A. TUJUAN
1. Mempraktikkan budidaya kentang dan ubi jalar.
2. Memanfaatkan lahan terbatas untuk budidaya kentang dan ubi jalar.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Poerwadarminta (Yulianti, 2013) Tanaman pangan adalah
sesuatu yang tumbuh, berdaun, berbatang, berakar dan dapat dimakan atau
dikonsumsi oleh manusia (apabila dikonsumsi oleh hewan disebut pakan).
Bahan pangan yang dapat diperoleh dari hasil hutan berupa buah-buahan,
kacang-kacangan, sayur-sayuran dan tumbuhan yang mengandung
karbohidrat.
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air,
baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai
makanan ataupun minuman bagi konsumsi manusia. Termasuk di dalamnya
adalah bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang
digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan atau pembuatan makanan atau
minuman (Saparinto dan Hidayati, 2006).
Menurut Gembong (1994), kentang (Solonium tuberosum)
diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dicoyyledoneae
Family : Solanaceae
Genus : Solanum
55
Tanaman kentang ini umunya ditanam dari umbi. Daun-daun pertama
tanaman kentang berupa daun tunggal sedangkan daun-daun berikutnya
berupa daun majemuk impartipinnate (Nurhidayah dkk, 2005). Warna bunga
tanaman ini bermacam-macam, seperti putih, biru, ungu, terdapat pada tukal-
tukal dengan percabangan dikotomik dengan ibu tangkai yang panjang.
Buahnya buah buni yang bulat dengan kelopak yang tetap (Gembong, 1994).
Batang di atas tanah berdiri tegak, awalnya halus dan akhirnya menjadi
persegi serta bercabang jika pertumbuhannya sudah berlanjut. Bentuk
pertumbuhan tanaman berkisar dari kompak hingga menyebar. Batang di
bawah permukaan (rhizoma), umumnya disebut stolon, menimbun dan
menyimpan produk fotosintesis dalam umbi yang membengkak pada bagian
ujung. Karbohidrat ditranslokasikan sebagai sukrosa ke dalam stolon, yang
pembelahan dan pembesaran selnya menyebabkan pertumbuhan umbi.
Sukrosa yang ditransportasikan dikonversi dan disimpan dalam bentuk butiran
pati (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathopyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Convolvulales
Family : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Ubi jalar adalah tanaman yang tumbuh baik di daerah beriklim panas
dan lembab, dengan temperatur optimum 27°C berkelembaban udara 50%-
60% dan lama penyinaran 11-12 jam per hari dengan curah hujan 750-1.500
mm per tahun. Produksi dan pertumbuhan yang optimal untuk usaha petani
ubi jalar yang cocok adalah pada saat musim kemarau (kering). Tanaman ini
dapat tumbuh sampai ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Ubi jalar
masih dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi (pegunungan) tetapi umur
panen menjadi panjang dan hasil yang didapat rendah (Rukmana, 1997).
F. PEMBAHASAN
Ubi jalar merupakan tumbuhan semak bercabang yang memiliki daun
berbentuk segitiga yang berlekuk-lekuk dengan bunga berbentuk payung ini,
memiliki bentuk umbi yang besar, rasanya manis, dan berakar bongo.
Tanaman kentang adalah salah satu tanaman budidaya tetraploid yang
merupakan (tanaman pendek tidak ber kayu) semusim. Kentang membentuk
umbi di bawah permukaan tanah dan menjadi sarana perbanyakan secara
vegetatif. Pada praktikum ini media yang digunakan adalah campuran tanah
dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 dan menggunakan karung bekas
sebagai wadahnya.
Untuk tanaman ubi jalar pada minggu pertama sampai minggu terakhir
menunjukkan pertumbuhan yang baik, dapat dilihat dari parameter jumlah
cabang primer memiliki rata –rata 6,8 , 10,4 ,dan 14 , untuk parameter panjang
cabang terpanjang untuk setiap minggunya, yaitu 28,4cm , 10,4 cm, dan 38,5
cm, untuk parameter jumlah daun memiliki rata-rata di setiap minggunya,
yaitu 45, 51, dan 57.
Kemudian pada tanaman kentang pada minggu pertama sampai
terakhit tidak menunjukkan pertumbuhan yang baik, dapat dilihat dari
parameter tinggi tunas di setiap minggunya memiliki rata-rata
1,14cm,1,44cm,dan 1,44 cm , untuk parameter jumlah daun memiliki rata-rata
disetiap minggunya, yaitu 6, untuk parameter persentase hidup memiliki rata
rata 59,6%, 61,4%,dan 50% di setiap minggunya.
Berdasarkan hasil pengamatan, pertumbuhan tanaman ubi jalar dapat
dilihat bahwa tanaman ubi jalar menunjukkan pertumbuhan yang baik, karena
ubi jalar dapat tumbuh di daerah beriklim panas, sesuai dengan pendapat
(Rukmana, 1997) ubi jalar adalah tanaman yang tumbuh baik di daerah
beriklim panas dan lembab.sedangkan dari hasil pengamatan pada tanaman
kentang tidak menunjukkan pertumbuhan kentang yang baik, hal ini
disebabkan karena kentang tidak ditanam pada daerah dataran tinggi,
melainkan daerah dataran rendah. Hal ini sesuai dengan syarat tumbuh
tanaman kentang , yaitu kentang dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik
apabila ditanam pada kondisi lingkungan yang sesuai dengan persyaratan
tumbuhnya. Di Indonesia, kentang diusahakan ditanam di daerah yang
memiliki ketinggian 500 – 3000 mdpl, namun pertumbuhan dan
perkembangan kentang terbaik pada ketinggian 1000-2000 mdpl (Rukmana ,
2002).
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Budidaya kentang dan ubi jalar dilkukan dengan menggunakan media
tanam tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 yang kemudian
ditanam didalam karung bekas.
2. Memanfaatkan lahan terbatas untuk budidaya kentang dan ubi jalar dapat
dilakukan dengan menggunakan karung bekas, dengan cara ini kita dapat
melakukan budidaya tanaman pada lahan yang terbatas, selain itu
menggunakan karung dapat membantu dalam mengalirkan atau meloloskan
air agar tanama tidak tergenang, karena karung memiliki pori-pori yang
terbuka.
DAFTAR PUSTAKA