Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM PENGANTAR KIMIA UMUM

TITRASI ALKALIMETRI

Nama: Selvia Egalita Nabila


NPM: 23440028
Grup: G6
Dosen:
1. Hilmi Amanah A. C., M.Sc
2. Lestari W., S.Pd, M.Tr
3. Jantera Sekar, S.Tr.Si.

POLITEKNIK STTT BANDUNG


PRODUKSI GARMEN KONSENTRASI FASHION DESIGN
2023/2024
Pengenalan larutan asam oksalat dan standarisasi NaOH

Maksud dan tujuan :

Dapat menentukan normalitas dan kadar NaOH dengan mengggunakan asam oksalat dan
menetapkan normalitas kadar NaOH menggunakan larutan baku asam oksalat 0,1000 N,
kadar NaOH akan direaksikan dengan asam oksalat secara reaksi stoikiometri sehingga hasil
akhir diketahui kadar dari NaOH tersebut.

Teori dasar :

Pembuatan larutan asam oksalat dan standarisasi NaOH

- Larutan baku primer adalah larutan yang di buat dari zat yang memenuhi syarat
tertentu dan konsentrasinya sudah diketahui dengan pasti yang di buat dengan cara
penimbangan zat kemudian dilarutkan dengan pelarut tertentu.
- Zat yang dapat dibuat sebagai larutan baku primer adalah asam oksalat, boraks,
kalium dikromat dan natrium klorida.
- NaOH merupakan suatu zat yang berfungsi untuk mengontrol pH

NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + H2O

Alat dan bahan :

Alat :

1. Erlemeyer 250 ml
2. Pipet volume 10 ml
3. Gelas beaker
4. Labu ukur
5. Corong
6. Buret dan statip

Pereaksi :

1. Larutan NaOH
2. Asam Oksalat 0,1000 N
3. Indicator PP
Cara kerja :

Langkah pertama pembuatan larutan oksalat siapkan alat dan bahan lalu timbang padatan
asam oksalat sebanyak 0,6335 gram. pindahkan ke gelas beaker dan larutkan dengan aquades aduk
menggunakan batang pengaduk hingga tercampur merata lalu masukkan ke labu ukur menggunakan
corong gelas, bertujuan agar larutan tidak berceceran atau tupah, selajutnya bias corong gelas
menggunakan aquades serta tambahkan aquades hingga tanda batas garis miniskus, lalu homogenkan
sebanyak 12 kali supaya larutan asam oksalat hingga tercampur merata dengan aquades.

Langkah kedua Standarisasi larutan NaOH dengan larutan standar asam oksalat (H2C2O4) yaitu
dengan diawali membersihkan buret serta bilas dengan aquades, lalu bilas juga buret dengan larutan
NaOH 0,1 N supaya buret tidak mengandung larutan lain selain NaOH, lalu di isi degan larutan
NaOH sampai garis nol. Selanjutnya dipipet menggunakan pipet volume 10 mL larutan asam oksalat
yang berada di labu ukur dan pindahkan kedalam labu Erlenmeyer serta tambahkan 2-3 tetes
indikator PP (phenoftalein),yang bertujuan untuk menentukan titik ekuivalen. Lalu titrasikan larutan
asam oksalat (H2C2O4) dengan larutan NaOH dari buret hingga titik akhir berwarna merah muda
seulas dan jangan mencatat volum titranya.

Perhitungan :

Titrasi dilakukan sebanyak dua kali

Titrasi Volume awal (ml) Volume akhir (ml) Volume yang terpakai (ml)
1 0,00 11,35 11,35
2 11,35 23,10 11,75
Normalitas NaOH

V H2C2O4 N H2C2O4 = V NaOH N NaOH

N NaOH = V H2C2O4 + H2C2O4

V NaOH

Perhitungan hasil praktikum

H2C2O42H2O H2C2O4 H2O 2H+ + C2O4+

6H = 6 × 1 = 6 BE = MR/Valensi

2C = 2 × 12 = 24 = 126/2
6O = 6 × 16 = 96 + = 63

126

N H2C2O4 = g/BE × 1000/volume

= 0,6335/63 × 1000/100 ml

= 0,1005555556N

= 0,1005 N

Volume NaOH = v1 + v2 = 11,35 + 11,75 =23,10 = 11,55 ml

2 2 2

V H2C2O4 × N H2C2O4 = V NaOH × N NaOH

10 × 0,1005 = 11,55 × N NaOH

1,005 = 11,55 × N NaOH

N NaOH = 0,0870 N

Penetapan kadar asam asetat ( CH3COOH ) dengan larutan NaOH


Maksud dan tujuan :

Menetapkan kadar asam asetat dengan NaOH, asam asetat direaksikan dengan NaOH dengan
metode titrimetric ( alkalimetri )

Teori dasar :

- Alkalimetri merupakan suatu Teknik analisis untuk menggetahui kadar keasaman


suatu zat yang berfungsi untuk mengontrol pH atau dengn menggunakan larutan
standar basa.
- Penetapan kadar asam asetat CH3COOH dalam cara alkalimetri menggunakan larutan
NaOH yang sudah diketahui konsentrasinya yaitu

Alat dan bahan :

Alat :

1. Erlemeyer 250 ml
2. Pipet volume 10 ml
3. Buret dan statip
4. Labu ukur 100 ml

Pereaksi :

1. Larutan NaOH
2. Larutan asam asetat ( CH3COOH )
3. Indikator PP

Cara kerja :

Langkah pertama penetapan larutan asam asetat Selanjutnya pipet larutan asam asetat
(CH3COOH) menggunakan pipet volume sebanyak 10 mL dan pindahkan larutan asam asetat
ke dalam labu ukur 100 ml menggunakan corong gelas agar tidak berceceran, lalu bilas gelas
corong menggunakan aquades dan tanda batas sampai garis miniskus, lalu homogenkan
sebanyak dua belas kali yang bertujuan untuk melarutkan larutan asam asetat tercampur
merata dengan aquades

Langkah kedua Standarisasi larutan NaOH mula mula bersihkan buret terlebih dahulu yang
akan di gunakan lalu bilas menggunakan aquades serta isi buret dengan NaOH hingga
mencapai garis nol selanjutnya pipet 10 ml larutan asam asetat CH 3COOH yang berada di
labu ukur menggunakan pipet volume ukuran 10 mL dan pindahkan ke dalam labu
erlemenyer lalu tambahkan 3 tetes indikator PP (phenoftalein) yang bertujuan untuk
menentuan titik ekuivalen kemudian titrasikan dengan larutan NaOH sampai akhir warna
merah muda sulas lalu catat titranya

Perhitungan :

Titrasi dilakukan sebanyak dua kali

Titrasi Volume awal (ml) Volume akhir (ml) Volume yang terpakai
(ml)
1 0,00 8,50 8,50
2 8,50 16,70 8,20
3 16,70 24,85 8,15
Rumus penetapan kadar asam asetat

Mg/L = volume titrasi × BE CH3COOH × normalitas NaOH

Kadar CH3COOH (%) = g/l × 100%

1000 × BJ

ML titrasi = v1 + v2 = 8,20 + 8,15 = 8,17 ml

2 2

Kadar CH3COOH = ml titrasi × N NaOH ×BE CH3COOH

ml pipet

= 8,17 × 0,0870 × 60

10

= 4,2647 g/L

Kadar (%) = g/L × 100%

1000 × BJ

= 4,2647 × 100%

1000 × 1

= 0,42 %
Mr CH3COOH = ( 2 × Ar C ) + ( 4 × Ar H ) + ( 2 × Ar O ) CH3COOH CH3COO-
+ H+

= ( 2 × 12 ) + ( 4 × 1 ) + ( 2 × 16 ) BJ dianggap 1

= 60

BE = MR = 60 = 60

Valensi 1

Daftar Pustaka :

Chang, Raymond.2004. Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta: Erlangga


Maryanti, Evi., Bambang Trihadi., dan Ikhwaruddin.2011. Pemanfaatan Ekstrak Bunga Mawar
Merah (Rosa hibrida bifera) Sebagai Indikator Pada Titrasi Asam Basa. Jurnal Gradien. Vol.7
No.2
Pandang, Iloan., Yos Pawer Ambanta., dan Seri Maulina.2016. Pembuatan Asam Oksalat Dari
Pelepah Kelapa Sawit (Elaeis guneensis) Dengan Hidroksida. Jurnal Teknik Kimia USU.
Vol.5 No.1
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1995. Cuka Makan. SNI-1-3711-2019. Jakarta. BSN
Yurida M, Afriani E, Arita S.R. 2013. Asidi-Alkalimetri. J.Teknik Kimia. Vol 19 (2). 2-
8.

Anda mungkin juga menyukai