Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN LENGKAP AMAMI 1 (P)

Penetapan kadar air dan kadar abu pada sampel kopi kapal api

Di susun oleh:

Nama : Muh. Ikhsan

Nim : 163146453019

Kelas : 16 A

Kelompok : 3 (tiga)

PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KESEHATAN

STIkes MEG REZKY

MAKASSAR

2017
LEMBARAN PENGESAHAN

Judul Praktikum : Penetapan kadar air dan kadar abu pada sampel kopi kapal
api dengan metode Gravimetri

Hari/tanggal : Senin, 25 September 2017

Nama praktikan : Muh Ikhsan

Nim : 163145453019

Kelompok : III (Tiga)

Rekan kerja :

1. Dhebora Pricilla Lolo


2. Sri Hardianti
3. Murni Sri Astuti
4. Arni Hafid Arey

Makassar, 25 September 2017

Disetujui oleh

Praktikan Dosen pembimbing

Muh Ikhsan Sulfiani S.Si. M.Pd


A. Judul Percobaan
Penetapan kadar air dan kadar abu pada sampel kopi instan(kapal api)
B. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kadar air dan kadar abu pada
sampel kopi instan (kapal api)
2. Mahasiswa dapat mengetahui kadar air dan kadar abu pada sampel
kopi instan (kapal api).
C. Landasan Teori
Air merupakan sutu zat gizi yang tidak dapat kita tinggalkan, tetapi
sering diabaikan dalam pembahasan mengenai gizi, Air juga merupakan
komponen penting dalam makanan karena air dapat mempengaruhi
penampakan, teksur, serta cita rasa makanan kita. Bahkan dalam bahan
makanan yang kering sekalipun, seperti buah kering, tepung, serta biji-
bijian, terkandung air dalam jumlah tertentu.
Semua bahan makanan mengandung air dalam jumlah yang
berbeda-beda, baik itu makanan hewani maupun nabati. Air berperan
sebagai pembawa zat-zat makanan dan sisa-sisa metabolisme.
Kadar air dalam bahan pangan sangat mempengaruhi kualitas dan
daya simpan dari bahan pangan tersebut. Oleh karena itu penentuan kadar
air dari suatu bahan pangan sangat penting agar dalam proses pengolahan
maupun pendistribusi mendapat penangan yang tepat.
Sifat dari metode kadar air dengan menggunakan metode oven
berdasarkan pada gravimetri, yaitu berdasarkan selisih berat sebelum
pemanasaan dan setelah pemanasaan. Sehingga sebelum dilakukan analisa,
terlebih dahulu dilakukan penimbangan cawang yang akan dipergunakan
untuk mengeringkan sampel. Penimbangan dilakukan sampel berat cawan
konstan, yaitu dengan memanaskan cawan dalam oven pada suhu 105 ℃
selama 1 jam.
Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96% terdiri dari
bahan organik dan air sedangkan sisanya merupakan unsur-unsur mineral.
Unsur mineral juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Dalam
proses pembakaran bahan-bahan organik terbakar tetapi zat anorganiknya
tidak, karena itulah disebut abu.
Abu merupakan zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan
organik. Kandungnan abu dan komposisinya bergantung pada macam
bahan dan cara pengabuannya. Pada umumnya residu anorganik ini terdiri
atas oksida dan garam yang mengandung anion seperti fosfat, klorida,
sulfat, dan halida dan juga kation seperti sodium, kalium, kalsium,
magnesium, besi, dan mangan. Kadar abu juga berhubungan dengan
mineral suatu bahan. Mineral yang terdapat dalam suatu bahan dapat
berupa dua jenis garam yaitu garam-garam organik.
Uji kadar abu yang menggunakan metode lansung cara kering,
ditandai dengan penggunaan suhu tinggi dan oksigen. Pengabuan kering
adalah destruksi komponen organik sampel dengan suhu tinggi dalam
tanur pengabuan (fuenace) tanpa terjadi nyala api sampai terbentuk abu
berwarna putih keabuan dan berat konstanta tercapai. Oksidator disini
berupa oksigen dan menghasilkan residu berupa total abu. Residu yanga
didapatkan merupakan total abu dari sebua sampel.
Abu dan mineral merupakan komponen dalam bahan pangan,
diburtuhkan tubuh dalam jumlah kecil, berfungsi sebagai zat pengatur dan
pembangun, pengujian kadar abu diperlukan karena untuk menentukan
kualitas gizi suatu bahan pangan, tingkat kemurnian tepung atau gula,
mengetahui pemalsuan selai/sari buah kontaminasi mineral yang bersifat
toksit, tingkat kebersihan pengolahan suatu bahan.
D. Alat Dan Bahan
Penetapan kadar air
1. Alat
 Oven
 Krus
 Neraca analitik
 Desikator
 Sendok tanduk
2. Bahan
 Kopi instan (kapal api)

Penentuan kadar abu

1. Alat
 Cawang
 Desikator
 Tanur listrik
 Neraca analitik
 Kaki 3
 Bunsen
2. Bahan
 Kopi instan (kapal api)
E. Prosedur Kerja
1. Kadar air
 Diatur suhu 105 ºC pada oven kemudian dimasukkan krus porselin
selama 1 jam
 Didinginkan krus porselen kosong pada desikator selama 15 menit
 Ditimbang krus porselin kosong beserta tutupnya (dinyatan dalam
Wo)
 Ditimbang sebanyak 3 gram kopi instan pada krus porselin beserta
tutupnya
 Dimasukkan kedalam oven yang bersuhu 105 ºC selama 1 jam
 Didinginkan kedalam desikator selama 15 menit
 Ditimbang dan dihitung kadar air
2. Kadar abu
 Dipanaskan cawan dalam tanur pada suhu 525 ºC selama kurang
lebih satu jam
 Didinginkan dalam desikator
 Ditimbang cawang kosong pada neraca analitik (Wo)
 Ditimbang 4 gram kopi kapal api pada cawan dengan menggunaka
neraca analitik (W1)
 Dimasukkan kedalam tanur yang bersuhu 525 ºC sampai terbentuk
abu berwana putih
 Didinginkan kedalam desikator
 Ditimbang dan dihitung kadar abu
F. Hasil Pengamatan
1. Kadar air
Berat krus Berat Berat krus Berat kurs porselin + bahan
Kosong bahan porselin + Setelah dipanaskan (W2)
(WO) Bahan(W1) 1 2 3
33,065 g 3g 16,064 g 36,064 g 35,705 g 35,576 g

2. Kadar abu
Berat cawang Berat Berat cawan Berat cawan porselin +
Kosong bahan Porselin + bahan bahan setelah dipanaskan
(WO) (W1) (W2)
34,048 g 4g 38,048 g 34,289 g

G. Analisa data
1. Kadar air :
- Diketahui :
Kurs kosong : 33,065 g
Kurs contoh : 36,065 g
Kurs contoh setelah dipanaskan I : 36,046 g
Kurs contoh setelah dipanaskan II : 35,705 g
Kurs contoh setelah dipanaskan III : 35,576 g
- Ditanya : Kadar air (%) = …. ?
- Penyelesaian :
𝑊1−W2
Kadar air (%) = + 100%
W1−W0

Total kurs contoh setelah dipanaskan: 36,046 + 35,705 + 35,576

107,327
=
3

= 35,775 g

36,065 − 35,775
= + 100%
36,065 − 33,065

0,29
= + 100%
3

= 9,6 %

2. Kadar Abu :
- Diketahui :
Kurs kosong : 34,048 g
Kurs contoh : 38,048 g
Kurs contoh setelah dipanaskan : 34,289 g
- Ditanya : Kadar abu (%) = ….?
- Penyelesaian :

W2 − W0
Kadar abu % = + 100%
W1 − W0

34,289 − 34,048
= + 100%
38,048 − 34,048

0,241
= + 100%
4

= 6,02 %
Keterangan :

1. W0 : Bobot cawan kosong.


2. W1 : Bobot cawan dan sampel sebelum dipanaskan.
3. W2 : Bobot cawan dan contoh sampel setelah dipanaskan.

H. Pembahsan

Pada praktikum kali ini di lakukan penetapan kadar air dan kadar
abu. Kadar air adalah air yang terkandung dalam bahan yang dinyatan
persen (%) dan air juga salah satu karakteristik yang sangat penting pada
bahan pangan, karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, dan
cita rasa pada bahan pangan. sedangkan pada Kadar abu merupakan
campuran dari komponen anorganik atau mineral yang terdapat pada suatu
bahan pangan. Bahan pangan terdiri dari 96% bahan anorganik dan air,
sedangkan sisanya merupakan unsu-unsur mineral. Prinsipnya kadar air di
hitung berdasarkan bobot yang hilang selama pemanasan dalam oven pada
suhu 100-105℃ dan Kadar abu dihitung berdasarkan bobot abu yang
terbentuk selama pembakaran dalam tanur pada suhu 525 ℃ sampai
terbentuk abu berwarna putih. Tujuannya mahasiswa dapat mengetahui
prinsip kadar air dan kadar abu pada setiap bahan pangan dan mahasiswa
dapat menentukan kadar air dan kadar abu pada bahan pangan metode
gravimetri.

Dalam praktikum kali ini langkah pertama yaitu oven dipanaskan


pada suhu 105 ºC selama 1 jam tujuan di lakukan pemanasan agar krus
tidak terkontaminasi pada mikroorganisme setelah itu didinginkan krus
selama 15 menit di dalam desikator laluditimbang krus beserta tutupnya
dan dinyaan dalam Wo kemudian di timbang sampel sebanyak 3 gram
pada krus porselin dengan tutupnya dan setelah ditimbang sampel
masukkan kedam oven pada suhu 105 ºC selama 1 jam kemudian setelah
di panaskan 1 jam dalam oven masukkan kedalam desikator selama 15
menit lalu ditimbang dan hitung kadar air. Dan pada kadar abu pertama-
tama dipanaskan cawan dalam tanur pada suhu 525 ºC selama ± 1 jam
kemudian setelah dipanaskan didinginkan didalm desikator setelah
didinginkan timbang cawang kososng pada neraca analitik lalu kemudian
ditimbang sampel 4 gram setelah sampel ditimbang masukkan kedalam
tanur yang bersuhu 525 ºC sampai berbentuk abu berwarna putih setelah
dipanaskan keluarkan dan dinginkan kedalam desikator setelah itu
ditimbang kembali dan hitung kadar abu.

Berdasarkan hasil yang telah kami dapatkan pada penetapan kadar


air hasilnya 9,6 % dan pada kadar abu 6,02%. Untuk hasil pada kadar air
tidak normal mungkin karena saat pembukaan oven mungkin terlalu lama
sehingga dapat mempengarui hasil dan untuk hasil kadar abu norml.

Adapun kesalahan saat praktikum kali ini mungkin saat pemanasan


sampel 105 ºC melepaskan air dan saat pemanasan suhu turun saat dibuka
tutupnya, pada saat pemindahan juga mungkin dapat mempengaruhi
karena CO2 atau mikroorganisme.

I. Kesimpulan
1. hasil yang telah dapatkan pada penetapan kadar air hasilnya 9,6 %
dan pada kadar abu 6,02%.
2. Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, dan dapat melakukan
penetapan kadar air dan kadar abu.
Daftar Pustaka

Anonim, 2011.KadarAir Pada Bahan Panganhttp://yogyamerah.


blogspot.com/2011/10/kadar-air-pada-bahan-pangan.html.

Astuti, 2011. Kadar Abu. http:// astutipage.wordpress.com/tag/kadar-abu.

Anonim , 2011. Penetapan Kadar Air Metode Oven Pengering


http://wulaniriky.wordpress.com

Teti, Estiasih. Analisis Kadar Abu dan Mineral. http://blog.ub.ac.id

Winarno, F<G. 1991. Kimia Pangan dan Gizi Granmedia; Jakarta.


LAMPIRAN

1. Kadar Air
Gambar Keterangan
Di masukkan krus porselin kedalam
oven pada suhu 105 ºC

Didinginkan krus porselen kosong


pada desikator selama 15 menit

Ditimbang sebanyak 3 gram kopi


instan pada krus porselin beserta
tutupnya

Dimasukkan kedalam oven yang


bersuhu 105 ºC selama 1 jam

Didinginkan kedalam desikator selama


15 menitdan dihitung kadar air
2. Kadar Abu
Gambar Keterangan
Dipanaskan cawan dalam tanur pada
suhu 525 ºC selama kurang lebih satu
jam

Didinginkan dalam desikator

Ditimbang 4 gram kopi kapal api pada


cawan dengan menggunaka neraca
analitik

Dimasukkan kedalam tanur yang


bersuhu 525 ºC sampai terbentuk abu
berwana putih

Didinginkan kedalam desikator

Ditimbang dan dihitung kadar abu

Anda mungkin juga menyukai