Anda di halaman 1dari 4

INOVASI TANAMAN JERUK

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Tanaman
Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) menciptakan empat inovasi baru untuk memudahkan petani
jeruk mengatasi berbagai macam masalah.
Empat inovasi tersebut yaitu
1. Sistem Pakar Monitoring Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Jeruk,
2. Pupuk lengkap lambat (Pukap) jestro,
3. Aplikator pestisida kulit kayu (BPA).
Sistem Pakar untuk review memonitoring hama jeruk yakni Teknologi Rancang bangun sistem
pakar (Sistem Pakar). Sistem ini menghasilkan program atau aplikasi untuk menghilangkan hama atau
penyakit utama secara real time berbasis web dan langsung menghancurkan populasi atau serangan
OPT secara langsung di lapangan.
Pukap Jestro yakni pupuk berkarakter lepas lambat yang diharapkan akan diproduksi oleh mitra
industri pupuk untuk pupuk massal konvensional. Ini merupakan solusi tepat untuk mengelola nutrisi
tanaman. Keunggulan Pukap ini adalah memiliki nutrisi yang lengkap dan sesuai dengan fase
pertumbuhan tanaman. Umur pupuk panjang, hemat biaya dan mudah pengaplikasiannya dan ramah
lingkungan.
Bark Pesticide Aplicator (BPA) yakni alat aplikasi pestisida sistematik melalui batang tanaman
jeruk. Fungsi alat ini meningkatkan efisiensi pengendalian OPT utama agar aman dan ramah
lingkungan. Jika bisanya dalam luas tanah 1 hektar dengan 400 pohon memakan waktu 4 sampai 5
jam, dengan alat ini cukup 2 jam saja. Dalam kurun waktu dua jam saja sudah tuntas dan hanya
dilakukan oleh satu orang saja. Keunggulan menggunakan alat ini adalah hemat air karena yang
diaplikasikan adalah insektisida. Hemat penggunaan pestisida, hemat waktu, tenaga, praktis dan mudah
diaplikasikan. "Bahkan sekali semprot ini selama 28 hari pestisida bisa bertahan di tanaman jeruk,
umumnya penyemprotan dilakukan satu kali dalam seminggu.
Sumber:
Dispertan.bantenprov.go.id | Balitbangtan : Ciptakan Empat Inovasi Teknologi untuk Jeruk. Dinas
Pertanian Provinsi Banten - Website Resmi Pemerintah Provinsi Banten.
https://dispertan.bantenprov.go.id/lama/read/berita/1566/Balitbangtan-Ciptakan-
Empat-Inovasi-Teknologi-untuk-Jeruk.html
Syarat tumbuh jeruk
1. Iklim
2. Media tanam
3. Ketinggian tempat
Alasan mengapa pohon jeruk susah berbuah adalah
1. Tanaman tidak mendapatkan asupan air dan nutrisi yang cukup
2. Kurangnya pemangkasan
Pupuk yang digunakan untuk pohon jeruk
1. Pupuk NPK
2. Pupuk ZA
TEKNIK MEMPERCEPAT PEMBUNGAAN
 SEELUM PANEN
1. Lakukan pemupukan 4 bulan sebelum panen dan pertahankan agar tanah tetap lembab
2. Kurangi pengairan saat 1-2 bulan sebelum panen
 Cara Budidaya Tanaman Jeruk Secara SOP ( Standar Operasional Praktisi )
1. Persiapan lahan
Persiapan lahan dilakukan sebagai media tumbuh optimal bagi tanaman, pengerjaan lahan
dilakukan disesuaikan dengan tipe lahannya ( sawah , kering atau lainnya ). Lahan dipersiapkan
dengan baik agar tanaman mendapat ruang perakaran yang baik.
2. Persiapan benih
Persiapan benih dilakukan untuk mendapatkan benih varietas unggul dalam jumlah yang cukup
3. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan cara menanam benih jeruk hingga tanaman berdiri tegak dan siap
tumbuh dilapangan
4. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan untuk pembentukan kanopi batang, pengaturan produksi dan
pemeliharaan tanaman. Teknik pijat lengkung pada tanaman jeruk. Pijat lengkung pada tanaman
jeruk dapat dilakukan pada cabang / batang tersier dengan waktu terbaik adalah pada awal
musim kemarau, karena pada saat itu kondisi tanaman agak layu sehingga mudah untuk
dilakukan pelengkungan
5. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dua tahap yaitu untuk tahap pertumbuhan dan masa berbuah dengan
menggunakan pupuk organik, NPK, dan cair yang sesusai dengan dosis anjuran. Sebagai contoh
dalam melakukan pemupukan nutrisi yang digunakan untuk mendukung pecahnya tunas yang
dipacu hormon sitokinin, nutrisi berupa NPK granul dan cair yang diberikan secara periodik tiap
1,5 bulan. Untuk meningkatkan kemanisan bisa ditambahkan pupuk yang mengandung
magnesium tinggi. Selanjutnya agar pembuahan berjenjang, pemuoukan dilakukan secara
kontinyu melalui kombinasi pupuk NPK padat dengan NPK yang dicairkan dengan interval
masing masing per tiga bulan. Pupuk yang dicairkan diaplikasikan 1,5 bulan setelah aplikasi
pupuk padat.
6. Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk menghilangkan gulma sebagai pesaing tanaman sehingga tanaman
mendapatkan unsur hara dan air yang cukupdan dapat berkembang dengan optimal.
7. Pembubunan
Pembubunan dilakukan untuk menggemburkan tanah dan meninggikan tanah agar tanaman
tetap tegak dan kuat serta memperoleh unsur hara yang cukup.
8. Pengairan
Pengairan diberikan sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan tanaman
9. Pengendalian OPT\
Pengendalian OPT bertujuan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman agar dapat
tumbuh optimal, produksi tinggi dan mutu buah yang baikdapat dilakukan secara sederhana
dengan menerapkan konsep PHT ( Pengendalian Hama Terpadu )
10. Penjarangan
Penjarangan dilakukan untuk mengurangi jumlah buah per dompol dengan membuang buah
yang dianggap tidak baik sehingga terfokus pada pembesaran buah yang diinginkan menjadi
berkualitas dan optimal.
11. Panen
Pemanenan dilakukan dengan cara pemetikan buah yang sudah matang optimal yang dicirikan
matang 80%, dengan warna terang, dan tekstur agak lunak dan rasa buah tidak akan berubah
dan meningkat.

Inovasi yang dapat dilakukan adalah teknologi pembuahan jeruk berjenjang sepanjang tahun yang
dikenal bujangseta.
Menurut keterangan Ady Cahyono, SP koordinator kebun Percobaan Banaran, dalam
mengaplikasikan  teknologi bujangseta langkah-langkah/teknik yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Prunning atau pemangkasan
Pengaturan tajuk atau kanopi dengan cara pemangkasan : cabang atau ranting yang sakit, 
cabang atau ranting yang tumbuh berseberang kedalam tajuk, cabang atau ranting yang
tumbu dominan, ranting bekas tangkai buah. Tujuan dari pemangkasan adalah memacu
pertumbuhan tanaman dimana tanaman akan tumbuh lebih sehat karena akan memacu
pertunasan vegetatif dan generatif lebih seimbang, serta kelembaban dalam tajuk dapat
dikurangi dan secara otomatis penyakit akan lebih mudah dikendalikan.
2. Nutrisi atau pemupukan
a. Pemberian nutrisi organik berupa pupuk kandang sebanyak 40 kg pada tanaman
jeruk umur 4.5 tahun sehingga tekstur dan struktur  meningkat
b. Pola aplikasi peberian pupuk NPK majemuk yaitu kombinasi pemberian pupuk NPK
dalam bentuk padat dan pupuk NPK dalam bentuk cair atau kocor secara
bergantian dengan interval 1.5 bulan. Langkah pertama melakukan aplikasi pupuk
NPK padat yang ditanam melingkar dan ditimbun dibawah tajuk bagian terluar
tanaman dengan dosis 500 gr dengan interval perlakuan 3 bukan sekali. Langkah
kedua melakukan aplikasi pupuk NPK cair atau kocor dengan  cara melarutkan
terlebih dahulu  pupuk pupuk NPK padat dengan konsentrasi (1000 gr) +  pupuk ZA
(250 gr) yang dicairkan atau dilarutkan kedalam air sebanyak 200 liter dan di
kocorkan merata pada 10 tanaman ( 20 liter pertanaman) secara merata pada tanah
dibawah bagian tajuk tanaman , diberikan pada waktu 1,5 bulan setelah aplikasi
pupuk padat,  dan dilakukan secara bergantian dengan interval pemberian 3 bulan
sekali. Sehingga akan diperoleh kombinasi pemebian pupuk padat dan pupuk kocor
secara bergantian masing masing 4 kali.
Tujuan pemberian pola pemberian pupuk  kondisi tanaman yang sehat yang mampu
tumbuh dengan baik, berbuanga dan berbuah secara kontinyu.
c. Aplikasi pupuk Kiserit (MgSO4)
Pemberian penambahan pupuk kiserit dengan dosis pemberian 50 gr per 20  liter air
per aplikasi dan diberikan  pada saat umur buah 15 dan 25 minggu setelah bunga
mekar.
Tujuan : untuk meningkatkan kadar rasa manis buah disaat masak fisiogis.
3. Pola pengendalian  hama dan penyakit
Upaya untuk mengendalikan penyakit dititikberatkan pada penyakit burik kusam, embun
jelaga dengan mengendalikan hama penyebabnya diantaranya  Aphis, Trip, kutu dompolan 
dan kutuk sisik dengan model pengendalian perpaduan antara monitoring dan interval
pengendalian  secara berkala.
Sumber: http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/bujangseta-buahkan-jeruk-berjenjang-sepanjang-
tahun/

Anda mungkin juga menyukai