Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

EKOLOGI TANAMAN

ACARA I
PENGOLAHAN TANAH UNTUK BUDIDAYA BAWANG MERAH (Allium
ascalonicum L.)

Oleh:
Khusni Mubarok
NIM. 2018.01.01.002

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PURWOKERTO
2020
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bawang merah ( Allium ascalonicum. L) merupakan tanaman semusim yang

membentuk rumpun dan tumbuh tegak dengan panjang mencapai 15-40 cm. Bawang

merah memiliki akar serabut dengan system perakaran dangkal dan bercabang

terpencar pada kedalaman 15-20 cm didalam tanah dengan diameter akar 2-5mm

(Anisyah, 2014). Bawang merah juga merupakan sayuran umbi yang cukup populer

dikalangan masyarakat, selain nilai ekonomisnya tinggi, bawang merah juga

berfungsi sebagai penyedap rasa dan dapat juga digunakan sebagai bahan obat

tradisional (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat, 2013).

Untuk meningkatkan hasil produksi bawang merah diperlukan adanya system

budidaya yang optimal. Dalam sistem ini pengolahan tanah umumnya diperlukan

untuk menggemburkan tanah sehingga pertubuhan umbi dari bawang tidak terhambat

karena sifat fisika tanah yang kurang optimal. Pengolahan tanah tidak hanya

merupakan kegiatan lapang untuk memproduksi hasil tanaman, tetapi juga berkaitan

dengan kegiatan lainnya seperti penyebaran benih (penanaman bibit), pemupukan,

perlindungan tanaman, dan panen. Keterkaitan ini sangat erat sehingga tujuan yang

ingin dicapai dalam pengolahan tanah tidak terlepas dari keberhasilan dalam kegiatan

lainnya. Pengolahan tanah dapat juga dilakukan bersamaan dengan pemupukan serta

dianggap pula sebagai suatu metoda pengendalian gulma (IPB, 2010).


B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk menyiapkan dan membersihkann lahan

yang akan digunakan untuk budidaya tanamann bawang merah.


II. METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan yaitu cangkul, ember, bilah bamboo/kayu, air,

meteran, pancong dan alat tulis untuk mencatat kegiatan.

B. Prosedur kerja

1. Pembersihan lahan

Lahan dibersihkan dari batu-batuan, gulma, semak atau sisa tanaman yang dapat

mengganggu pertumbuhan tanaman bawang merah.

2. Pembuatan bedengan

Tanah dicangkul sampai menjadi gembur kemudian dipetak-petak. Setelah

digemburkan,. Selanjutnya membuat bedengan sebanyak 24 dengan lebar dan

panjang 100 cm dan jarak antar bedengan 50 cm. tinggi bedengan berukuran 30-

60 cm pada musim hujan dan 20-30 cm pada musim kemarau dengan ukuran got

keliling 60 cm dan kedalaman 50 cm.

2. Pembuatan lubang dan jarak tanam

Blak-blok dibuat dengan diberi tanda sesuai dengan jarak yang ditentukan.

Setelah itu lahan disiram pertanaman secukupnya dan dilanjutkan dengan

membuat larikan dan lubang tanah dengan bilah bamboo/kayu dengan kedalaman

¾ umbi benih. Jarak antar baris 15-20 cm dan jarak tanam dalam barisan 15 cm.

catat semua tahapan penolahan tanah.


3. Rancangan percobaan

Dalam percobaan ini akan digunakan metode percobaan Rancangan Acak

Kelompok (RAK) dengan pola factorial. Faktor yang akan dicoba terdiri dari :

a. Jenis pupuk, yang terdiri dari :

P1 : Pupuk kimia

P2 : Pupuk kompos

P3 : Pupuk organic cair

P4 : Pupuk hayati

b. Jenis pestisida (fungisida), yang terdiri dari :

F1 : Pestisida kimia

F2 : Pestisida hayati

Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap ulangan satu tanaman,

dengan demikian jumlah percobaan adalah 4 x 2 x 3 = 24 unit petak percobaan.


