Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM II

PENETAPAN KADAR CH3COOH DALAM CUKA MAKAN

TITRASI ALKALIMETRI

I. Tujuan

Mahasiswa dapat melakukan titrasi penetapan kadar CH3COOH dalam cuka makan
dengan metode titrasi Alkalimetri.

II. Landasan Teori

III. Prinsip dan Reaksi

a. Prinsip

Larutan asam cuka dititrasi dengan menggunakan larutan Natrium Hidroksida


(NaOH) yang telah distandarisasi dengan larutan baku primer Asam Oksalat dan
ditambahkan indicator PP hingga mencapai titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi
ditandai dengan adanya perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah
muda.

b. Reaksi

NaOH + CH3COOH C + H2O

IV. Alat dan Reagensia

a. Alat

 Neraca Analitik

 Beaker Glass

 Erlenmeyer

 Gelas Ukur

 Pipet Volum Volume 10,0 dan 25,0 ml

 Batang pengaduk

 Labu Ukur
 Buret dan Stand

 Corong

 Tissue

b. Reagensia

 Cuka makan

 NaOH 0,1 N

 Asam Oksalat 0,1 N

 Indicator PP

 Aquadest

V. Cara Kerja

a. PEMBUATAN LARUTAN NaOH 0,1 N

 Ditimbang ±4 g NaOH

 Dimasukkan ke dalam gelas kimia 1 liter yang telah diisi aquadest 300 ml

 Diadukdan dipindahkan kedalam gelas ukur volume 1 liter

 Ditambahkan aquadest sampai tanda batas

 Dimasukkan ke dalam botol reagen tertutup dan dicampur dengan baik

 Diberi etiket dan tanggal pembuatan.

b. STANDARISASI LARUTAN NAOH DENGAN ASAM OKSALAT 0,1 N

 Ditimbang secara seksama 1,575 gram asam oksalat.2H2O

 Dimasukkan ke labu ukur volume 250,0 ml

 Ditambahkan aquadest sampai larut

 Diencerkan dengan aquadest sampai batas volume

 Dipipet 10,0 ml larutan tersebut dan dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer


volume 300 ml
 Ditambahkan 3-5 tetes indicator PP

 Dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N sampai larutan berubah jingga

 Dihitung normalitas larutan NaOH tersebut

c. PENETAPAN KADAR CH3COOH

 Ditimbang secara seksama 3-5 gram cuka makan

 Dilarutkan dengan aquadest kedalam labu ukur volume 250,0 ml

 Dipipet 10,0 ml larutan tersebut dan dimasukkan kedalam Erlenmeyer

 Ditambahkan 3-5 tetes indicator PP

 Dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N sampai berubah menjadi merah muda

 Dihitung kadar CH3COOH tersebut

VI. Rumus Perhitungan

1. Normalitas NaOH : (N1 x V1) : V2

Keterangan :

N1 : normalitas baku primer

V1 : volume baku primer

V2 : volume baku sekunder

𝑉𝑡 𝑥 𝑁 𝑥 𝐵𝐸 𝑥 𝑉1 𝑥 100% 𝑉𝑡 𝑥 𝑁 𝑥 𝐵𝐸 𝑥 𝑃 𝑥 100%
2. Kadar (%) CH3COOH : atau
𝑊(𝑚𝑔)𝑥 𝑉2 𝑊(𝑚𝑔)

Keterangan :
𝑉1
P= 𝑉2

P : pengenceran

V1 : volume seluruh sampel

V2 : volume sampel yang diperiksa


N : normalitas NaOH

VII. Data Percobaan

a. Data Penimbangan

Natrium Hidroksida : 4,1360 gram

Asam Oksalat : 1,5775 gram

b. Data Standarisasi

No. Volume dipipet (ml) Pembacaan buret (ml) Volume titrasi (ml)
1. 10,0 0,00 – 9,50 9,50
2. 10,0 9,50 – 19,40 9,90
3. 10,0 19,40 – 29,00 9,60

c. Data Titrasi Penetapan Kadar

No. Volume dipipet (ml) Pembacaan buret (ml) Volume titrasi (ml)
1. 10,0 0,50 – 2,00 1,50
2. 10,0 2,00 – 3,80 1,80
3. 10,0 3,80 – 4,00 0,20

