KARYA ILMIAH
DEPARTEMEN KIMIA
PROGRAM STUDI DIPLOMA-3 KIMIA ANALIS
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
DEPARTEMEN KIMIA
PROGRAM STUDI DIPLOMA-3 KIMIA ANALIS
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
PERSETUJUAN
JUDUL
Disetujui di
Medan, Juni 2009
Dr.Rumondang Bulan,MS
NIP : 131 459 466
Pembimbing
Drs.Chairuddin, M.Sc
NIP : 131 653 992
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
PERNYATAAN
KARYA ILMIAH
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri,kecuali beberapa
kutipan dari ringkasan masing-masing yang disebutkan sumbernya.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya yang besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah
ini,yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya padaProgram
Diploma III
Kimia Analis Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
utara. Penulisan tugas akhir ini berdasarkan hasil kerja praktek lapangan di Badan
Pengawas Dampak Lingkungan Daerah Sumatera Utara (BAPEDALDASU).
Dalam penulisan karya ilmiah ini,penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai
pihak dan pada kesempatan ini,penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Kedua orang Tua penulis Ayahanda Agung Harto Gunawan Ibunda Zuraida
Zanzibar yang telah memberikan dorongan moril dan bantuan materil kepada
penulis.
2. Ibu Dr.Rumondang Bulan, M.S selaku Ketua Jurusan Departement Kimia FMIPA USU.
3. Bapak Drs.Chairuddin , M.Sc selaku Dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan masukan dan bimbingan dalam penulisan karya ilmiah ini.
4. Ibu Pimpinan,staf dan seluruh pegawai BAPEDALDASU yang telah memberikan
kesempatan,bimbingan dan bantuannya kepada penulis.
5. M.Chairun Nawawy untuk kasih sayang, dukungan dan perhatiannya
6. Adikku tersayang Roza Dwi Ningtyas untuk semangat yang diberikan
7. Rekan-rekan Mahasiswa Kimia analis stambuk 2006 yang telah memberikan
masukannya selama penulisan karya ilmiah ini.
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa isi dan penyajiannya Masih
jauh dari sempurna untuk itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya..
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan berharap semoga
tulisan ini bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.Medan,
juni
2009
Penulis
( TITIS UTAMI AGUNG)
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Limbah cair adalah air yang tak terpakai lagi dan merupakan hasil dari suatu produksi
atau kegiatan manusia. Limbah cair yang di buang ke dalam tanah,sungai,danau,laut yang
jika berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Salah satu zat kimia yang
terkandung di dalam air dan air limbah adalah khlorida. Khlorida merupakan suatu
senyawa kimia yang bersifat toksik terhadap lingkungan. Untuk itu perlu dilakukannya
analisa klorida dengan menggunakan beberapa metode. Dengan pemilihan metode analisa
yang tergantung pada kadar analit dan jenis sampelnya. Pada analisis ini di tentukan kadar
khlorida oleh sampel air dan air limbah dengan metode yang di gunakan yaitu metode
argentometri yaitu dengan menggunakan metode titrasi yang menggunakan AgNO3
0,0141 N dan indikator K2CrO4 5%. Alasan di gunakannya metode ini sebagai penentuan
kadar khlorida karena pelaksanaannya yang mudah dan cepat serta memiliki ketelitian
dan ketepatan yang cukup tinggi, juga dapat di gunakan untuk menentukan kadar
berbagai zat yang mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari analisis yang di lakukan di
peroleh hasil 2,8927 untuk air dan 317,1357 untuk air limbah. Dari hasil tersebut di
dapat bahwa sampel tidak melebihi baku mutu yang telah di tetapkan
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
ABSTRACT
Waste water is a water is unused again is a result from a product or human activity waste
water which thrown at soil, river, lake, and sea if that abundant can make damage
environment. One of the chemistry compound at waste water and water is chloride.
