Anda di halaman 1dari 9

ACARA IV

BUDIDAYA TANAMAN KACANG HIJAU DENGAN POLA TANAM


MONOKULTUR

A. Tujuan Acara
1. Mempelajari cara budidaya tanaman kacang hijau secara monokultur.
2. Mengetahui jarak yang optimum pada budidaya tanaman kacang hijau.

B. Tinjauan Pustaka
Kacang hijau termasuk tanaman pangan yang telah dikenal luas oleh
masyarakat. Tanaman yang termasuk dalam keluarga kacang-kacangan ini sudah
lama di budidayakan di Indonesia. Kacang hijau merupakan salah satu sumber
makanan penting karena tingginya kandungan nutrisi dalam semua bagian biji. Di
Indonesia, tanaman kacang hijau merupakan tanaman kacang-kacangan ketiga
yang banyak di budidayakan setelah kedelai dan kacang tanah. Bila dilihat dari
kesesuaian iklim dan kondisi lahan yang dimiliki, Indonesia termasuk salah satu
negara yang memiliki kesempatan untuk melakukan ekspor kacang hijau
(Purwono, 2009).
Klasifikasi taksonomi tanaman kacang hijau adalah sebagai berikut
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Phaseolus
Spesies : Vigna radiata L. (Purwono, 2009).
Kacang hijau (Vigna radiata L.) memiliki sistem perakaran yang bercabang
banyak dan membentuk bintil-bintil (nodula) akar. Nodul atau bintil akar
merupakan bentuk simbiosis mutualisme antara bakteri nitrogen dengan tanaman
kacang-kacangan sehingga tanaman mampu mengikat nitrogen bebas dari udara.
Makin banyak nodul akar, makin tinggi kandungan nitrogen (N) yang diikat dari
udara sehingga meningkatkan kesuburan tanah. Kacang hijau memiliki ukuran
batang yang kecil, berbulu, berwarna hijau kecoklat-coklatan atau kemerah-
merahan. Batang tumbuh tegak mencapai ketinggian 30 cm –110 cm dan bercabang
menyebar ke semua arah. Daun kacang hijau adalah daun majemuk, dengan tiga
helai anak daun per tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan ujung lancip dan
berwarna hijau. Bunga kacang hijau berkelamin sempurna atau hermaphrodite,
berbentuk kupu-kupu, dan berwarna kuning. Proses penyerbukan bunga kacang
hijau (Vigna radiata L.) terjadi pada malam hari, pada pagi hari bunga akan mekar
dan menjadi layu pada sore hari. Buah kacang hijau berbentuk polong dengan
panjang antara 6 cm – 15 cm. Tiap polong berisi 6 -16 butir biji. Biji kacang hijau
berbentuk bulat kecil dengan bobot (berat) tiap butir 0,5 mg – 0,8 mg atau berat per
1000 butir antara 36 g – 78 g. Biji umumnya berwarna hijau kusam atau hijau
mengkilap, namun adapula yang berwarna kuning dan coklat (Rukmana, 2010).
Tanaman kacang hijau memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan.
dibanding dengan tanaman kacang-kacangan lainnya, kacang hijau memiliki
kelebihan ditinjau dari segi agronomi dan ekonomis, anatara lain lebih tahan
kekeringan, serangan hama dan penyakit lebih sedikit, dapat dipanen pada umur
55-60 hari, dapat ditanam pada tanah yang kurang subur, dan cara budidayanya
mudah (Sunantara, 2010). Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu
bahan pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas selain beras, karena
tergolong tinggi penggunaannya dalam masyarakat, maka kacang hijau ini
memiliki tingkat kebutuhan yang cukup tinggi. Teknik budidaya dan penanaman
yang relatif mudah budidaya tanaman kacang hijau memiliki prospek yang baik
untuk menjadi peluang usaha bidang agrobisnis. Kacang hijau ditanam di lahan
sawah pada musim kemarau setelah padi atau tanaman palawija yang lain. Adapun
kegiatan dalam budidaya tanaman semusim secara umum dimulai dari persiapan
lahan, penanaman benih, pengairan, pemupukan, pemeliharaan, pengendalian
hama dan penyakit, pemanenan serta penanganan pasca panen. Proses fotosintesis
merupakan dasar dari usaha budidaya tanaman (Rukmana, 2010).
Benih tanaman kacang hijau yang baik akan mempunyai potensi hasil tinggi,
