DAN
MINYAK
KELOMPOK 2
DEFINISI MINYAK dan LEMAK
Berdasarkan Kegunaanya
• Minyak meneral (minyak bumi)
• Minyak nabati/hewani (minyak/lemak)
• Minyak atsiri (essential oil)
SIFAT FISIKA dan KIMIA
LEMAK dan MINYAK
SIFAT FISIKA
Bau amis (fish flavor)
Indeks bias dari lemak dan minyak dipakai pada pengenalan unsur kimia dan untuk
pengujian kemurnian minyak.
Titik didih asam lemak semakin meningkat dengan bertambahnya panjang rantai karbon
Rasa pada lemak dan minyak selain terdapat secara alami ,juga terjadi karena asam-asam
yang berantai sangat pendek sebaggai hasil penguraian pada kerusakan minyak atau lemak.
SIFAT KIMIA
2. Hidrolisa Dalam reaksi hidrolisis, lemak dan minyak akan diubah menjadi asam -
asam lemak bebas dan gliserol.
SIFAT KIMIA
Reaksi ini dilakukan dengan penambahan sejumlah larutan basa
3. Penyabunan
kepada trigliserida.
Pada temperatur kamar lemak berwujud padat dan minyak berwujud cair
Gliserrida pada hewan berupa lemak (lemak hewani) dan gliserida pada tumbuhan
berupa miyak (minyak nabati)
Komponen minyak terdiri dari gliserrida yang memiliki banyak asam lemak tak jenuh
sedangkan komponen lemak memiliki asam lemak jenuh.
ANALISIS KUANTITATIF
Kadar minyak ikan patin Angka asam yang diperoleh dalam minyak ikan
rata-rata dengan berat 650- patin yang diteliti berkisar antara 3,667-19,521
mg KOH/gr (0,37%-1,95%), sementara dalam
879 gram adalah 3,827% angka asam dari minyak ikan komersil adalah
3%.
Analisis Angka Penyabunan
Angka penyabunan menunjukkan secara relative besar kecilnya
molukul asam lemak yang terkandung dalam minyak. Minyak yang
disusun oleh asam lemak berantai C pendek berarti mempunyai berat
molukul relatif kecil akan mempunyai angka penyabunan besar dan
sebaliknya minyak dengan berat molukul besar mempunyai angka
penyabunan yang relative kecil.
Makin kecil berat molekul, makin besar bilangan penyabunan
Analisis Angka Peroksida
Uji Akrolein
Parameter pengujian:
Uji ketengikan