Chloride is a chemistry compound have a toxic at environment. Analysis chloride can do
with some of method with selection method analysis depend on rate analit and type of
sampel. This Analysis its determine rate of chloride by sampel waste water and water by
using argentometri method its use titration method that use AgNO3 0,0136 N and
K2CrO4 5% as indicator. The reason why this method its use as determine chloride rate
because execution witch aesy, fast and have high correctness and accuracy, also can use
to rate determine various compound witch have nature of different. From the analysis
have get result the chloride at water is 2,8927 and 317,1357 at waste water. From this
result get information that sampel is not exceed from standart quality from government.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Persetujuan
Pernyataan
Penghargaan
Abstrak
Abstract
Daftar Isi
Halaman
i
ii
iii
iv
v
vi
Bab 1 Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Permasalaha
1.3.
Tujuan
1.4.
Manfaat
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
1
1
2
2
3
4
4
5
7
8
9
10
10
10
11
11
12
12
13
13
2.4.1. Prinsip
2.4.2. Jenis Jenis Titrasi Argentometri
2.4.2.1. Metode Mohr
2.4.2.2. Metode Volhard
2.4.2.3. Metode Fajans
14
14
15
15
15
17
17
17
18
18
18
19
20
21
21
22
22
24
25
28
28
28
Daftar Pustaka
29
Lampiran
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dewasa ini air merupakan masalah yang perlu mendapatkan perhatian yang
seksama dan cermat. Untuk mendapatkan air yang baik, sesuai dengan standar tertentu,
saat ini menjadi barang yang mahal karena sudah banyak air yang tercemar oleh
bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik dalam limbah kegiatan rumah
tangga, limbah dari kegiatan industri dan kegiatan lainnya.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Salah satu senyawa yang terkandung dalam limbah yaitu khlorida. Tergolong
dalam unsur halogen, yang merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat
bersenyawa dengan hampir semua unsur. Di alam Khlorida di temukan dalam keadaan
bersenyawa terutama dengan natrium sebagai garam (NaCl). Khlorida digunakan secara
luas dalam pembuatan banyak produk sehari-hari. Khlorida digunakan untuk
menghasilkan air minum yang aman hampir di seluruh dunia. Khlorida juga digunakan
secara besar-besaran pada proses pembuatan kertas, zat pewarna, tekstil, produk olahan
minyak bumi, obat-obatan, antseptik, insektisida, makanan, pelarut, cat, plastik, dan
banyak produk lainnya. Kebanyakan khlorida diproduksi untuk digunakan dalam
pembuatan senyawa klorin untuk sanitasi, pemutihan kertas, desinfektan, dan proses
tekstil.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
argentometri merupakan metode yang klasik untuk analisis kadar khlorida yang di
lakukan dengan mempergunakan AgNO3 0,0136 N dan indikator K2Cr2O4 5% kelebihan
analisis khlorida dengan cara ini yaitu pelaksanaannya mudah dan cepat, memiliki
ketelitian dan keakuratan yang cukup tinggi dan dapat di gunakan untuk menentukan
kadar yang memiliki sifat yang berbeda-beda, sedangkan dengan menggunakan metode
spektrofotometer adalah metode yang di gunakan untuk mengukur jumlah atau
konsentrasi suatu zat berdasarkan panjang gelombangnya, kelebihan dari metode ini
adalah pada alatnya telah di lengkapi dengan sistem komputer sehingga mudah di
operasikan, sederhana dan memiliki nilai yang akurat dalam hasil analisa
1.1.
Permasalahan
Tujuan
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Untuk mendapatkan hasil analisis khlorida dengan nilai keakuratan yang tinggi
dengan pemilihan metode yang sesuai pada analisis air dan air limbah.
1.3.
Manfaat
Hasil yang di peroleh dari penulisan ini di harapkan dapat membantu memberikan
informasi tentang kadar khlorida dengan menggunakan metode analisis argentometri pada
air dan air limbah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Air merupakan salah satu dari ketiga komponen yang membentuk bumi. Bumi
dilingkupi air sebanyak 70 %, sedangkan sisanya 30 % berupa daratan. Udara
mengandung zat cair atau uap air sebanyak 15 % dari tekanan atmosfer. Hampir semua
kegiatan manusia membutuhkan air mulai dari mandi, membersihkan tempat tinggal,
makan dan minum sampai kegiatan yang lainnya. (Gabriel, 2001)
Menurut Wardhana (1995) indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah
tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui:
-
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Adanya mikroorganisme.
Air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui,tetapi air dapat dengan
mudah terkontaminasi oleh aktivitas manusia. Air banyak digunakan oleh manusia untuk
tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat tercemar. Menurut tujuan
penggunaannya kriterianya berbeda-beda. Air yang sangat kotor diminum mungkin cukup
bersih untuk mencuci, untuk pembangkit tenaga listrik, untuk pendingin mesin dan
sebagainya.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Bahan buangan organik pada umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau
terdegradasi oleh mikroorganisme. Dengan bertambahnya mikroorganisme dalam air
maka tidak tertutup untuk ikut berkembangnya bakteri patogen yang dapat berbahaya
bagi manusia. (Wardhana,1995)
d. Sedimen dan Bahan Tersuspensi
Bahan partikel yang tidak larut seperti pasir, lumpur,, tanah, dan bahan kimia
organic dan anorganik menjadi bentuk bahan tersuspensi dalam air, sehingga bahan
tersebut menjadi penyebab polusi tertinggi didalam air. Akan tetapi, kandungan sedimen
yang terlarut pada hampir semua sungai meningkat terus karena erosi dari tanah
pertanian, kehutanan, konstruksi, dan pertambangan. Partikel yang tersuspensi
menyebabkan kekeruhan didalam air.
e. Substansi Radio Aktif
Radio aktif yang terlarut dalam air akan mengalami amplifikasi biologi (kadarnya
berlipat) dalam system rantai pakan. Radiasi yang terionisasi dari isotop tersebut dapat
menyebabkan mutasi DNA pada makhluk hidup sehingga mengakibatkan gangguan
reproduksi, kangker dan kerusakan genetik. (Darmono,2001)
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Pencemaran dapat menimbulkan dampak yang sangat luas dan merugikan sehingga perlu
dilakukan usaha untuk menanggulanginya. Ada dua macam cara untuk menanggulangi
pencemaran tersebut yaitu :
-
suatu
usaha
menanggulangi
pencemaran
dengan
cara
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
teknis.
( Wardhana,1995 )
Menurut Gabriel (2001) pencegahan lebih berarti dari pada pengelolahan air
tercemar, cara yang ditempuh untuk pencegahan antara lain :
-
Adanya undang-undang khusus yang member sanksi berat apabila ada perusahaan
yang mencemari air dan lingkungan.
Menurut Gabriel (2001) akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air adalah :
a. Terganggunya kehidupan organisme air.
b. Pendangkalan dasar perairan.
c. Punahnya biota air seperti ikan.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Maka air yang sudah tercemar dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi manusia
Berdasarkan garis besarnya pencemaran air dapat mengakibatkan dua hal yaitu :
-
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah
mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan bahaya. Limbah ini dikenal dengan
limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya). Bahan ini dirumuskan sebagai bahan dalam
jumlah relatif sedikit tapi mempunyai potensi mencemarkan/merusakkan lingkungan
hidup dan sumber daya.
Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam
sistem prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku mengandung air sehingga dalam
proses pengolahannya air harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian
dibuang misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses
lanjut. Air ditambah bahan kimia tertentu kemudian diproses dan setelah itu dibuang.
Semua jenis perlakuan ini mengakibatkan buangan air. (http://www.blogger.com)
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Air limbah industri umumnya terjadi sebagai akibat adanya pemakaian air dalam
proses produksi. Di industri fungsi dari air antara lain :
a. Sebagai air pendingin. Berfungsi untuk memindahkan panas yang terjadi dari proses
b. Untuk mentransportasikan produk atau bahan baku.
c. Sebagai air proses , misalnya sebagai umpan boiler pada pabrik minuman.
d. Untuk mencuci dan membilas produk atau gedung serta instalasi. (Ricki,2005).
2.3. Khlorida
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
klorida dalam air menyebabkan pembentukan noda berwarna putih di pinggiran badan
air. (Achmad, 2004)
Untuk mempelajari reaksi - reaksi ini, dipakai larutan natrium khlorida, NaCl 0,1 M
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Cl- + H2SO4 HCl + HSO4Produk ini dapat dikenali (a) dari baunya yang merangsang dan dihasilkannya asap putih,
yang terdiri dari butiran halus asam khlorida, ketika kita meniup melintasi mulut tabung,
(b) dari pembentukan kabut putih ammonium klorida, bila sebatang kaca yang dibasahi
dengan larutan amoniak dipegang dekat mulut bejana , dan (c) dari sifatnya yang
mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
Jika khlorida padat dicampur dengan mangan dioksida produk pengendapan yang
sama banyaknya, lalu ditambahkan asam sulfat pekat dan campuran dipanaskan perlahanlahan, klor akan dilepaskan yang dapat diideantifikasi dari baunya yang menyesakan
nafas, warnanya yang hijau kekuningan, sifatnya yang memutihka kertas lakmus basah,
dan mengubah kertas kalium iodida kanji menjadi biru. Hidrogen klorida yang mulamula terbentuk, dioksidasikan menjadi klor.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Endapan perak khlorida, yang seperti dadih dan putih. Ia tidak larut dalam air dan
dalam asam nitrat encer, tetapi larut dalam larutan amoniak encer dan dalam larutan
larutan kalium sianida dan tiosulfat.
Cl - + Ag + AgCl
AgCl + 2 NH3 [ Ag (NH3)2] + + Cl[ Ag (NH3)2] + + Cl- + 2 H+ AgCl + 2 NH4+
Jika endapan perak khlorida ini disaring, dicuci dengan air suling, lalu dikocok dengan
larutan natrium arsenit, endapan di ubah menjadi perak arsenit yang kuning. Hal ini lah
yang membedakan dengan perak bromida dan perak iodide, yang tidak di pengaruhi oleh
pengelolahan ini. Reaksi ini boleh di pakai sebagai uji pemastian terhadap klorida.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Seperti halnya suatu system asam basa dapat di gunakan sebagai suatu indikator
untuk titrasi asam basa, maka pembentukan endapan yang lain dapat digunakan untuk
menunjukan kesempurnaan suatu titrasi pengendapan.
Contoh untuk keadaan demikian adalah yang disebut dengan titrasi mohr dari
khlorida dengan ion perak yang dalam hal ini ion khromat di gunakan sebagai indikator.
Penampilan utama yang tetap dari endapan perak khromat yang kemerah merahan di
anggap sebagai titik akhir titrasi. Titrasi mohr terbatas pada larutan larutan dengan
harga pH dari kira kira 6 10.
Cara mohr dapat juga di gunakan untuk titrasi ion bromide dengan perak dan juga
ion sianida dalam laruta sedikit alkalis. Perak tidak dapat dititrasi secara langsung dengan
klorida dengan menggunakan indikator khromat. Endapan perak khromat yang semula
ada, larut kembali hanya dengan perlahan lahan dekat titik ekuivalen. Akan tetapi
larutan khlorida standart dalam jumlah berlebih dapat ditambahkan dan kemudian dititrasi
kembali menggunakan indikator khromat ( Underwood,1994 )
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Cara volhard di dasarkan pada pengendapan perak tiosianat dalam larutan asam
nitrat, dengan menggunakan ion besi ( III ) untuk meneliti ion tiosianat berlebih. Cara ini
dapat dipergunkan untuk cara titrasi langsung dari perak dari larutan tiosianat standar atau
untuk titrasi tak langsung dari ion klorida.
Pada keadaan terakhir ini perak nitrat berlebih di tambahkan dan kelebihannya di
titrasi dengan tiosianat standart. Anion anion yang lain seperti bromide dan iodida dapat
di tentuka dengan prosedur yang sama. Cara volhard secara luas digunakan untuk perak
dan klorida karena kenyataan bahwa titrasi dapat dilakukan dalam larutan asam.
(Underwood,1994)
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Apabila suatu senyawa organik berwarna di serap pada permukaan suatu endapan,
perubahan struktur organik mungkin terjadi, dan warnanya sebagian besar kemungkinan
telah berubah dan mungkin telah menjadi lebih jelas.
Peristiwa ini dapat di pakai untuk mengetahui titik akhir dari titrasi pengendapan
garam garam perak. Senyawa organik yang dipergunakan demikian di sebut indikator
adsorpsi. Flouresein dan beberapa flouresein yang di substitusi dapat bekerja sebagai
indikator untuk titrasi perak. Jika perak nitrat di tambahkan kepada suatu larutan natrium
klorida, maka partikel perak klorida yang terbagi halus itu cenderung menahan pada
permukaannya ( menyerap ) beberapa ion klorida berlebih dalam larutan. (
Underwood,1994 )
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Buret 50 mL
Erlenmayer 250 mL
Corong
Neraca Analitis
Spatula
Gelas arloji
Botol aquadest
Desikator
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
3.1.2. Bahan
Aquadest
AgNO3 0,0141 N
K2CrO4 5%
Kertas saring
Air Danau
Air limbah
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Larutan K2CrO4 5%
Sebanyak 5,0 g K2Cr2O4 di tambahkan dengan AgNO3 hingga terbentuk
endapan merah kecoklatan. Didiamkan selama 12 jam kemudian di saring dan
filtratnya di encerkan dengan aquadest hingga volume 100 mL.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
N AgNO3
V NaCl x N NaCl
V AgNO3
Keterangan :
V.AgNO3
N AgNO3
V NaCl
N NaCl
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
: ( A B ) x N x 35,45 x 1000
mL Sampel
Dimana :
A
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Dari hasil pemeriksaan sampel limbah cair yang dilaksanakan di
UPT.
Normalitas
Titran (mL)
Kadar klorida
( mg/L)
Blanko
0,7
02/ad/02/09
1,3
0,0136
2,8927
II
02/ad/02/09
1,3
0,0136
2,8927
III
03/ad/02/09
1,3
0,0136
2,8927
IV
03/ad/02/09
1,4
0,0136
3,3748
04/ad/02/09
1,4
0,0136
3,3748
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
VI
04/ad/02/09
1,3
0,0136
2,8927
Normalitas
Kadar Klorida
Kode sampel
Pengenceran
Volume
( kali )
Titran (mL)
(mg/L)
Blanko
0,5
20/LC/02/09
6,8
0,0142
317,1357
II
20/LC/02/09
6,9
0,0142
322,1696
III
21/LC/02/09
12,8
0,0142
619,1697
Ag2CrO4 + 2KNO3
V NaCl x N NaCl
V AgNO3
25 x 0,0141
25,8
0,0136 N
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
: ( A B ) x N x 35,45 x 1000
mL Sampel
Sampel I
mg/L Cl-
Sampel II
mg/L Cl-
Sampel III
mg/L Cl-
Sampel IV
mg/L Cl-
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Sampel V
mg/L Cl-
Sampel VI
mg/L Cl-
Hasil Cl- (dengan nilai yang tinggi) Hasil Cl- (yang rendah)
% RPD =
X 100
Hasil Cl- rata - rata
3,3748
2,8927
___________________________
x 100%
= 15,3 %
3,1337
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
V NaCl x N NaCl
V AgNO3
50 x 0,0141
49,45
0,0142 N
( A B ) x N x 35,45 x 1000
mL Sampel
Sampel I
mg/L Cl-
Sampel II
mg/L Cl-
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Sampel III
mg/L Cl-
X 100
Hasil Cl- rata - rata
322,1696
317,1357
_____________________________
319,6526
X 100 %
1,57 %
4.4. Pembahasan
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
modern yaitu secara spektrofotometer. Kedua metode ini sangat sering di gunakan untuk
prosedur analisis kadar khlorida pada air dan air limbah.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Ketelitian dari perhitungan kadar khlorida pada air dan air limbah ini di hitung
dengan menggunakan % RPD. Dimana % RPD merupakan recovery persen deviasi.
Perhitungan % RPD dapat di lakukan terhadap sampel yang telah mendapat dua kali
perlakuan prosedur analisis dan memiliki hasil analisi yang berbeda.
Pada penentuan klorida dengan metode argentometri ini di peroleh hasil yang
sudah berada dalam spesifikasi mutu yang ditetapkan yaitu 600 mg/L secara maksimum
untuk air bersih dan spesifikasi mutu yang ditetapkan untuk air limbah adalah 1000-1500
mg/L tetapi kandungan khlorida yang baik pada air limbah adalah 600 mg/L. Dan %
RPD yang di dapat untuk analisis air danau adalah 15,3% dan 1,57% untuk air limbah
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
BAB V
5.1. Kesimpulan
Dari analisis yang di lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa metode titrasi
argentometri merupakan metode yang tepat sebagai prosedur analisis kadar khlorida pada
air dan air limbah, karena metode titrasi argentometri merupakan cara klasik yang
memiliki beberapa kelebihan di antaranya alat yang di gunakan sederhana, cepat, dan
memiliki hasil ananlisis yang akurat. Dari analisis khlorida yang di lakukan pada air dan
air limbah sebagai sampel di peroleh kadar khlorida yang sesuai dengan spesifikasi mutu
yang di tetapkan yaitu 600 mg/L untuk air dan 1000 1500 mg/L untuk limbah industri.
Dan untuk persen ketelitian analisis khlorida dengan titrasi argentometri ini di gunakan
%RPD (recovery persen deviasi). Dari % RPD ini di peroleh 15,3 % untuk air dan 1,57%
untuk air limbah.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
5.2. Saran
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
LAMPIRAN
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Satuan
II
III
IV
Mutu air
Baik
Sedang
Kurang
Kurang Sekali
C
Mg/l
Mg/l
45
1000
100
45
3000
200
45
3000
400
45
50000
500
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
5-9
5
0,5
0,5
5
0,1
0,01
0,005
0,1
0,05
0,01
0,02
0,01
1,5
1
600
400
7
0,5
5-9
7
1
2
7
1
0,1
0,1
0,5
0,3
0,05
0,05
0,05
2
2
1000
600
1
4,5-9,5
9
3
3
10
3
0,5
0,05
1
0,7
0,5
0,5
0,1
3
3
1500
800
2
4,0-10
10
5
5
15
5
1
0,1
5
1
1
1
1
5
5
2000
1000
80
5
Nitrat (NO3 N)
Mg/l
10
20
30
50
Nitrit ( NO2-N)
Mg/l
Mg/l
20
100
300
500
Fisika
Tempratur
Residu terlarut
Residu
Kimia
pH
Besi (Fe)
Mangan (Mn)
Tembaga ( Cu)
Seng (Zn)
Krom Hexavalen (Cr(VI)
Kadmium (Cd)
Raksa total (Hg)
Timbal (Pb)
Arsen (As)
Selenium (Se)
Sianida (CN-)
Sulfida (S)
Fluorida (F)
Klor Aktip (Cl2)
Klorida ( Cl)
Sulfat (SO4)
N- Kjedhal ( N)
Amoniak Bebas (NH3N)
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
SATUAN
o
mg/L
mg/L
KIMIA ANORGANIK
pH
mg/L
