1.1 Sejarah
Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan
salah satu jenis sayuran subtropis yang terkenal di
Indonesia. Daya tarik sayuran ini terletak pada umbi
kentang yang kaya karbohidrat dan bernilai gizi
tinggi. Di Indonesia kentang sudah dijadikan bahan
pangan alternatif atau bahan karbohidrat substitusi,
terutama dalam pemenuhan kebutuhan gizi dan
pangan masyrakat Indonesia di samping beras.
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman
dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang
yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula.
Umbi kentang sekarang telah menjadi salah satu
makanan pokok penting di Eropa walaupun pada
awalnya didatangkan dari Amerika
Selatan.Penjelajah Spanyol dan Portugis pertama kali
membawa ke Eropa dan mengembangbiakkan
tanaman ini.
Tanaman kentang asalnya dari Amerika Selatan
dan telah dibudidayakan oleh penduduk di sana sejak
ribuan tahun silam. Tanaman ini merupakan herba
(tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan
menyukai iklim yang sejuk. Di daerah tropis cocok
ditanam di dataran tinggi. Bunga sempurna dan
tersusun majemuk. Ukuran cukup besar, dengan
diameter sekitar 3cm. Warnanya berkisar dari ungu
hingga putih.
Menurut sejarahnya, kentang berasal dari
lembah-lembah dataran tinggi di Chili, Peru, dan
Meksiko. Jenis tersebut diperkenalkan bangsa
Spanyol dari Peru ke Eropa sejak tahun 1565.
Semenjak itulah, kentang menyebar ke negara-negara
lain termasuk Indonesia. Menurut catatan awal di
Indonesia, tumbuhan ini mulai ada semenjak tahun
1794, dimulai dengan penanaman di sekitar Cimahi.
Semenjak itu, kentang dapat ditemui pula di Priangan
dan Gunung Tengger. Pada tahun 1812, kentang
sudah dikenal dan dijual di Kedu. Sedangkan, di
Sumatra tumbuhan ini dikenal setahun sebelumnya,
1811. Kentang tumbuh di pegunungan dengan
ketinggian antara 1000 mdpl hingga 2000 mdpl, pada
tanah humus. Tanah bekas letusan gunung berapi
yang berstruktur remah lebih cocok untuk budidaya
kentang.
Kentang merupakan tanaman dikotil yang
bersifat semusim karena hanya satu kali berproduksi
setelah itu mati, berumur pendek antara 90-180 hari
dan berbentuk semak atau herba. Batangnya yang
berada diatas permukaan tanah ada yang berwarna
hijau, kemerah-merahan, atau ungu tua. Akan tetapi,
warna batang ini juga dipengaruhi oleh umur
tanaman dan keadaan lingkungan. Pada kesuburan
tanah yang lebih baik atau lebih kering, biasanya
batang tanaman yang lebih tua akan lebih menyolok.
Bagian bawah, batangnya bisa berkayu, sedangkan
batang tanaman muda tidak berkayu sehingga tidak
terlalu kuat dan mudah roboh.
BAB II
ISI
2. Penyiapan Lahan
a. Pembersihan Lahan
Sebelum ditanam, lahan harus dibersihkan dari
segala sesuatu yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman agar diperolah lahan yang
siap ditanami dan terbebas dari gangguan fi sik
(batu-batuan, sampah, dll) maupun biologis
(gulma atau sisa-sisa tanaman). Lahan yang akan
digunakan harus bersih dari batu-batuan, gulma,
dan semak yang dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman kentang. Sedangkan untuk sisa-sisa
tanaman dapat dikumpulkan untuk selanjutnya
dimusnahkan dan bebatuan dikumpulkan pada
tempat tertentu yang aman diluar areal tanam.
b. Pengolahan Tanah, Pembuatan Parit dan
Garitan
Lahan untuk budidaya tanaman kentang
sebaiknya tanahnya gembur, dekat sumber air.
Pengolahan tanah, pembuatan parit dan garitan
adalah membuat lahan pertanaman menjadi siap
tanam, dengan cara mengolah tanah sampai
gembur dan diratakan, membuat parit dan garitan
dengan bentuk membujur (disesuaikan dengan
denah/letak lahan) dan dengan arah datangnya
sinar matahari. Prosedur kerja pengolahan tanah,
pembuatan parit dan garitan adalah sebagai
berikut:
a) Pengolahan tanah dilakukan dengan cara
mencangkul atau membajak tanah sedalam
30 cm sampai gembur.
b) Lahan dibiarkan selama 15 hari untuk
memperbaiki keadaan tata udara dan aerasi
tanah serta menghilangkan gas-gas beracun.
c) Tanah dicangkul kembali sampai benar-
benar gembur, kemudian diratakan.
d) Membuat garitan dengan kedalaman ± 7-10
cm, dengan jarak antar garitan sekitar 70-80
cm.
e) Bila lahan berupa lahan lereng, maka harus
ada perlakuan lain, semisal dengan
penanaman pohon penguat pematang.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kentang (sejarah)
https://dosenpertanian.com/tanaman-kentang/
(klasifikasi)
https://www.sedulurtani.com/morfologi-lengkap-dan-
klasifikasi-tanaman-kentang-solanum-tuberosum-l/
(morfologi)
http://rumahkentang12.blogspot.com/2014/07/varietas-
kentang-dan-jenisnya.html (varietas)
https://www.alodokter.com/ketahui-kandungan-gizi-
kentang (kandungan gizi)