VIII. Perhitungan

Asam Oksalat diketahui W : 1,5775 gram

BE : 63

Volume : 0,25 L
𝑊
N Asam Oksalat = 𝐵𝐸 𝑥 𝐿

1,5775
= 63 𝑥 0,25

= 0,1001 N
𝑁1 𝑥 𝑉1
Normalitas NaOH : 𝑉𝑡
𝑁1 𝑥 𝑉1
Percobaan 1 : Normalitas NaOH : 𝑉𝑡

0,1001 𝑥 10,0
= 9,50

= 0,1053 N
𝑁1 𝑥 𝑉1
Percobaan 2 : Normalitas NaOH : 𝑉𝑡

0,1001 𝑥 10,0
= 9,90

= 0,1011 N
𝑁1 𝑥 𝑉1
Percobaan 3 : Normalitas NaOH : 𝑉𝑡

0,1001 𝑥 10,0
= 9,60

= 0,1042 N
0,1053+0,1011+0,1042
NNaOH rata-rata = 3

= 0,1035 N

Kadar CH3COOH
𝑉𝑡 𝑥 𝑁 𝑥 𝐵𝐸 𝑥 𝑃
Kadar (%)CH3COOH = 100%
𝑊

𝑉𝑡 𝑥 𝑁 𝑥 𝐵𝐸 𝑥 𝑃
Percobaan 1 : Kadar (%)CH3COOH = 100%
𝑊

1,50 𝑥0,1035 𝑥 60,05 𝑥 25


= 100%
4027,3

= 5,78 %
𝑉𝑡 𝑥 𝑁 𝑥 𝐵𝐸 𝑥 𝑃
Percobaan 2 : Kadar (%)CH3COOH = 100%
𝑊

1,80 𝑥0,1035 𝑥 60,05 𝑥 25


= 100%
4027,3
= 6,94 %
𝑉𝑡 𝑥 𝑁 𝑥 𝐵𝐸 𝑥 𝑃
Percobaan 3 : Kadar (%)CH3COOH = 100%
𝑊
0,2 𝑥0,1035 𝑥 60,05 𝑥 25
= 100%
4027,3

= 0,77 %
5,78+6,94+0,77
Kadar CH3COOH rata-rata = 3

=4,496 %

= 4,5 %

IX. Persyaratan

X. Hasil dan Kesimpulan

Hasil Percobaan:

Dari percobaan penetapan kadar CH3COOH dengan larutan NaOH yang telah
distandarisasi menggunakan larutan baku primer asam oksalat dengan titrasi alkalimetri
didapatkan larutan CH3COONa dan H2O dengan titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan
warna larutan dari tidak berwarna menjadi merah muda dari penambahan indikator PP.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil penetapan kadar CH3COOH dengan larutan NaOH dari proses
titrasi didapatkan bahwa kadar CH3COOH sebesar 4,5 %.

XI. Pembahasan
Percobaan ini melakukan titrasi penetapan kadar CH3COOH dengan larutan NaOH.
NaOH yang digunakan adalah NaOH yang telah distandarisasi dengan baku primer
asam oksalat. Dalam standarisasi NaOH dan penetapan kadar CH3COOH, dibutuhkan
indicator untuk mengetahui titik akhir titrasi. Indikator yang dipilih adalah PP karena
titrasi ini dilakukan dengan basa kuat dan dan larutan CH3COOH yang bersifat asam,
sehingga kemungkinan pH >7. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa indicator PP
akan berubah warna ketika berada pada larutan yang bersifata basa. Setelah
penambahan 3-4 tetes indikator PP ke dalam larutan asam oksalat dan dititrasi dengan
NaOH terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda. Hal ini juga
berlaku pada saat titrasi penetapan kadar CH3COOH.
Setelah titrasi sampai didapatkan titik akhir diperoleh kadar CH3COOH yang
sebenarnya adalah 4,5 %.

XII. Catatan dan Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai