A. TUJUAN
1. Mempraktikkan budidaya kangkung dalam polibag.
2. Memanfaatkan lahan terbatas untuk budidaya kangkung.
3. Mengetahui pengaruh jumlah lubang tanam terhadap pertumbuhan
kangkung dalam polibag.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi tanaman kangkung menurut Perdana (2009) adalah sebagai
berikut:
Divisio : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
32
33
kangkung darat tidak menghendaki tanah yang tergenang, karena akar akan
mudah membusuk. Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi baik di dataran
rendah sampai dataran tinggi (pegunungan). Tanaman kangkung cocok
ditanam pada tanah bertekstur liat berpasir dengan struktur tanah yang agak
remah. Selain itu, tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi
pertumbuhanya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat
mempertahankan kandungan air secara baik (Perdana, 2009).
Kangkung darat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak
mengandung bahan organik dan tidak dipengaruhi keasaman tanah. Tanaman
kangkung darat tidak menghendaki tanah yang tergenang, karena akar akan
mudah membusuk. Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi baik di dataran
rendah sampai dataran tinggi (pegunungan). Tanaman kangkung cocok
ditanam pada tanah bertekstur liat berpasir dengan struktur tanah yang agak
remah. Selain itu, tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi
pertumbuhanya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat
mempertahankan kandungan air secara baik (Perdana, 2009).
toko perlengkapan pertanian atau toko plastik. Selain itu polybag sangat baik
untuk drainase, aerasi sehingga tanaman dapat tumbuh subur seperti dilahan.
Penentuan ukuran polybag yang cocok untuk pertumbuhan tanaman
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam penggunaan
media dan nutrisi. (Lim, 2013).
Budidaya tanaman dalam polybag mempunyai kekurangan yang perlu
mendapat perhatian, antara lain faktor ketersediaan air dan kepadatan media
tanam. Ketersediaan air sangat menentukan keberhasilan produksi tanaman.
Kekurangan air pada cabai menyebabkan tanman kerdil, buah menjadi kecil
dan mudah gugur, maka penggunaan air harus dilakukan seefisien mungkin.
Pemberian air harus dapat meningkatkan ketersediaam air pada tanah dan
memperpanjang masa tanam. Apabila air diberikan setiap hari, kelembapan
tanah maih di atas 30% volume, sehingga pemberian air tidak efisien.
Pemberian air dengan interval 2-4 hari masih memungkinkan tanaman tumbuh
dengan baik, karena kelembapan tanah masih cukup tinggi (19,50 – 24, 80%
volume), sebagian besar unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman
disediakan melalui media tanam, selanjutnya diserap oleh perakaran dan
digunakan untuk proses fisiologis tanaman (Ermina, 2010).
Faktor jumlah bibit per lubang tanam menunjukkan hasil berbeda
tidak nyata antar perlakuan terhadap jumlah anakan total. Hasil tertinggi
cenderung terdapat pada jumlah 1 bibit per lubang , hal ini disebabkan
karena tidak adanya persaingan antartanaman untuk memperoleh ruang
tumbuh, cahaya dan nutrisi dari dalam tanah. Bertambahnya jumlah bibit
perlubang tanam cenderung meningkatkan persaingan tanaman,baik antar
tanaman dalam satu lubang tanam maupun antar lubang tanam yang akan
berdampak pada penurunan jumlah anakan total (Masdar, 2006).
4. Polibag
5. Cetok
6. Ember
D. CARA KERJA
1. Siapkan media tanam dengan cara mencampurkan tanah dan pupuk
kandang dengan perbandingan 1:1 ke dalam ember.
2. Isi 6 polibag dengan campuran media tanam yang sudah dibuat sebanyak
2/3 bagian polibag.
3. Buat lubang tanam pada polibag, 3 polibag dibuat satu lubang tanam, 3
polibag dibuat dua lubang tanam.
4. Siapkan bibit kangkung, dengan memotong sepertiga tanaman kangkung
(sisakan ± 15 cm tanaman kangkung yang akan ditanam)
5. Masukkan bibit kangkung pada tiap lubang tanam kemudian tutup
kembali menggunakan tanah.
6. Siram setiap hari pada pagi dan sore hari.
A. HASIL PENGAMATAN
Tabel 3 Hasil Pertumbuhan kangkung
Minggu ke-
Perlakuan Sampel 1 Minggu ke-2 Minggu ke-3
TT JD TT JD TT JD
1 12,5 7 15 21 23 25
L1 2 10 8 27 20 34 28
3 11 7 23 15 32 19
Rata-rata 11,17 8 21,7 19 29,7 24
1 13 12 13,5 16 26 24
L2 2 13,2 10 20 20 28 24
3 12,5 13 13 21 27 26
B. PEMBAHASAN
Kangkung (Ipomoea spp.) merupakan salah satu sayuran daun yang
paling populer di Asia Tenggara. Kangkung dikenal juga dengan 'swamp
38
C. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, dapat disimpulkan
bahwa:
39
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unpas.ac.id/39932/6/14.%20BAB%20II%20TINJAUAN
%20USTAKA.pdf diakses 07 November 2020.
Riah. 2005. Pemanfaatan Lahan Pekarangan. Penebar Swadaya. Jakarta.
07 November 2020.
41
LAMPIRAN