III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil praktikum ekologi tanaman acara 1 pengolahan lahan untuk budidaya

tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) yaitu :

1. Melakukan sanitasi lahan, dengan membersihkan lahan dari gulma, bebatuan

dan sisa-sisa tanaman yang menghambat perumbuhan tanaman bawang

merah.

2. Membuat bedengan sebanyak 24 dengan ukuran 1 x 1 m dan tinggi bedengan

20cm serta jarak antar bedengan 50 cm.

3. Mengairi bedengan dengan aliran air irigasi sekitar

4. Melakukan pemupukan pada setiap bedengan dengan menggunakan pupuk

organik (kotoran kambing) sebanyak 2kg per bedengan.

B. Pembahasan

Bawang merah ( Allium ascalonicum. L) merupakan tanaman semusim yang

berbentuk rumput, berbatang pendek dan berakar serabut. Daunnya panjang serta

berongga seperti pipa. Pangkal daunnya dapat berubah fungsi seperti menjadi umbi

lapis. Oleh karena itu, bawang merah disebut umbi lapis. Tanaman bawang merah

mempunyai aroma yang spesifik yang marangsang keluarnya air mata karena

kandungan minyak eteris alliin. Batangnya berbentuk cakram dan di cakram inilah

tumbuh tunas dan akar serabut. Bunga bawang merah berbentuk bongkol pada ujung
tangkai panjang yang berlubang di dalamnya. Bawang merah berbunga sempurna

dengan ukuran buah yang kecil berbentuk kubah dengan tiga ruangan dan tidak

berdaging. Tiap ruangan terdapat dua biji yang agak lunak dan tidak tahan terhadap

sinar matahari.

Hasil dari pengolahan tanah dapat membuat tanah menjadi gembur, membunuh

gulma yang merugikan, menurunkan laju erosi, meratakan tanah, mencampur tanah

dengan pupuk dan pengolahan tanah untuk ditanami bawang merah. Pengolahan

tanah berfungsi untuk memberikan ruang tumbuh bagi umbi bawang merah saat

penaanman dilakukan. Pengolahan tanah untuk budidaya bawang merah juga meliputi

pembuatan genangan air disekitar bedengan untk menjaga kelembaban tanah

bedengan.

Berdasarkan praktikum yang dilakukan, praktikan dengan tahapan sebagai

berikut yaitu praktikan membersihkan lahan dari bebatuan, gulma dan sisa-sisa

tanaman yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman bawang merah.

Kemudian praktikan membuat bedengan sebanyak 24 dengan ukuran 1 x 1 m dan

tinggi bedengan 20cm serta jarak antar bedengan 50 cm. Kemudian yang ketiga

praktikan mengairi bedengan dengan alian air dari irigasi setempat. Selanjutnya yang

terakhir yaitu praktikan melakukan pemupukan pada setiap bedengan dengan

menggunakan pupuk organik (kotoran kambing) sebanyak 2kg per bedengan.


IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pengolahan tanah dalam budidaya bawang merah ( Allium ascalonicum. L)

merupakan proses membunuh gulma yang merugikan, penggemburan, menurunkan

laju erosi, meratakan tanah, mencampur tanah dengan pupuk dan pengolahan tanah

untuk ditanami bawang merah.

B. Saran

Dalam melakukan praktikum, sebaiknya praktikan mengamati dan mencatat

kegiatan yang dilakukan dalam praktikum pengolahan lahan.


DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jendral. Produksi Bawang Merah menurut
Provinsi Tahun 2099-2013. Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

DISPERTA. 2013. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. (Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat) Retrieved from Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat:
http://www.diperta.jabarprov.go.id diakses 29 April 2020

Intara, Yazid Ismi. 2011. Mempelajari Pengaruh Pengolahan Tanah Dan Cara
Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai (Capsicum annuum
L.). Embryo Vol 8 No. 1

Tim pengampu mata kuliah Ekologi Tanaman, 2020. Modul praktikum Ekologi
Tanaman. Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto.Purwokerto.
LAMPIRAN

Gambar pembuatan sanitasi lahan

Pembuatan 24 bedengan 1x1

Pemberian pupuk dasar


Pembuatan drainase lahan

Pembuatan catatan perhitungan RAK

Anda mungkin juga menyukai