Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Pengertian Hortikultura berasal dari Bahasa Latin yang terdiri dari dua patah kata yaitu
hortus (kebun) dan culture (bercocok tanam). Hortikultura memiliki makna seluk beluk kegiatan
atau seni bercocok tanam sayur-sayuran, buah – buahan atau tanaman hias. Tanaman
Hortikurtura memiliki beberapa fungsi yakni: sebagai Sumber bahan makanan,
Hiasan/keindahan, dan juga Pekerjaan. Hortikultura terbagi atas 4 bagian yaitu: Sayur-sayuran,
Buah-buahan, tanaman Hias, dan tanaman obat. Ilmu hortikultura berhubungan erat dengan ilmu
pengetahuan lainnya, seperti teknik budidaya tanaman, mekanisasi, tanah dan pemupukan, ilmu
cuaca, dan sebagainya. Pada umumnya budidaya hortikultura diusahakan lebih intensif
dibandingkan dengan budidaya tanaman lainnya. Hasil yang diperoleh dari budidaya holtikultura
ini per unit areanya juga biasanya lebih tinggi. Lebih lanjut dikatakan tanaman holtikultura
memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan manusia. Misalnya tanaman hias berfungsi untuk
member keindahan (aestetika), buah – buahan sebagai makanan, dan lain-lain.
Dalam hortikultura ada beberapa teknologi perbanyakan tanaman diantaranya yaitu secara
generati dan secara vegetatif. Perbanyakan secara generatif yaitu perbanyakan tanaman melalui
biji. Dalam laporan ini membahas tentang perbanyakan tanaman secara generatif (biji) pada
tanaman kangkung.
Kangkung termasuk sayuran yang populer dan digemari masyarakat Indonesia. Tanaman
kangkung berasal dari India sekitar 500 SM, yang kemudian menyebar ke Malaysia, Birma,
Indonesia, Cina Selatan, Australia dan Afrika. Nama latin kangkung adalah Ipomoea reptans. Di
Cina, sayuran ini dikenal dengan nama Weng Cai, sedangkan di Eropa kangkung disebut Swamp
Cabbage. Di Indonesia kangkung memiliki beberapa nama daerah, yaitu Kangkueng (Sumatera),
Kangko (Sulawesi) dan Utangko (Maluku).
Kangkung bergizi tinggi dan lengkap dengan kandungan yang ada pada kangkung seperti
kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, posfor, zat besi, natrium, kalium, vitamin A,
vitamin B, vitamin C, karoten, hentriakontan, dan sitosterol. Senyawa kimia yang dikandung
adalah saponin, flavonoid, dan poliferol.
Kangkung merupakan tanaman yang bermanfaat. Kangkung mempunyai senyawa yang
dapat digunakan untuk pengobatan bagi penderita susah tidur. Serat pada kangkung sangat baik
untuk mencegah konstipasi sehingga dapat menghalangi terjadinya kanker perut. Karetenoid
dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A serta klorofil tinggi.Kedua senyawa ini berperan
sebagai antioksidan yang berguna untuk mencegah penuaan dan menghalangi mutasi genetik
penyebab kanker (Wirakusumah, 1998).
Ada beberapa macam tipe kangkung seperti yaitu Kangkung darat (Ipomea reptans) dan
Kangkung air (Ipomea aquatica). Kangkung darat memiliki ciri seperti corak warna yang hijau
cerah, bunga yang putih dan batang dahang ujung pohonnya yang meruncing kecil, daunnya
yang tipis dan kecil-kecil. Dalam laporan membahas tentang Kangkung darat (Ipomea reptans).
B.            Tujuan
1.      Untuk mengetahui cara budidaya tanaman kangkung