seragam, sehat, jelas asal usulnya dan disesuaikan permintaan penggunaan seperti
masak serentak, warna biji mengkilap-kusam, ukuran biji kecil-sedang-besar, umur
genjah (<60 hari) – sedang (60-70 hari), serta toleran penyakit. Secara spesifik,
penggunaan benih bermutu tinggi berdampak pada pertumbuhan tanaman yang
baik dan hasil tanaman yang tinggi. Syarat benih bermutu antara lain, murni dan
diketahui varietasnya, daya tumbuh tinggi (minimal 80%) dan vigornya baik, biji
sehat bernas, tidak keriput, di panen pada saat biji telah matang, dipanen dari
tanaman yang sehat, tidak terinfeksi penyakit, dan benih tidak tercampur biji
tanaman lain atau biji rerumputan. Benih dianggap bermutu tinggi jika daya
tumbuh (daya kecambah) > 80% dan nilai kadar air di bawah 13% (Adisarwanto,
2012).
Iklim secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan hasil
panen. Iklim juga berpengaruh terhadap perkembangan mikroba (patogen) dan
hama yang mengganggu pertumbuhan tanaman. Suhu udara yang cocok untuk
pertumbuhan tanaman kacang hijau berkisar antara 25oC-27oC. Akan tetapi
tanaman kacang hijau masih bisa tumbuh baik pada suhu udara hingga 35oC dan
dibawah 25oC hingga 20oC (Cahyono, 2010).
Tanaman kacang hijau dapat di budidayakan dengan pola tanam monokultur.
Monokultur adalah keanekaragaman usaha dalam pengolahan tanah pada suatu
lahan pertanian dengan tujuan untuk membudidayakan satu jenis tanaman dalam
jangka kurun tertentu. Monokultur disebut juga dengan pola tanam yang berlaku
pada lahan pertanian. Metode monokultur telah dilakukan sejak abad ke 20 dan
menjadi ciri dari pertanian intensif dan industrial. Monokultur banyak dilakukan
karena dianggap lebih efisien dalam penggunaan lahan. Tanaman yang sering
dijadikan penanaman monokultur adalah tanaman padi, jagung, gandum karena
sangat mudah dalam hal perawatannya serta dapat mendatangkan keuntungan yang
besar (Sunantara, 2010).
Penyakit pada kacang hijau diantaranya penyakit tular tanah yang utama adalah
busuk batang yangdisebabkan cendawan Sclerotium rolfsii terutama menyerang
pada stadia vegetatif awal, menyebabkan tanaman layu dan rebah prematur.
Patogen berupa miselia mirip kapas dengan mudah ditemukan di permukaan tanah
dan pangkal batang tanaman yang sakit. Pada tanaman dewasa yang terserang
nampak bercak yang mula-mula coklat muda kemudian menjadi coklat tua, dan
bercendawan putih. Selain penyakit tular tanah, beberapa jenis penyakit daun
seperti bercak daun yang disebabkan cendawan Cercospora canesscens merupakan
penyakit utama pada kacang hijau. Penyakit tersebut menurunkan hasil kacang
hijau hingga 58%. Penyakit penting kedua adalah embun tepung yang disebabkan
oleh cendawan obligat parasit Erysiphe poligoni, sering terjadi pada musim
kemarau yang disertai suhu dingin di pagi hari (Rahayu, dkk., 2017).
Insektisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh serangga
pengganggu (hama serangga). Insektisida bisa menghambat pertumbuhan dan
perkembangan, tingkah laku, perkembang biakan, kesehatan, memengaruhi
hormon, penghambat makan, membuat mandul, sebagai pemikat, penolak, serta
aktifitas lainnya yang dapat memengaruhi organisme pengganggu tanaman.
Fungisida adalah jenis pestisida yang dibuat khusus dan digunakan untuk
mengendalikan (melawan, mencegah atau mencegah) jamur atau cendawan
patogen penyebab penyakit. Bentuk fungisida bermacam-macam, ada yang
berbentuk tepung, cair, gas dan butiran. Fungisida yang mengandung tepung dan
cair paling banyak digunakan. Fungisida dalam bidang pertanian digunakan untuk
mengendalikan cendawan pada benih, bibit, batang, akar, daun, bunga dan
buah. Aplikasinya dilakukan dengan penyemprotan langsung ketanaman, injeksi
batang, perusakan pada akar, perendaman benih dan pengasapan (fumigan)
(Rustiani, 2015).

C. Bahan dan Alat


1. Bahan
a. Benih kacang hijau
b. Pupuk kompos
c. Pupuk urea
d. Pupuk KCl
e. Pupuk SP-36
f. furadan
2. Alat
a. Cangkul
b. Garu
c. Gembor
d. Mal jarak tanam
e. Tugal
f. Ember

D. Cara Kerja
a. Membuat bedengan 200 x 350 cm, kemudian menggemburkan tanah dan
menghilangkan gulma
b. Menaburkan pupuk kompos hingga merata pada bedengan
c. Mengukur jarak tanam dengan mal jarak tanam, jaraknya 25 x 25 cm
d. Memasukkan bih kacang hjau pada setiap lubang, dalam setiap lubang
diisi 3 benih kacang hijau lalu menaburkan furadan diatasnya
e. Menutup lubang tanam dengan tanah
f. Melakukan pemupukan dengan membuat larikan diantara jarak tanam
kacang hijau, pupuk yang digunakan yaitu pupuk urea, KCl, dan SP-36
g. Menyiram benih secara rutin pagi dan sore hari.

E. Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Tanaman Kacang Hijau Jarak Tanam 20 x 25 cm
28 HST 42 HST 56 HST 63 HST Bobot Saat
Sampel Polong Muncul
TT JD TT JD TT JD TT JD
(gr) Bunga
1 16 5 24 5 35 6 35 8 1
2 20 8 34 11 40 5 40 11 14
3 19 6 41 9 44 9 44 10 5 36 HST
Total 55 19 99 25 119 20 119 29 20
Rata-
18,3 6,3 33 8,3 39,6 6,7 39,6 9,6 6,7
rata
Sumber: Praktikum Teknologi Budidaya Tanaman Pangan 2019

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Tanaman Kacang Hijau Jarak Tanam 25 x 25 cm


28 HST 42 HST 56 HST 63 HST
Bobot Saat
Sampel Polong Muncul
TT JD TT JD TT JD TT JD (gr) Bunga

1 14 5 25 6 32 7 32 9 0
2 15,5 8 33 13 45 16 45 17 0
3 16 6 42 12 51 14 51 14 1
36 HST
Total 45,5 19 100 31 128 37 128 40 1
Rata- 42,6
15,16 6,3 33,3 10,3 42,67 12 13,3 0,3
rata 7
Sumber: Praktikum Teknologi Budidaya Tanaman Pangan 2019

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Tanaman Kacang Hijau Jarak Tanam 25 x 30 cm


Sampel 28 HST 42 HST 56 HST 63 HST
Bobot Saat
TT JD TT JD TT JD TT JD Polong Muncul
(gr) Bunga
1 14 14 28 15 30 20 30 8 4
2 15,5 14 32 18 35 24 35 6 4
3 16 17 38 24 44 29 44 10 5 42 HST
Total 45,5 45 98 57 109 73 109 24 13
Rata-
15,16 15 32,6 19 36,3 24 36,3 8 4,3
rata
Sumber: Praktikum Teknologi Budidaya Tanaman Pangan 2019