KELAS
III
IV
KETERANGAN
Deviasi
3
1000
400
Deviasi
5
2000
400
Deviasi temperatur
dari alamiahnya
69
69
59
Apabila secara
alamiah di luar
rentang tersebut
maka ditentukan
berdasarkan kondisi
alamiah
II
Deviasi
3
1000
50
Deviasi
3
1000
50
69
BOD
COD
DO
mg/L
mg/L
mg/L
2
10
6
3
25
4
6
50
3
12
100
0
mg/L
0,2
0,2
mg/L
mg/L
10
0,5
10
(-)
20
(-)
20
(-)
Arsen
mg/L
(-)
Bagi pengelolahan
air minum secara
konvensional
,residu tersuspensi
<5000mg/l
Angka batas
minimum
Bagi Perikanan
kandungan amonia
bebas untuk ikan
yang peka <
0,02mg/l sbg NH3
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Kobalt
Barium
Boron
Selenium
Kadmium
Khrom (VI)
Tembaga
0,05
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
0,2
1
1
0,01
0,01
0,05
0,02
0,2
(-)
1
0,05
0,01
0,05
0,02
0,2
(-)
1
0,05
0,01
0,05
0,02
0,2
(-)
1
0,05
0,01
1
0,2
Besi
mg/L
0,3
(-)
(-)
(-)
Timbal
mg/L
0,03
0,03
0,03
FISIKA
Mangan
Air raksa
Seng
mg/L
mg/L
mg/L
0,1
0,001
0,05
(-)
0,002
0,05
(-)
0,002
0,05
(-)
0,005
2
Khlorida
Sianida
Fluorida
Nitrat sbg N
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
600
0,02
0,5
0,06
(-)
0,02
1,5
0,06
(-)
0,02
1,5
0,06
(-)
(-)
(-)
(-)
Sulfat
Khlorin bebas
mg/L
mg/L
400
0,03
(-)
0,03
(-)
0,03
(-)
(-)
Bagi pengelolahan
air minum secara
konvensional
Cu<1mg/l
Bagi pengelolahan
air minum secara
konvensional
Fe<5mg/l
Bagi pengelolahan
air minum secara
konvensional
Pb<0,1mg/l
Bagi pengelolahan
air minum secara
konvensional
Zn<5mg/l
Bagi pengelolahan
air minum secara
konvensional NO2N<0,1mg/l
Bagi ABAM tdk
dipersyaratkan
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Belerang sbg
H2S
mg/L
0,002
0,002
0,002
(-)
MIKROBIOLOGI
Fecal coliform
Jml/100
ml
100
1000
2000
2000
Total coliform
1000
5000
10000
10000
0,1
1
0,1
1
0,1
1
0,1
1
1000
1000
1000
(-)
200
200
200
(-)
(-)
210
17
3
2
210
(-)
(-)
2
210
(-)
(-)
2
(-)
(-)
(-)
2
18
(-)
(-)
(-)
56
35
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Jml/100ml
RADIOAKTIVITAS
Gross A
Bq /L
Gross B
Bq/L
KIMIA ORGANIK
Minyak dan
ug/L
lemak
Detergent sbg
ug/L
MBAS
Senyawa fenol
ug/L
sebagai fenol
BHC
ug/L
Aldrin/Dieldrin
ug/L
Chlordane
ug/L
DDT
ug/L
FISIKA
Heptachlor dan
ug/L
heptachlor
epoxide
Lindane
ug/L
Methoxychlor
ug/L
Bagi pengelolahan
air minum secara
konvensional
H2S<0,1mg/l
Bagi pengelolahan
air minum secara
konvensional fecal
coliform
<2000jml/100ml
dan total
coliform<10000jml/
100 ml
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Endrin
Toxaphan
ug/L
ug/L
1
5
4
(-)
4
(-)
(-)
(-)
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.