Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MATA KULIAH KONSERVASI LAHAN


“METODE KONSERVASI LAHAN”

Disusun oleh:

1. Khusni Mubarok (20180101002)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
PURWOKERTO
2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konservasi tanah adalah serangkaian strategi pengaturan untuk mencegah


erosi tanah dari permukaan bumi atau terjadi perubahan secara kimiawi atau
biologi akibat penggunaan yang berlebihan, salinisasi, pengasaman, atau akibat
kontaminasi lainnya. Ada banyak strategi yang digunakan untuk menangani erosi
tanah, antara lain: pemilihan vegetasi penutup lahan, pencegahan erosi,
pengaturan kadar garam, pengendalian keasaman, meningkatkan kelestarian
organisme tanah yang menguntungkan, pencegahan dan remediasi tanah dari
kontaminasi, dan mineralisasi. Untuk itu konservasi tanah perlu ditingkatkan
khususnya di Indonesia.
Menurut Arsyad (1983), usaha-usaha pengawetan (konservasi) tanah
ditujukan untuk: (1) mencegah kerusakan tanah oleh erosi, (2) memperbaiki tanah
yang rusak, (3) dan menetapkan kelas kemampuan tanah dan tindakan-tindakan
atau perlakuan agar tanah tersebut dapat dipergunakan untuk waktu yang tidak
terbatas (berkelanjutan). Selanjutnya dikemukakan bahwa pengawetan air pada
prinsipnya adalah penggunaan air yang jatuh ke tanah seefisien mungkin, dan
pengaturan waktu aliran sehingga tidak terjadi banjir yang merusak dan terdapat
cukup air pada waktu musim kemarau.
II. PEMBAHASAN

Menurut Arsyad (1983) teknik pengawetan tanah (konservasi tanah) dapat


dibagi dalam tiga golongan utama, yaitu (1) metoda vegetatif, (2) metoda mekanik
dan (3) metoda kimia (Arsyad, 1983). Metode konservasi vegetatif adalah setiap
pemanfaatan tanaman? Vegetasi maupun sisa sisa tanaman sebagai media
pelindung tana dari erosi, penghambat laju aliran permukaan, peningkatan
kandungan lengas, serta perbaikan sifat-sifat tanah, baik sifat fisik, sifat kimia,
maupun biologi tanaman sisa berfungsi sebgai pelindung tanah terhadap daya
pekulan butir butir air hujan maupun terhadap daya angkut air aliran permukaan
serta meningkatkan peresapan unsur hara didalam tanah (Masykuri dkk ).
Konservasi tanah mekanik adalah semua perlakuan fisik nekanis yang
diberikan terhadap tanah, dan pembuatan banguna yang ditujukan untuk
mengurangi aliran permukaan dan erosi serta meningkatkan kelas kemampuan
tanah. Teknik konservasi tanah ini dikenal pula sebutan metode sipil teknis.
Sedangkan konservasi tanah kimia adalah pemanfaatan bahan pembenah tanah
( soil conditioner ) atau bahan-bahan pemantap tanah dalam hal memperbaiki
struktur tanah sehingga tanah akan tetap resisten terhadap erosi.
Keuntungan yang didapatkan dari metode vegetatif adalah kemudahan
dalam penerapanya, membantu melestarikan lingkungan, mencegah erosi dan
menahan aliran permukaan, dapat memperbaiki sifat tanah dan pengembalian
bahan organik tanman, serta meningkatkan nilai tambah bagi petani dari hasil
sampingan tanman konserfasi tersebut.
Teknik konservasi tanah secara mekanis atau disebut juga sipil teknis adalah
upaya menciptakan fisik lahan atau merekayasa bidang olah lahan pertanian
hingga sesuai dengan prinsip konservasi tanah sekaligus konservasi air. Teknik ini
meliputi: guludan, pembuatan teras gulud, teras bangku, teras individu, teras
kredit, pematang kontur, teras kebun, barisan batu, dan teras batu
Teknik konservasi kimia yang menggunakan bahan kimia sebagai soil
conditioner memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap tingkat kestabilan
agregat ( perlengketan ) tanah. Pengaruhnya berjangka panjang karena senyawa
tersebut akan tahan terhadap mikroba yang terdapat pada tanah. Permeabilitas
( aliran ) tanah dipertinggi dan erosi akan terdapat pada tanah. Permeabilitas
( aliran ) tanah dipertinggi dan erosi akan berkurang. Bahan-bahan tersebut juga
berakibat penting untuk memprebaiki pertumbuhan tanaman-tanaman semusim
pada tanah liat yang berat.
Dalam pelaksanaan ketiga konservasi sering ditemui hambatan-hambatan
yang dapat dibedakan menjadi :
 Hambatan fisik
Biasanya kita mendapatkan sumber daya dalam keadaan sedemikian rupa
(sudah tertentu), misalnya tempatnya atau lokasinya, sehingga untuk
menggunakannya manusia yang harus menyesuaikan. Misalnya untuk
dapat menggunakan suatu sumber daya dengan baik maka kita harus
membuat dulu dam, teras, menanam tanaman hutan dan menerapkan
teknik teknik lain untuk mengubah keadaan alam.
 Hambatan ekonomi.
Hambatan ekonomi dapat berupa kurangnya modal untuk melaksanakan
konservasi, kurangnya pengetahuan dan yang ketiga adalah tidak stabilnya
perekonomian.
 Hambatan kelembagaan.
Banyak orang melaksanakan konservasi ini sebagai suatu kebiasaan atau
adat istiadat, sehingga mereka kurang memperhatikan
manfaatnya.Konservasi ini harus dilakukan secara terpadu oleh institusi
yang dimiliki oleh negara agar ada arah yang jelas dan ini perlu dibentuk
lembaga yang menangani konservasi sumberdaya di setiap daerah.
 Hambatan teknologi.
Penggunaan sumberdaya-sumberdaya akan tergantung antara lain oleh
bentuk penyesuaian diri manusia dan teknologi.Hubungan sumberdaya-
sumberdaya dengan macam dan tingkat teknologi sangat erat.Sebagai
contoh tenaga matahari, yang dulu tidak banyak digunakan, dengan adanya
perkembangan teknologi sekarang ini banyak digunakan.Hambatan
teknologi ini dapat diatasi dengan cara meningkatkan kemampuan
pegetahuan teknologi yang dapat dipelajari dari negara-negara yang sudah
maju atau melakukan penelitian terhadap teknologi yang telah ada.
Selain itu Sekretariat Tim Pengendali Bantuan P&RP (2000) mencatat
kendala utama penerapan teknologi konservasi sebagai berikut:
 Tingginya biaya serta lambatnya pengembalian investasi dari tindakan
konservasi.
 Ketidakpastian penguasaan lahan.
 Petani tidak melihat keuntungan langsung dari penerapan teknik
konservasi tanah.
III. KESIMPULAN

Teknik konservasi tanah mempunyai kelebihan dan kekurangan, sehingga


diperlukan strategi yang tepat dalam penerapannya agar dapat mengoptimalkan
kelebihan dan meminimalkan kekurangannya. Metode konservasi tanah dapat
dibagi dalam tiga golongan utama, yaitu (1) metoda vegetatif, (2) metoda mekanik
dan (3) metoda kimia yang masing masing memiliki keuntungan dan kekurangan
ya masing masing.
DAFTAR PUSTAKA

Abdurachman, A, M. Husein Sawit, Ai Dariah, dan Irfan B. Pramono. 1995.


Analisis agroekosistem di DAS Cimanuk, Desa Cibugel, Kecamatan
Cibugel, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Hlm. 135-157 dalam
Prosiding Lokakarya Pembahasan Hasil Penelitian 1995/1996. Cipayung,
15-17 Agustus 1995. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Idjudin, Abas. 2011, Peranan Konservasi Lahan Dalam Pengelolaan Perkebunan.


Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 5 No.2

Masykuri,dkk,. Metode Konservasi Lahan Secara Vegetatif, artikel online diakses


21 April 2020.

Anda mungkin juga menyukai