TITRASI ALKALIMETRI
Dapat menentukan normalitas dan kadar NaOH dengan mengggunakan asam oksalat dan
menetapkan normalitas kadar NaOH menggunakan larutan baku asam oksalat 0,1000 N,
kadar NaOH akan direaksikan dengan asam oksalat secara reaksi stoikiometri sehingga hasil
akhir diketahui kadar dari NaOH tersebut.
Teori dasar :
- Larutan baku primer adalah larutan yang di buat dari zat yang memenuhi syarat
tertentu dan konsentrasinya sudah diketahui dengan pasti yang di buat dengan cara
penimbangan zat kemudian dilarutkan dengan pelarut tertentu.
- Zat yang dapat dibuat sebagai larutan baku primer adalah asam oksalat, boraks,
kalium dikromat dan natrium klorida.
- NaOH merupakan suatu zat yang berfungsi untuk mengontrol pH
Alat :
1. Erlemeyer 250 ml
2. Pipet volume 10 ml
3. Gelas beaker
4. Labu ukur
5. Corong
6. Buret dan statip
Pereaksi :
1. Larutan NaOH
2. Asam Oksalat 0,1000 N
3. Indicator PP
Cara kerja :
Langkah pertama pembuatan larutan oksalat siapkan alat dan bahan lalu timbang padatan
asam oksalat sebanyak 0,6335 gram. pindahkan ke gelas beaker dan larutkan dengan aquades aduk
menggunakan batang pengaduk hingga tercampur merata lalu masukkan ke labu ukur menggunakan
corong gelas, bertujuan agar larutan tidak berceceran atau tupah, selajutnya bias corong gelas
menggunakan aquades serta tambahkan aquades hingga tanda batas garis miniskus, lalu homogenkan
sebanyak 12 kali supaya larutan asam oksalat hingga tercampur merata dengan aquades.
Langkah kedua Standarisasi larutan NaOH dengan larutan standar asam oksalat (H2C2O4) yaitu
dengan diawali membersihkan buret serta bilas dengan aquades, lalu bilas juga buret dengan larutan
NaOH 0,1 N supaya buret tidak mengandung larutan lain selain NaOH, lalu di isi degan larutan
NaOH sampai garis nol. Selanjutnya dipipet menggunakan pipet volume 10 mL larutan asam oksalat
yang berada di labu ukur dan pindahkan kedalam labu Erlenmeyer serta tambahkan 2-3 tetes
indikator PP (phenoftalein),yang bertujuan untuk menentukan titik ekuivalen. Lalu titrasikan larutan
asam oksalat (H2C2O4) dengan larutan NaOH dari buret hingga titik akhir berwarna merah muda
seulas dan jangan mencatat volum titranya.
Perhitungan :
Titrasi Volume awal (ml) Volume akhir (ml) Volume yang terpakai (ml)
1 0,00 11,35 11,35
2 11,35 23,10 11,75
Normalitas NaOH
V NaOH
6H = 6 × 1 = 6 BE = MR/Valensi
2C = 2 × 12 = 24 = 126/2
6O = 6 × 16 = 96 + = 63
126
= 0,6335/63 × 1000/100 ml
= 0,1005555556N
= 0,1005 N
2 2 2
N NaOH = 0,0870 N
Menetapkan kadar asam asetat dengan NaOH, asam asetat direaksikan dengan NaOH dengan
metode titrimetric ( alkalimetri )
Teori dasar :
Alat :
1. Erlemeyer 250 ml
2. Pipet volume 10 ml
3. Buret dan statip
4. Labu ukur 100 ml
Pereaksi :
1. Larutan NaOH
2. Larutan asam asetat ( CH3COOH )
3. Indikator PP
Cara kerja :
Langkah pertama penetapan larutan asam asetat Selanjutnya pipet larutan asam asetat
(CH3COOH) menggunakan pipet volume sebanyak 10 mL dan pindahkan larutan asam asetat
ke dalam labu ukur 100 ml menggunakan corong gelas agar tidak berceceran, lalu bilas gelas
corong menggunakan aquades dan tanda batas sampai garis miniskus, lalu homogenkan
sebanyak dua belas kali yang bertujuan untuk melarutkan larutan asam asetat tercampur
merata dengan aquades
Langkah kedua Standarisasi larutan NaOH mula mula bersihkan buret terlebih dahulu yang
akan di gunakan lalu bilas menggunakan aquades serta isi buret dengan NaOH hingga
mencapai garis nol selanjutnya pipet 10 ml larutan asam asetat CH 3COOH yang berada di
labu ukur menggunakan pipet volume ukuran 10 mL dan pindahkan ke dalam labu
erlemenyer lalu tambahkan 3 tetes indikator PP (phenoftalein) yang bertujuan untuk
menentuan titik ekuivalen kemudian titrasikan dengan larutan NaOH sampai akhir warna
merah muda sulas lalu catat titranya
Perhitungan :
Titrasi Volume awal (ml) Volume akhir (ml) Volume yang terpakai
(ml)
1 0,00 8,50 8,50
2 8,50 16,70 8,20
3 16,70 24,85 8,15
Rumus penetapan kadar asam asetat
1000 × BJ
2 2
ml pipet
= 8,17 × 0,0870 × 60
10
= 4,2647 g/L
1000 × BJ
= 4,2647 × 100%
1000 × 1
= 0,42 %
Mr CH3COOH = ( 2 × Ar C ) + ( 4 × Ar H ) + ( 2 × Ar O ) CH3COOH CH3COO-
+ H+
= ( 2 × 12 ) + ( 4 × 1 ) + ( 2 × 16 ) BJ dianggap 1
= 60
BE = MR = 60 = 60
Valensi 1
Daftar Pustaka :