II.                TINJAUAN PUSTAKA

Kangkung termasuk suku Convolvulaceae (keluarga kangkung-kangkungan). Kedudukan tanaman


kangkung dalam sistematika tumbuh-tumbuhan diklasifikasikan ke dalam:
Divisio             :           Spermatophyta
Sub-divisio      :           Angiospermae
Kelas               :           Dicotyledonae
Famili              :           Convolvulaceae
Genus              :           Ipomoea
Species            :           Ipomoea reptan
1.1         Morphology Tanaman Kangkung
Kangkung merupakan tanaman yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman
kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua
arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar
pada radius 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air (Djuariah, 2007).Batang
kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak mengandung air (herbacious) dari buku-
bukunya mudah sekali keluar akar. Memiliki percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama
batangnya akan menjalar (Djuariah, 2007).
Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya
terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya
runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun
bagian bawah berwarna hijau muda. Selama fase pertumbuhanya tanaman kangkung dapat
berbunga, berbuah, dan berbiji terutama jenis kangkung darat. Bentuk bunga kangkung
umumnya berbentuk “terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung
(Maria, 2009).
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah
kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika
muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama.
Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan
termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat
perbanyakan tanaman secara generatif (Maria, 2009).
1.2         Syarat Tumbuh
1.             Iklim
Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Kangkung darat (Ipomea
reptans) dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin. Jumlah curah hujan
yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun. Pada musim
hujan tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan di sekelilingnya tidak
tumbuh rumput liar. Dengan demikian, kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput liar,
sehingga kangkung dapat tumbuh di padang rumput, kebun/ladang yang agak rimbun (Aditya,
2009).
Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari yang
cukup. Di tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh memanjang
(tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi panas terik dan kemarau yang
panjang. Apabila ditanam di tempat yang agak terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas
sehingga disukai konsumen. Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m
tinggi tempat, maka temperatur udara turun 1 derajat C (Aditya, 2009).
2.             Media Tanam
Kangkung darat (Ipomea reptans) menghendaki tanah yang subur, gembur banyak
mengandung bahan organik dan tidak dipengaruhi keasaman tanah. Tanaman kangkung darat
tidak menghendaki tanah yang tergenang, karena akar akan mudah membusuk. Sedangkan
kangkung air membutuhkan tanah yang selalu tergenang air. Tanaman kangkung (Ipomea
reptans) membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan
tinggi tidak dapat mempertahankan kandungan air secara baik (Haryoto, 2009).
3.             Ketinggian Tempat
Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran
tinggi (pegunungan) ± 2000 meter dpl. Baik kangkung darat maupun kangkung air, kedua
varietas tersebut dapat tumbuh di mana saja, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi.
Hasilnya akan tetap sama asal jangan dicampur aduk (Anggara, 2009).

III.             BAHAN DAN METODE


A.           Waktu dan Tempat
Waktu pelaksnaan pratikum dimulai tanggal 18 Maret 2015 – 13 Mei 2015 dan tempat
pelaksanaan pratikum  dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau,
Jalan Kaharudin Nasution KM 11,  Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya Kota
Pekanbaru.
B.            Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pratikum : cangkul, garu, angkong, meteran, hand
sprayer, gambor, tali rapia, benih kangkung, pomi, gunting, rol, pupuk kandang.
C.           Kegiatan Pratikum
1.      Pembersihan dan Pembagian lahan
Sebelum melakukan budidaya kangkung terlebih dahulu melakukan pembersihan lahan dari
gulma- gulma atau tanaman pengganggu. Setelah lahan dibersihkan selanjutnya dilakukannya
pengukuran lahan dengan ukuran 1,50 M x 8 M dan lebar drainase 60 cm.  
2.      Pengolahan lahan
Pengolahan lahan dilakukan setelah lahan dibersikan, tujuan dari pengolahan ini adalah untuk
membalikkan tanah sehingga patogen yang berbahaya atau yang merugikan mati terkena sinar
matahari. Pengolahan dilakukan secara manual dengan menggunakan cangkul, Sedangkan untuk
penghalusan atau perataan tanah menggunakan garu.

3.      Pengukuran jarak tanam


Pengukuran jarak tanam dengan menggunakan meteran dengan jarak tanam 5 x 30 cm dan jarak
dari pinggir bedengan 8 cm. Pengukuran jarak tanam ini mempermudah dalam penanamannya
nati.
4.      Penanaman
Penanaman dilakukan dengan caramelubangi titik tanam yang telah di ukur, dengan
kedalaman  2 cm. Setiap lubang ditanam 2 biji kangkung supaya tubuhnya lebih optimal.
5.      Pemeliharaan
a.       Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 kali dalam sehari pagi dan sore harinya, agar ketersediaan air untuk
tanaman tersedia.Sehingga tidak menghambat dalam pertumbuhannya, namun penyiraman juga
tergantung cuaca jika hujan tidak dilakukan penyiraman.
b.      Penyiangan
Penyiangan dilakukan apabila ada tanaman penganggu/gulma yang tumbuh disekitar tanaman
kangkung. Penyiangan dilakukan tergantung pada pertumbuhan tanaman penganggu yang ada
disekitar tanaman.
Penyiangan ini bertujuan agar tidak terjadinya kompetisi antara tanaman kangkung dan gulma
baik dalam penyerapan unsur hara, air dan cahaya matahari.
c.       Pemupukan
Pemupukan disini menggunakan urea dan mpksebanyak 2 kali. Pemupukan dilakukan
dengan mengiakan gembor/penyiram. Sebaiknya pemupukan dilakukan pada sore hari.
6.    Pemanenan
      Panen dilakukan setelah tanaman berumur ±30 hari, panen dilakukan dengan dua tahap. Tahap
pertama dengan menggunting tanaman yang telah layak ditanam kemudian diukur berapa tinggi
tanaman, dan berat basah dari hasil tanaman tersebut. Sedangkan panen kedua dengan mencabut
seluruh tanaman yang ada.

IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN


A.           Hasil
Dalam pratikum budidaya kangkung ini didapat hasil pengamatan atau pengukuran tanaman
sebagai berikut :
Tanggal Rata-rata tinggi Rata-tata jumlah
Pengamatan Tanaman Daun
08/11/2016 5 cm 2 helai
19/11/2016 11 cm 9 helai
27/04/2016 30 cm 15 helai
01/04/2015 45 cm 20 helai

B.            Pembahasan

Kangkung darat merupakan tanaman yang sangat memerlukan air untuk membantu
pertumbuhannya. Jika tanaman kangkung kekurangan air maka pertumbuhannya akan lambat
dan batangnya akan keras. Jadi untuk mendapatkan hasil produksi yang baik perlunya perawatan
tanaman seperti penyiraman sehingga ketersediaan air untuk tanaman kangkung cukup dan
pertumbuhannya akan lebih bagus.
Adapun jenis hama yang meyerang tanaman kangkung darat seperti ulat, kutu putih dan
wereng. Dengan penyerangan hama ini dapat menurunkan kualitas produksi tanaman karena
serangan dari ulat ini menyebabkan daun-daun kangkung perlubang dan habis
dimakannya. kutuh putih merusak daun  kangkung mengakibatkan daun kuning. Sedangkan
hama wereng menyebabkan tanaman menjadi layu.

V.                PENUTUP

A.           Kesimpulan
Dari hasil pratikum dapat diambil kesimpulan yaitu dalam membudidaya tanaman
kangkung darat perlunya ketersediaan air karena kangkung merupakan tanaman yang sangat
memerlukan air. Jika tanaman kekurangan air akan menyebabkan penurunan kualitas hasil panen
karena batangnya yang keras dan banyak mengandung getah.
ini. Setelah penen pertama dan dilakukan pemupukan pomi retang waktu untuk pemanenan
kedua lebih cepat dan tanaman lebih subur dan hijau.

B.            Kritik dan saran
Demikianlah laporan ini saya buat, karna ini masih dalam percobaan, ini adalah penelitian
yang sederhana, dan ini masih banyak kekurangan didalamnya. Untuk itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran dengan sifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Aditya. 2009 http://akubesertakamu.blogspot.com/2011/03/respon-pertumbuhan-dan-produksi-


tanaman.html diakses tanggal 1 Mei 2015
Maria. 2009 http://tipspetani.blogspot.com/2013/10/cara-budidaya-tanaman-kangkung_23.html
diakses tanggan 1 Mei 2015
Anonim., 1960. Principles of Plants Breeding. University of California, USA.
Ashari. S., 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. UI-Press, Jakarta.
Sunanjono. 2004. Teknik budidaya tanaman Sayur-Kangkung. PT Alex Media Komputindo. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai