Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

LAPORAN PRAKTIKUM

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

BIOKIMIA

Dosen: Imroatul Munawaroh, s.si, M.Pd

Nama: Ahmad Syaifudin

Npm:1901081002

Kelas: A

Jurusan Tadris Biologi

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negri (Metro)


LAPORAN PRAKTIKUM

PROTEIN

I. Topik : Analisis Kandungan protein


II. Hari/ Tanggal : Kamis, 3 Desember 2020
III. Tujuan : Pada praktikum kali ini bertujuan menganalisis kandungan
protein dari sampel bahan sebagai berikut:
1. Susu kedelai/ susu sapi
2. Kecap
3. Putih telur
4. Minyak
5. Asam cuka
6. Garam

IV. Landasan Teori


Kata protein berasal dari kata protos atau proteos yang berarti pertama atau
utama. Protein merupakan komponen penting penting atau komponen utama dalam
sel hewan atau manusia. Oleh karena itu, sel merupakan pembentuk tubuh kita, maka
protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam
pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Protein adalah suatu polipeptida yang
mempunyai bobot molekul yang sangat bervariasi, dari 5000 hingga lebih dari satu
juta (Poedjiadi, 1994).
Protein adalah makromolekul yang paling berlimpah di dalam sel hidup dan
merupakan 50% atau lebih berat kering sel. Protein ditemukan di dalam semua sel
dan semua bagian sel. Protein juga amat bervariasi; ratusan jenis yang berbeda dapat
ditemukan dalam satu sel. Protein mempunyai berbagai peran biologis, karena
protein merupakan instrumen molekuler yang mengekspresikan informasi genetik
(Lehninger, 1990). Protein merupakan senyawa polimer organik yang berasal dari
monomer asam amino yang mempunyai ikatan peptida. Protein memiliki peran yang
sangat penting pada fungsi dan struktur seluruh sel makhluk hidup. Hal ini
dikarenakan molekul protein memiliki kandungan oksigen, karbon, nitrogen,
hidrogen, dan sulfur. Sebagian protein juga mengandung fosfor.

V. Prosedur Kerja
A. Alat
1. 4 buah pring/lepek/gelas
2. Alat tulis
3. Buku laporan
4. Kamera hp
5. sendok
B. Bahan
1. Susu kedelai/ susu sapi
2. Kecap
3. Putih telur
4. Minyak
5. Asam cuka
6. Garam
C. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Masukkan sampel pada piring/lepek/gelasmasing-masing
3. Setelah semua sampel masuk pada wadahnya masing-masing, teteskan asam cuka
sebanyak 1 sendok makan atau kurang lebih 10-15 tetes kedalam sampel
4. Diamkan, dan amati perubahan yang terjadipada masing-masing sampel
5. Langkah yang sama juga dilakukan pada pereaktan garam, jadi sampel di taburi garam
halus setengah sendok teh, dan amati perubahan yang terjadi.
D. Analisis
Amati perubahan yang terjadi pada masing-masing sampel, setelah di beri pereaktan asam
cuka dan juga pereaktan garam.
VI. Hasil Penelitian

a. Gambar sebelum dilakukan percobaan penelitian

b. Setelah dilakukan percobaan penelitian

No Gambar Keterangan

Sesudah diberi yodium


(Asam cuka)
1 Larutan telur yang ditambah asam asetat
berubah menjadi agak mengental.

2 tidak ada perubahan yang spesifik, tidak ada


gumpalan atau bagaimana
3 Larutan susu yang telah ditambah asam asetat
berubah menjadi keruh dan terdapat endapan.

4 Kurang telihat perubahanya.

Gambar Sesudah diberi yodium


(garam)

1 Larutan telur yang ditambah asam asetat


berubah menjadi agak mengental.

2 tidak ada perubahan yang spesifik, tidak ada


gumpalan atau bagaimana.

3 Larutan susu yang telah ditambah garam


berubah menjadi keruh dan terdapat endapan
putih kekuningan

4 menyebabkan bertambahnya kekentalan dari


kecap tersebut

VII. PEMBAHASAN
A. Asam cuka
1. Putih telur
Pada percobaan larutan putih telur telur ditambahkan dengan asam asetat.
Larutan telur yang ditambah asam asetat berubah menjadi agak mengental. Hal
ini menandakan bahwa struktur protein penyusun pada telur tidak sama. Proses
denaturasi tersebut terjadi karena bereaksinya gugs protein dengan asam asetat.
2. Minyak
Dari larutan minyak sayur yang saya amati, setelah saya berikan kurang
lebih sepuluh tetes asam cuka, tidak ada perubahan yang spesifik, tidak ada
gumpalan atau bagaimana. Hal ini menandakan bahwa minyak tersebut tidak
mengandung protein sedikit pun melaikan hanya lipid ata lemak.
3. Susu
Pada percobaan larutan susu ditambahkan dengan asam asetat. Larutan susu
yang telah ditambah asam asetat berubah menjadi keruh dan terdapat endapan.
Hal ini menandakan bahwa struktur protein penyusun pada susu tidak sama.
Proses denaturasi tersebut terjadi karena bereaksinya gugs protein dengan asam
asetat.

4. Kecap
kecap juga dapat digolongkan sebagai sumber protein karena memiliki
kandungan protein lebih dari 18 % yaitu sebesar 28,78%. tingginya NaCl pada
kecap yaitu dengan perendaman menggunakan larutan asam cuka atau asam
asetat (CH3COOH) mencapai 0,09% dan meningkatkan kadar protein hingga
25,50%. Proses perendaman ampas kecap dengan larutan asam asetat mampu
menurunkan kadar garam dari 19,05% menjadi 4,5%. Hal tersebut terjadi karena
asam cuka dan garam dapat bereaksi membentuk natrium asetat (CH3COONa)
dan asam klorida (HCl).

B. Garam
1. Putih telur
Percobaan pengendapan protein dengan garam dilakukan dengan
menambahkan sedikit demi sedikit garam amonium sulfat ke dalam larutan
protein secara kontiniu sampai larutan jenuh pada percobaan ini ketika ke
dalam larutan protein ditambahkan garam amonium sulfat sampai jenuh
larutan protein mengendap membentuk endapan putih. mengendapnya
protein tersebut disebabkan karena adanya kompetisi antara ion-ion garam
amonium dengan molekul protein untuk mengikat air Karena ion-ion dari
garam amoniumlebih mudah dalam mengikat air menyebabkan kelarutan
protein dalam air berkurang! Dengan penambahan garam se/ara kontiniu
molekul air akan keluar dari larutan dan mengendap.
2. Minyak
Sama halnya dari larutan asam cuka dari larutan minyak sayur yang
saya amati, setelah saya berikan taburan garam halus, tidak ada perubahan
yang spesifik, tidak ada gumpalan atau bagaimana. menandakan bahwa
minyak tersebut tidak mengandung protein sedikit pun melaikan hanya lipid
ata lemak.

3. Susu
Pada sample susu yang saya amati dengan penambahan bubuk garam,
menyebabkan perubahan yang spesifik. Dari warnanya itu menjadi kuning
dan mengental, sehingga bisa disimpulkan susu ini mengandung protein yang
sangat tinggi.
4. Kecap
Dari sampel yang saya amati kecap manis yang saya tambahi dengan
taburan garam halus itu, menyebabkan bertambahnya kekentalan dari kecap
tersebut, dari hal ini bisa kita simpulkan bahwa kecap manis ini sudah
mengandung protein tetapi dengan ditambahkanya garam maka protein
tersebut bertambah sedikit.

VIII. KESIMPULAN
Protein adalah komponen dasar dan utama makanan yang diperlukan oleh
semuamakhluk hidup sebagai bagian dari daging, jaringan kulit, otot, otak, sel darah
merah, rambut,dan organ tubuh lainnya yang dibangun dari protein (Sandjaja, 2010).
Protein mempunyai fungsi penting yaitu untuk pertumbuhan, memperbaiki
sel tubuh yangrusak, bahan pembentuk plasma kelenjar, hormone, dan enzim,
cadangan energi jika terjadikekurangan, menjaga keseimbangan asam basa darah
(Sandjaja, 2010).
Protein merupakan rangkaian asam-asam amino yang sekuennya ditentukan
oleh kodegenetik. Beberapa asam amino yang menyusun tidak dapat disintesis dalam
tubuh (asam aminoesensial) sehingga harus didapatkan dari makanan yang
dikonsumsi (Sandjaja, 2010).
Dari sampel yang sudah saya amati bisa disimpulkan bahwa protein yang
paling tinggi adalah pertama susu, kedua telur, dan yang ketiga kecap manis. Kenapa
minyak tidak termasuk, karena minyak hanya mengandung lipid/lemak.

IX. SARAN
Semoga untuk praktikum berikutnya, bisa dilakukan menggunakan alat-alat
yang berstandar khusus, dan didampingi langsung oleh dosen pembimbing, agar
praktikum bisa berjalan lancar serta maksimal. Aaamiiin .

X. LAMPIRAN DOKUMENTASI

XI. DAFTAR PUSTAKA


De man. 1997. Kimia Makanan. Bandung. ITB Press.
Devi N. 2010. Nutrition and Food GiziuntukKeluarga. Jakarta: PTKompas Media
Nusantara.
Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga Sirajuddin S.
2012. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar: Universitas
Hasanuddin.
Sumardjo D. 2008.Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokterandan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Wirahadi kusumah M. 1989. Biokimia Protein, Enzim, dan Asam Nukleat.
Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Yazid E. 2006. Penuntun Praktikum Biokimia. Yogyakarta: ANDI

https://www.academia.edu/19716985/LAPORAN_PRAKTIKUM_PROTEIN
diakses pada 4 Desember 2020. Pukul 16.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai