Anda di halaman 1dari 10

MenuHomeContactAbout UsDisclaimerPrivacy Policy

MRCHANDBLOG
Blog Untuk Berbagi Ilmu
MenuHomeLowongan Kerja- BUMN- Swasta- Bank- LampungSoftware- Video- Desain-
Antivirus- Internet- GamePengetahuan- Umum- Biografi- Berita- Teknologi- Laporan
Perkuliahan- SaintAndroidAnime- One Pece- Naruto- Fairy Tail- Bleach- LainnyaFilm- Drama-
Action- Indonesia- BaratTutorial- Masakan- Obat- Komputer-- Office-- CorelDraw-- Photoshop--
Perawatan Komputer-- Pemprogaman
Home Laporan Perkuliahan LAPORAN PENGUKURAN TURBIDITY

LAPORAN PENGUKURAN TURBIDITY


Chandra Afrian 6:54 AM Laporan Perkuliahan,

PENGUKURAN TURBIDITY
( Praktikum Rekayasa Pengelolahan Limbah )

Oleh

CHANDRA AFRIAN

1214071022
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2014

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Turbidity atau kekeruhan air disebabkan oleh impurity atau adanya benda-benda asing di
dalam air. Kandungan senyawa-senyawa kimia yang mencemari lingkungan air dapat
menyebabkan perubahan warna dan tampak keruh.Kandungan zat padat di dalam air baik
yang terlarut maupun yang tersuspensi, juga menimbulkan kekeruhan air. Dampak dari
kekeruhan adalah dapat terganggunya kehidupan di dalam air karena kekeruhan menghalangi
penetrasi sinar matahari. Fotosintesis oleh plangton dapat terganggu dan produksi oksigen
juga terganggu, sehingga pada akhirnya kandungan oksigen terlarut di dalam air menjadi
rendah. Jika kandungan oksigen terlarut di dalam air rendah, maka semua kehidupan air akan
menjadi terganggu. Karena itu, mahasiswa perlu melatih diri untuk dapat mengukur tingkat
kekeruhan dari suatu sampel air atau air limbah secara benar.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui tingkat kekeruhan/turbidity dari air dan air limbah.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Warna dan tingkat kekeruhan pada air dan larutan lainnya sangat bervariasi. Beberapa
larutan, seperti air kemasan terlihat jernih, sementara yang lain kelihatan sangat tercemar oleh limbah
industri sehingga terlihat keruh dan buram. Kekeruhan yang terjadi ini disebut turbidity. Kekeruhan
disebabkan oleh partikel halus tersuspensi dalam air yang menyebabkan cahaya tidak dapat
merambat lurus dalam air. Clay, lanau, plankton dan mikroorganisme lainnya merupakan contoh
partikulat yang menyebabkan kekeruhan. Banyak penyebab kekeruhan tidak selalu berbahaya bagi
kesehatan manusia, tetapi kekeruhan dapat menjadi tanda lain bagi masalah yang lebih serius.
Misalnya, air kolam keruh mungkin tidak berbahaya untuk perenang, tetapi bisa menunjukkan adanya
kelebihan karbonat yang dapat merusak kolam itu sendiri.

Turbidimetri adalah suatu metoda analisis kuantitatif yang berdasarkan pada pelenturan sinar
oleh suspensi zat padat. Pada dasarnya yang diukur adalah perbandingan antara intensitas sinar yang
diteruskan dengan intensitas sinar mula mula. Sinar yang dipancarkan oleh lampu (sumber cahaya)
akan dipantulkan oleh cermin cekung dan kemudian dijatuhkan pada contoh yang mengandung
partikel yang tersuspensi. Sinar yang jatuh pada partikel partikel yang tersuspensi tersebut akan
ditebarkan / dihamburkan. Kemudian sinar yang dihamburkan oleh cuplikan akan ditangkap oleh
nephelometer yang mana arahnya tegak lurus ( 90O ) dari sumber cahaya. Sinar yang diteruskan
ditangkap oleh pengamat yang arahnya membentuk garis lurus dari sumber cahaya disebut
turbidimeter.

Turbidity Meter adalah salah satu alat umum yang biasa digunakan untuk keperluan analisa
kekeruhan air atau larutan. Turbidity meter merupakan alat pengujian kekeruan dengan sifat optik
akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap
cahaya yang datang. Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi padatan adalah fungsi
konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan. Alat ini banyak digunakan dalam pengolahan air
bersih untuk memastikan bahwa air yang akan digunakan memiliki kualitas yang baik dilihat dari
tingkat kekeruhanya. Turbidimeter merupakan sifat optik akibat disperse sinar dan dapat dinyatakan
sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang tiba. Intensitas cahaya yang
dipantulkan oleh suatu suspense adalah fungsi konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan.
Metode pengukuran turbiditas dapat dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu pengukuran
perbandingan intensitas cahaya yang dihamburkan terhadap intensitas cahaya yang datang;
pengukuran efek ekstingsi, yaitu kedalaman dimana cahaya mulai tidak tampak di dalam lapisan
medium yang keruh. Instrumen pengukur perbandingan Tyndall disebut sebagai Tyndall meter. Dalam
instrument ini intensitas diukur secara langsung, sedang pada nefelometer, intensitas cahaya diukur
dengan larutan standar. Turbidimeter meliputi pengukuran cahaya yang diteruskan. Turbiditas
berbanding lurus terhadap konsentrasi dan ketebalan, tetapi turbiditas tergantung juga pada warna.
Untuk partikel yang lebih kecil, rasio Tyndall sebanding dengan pangkat tiga dari ukuran partikel dan
berbanding terbalik terhadap pangkat empat panjang gelombangnya.

Kekeruhan

Kekeruhan pada suatu cairan biasanya disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu
partikel-partikel mikroskopis seperti mikro organisme yang ada pada cairan tersebut, zat padat
terlarut dan lainya. Kekeruhan dilihat pada konsentrasi ketidaklarutan, keberadaan partikel pada
suatu cairan yang diukur dalam satuan Nephelometric Turbidity Units(NTU). Penting untuk diketahui
bahwa kekeruhan adalah ukuran kejernihan sampel, bukan warna.

Air dengan penampilan keruh atau tidak tembus pandang dapat dipastikan memiliki tingkat ataukadar
kekeruhan yang tinggi, sementara air yang jernih atau tembus pandang pasti memiliki kadar
kekeruhan lebih rendah. Nilai kekeruhan yang tinggi dapat disebabkan oleh partikel yang terlarut
dalam air seperti lumpur, tanah liat, mikroorganisme, dan material organik. Berdasarkan keterangan
diatas, kekeruhan bukan merupakan ukuran langsung dari partikel-partikel akan tetapi merupakan
suatu ukuran bagaimana sebuah partikel menghamburkan cahaya dalam suatu cairan.

Pengukuran atau analisa kekeruhan dan kejernihan pada air sangat penting dalam proses
industri, seperti pada produksi air minum atau minuman, pengolahan makanan, dan
instalasi pengolahan air minum. Serta dalam pengolahan sumber air bersih. Dalam proses pengolahan
dan produksi air minum, nilai kekeruhan dapat dijadikan sebagai indikator keberadaan bakteri
patogen, atau partikel yang dapat melindungi organisme berbahaya dari proses desinfeksi. Oleh sebab
itu, pengukuran tingkat kekeruhan sangat berguna untuk instalasi pengolahan air untuk memastikan
kebersihan nya. Pada proses industri, kekeruhan dapat menjadi bagian dari Quality Control untuk
memastikan efisiensi dalam pengolahan atau proses industri terkait.

Kekeruhan merupakan keadaan mendung atau kekaburan dari cairan yang disebabkan
oleh individu partikel (suspended solids) yang umumnya tidak terlihat oleh mata telanjang, mirip
dengan asap di udara. Pengukuran kekeruhan adalah tes kunci dari kualitas air. Kekeruhan
mengacu pada konsentrasi ketidaklarutan, Keberadaan partikel dalam cairan yang diukur dalam
Nephelometric Turbidity Units(NTU). Penting untuk diketahui bahwa kekeruhan adalah ukuran
kejernihan sampel, bukan warna.

Air dengan penampilan keruh atau tidak tembus pandang akan memiliki kekeruhan tinggi,
sementara air yang jernih atau tembus pandang akan memiliki kekeruhan rendah. Nilai kekeruhan
yang tinggi disebabkan oleh partikel seperti lumpur, tanah liat, mikroorganisme, dan material
organik. Berdasarkan definisi, kekeruhan bukan merupakan ukuran langsung dari partikel-partikel
melainkan suatu ukuran bagaimana partikel menghamburkan cahaya.

Turbidity meter merupakan alat pengujian air limbah yang berfungsi untuk mengukur tingkat
kekeruhan air. Turbidity meter disebut juga alat ukur kekeruhan air. Seperti kita ketahui ada banyak
penyebab tercemarnya air di sekitar kita, misalnya limbah air rumah tangga, industri, pertanian,
peternakan, dll. Untuk itu kita memerlukan sebuah alat yang bisa membaca tingkat kekeruhan air
yang akan kita teliti, alat inilah yang kita kenal dengan nama Turbidity Meter.

Turbidity Meter disebut juga Alat Ukur Kekeruhan Air

Pringsip kerja turbidimeter secara sederhana

Metode pengukuran turbiditas dapat dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu :

Pengukuran perbandingan intensitas cahaya yang dihamburkan terhadap intensitas cahaya yang
datang;

Pengukuran efek ekstingsi, yaitu kedalaman dimana cahaya mulai tidak tampak di dalam lapisan
medium yang keruh.

Instrumen pengukur perbandingan Tyndall disebut sebagai Tyndall meter. Dalam instrumen ini
intensitas diukur secara langsung. Sedang pada nefelometer, intensitas cahaya diukur dengan larutan
standar.

Turbidimeter meliputi pengukuran cahaya yang diteruskan. Turbiditas berbanding lurus terhadap
konsentrasi dan ketebalan, tetapi turbiditas tergantung. juga pada warna. Untuk partikel yang lebih
kecil, rasio Tyndall sebanding dengan pangkat tiga dari ukuran partikel dan berbanding terbalik
terhadap pangkat empat panjang gelombangnya.

III. METODELOGI

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Rekayasa Pengelolahan Limbah ini dilaksanakan pada hari Kamis,


tanggal 9 Oktober 2014 di Laboratorium Rekayasa Daya Air dan Lahan, Jurusan Teknik
Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

Bahan : Air suling(aquades), air sumur, air limbah mentah dan air limbah

olahan

Alat : Botol sampel, gelas beaker, pipet dan turbiditymeter.

C. Metode

1. Siapkan sampel air dan air limbah di dalam botol sampel.

2. Ambil masing-masing sampel air dan air limbah dari botol sampel kedalam gelas
beaker kecil (setengah dari gelas beaker kecil)

3. Siapkan alat ukur turbidity meter

4. Masukan sensor turbidity ke dalam sampel

5. Amati tingkat kekeruhan dari masing-masing sampel air tersebut dan catat nilainya
setelah stabil.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengukuran Turbidity

No Sampel Percobaan Turbidity ( NTU )

1 Air aquades 0,37

2 Air sumur 0,68

3 Air sungai 0,94

4 Air Limbah Mentah 329

5. Air LimbahOlahan -

Pada pengamatan tingkat kekeruhan pada sampel, pengamatan sampel pertama adalah yang
paling terlihat jernih ke sampel yang paling keruh. Pengurutan ini dilakukan supaya sampel yang akan
diamati tidak terkontaminasi/tercampur dengan sisa-sisa dari sampel yang telah diamati sebelumnya.
Sehingga sampel yang pertama kali diamati adalah sampel air aquades, karena lebih jernih dari
sampel-sampel yang lain dan sampel terakhir diamati adalah sampel air limbah mentah karena sample
ini adalah sampel yang paling keruh dari yang lainnya. Selain penentuan urutan hal penting lainnya
yaitu adalah kebersihan dari gelas sampel itu sendiri. Kebersihan ini harus diperhatikan karena bila
masih ada sampel dari penelitian sebelumnya, ini akan mempengaruhi tingkat kekeruhan dari sampel
yang akan diteliti.

Dari hasil pengamatan didapatkan nilai turbidity/kekeruhan dari tiap-tiap sampel. Pada
sampel aquades nilai tingkat kekeruhannya adalah 0,37 NTU dan pada sampel air sumur memiliki nilai
turbidity yang lebih tinggi dari air aquades yaitu 0,68 NTU. Pada air sungai didapatkan hasil
turbiditynya sebesar 0,94 NTU dan terakhir pada sampel air limbah mentah memiliki tingkat
kekeruhan yang paling besar dari yang lainnya yaitu sebesar 329 NTU. Pada sampel air limbah olahan
tidak dihitung besar tingkat kekeruhan karena sampel tidak ada. Limbah yang digunakan pada
praktikum ini adalah limbah dari air olahan tahu.
Pada pengamatan tubidity hal yang harus diperhatikan lainnya adalah buih pada sampel.
Karena bila saat pengukuran terdapat buih pada sampel, ini akan mempengaruhi tingkat
kekeruhannya dan hasil pengamatanya pun tidak akurat.

V. KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat pada praktikum ini adalah

1. Besar tingkat kekeruhan dari tiap-tiap sampel adalah air aquades 0,37 NTU ; air sumur adalah
0,63 NTU ; air sungai adalah 0,94 ; limbah mentah adalah 329 NTU.

2. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penghitungan tingkat kekeruhan sampel yaitu
urutan pengamatan tiap sampel, kebersihan dari gelas sampel dan buih pada sampel.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2014, http://multimeter-digital.com/pengertian-dan-penggunaan-turbidity-meter.html,
diakses pada tanggal 15 Oktober 2014

Anonim, 2014, http://indo-digital.com/turbidity-meter-disebut-juga-alat-ukur kekeruhan-air.html ,


diakses pada tanggal 15 Oktober 2014

Kautsar, Ahmad, 2010,Turbidimeter, scribd.com. www.scribd.com, Diakses pada tanggal 15


Oktober 2014

M, Khopkar S.1984, Konsep Dasar Kimia Analitik, Jakarta: UIN-Press


Tags # Laporan Perkuliahan

TWEET
SHARE
PIN IT
COMMENT

About Chandra Afrian

PENGUKURAN SUSPENDED SOLID (SS) DAN FILTERABLE SOLIDS (FS)


PENGUKURAN TOTAL SOLID (TS)


PERANAN PEKERJA PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TAMAN SARI


KECAMATAN LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG
N O CO M M E N T S:

P O S T A CO M M E N T

L IN K S TO TH I S P O S T

Create a Link

Newer PostOlder Post

Pencarian

R E C E N T P O P U LA R C O M M E N TS Archive
2017 (60)
o September (2)
o July (58)
Jul 26 (3)
Jul 25 (5)
Jul 24 (3)
Jul 23 (18)
Jul 22 (4)
Jul 21 (4)
Jul 17 (4)
LAPORAN PENGUKURAN TOTAL VOLATILE SOLIDS (TVS) DAN...
LAPORAN PENGUKURAN TURBIDITY
Laporan MENINGKATKAN KUALITAS BIOGAS DARI LIMBAH T...
Laporan KEMASAN BERPENYERAP ETILEN PADA BUAH PISAN...
Jul 16 (5)
Jul 15 (5)
Jul 14 (7)
2016 (3)
2013 (13)
Total Pageviews
4371
Contact Form
Name

Email *

Message *

Crafted with by Templatesyard | Distributed By Gooyaabi Templates

Anda mungkin juga menyukai