Keterangan:
TT : Tinggi Tanaman (cm)
JD : Jumlah Daun (helai)

F. Pembahasan
Kacang hijau termasuk tanaman pangan yang telah dikenal luas oleh
masyarakat. Tanaman yang termasuk dalam keluarga kacang-kacangan ini sudah
lama di budidayakan di Indonesia. Kacang hijau merupakan salah satu sumber
makanan penting karena tingginya kandungan nutrisi dalam semua bagian biji.
Pada praktikum budidaya tanaman kacang hijau dengan pola monokultur
menggunakan perlakuan yang berbeda – beda , yaitu dengan jarak tanam 20 x 25
cm, 25 x 25 cm dan 25 x 30 cm. Parameter yang diamati pada pengamatan kacang
hijau yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, bobot polong dan hari muncul bunga
Berdasarkan pengamatan tanaman kacang hijau pada semua perlakuan,
parameter tinggi tanaman dan jumlah daun mengalami peningkatan setiap
minggunya. Pada pengamatan 28 HST tinggi tanaman kacang hijau terbesar ada
pada perlakuan 20 x 25 cm. Hal ini terjadi karena pada pertumbuhan awal kacang
hijau pada jarak tanam yang sempit tanaman masih kecil dan tanaman kacang hijau
belum terlalu rimbun sehingga belum terjadi persaingan perebutan mendapatkan
unsur hara maka tanaman kacang hijau tumbuh lebih tinggi dan jumlah daun lebih
banyak. Pada pengamatan 42 HST dan 56 HST tinggi tanaman terbesar pada
perlakuan 25 x 25 cm. Hal ini dikarenakan pada perlakuan 25 x 25 cm jarak tanam
yang teratur dan pas sehingga tanaman memiliki ruang tumbuh yang optimal dan
tidak ada persaingan perebutan unsur hara antar tanaman kacang hijau. Pada 42
HST perlakuan 25 x 25 cm terjadi perlonjakan peningkatan yang tinggi dari
perlakuan 20 x 25 cm hal ini dikarenakan pada 42 HST tanaman kacang hijau
perlakuan 20 x 25 cm sudah besar dan rimbun dengan jarak tanam yang sempit
akan menghambat pertumbuhan. Pada perlakuan 25 x 30 cm memiliki tinggi
tanaman terendah hal ini dikarenakan jarak tanam yang terlalu lebar sehingga
tanaman cenderung tumbuh ke samping dan tinggi tanaman tidak tumbuh secara
opimal. Pada perlakuan 25 x 30 cm jumlah daun pada 63 HST mengalami
penurunan hal ini dikarenakan tanaman kacang hijau terkena penyakit bulai, yang
ditandai dengan daun berubah warna menjadi kuning dan layu kemudian kering
dan gugur. Bobot basah paling banyak pada jarak tanam 20 x 25 cm, hal tersebut
tidak sesuai dengan teori seharusnya berat basah terbanyak pada jarak tanam 25 x
25 cm dikarenakan pada saat panen kondisi dua dari tiga tanaman sampel jarak
tanam 25 x 25 cm sedang berbunga, sedangkan satu tanaman sampel polongnya
kering

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan teknik budidaya tanaman
kacang hijau dapat disimpulkan bahwa :
1. Budidaya tanaman kacang hijau dapat dilakukan dengan membuat bedengan
200 x 350 cm, kemudian menggemburkan tanah dan menghilangkan gulma
lalu menaburkan pupuk kompos. Setelah itu mengukur jarak tanam 20 x 25
cm, 25 x 25 cm dan 25 x 30 cm kemudian Memasukkan bih kacang hjau pada
setiap lubang lalu menaburkan furadan diatasnya setelah itu menutup lubang
tanam dengan tanah dan melakukan pemupukan dengan pupuk urea, KCl, dan
SP-36.
2. Jarak tanam yang baik untuk budidaya kacang hijau yaitu perlakuan jarak
tanam 25 cm x 25 cm.

Anda mungkin juga menyukai