Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR KULINARI

PERTEMUAN 1

PEMBUATAN NAPKIN

Oleh:

Nama: Aisyah Nur Hayati

NIM: J310210089

SHIFT C

Pengampu:

Yuniars Renowening, M.Gz

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2022
I. PENDAHULUAN

A. TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara kerja pembuatan napkin.
2. Untuk mengetahui kendala dalam pembuatan napkin.
3. Untuk mengetahui fungsi napkin dalam kehidupan sehari-hari.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Adanya inovasi tema restoran juga dapat mendukung fenomena yang terjadi di
masa sekarang, yaitu pelanggan restoran yang cenderung mengutamakan estetika
interior restoran dan penyajian makanannya, hal ini berkaitan dengan tren masa
kini yaitu makan cantik atau aesthetic eating yang mendukung estetika visual saat
difoto dan diunggah di media sosial (Fitria, 2015). Selain penting untuk estetika,
penyajian makanan juga merupakan hal penting yang dapat mempengaruhi kesan
pada rasa makanan (Zampollo, et.al., 2012). Adanya fenomena-fenomena tersebut
berpengaruh pada perkembangan variasi plating, mulai dari cara penyajian, gaya,
bentuk, serta dimensi peralatan makan dan minum yang digunakan. Disamping itu,
fenomena unggah foto makan cantik ke media sosial berkaitan dengan gaya hidup
pengunjung yang suka membawa ponsel ke restoran, dalam sudut pandang
marketing hal ini dapat dijadikan medium mempromosikan restoran melalui
unggahan tersebut atau menarik minat pengunjung melalui diskon harga dengan
aplikasi restoran yang dapat diakses melalui ponsel pengunjung (Nyheim, et.al.,
2015). Hal tersebut dapat menjadi bentuk pelayanan kreatif dan inovatif untuk
mendukung upaya kepuasan pengunjung sehingga dapat mempertahankan
pengunjung (Siswanto & Asriyal, 2019).

Kompetensi dasar yang dipelajari dalam mata pelajaran Tata Hidang salah
satunya Membuat Lipatan Serbet (Napkin Folding). Napkin folding adalah bentuk
lipatan dari serbet yang biasanya diletakan diatas meja sebagai hiasan dan
mempunyai bentuk penampilan yang indah dan menarik (. Dalam pembelajaran
praktik napkin folding, penilaian dilakukan dengan menilai ketrampilan peserta
didik dalam mempraktikkan macam-macm bentuk napkin folding. ‘Keterampilan
adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot
(neuromuscular) yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis,
mengetik, olah raga dan sebagainya, meskipun sifatnya motorik, namun
keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang
tinggi’. (Muhibbin Syah, 1997: 119).

Budiningsih (2017) mengatakan bahwa napkin atau serbet makan


merupakan sebuah alat dibuat dari kain katun, sedangkan lipatan serbet makan
disebut dengan napkin folding. Napkin folding merupakan kegiatan melipat
menggunakan serbet kain yang biasa dilakukan sebagai seni dan hobi. Selain
untuk melatih keterampilan motorik halus anak, napkin folding ini juga
berguna untuk mengasahaspek kognitif anak dimana anak dapat mengenal
berbagai jenis bentuk dari lipatan yang dihasilkan. Melalui kegiatan ini
diharapkan juga nantinya anak dapat menjadi pribadi yang mandiri, karena
pada anak yang telah mengalami kematangan dalam perkembangan motorik
halusnya maka akan cenderung untuk memperlihatkan aktivitas
kemandirian, hal ini dikarenakan tangannya telah bisa terampil untuk
mengerjakan bermacam aktivitas.
III. METODE

A. Alat dan Bahan


1. Napkin

B. Cara Kerja

Pertama-tama lebarkan napkin tanpa dilipat, dan posisikan bagian ujung dari napkin
sehingga bentuknya menyerupai layangan. Setelah berada pada posisi yang benar,
lipat kedua ujung napkin bagian atas dan bawah ke arah tengah.

Lakukan hal yang sama untuk ujung napkin bagian kiri dan kanan.

Setelah semua ujungnya terlipat ke arah tengah dengan rapi, secara perlahan-lahan
balik napkin. Cara agar napkin tidak berantakan ketika dibalik adalah dengan
memegang bagian tengah tepat di pertemuan ujung-ujung lipatan.

Setelah napkin berhasil dibalik, lipat kembali semua ujung-ujung napkin sama seperti
langkah sebelumnya.

Balik kembali napkin tersebut.

Lipat kembali semua sisinya ke arah tengah.

Terakhir tinggal Tarik semua sisinya keluar seperti membuat origami kertas, dan
napkin pun akan membentuk seperti salju.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

B. Pembahasan
Napkin memiliki berbagai jenis lipatan. Salah satu seperti yang di atas
adalah napkin berbentuk snowcake. Setiap jenis lipatan napkin bisa dibuat
semenarik mungkin dengan beberapa fungsi, salah satunya bisa sebagai tempat
untuk alat hidangnya (sendok, garpu, knife).
Kendala pembuatan napkin tidak banyak, mungkin hanya sedikit salah
langkah yang mengharuskan untuk mengulangi dari langkah awal. Selain itu,
untuk membuat napkin yang bagus dan menarik, selain skill dibutuhkan juga
kesabaran tiap stepnya.
Fungsi napkin tentunya beragam. Karena napkin sendiri bisa digunakan di
acara formal atau non formal. Fungsi napkin bisa menjadi sekedar hiasan
dirumah, bisa digunakan untuk mempercantik penyajian saat direstoran, atau
hanya untuk sekedar hobby. Tapi, tidak sering ditemui adanya napkin di café-
café biasa beda lagi dengan restoran berbintang.
V. KESIMPULAN

Napkin atau serbet yang dibentuk dengan beberapa lipatan merupakan kreasi
yang bisa menjadi percantik tata letak pada penyajian yang biasanya berada di
restoran-restoran besar.

Napkin bisa sebagai sarana belajar motoric, hobby, bahkan peluang usaha.
Kain yang digunakan untuk napkin biasanya jenis kain katun atau damas.

Dengan mengetahui cara pembuatan, fungsi, alat dan bahan dalam proses
pembuatan napkin, diharapkan bisa menjadikan pelajaran yang lebih bermanfaat.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Ariyanti, I. (2020). STUF EX DALAM NAPKIN FOLDING BAGI PESERTA DIDIK


BERKEBUTUHAN KHUSUS. ojs.uniska-bjm, 19.

Saskia Adriyani, D. S. (2020). EFEKTIVITAS NAPKIN FOLDING TERHADAP PERKEMBANGAN


MOTORIK HALUS ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK SABBIHISMA 2 PADANG.
jptam.org, 284.

Setiamurti Rahardjo, V. G. (2021). Pengaruh variasi plating masa kini terhadap dimensi
meja makan restoran . journal.isi, 116.
VII. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai