
pertumbuhan dari buah naga ini ialah antara 26 sampai dengan 36 oC. Kondisi dari tanah yang
disukai ialah tanah yang gembur dan banyak mengandung hara serta bahan organik, pH
tanahnya ialah antara 6 sampai dengan 7. Untuk tanag masan bisa menyebabkan akar tanaman
rusak serta pendek. Walaupun tanaman buah naga ini tahan terhadap kekeringan, namun buah
naga juga memerlukan air. Air menjadi kebutuhan yang vital untuk tanaman. Sehingga, air perlu
disediakan. Hindarilah lokasi yang mudah tergenang pada saat musim hujan, sebab tanaman
buah naga ini ialah tanaman yang sensitif pada kelebihan air.

Dalam memilih lokasi pembudidayaan buah naga ini perlu diperhatikan, hal ini untuk
memenuhi syarat pertumbuhan secara optimal untuk buah naga. Memilih lokasi yang sesuai
bisa menentukan keberhasilan dari budidaya buah naga ini. Apabila telah menetukan lokasi
pembudidayaan maka selanjutnya ialah melakukan pengukuran pH tanah sebagai penentu
jumlah pemberian kapur pertanian pada pH rendah yang dibawah 6.5 atau tanah masam. Cara
mengukur ini dapat dilakukan dengan memakai kertas lakmus, cairan PH tester atau PH meter.
Cara mengambil titik sampel ini dapat dilakukan dengan cara zigzag.

C. TAHAPAN BUDIDAYA BUAH NAGA

1. PERSIAPAN LAHAN

a. Mempersiapkan Lahan
Persiapan itu mencangkup pemasangan tiang panjatan, pembersihan lahan dan pengolahan
lahan. Tanaman buah naga ini tumbuh dengan cara merambat maka diperlukan tiang panjatan
sebagai penopang tumbuhnya batang serta cabangnya. Model atau bentuk dari tiang panjatan
ini terdiri dari dua macam, yaitu dengan bentuk tunggal serta bentuk kelompok dengan
membentuk pagar. Tiang panjatan haruslah kuat serta bisa bertahan lama hingga beberapa
tahun sebab umur tanaman buah naga ini sangatlah panjang.

b. Membersihkan Lahan

Lahan untuk pembudidayaan buah naga ini perlu dibersihkan dari gulma, semak serta lahan.
Pohon kecil atau semak yang terlihat pada lahan sebaiknya dipotong sampai ke pangkal batang
atau dicabut supaya tidak bisa tumbuh kembali. Namun untuk cabang serta ranting pohon yang
telah besar bisa dipotong sampai pangkal cabangnya atau ranting. Gulma yang tumbuh di
sekitar lahan juga perlu dibersihkan dengan cara dicangkul secara tipis – tipis.

c. Mengolah Lahan serta Pemupukan Dasar

Lahan yang telah dibersihkan ini selanjutnya ialah dicangkul disekitar daerah penanaman buah
naga ini. Pencangkulan ini dimaksudkan supaya lapisan tanah bawah dapat tercampur dengan
lapisan tanah yang atas jadi penyebaran humus atau bahan organik ini bisa merata pada seluruh
lapisan tanah. Sehingga tanah akan menjadi gembur serta subur jadi akar tanaman buah naga
ini bisa menyerap unsur hara dengan baik. Lahan dengan PH tanah kurang lebih 6 perlu
dilakukan pengapuran dengan dosisnya 1.2 ton per hektar ditaburkan secara merata pada
semua lahan. Lalu, pembuatan lubang tanam sesuai dengan model tiang panjatan yang
dipergunakan.

Apabila telah 1 minggu maka selanjutnya dilakukan pemupukan dengan memakai pupuk
organik nasa dengan sumber nasa sebesar 3 kg per hektar. Siram disekitar lubang tana,
selanjutnya beri tambahan agensia hayati misalnya natural glio ditambah dengan pupuk
kandang yang sudah difermentasikan dahulu selama 2 minggu. Kemudian tutup tipis
menggunakan tanas diatas pupuk kandang yang sudah difermentasikan menggunakan natural
glio. Natural glio ini berfungsi sebagai pencegahan serangan penyakit setelah proses
penanaman. Kemudian membuat drainase berupa parit diantara baris tanaman ini. Pembuatan
dari drainase ini berfungsi untuk menampung kelebihan air di saat musim hujan.

2. PERSIAPAN BIBIT

Dalam membudidayakan buah naga ini hal yang terpenting akan keberhasilannya ialah
penyiapan bibit yang bermutu serta berkualitas. Ciri – ciri bibit buah naga yang berkualitas
ialah sehat, bagus dan bebas dari hama penyebab penyakit. Bibit buah naga yang disiapkan
dengan sangat baik ini akan menghasilkan tanaman buah naga yang sehat serta bisa
memproduksi buah naga yang banyak dan optimal. Bibit buah naga yang digunakan untuk
berbudidaya buah naga ini tergantung dengan sistem budidaya yang akan digunakan. Cara
memperbanyak bibit tanaman buah naga ini terdiri dari dua cara yaitu :
Pertama, menggunakan perbanyakan generatif yang merupakan cara memperbanyak
menggunakan biji buah naga. Apabila menggunakan cara perbanyakan generatif ini maka akan
mendapatkan keuntungan yaitu bisa mendapatkan bibit dengan jumlah yang banyak dan hanya
membutuhkan biaya yang sedikit tentunya lebih hemat apabila menggunakan sistem ini. Pada 1
buah naga ini memiliki kurang lebih 1.000 biji, tetapi cara perbanyakan menggunakan sistem
generatif ini jarang dilakukan sebab membutuhkan waktu pada saat pembibitannya. Hal ini jauh
berbeda apabila menggunakan cara perbanyakan vegetatif. Selain itu untuk bisa memperoleh
biji yang berkualitas juga cukup sulit sebab perlu menggunakan buah yang benar – benar telah
tua serta sehat. Dalam pross penyeleksiannya juga sangat susah sebab biji dari buah naga ini
sangat kecil serta memiliki bentuk dan rupa yang sama.

Kedua, menggunakan perbanyakan vegetatif yang merupakan cara perbanyakan menggunakan


bagian dari tanaman buah naga itu sendiri. Dalam memperbanyak tanaman ini memerlukan
biaya yang cukup mahal, namun untuk tingkat keberhasilannya sangat tinggi dan waktu yang
diperlukan sangat singkat. Cara vegetatif ini memiliki beberapa keuntungan lainnya yaitu
tanaman akan mengalami penyimpangan genetik yang cukup kecil. Cara vegetatif ini ialah
dengan cara stek batang. Dengan memperbanyak stek batang ini tingkat keberhasilan dari bibit
ini bisa bertahan hidup cukup tinggi dan pertumbuhannya sangat cepat. Bibit yang
dihasilkannya pun berkualitas tinggi dengan genetik yang sama dengan induknya, cara stek
batang ini sangat mudah untuk dilakukan.

3. PENANAMAN

Apabila tanah serta tiang panjatannya telah dibuat maka bibit yang sudah dipersiapkan juga
harus segera ditanam pada lahan. Dalam menanam buah naga ini harus dilakukan dengan hati –
hati. Proses penanaman yang salah bisa mengakibatkan bibit menjadi stres serta dalam
pertumbuhannya menjadi terganggu dan terhambat. Dalam menanamkan tanaman buah naga
ini didalam polybag jangan sampai pecah sebab hal ini akan membuat bibit kesulitan dalam
beradaptasi karena akar mengalami kerusakan. Untuk penanaman tanaman buah naga ini
idealnya ialah 20% dari panjang bibit tanaman. Apabila proses penanaman ini terlalu dalam
maka akan membuat bibit tanaman mudah terserang penyakit seperti busuk batang.

4. PEMELIHARAAN
a. Cara Memelihara Tanaman Buah Naga

1. Proses pemeliharaan buah naga ini perlu dilakukan dengan teratur, proses
pemeliharaan pada tanaman ini merupakan faktor yang sangat penting untuk
mendukung keberhasilan pembudidayaan. Cara pemeliharaan ini yang harus
dilakukan ialah mulai dari pengairan, pengikatan batang serta akar, penyulaman,
pemangkasan, pemupukan susulan, sanitasi kebun, seleksi buah dan mengendalikan
hama penyakit.
2. Pemupukan susulan pada tanaman ini dapat menggunakan pupuk organik nasa
berupa POC Nasa ditambah dengan Super Nasa serta hormonik yang kemudian
dicampurkan dengan 50% pupuk kimia biasa digunakan. Jika tanaman ini telah
berbuah maka beri tambahan power nutrition agar bisa berbuah di luar musim dan
untuk menjaga kualitas buah naga itu sendiri.
3. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida organik nasa
yaitu BVR, pestona, aero 810.
b. Proses Pengairan Tanaman

1. Tanaman buah naga ini tidak membutuhkan proses irigasi khusus dan pada
umumnya cara pengairan pada tanaman ini menggunakan sistem tadah hujan.
Sehingga membuat akar pada tanaman ini menjadi sangat lebat dan tanaman buah
naga menjadi tahan terhadap kekeringan. Tetapi buah naga ini juga tetap
membutuhkan air secukupnya untuk pertumbuhannya.
2. Apabila kekurangan air pada saat fase vegetatif maka akan membuat tanaman buah
naga menjadi laku serta bisa mengalami susah dalam tumbuhnya tunas. Sehingga
penyiraman tanaman ini masih perlu dilakukan dalam waktu seminggu sekali sampai
tanaman telah berumur 6 bulan. Apabila kondisi tanah yang digunakan terlalu kering
maka perlu dilakukan penyiraman 2 sampai dengan 4 hari sekali tergantung dengan
kondisi lahan saat itu.
3. Untuk fase generatif, telah ditandai dengan munculnya bunga serta buah maka
proses penyiraman ini dilakukan setiap 10 sampai dengan 14 hari sekali dengan
menyesuaikan kondisi apabila tanah terlalu kering. Apabila kekurangan air saat fase
munculnya bunga terjadi maka akan membuat bunga menjadi rontok serta buah
yang terbentuk ini menjadi tidak sempurna. Proses penyiraman tanaman ini sangat
baik jika dilakukan pada saat pagi hari.
4. Cara pengairan ini bisa diganti dengan melakukan cara penggenangan, cara ini
dengan merendam air pada parit dengan kedalaman sekitar 20 cm, air pada parit
harus dipenuhi dengan waktu selama 1 sampai dengan 1.5 jam, kemudian air yang
ada diparit ini harus segera dialirkan keluar atau dibuang.
c. Proses Penyulaman Tanaman

1. Penyulaman ialah kegiatan dalam mengganti tanaman yang mati yang disebabkan
serangan penyakit, hama serta aneka jenis sebab lainnya.
2. Tujuan dilakukannya penyulaman ini ialah supaya tanaman dapat memproduksi
buah buah dengan optimal serta efisien lahannya tetap tinggi. Proses penyulaman ini
dilakukan dengan waktu 7 hari setelah masa tanam sampai dengan tanaman umur 2
bulan.
d. Proses Pengikatan Cabang atau Batang

1. Tempat atau letak batang atau cabang ini harus diatur dengan benar supaya
pertumbuhan tanaman buah naga ini menjadi normal serta tidal salah dalam
bentuknya. Mengatur letak cabang bisa mempercepat tumbuhnya tanaman.
2. Pengaturan ini dilakukan dengan cara pengikatan cabang atau batang pada tiang
panjatan.
3. Apabila proses pengikatan ini terlambat maka akan membuat pertumbuhan dari
cabang atau batang menjadi melengkung serta tidak teratur. Sehingga cabang yang
produktif tidak tumbuh menjulang keatas.
4. Proses pengikatan ini dilakukan pada 20 sampai 25 cm di tiang panjatan.
5. Tali pengikatnya dapat menggunakan tali rafia atau menggunakan tali lunak lainnya
dengan membentuk angka 8.
6. Apabila mengikat tanaman buah naga ini jangan terlalu kencang sebab batang atau
cabang bisa terjepit dan membuat batang luka atau bahkan patah.
7. Tujuan dari proses pengikatan ini ialah memudahkan akar udara menempel di tiang
panjatan jadi bisa membuat tanaman ini kokoh dalam posisinya.
e. Proses Pemupukan Tanaman Buah Naga

1. Walaupun tanah sudah menyediakan hara tetapi ketersediaan hara tentunya tidak
mencukupi dalam menunjang perkembangan serta pertumbuhan dari tanaman ini,
sehingga dibutuhkan pemberian pupuk susulan ataupun pupuk tambahan.
2. Pemupukan susulan dapat menggunakan pupuk organik nasa yaitu POC nasa +
supernasa + hormonik yang kemudian dicampurkan pada 50% pupuk kimia yang
biasa digunakan.
3. Jika tanaman telah berbuah maka beri tambahan power nutrition agar bisa berbuah
diluar musimnya dan untuk menjaga kualitas dari buah naga itu sendiri.
4. Untuk frekunsi pemberian pupuknya perlu dilakukan sedikitnya 2 bulan sekali.
5. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida organik nasa
yaitu BVR, pestona, serta aero – 810 yang dilakukan penyemprotan dalam waktu 15
hari sekali.
f. Proses Pemangkasan Tanaman

1. Pemangkasan tanaman buah naga ini memiliki tujuan untuk mendapatkan bentuk
yang baik dan bisa menunjang pertumbuhan yang baik pula.
2. Pemangkasan bisa membuang bagian tanaman yang telah tidak produktif lagi seperti
cabang yang kurus atau kerdil.
3. Batang ataupun cabang yang telah tidak produktif lagi ini bisa menghambat
pembentukan dari tunas yang baru serta buah sebab berebutan dengan batang yang
masih produktif untuk bisa mendapatkan hara.
g. Proses Seleksi Bunga serta Buah Tanaman Buah Naga

1. Tanaman yang telah mulai berbunga ini ditandai dengan munculnya bunga pada
cabang – cabang produktif.
2. Bunga ini biasanya akan muncul dengan lebih dari satu bunga.
3. Seleksi bunga ini bisa dilakukan pada saat bunga masih kecil jadi nutrisi ini tidak
akan digunakan dalam perkembangan bunga yang akan dibuang.
4. Pilihlah 5 sampai dengan 6 bunga yang paling besar, dengan warna cerah, sehar serta
segar di setiap cabang produktif dengan jarak pada bunga sekiar 30 cm.
h. Proses Sanitasi Kebun Tanaman Buah Naga

1. Proses sanitasi kebun ini ialah kegiatan membersihkan kebun dari gulma ataupun
dari tumbuhan pengganggu, cabang atau akar bekas pemangkasan dan perawatan
saluran irigasi supaya tidak menimbulkan genagan air pada saat musim hujan.
2. Proses ini bertujuan untuk mencegah penyebaran hama penyakit, untuk menjaga
kelembapan areal pertanaman serta untuk mengurangi berebutnya unsur hara
antara gulma dengan tanaman buah naga ini.
3. Cabang atau batang bekas pemangkasan ini harus segera dikumpulkan dan
dimusnahkan pada saat akan melakukan proses pemangkasan.
4. Mengendalikan gulma dilakukan dengan cara penyiangan secara rutin.
5. Untuk proses pencangkulan dilakukan pada sekitar titik tanam ini perlu dilakukan
dengan hati – hati supaya tidak merusak akar pada tanaman buah naga ini.
i. Pemasangan Lampu Untuk Meningkatkan Produksi Buah Naga

1. Pemasangan instalasi listrik pada saat usia tanaman minimal 2 tahun.


2. Dalam luasan 1 hektar tanaman buah naga dipasang lampu sebanyak 400-800,
dengan daya 12-15 watt.
3. Jenis lampu yang digunakan LHI yang berstandard SNI sesuai anjuran PLN.
4. Penggunaan lampu dilakukan diluar musim panen (periode bulan April-September).
5. Waktu penggunaan penyinaran lampu dimulai pukul 17.00 - 05.00 WIB.

5. PEMANENAN
Sebelum melakukan proses pemanenan buah naga, berikut ini ialah ciri – ciri dari buah naga
yang telah siap untuk dipanen yaitu :

1. Umur dari buah telah memasuki usia 50 sampai dengan 55 hari sejak munculnya
bunga.
2. Warna kulit buah naga ini mengkilap dan sisik berubah warna dari hijau menjadi
kemerahan.
3. Mahkota dari buah ini telah mengecil.
4. Kedua pangkal buah naga ini keriput serta kering.
5. Bentuk buah bulat dengan sempurna serta besar dengan berat buah sekitar 400
sampai dengan 600 gram.
Waktu panen pada buah naga ini dilakukan pada saat pagi hari dengan waktu sekitar pukul 6
sampai dengan 9 pagi atau sore dengan waktu sekitar pukul 3 sampai dengan 5 sore.
Pemanenan dilakukan saat cuaca sedang cerah serta tidak hujan. Hindarilah panen buah naga
ini pada saat kondisi lembab sebab bisa menyebabkan serangan patogen saat proses
penyimpanan. Pemanenan buah naga ini perlu dilakukan dengan cara yang benar supaya bisa
menjaga kualitas dari buah. Cara serta tahap pemanenan ini ialah :

1. Gunakanlah sarung tangan supaya tidak merusak atau melukai kulit buah ini.
2. Gunakanlah gunting atau alat pemotong lainnya yang tajam sebagai pemotong
tangkai buah.
3. Potong buah tepat ditangkainya, lakukan dengan sangat hati – hati, dan jangan
sampai melukai kulit buah atau percabangan tempat buah.
4. Bungkuslah buah yang sudah dipanen dengan menggunakan koran serta letakan
didalam keranjang dengan posisi tangkai buahnya menghadap ke bawah. Supaya
tidak rusak maka alasi bagian bawah kerajang dengan daun kering atau kertas koran.
5. Bagian atas buah ini juga perlu diberi pelapis berupa daun kering atau kertas koran
supaya mengurangi terjadinya tekanan buah di lapisan atasnya.
6. Tinggi dari lapisan buah ini tidak lebih dari 3 lapisan supaya bagian bawah tidak
menerima beban yang berat.
Cara membudidayakan buah naga ini sangat mudah dan simpel bukan? Setelah mengetahui cara
dalam membudidayakannya maka setelah itu analisa usahanya.

Anda mungkin juga menyukai