Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ayu Untari A

NIM : AKA18011

Analisa Kuantitatif (Alkalimetri)

Guna : Menentukan kadar sampel yang bersifat asam


Tujuan : Menetukan kadar CH3COOH dalam sampel
Dasar Teori :
Alkalimetri adalah salah satu analisa kuantitatif metode titrimetri dengan reaksi netralisasi
menggunakan larutan standar yang bersifat basa (titrant/pereaksi) untuk menentukan kadar
suatu zat yang bersifat asam (titratd).
Larutan baku sekunder adalah larutan yang konsentrasinya diperoleh dengan cara titrasi
melalui standarisasi dengan larutan baku primer. Larutan baku sekunder dipilih berdasarkan
sifat sampelnya. contoh larutan baku sekunder yang digunakan yaitu : NaOH, NH 4OH, KOH,
Ca(OH)3. Larutan baku sekunder yang dipilih ialah NaOH, karena memenuhi kriteria
meliputi: (1) Murah harganya dan mudah larut dalam air (2) Massa relatifnya besar sehingga
mudah untuk ditimbang (3) Reaksinya tidak bolak-balik. (menurut vogel kimia analisa
kuantitatif hal 351).
Larutan baku primer merupakan suatu larutan yang telah diketahui secara tepat
konsentrasinya melalui penimbangan dan dilarutkan dengan volume tertentu. Beberapa
contoh larutan standart baku primer yang bisa digunakan untuk praktikum alkalimetri ini
yaitu : H2C2O4, K2Cr2O7, As2O3, NaCl. Larutan baku primer yang digunakan dalam praktikum
alkalimetri yaitu asam oksalat (H2C2O4) karena bersifat asam, massa relatifnya besar, tidak
higroskopis serta tidak berubah berat selama penimbangan terkena udara.
Sampel dan titrant tidak berwarna, hasil titrasi juga tidak berwarna, oleh karena itu
diperlukan indikator untuk mengetahui titik akhir titrasi agar mengalami perubahan warna
yang menyolok. Indikator digunakan sesuai dengan pereaksinya. Oleh karena ini adalah
titrasi alkalimetri, maka titrant adalah basa. . Indikator yang tepat pada alkalimetri indikator
PP atau fenolftealin yang memiliki range pH 8,3-10,0. Perubahan warna yang dihasilkan saat
titik akhir titrasi adalah merah soft yang semula tidak berwarna.
Reaksi pembakuan:
- H2C2O4. 2H2O + 2NaOH → Na2C2O4 + 4H2O
- 1 tetes kelebihan NaOH + Indikator (PP) → Merah (soft)
Reaksi Titrasi Sampel:
- CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
- 1 tetes kelebihan NaOH + Indikator (PP) → Merah (soft)
Alat : Bahan :
1. Buret 1. Aquades
2. Statif 2. NaOH
1. 3. Klem 3. H2C2O4.2H2O
4. Erlenmayer 4. CH3COOH
5. Pipet volume 5. Indikator PP
6. Bola hisap
7. Batang pengaduk
8. Timbangan analitik
9. Botol semprot
10. Botol timbang
11. Pipet tetes
12. Corong gelas
13. Labu Ukur
Prosedur
A. Pembuatan 250 mL larutan baku sekunder NaOH 0,1 N
1. Menghitung NaOH yang akan ditimbang
N = M x valensi
N
M=
valensi
0,1
M= NaOH→ Na + OH- (valensi= 1)
+

1
M = 0,1 𝑚𝑜𝑙/𝐿
M = 0,1 M

mol
M=
Volume
mol = M x volume
mol = 0,1 𝑚𝑜𝑙/𝐿 × 0,25 𝐿
mol = 0,025 mol
massa
mol =
Mr
Massa= mol x Mr
Massa= 0,025 mol x 40 g/mol
Massa= 1 g
2. Ditimbang NaOH sebanyak gram
3. Dilarutkan dalam beaker glass dengan ± 20 mL aquades
4. Dimasukkan dalam labu ukur 250 mL diaddkan dengan aquades sampai tanda batas
5. Dikocok larutan sebanyak 3 kali

B. Membuat 100 mL larutan baku primer H2C2O4.2H2O 0,1 N


1. Menghitung jumlah H2C2O4.2H2O yang akan ditimbang
a. Larutan Baku Primer : H2C2O4.2H2O
b. Konsentrasi : 0,1 N
c. Volume : 100 mL = 0,1 L
d. Perhitungan:
N = M x valensi
N
M=
valensi
0,1
M= H2C2O4 → 2H+ + C2O42- (valensi= 2)
2
M = 0,05 𝑚𝑜𝑙/𝐿
M = 0,05 M

mol
M=
Volume
mol = M x volume
mol = 0,05 𝑚𝑜𝑙/𝐿 × 0,1 𝐿
mol = 0,005 mol
massa
mol =
Mr
Massa= mol x Mr
Massa= 0,005 mol x 108 g/mol
Massa= 0,54 g
2. Ditimbang H2C2O4 sebanyak gram

3. Dilarutkan dalam beaker glass dengan ± 20 mL aquades


4. Dimasukkan dalam labu ukur mL diadkan dengan aquades sampai tanda batas
5. Dikocok larutan sebanyak 3 kali

C. Membakukan larutan baku sekunder NaOH dengan H 2C2O4.2H2O untuk menentukan


normalitasnya
1. Dipipet 10 mL larutan H2C2O4 dalam erlenmeyer
2. Ditambah 2-3 tetes indikator pp
3. Dititrasi dengan larutan NaOH/ basa lainnya yang telah dibuat
4. Titrasi diulang 2-3 kali, catat warna dan volume Titik Akhir Titrasi (sampai memperoleh data yang
benar/ tidak boleh lebih kurang 0,1 mL )

D. Penentuan Kadar Sampel CH3COOH dengan Titrant NaOH yang telah di Bakukan
1. Dipipet mL sampel (sifat asam) dalam erlenmeyer
2. Ditambah 2-3 tetes indikator pp
3. Dititrasi dengan larutan NaOHyang telah dibuat
4. Titrasi diulang 2-3 kali, catat warna dan volume Titik Akhir Titrasi (sampai memperoleh data yang
benar/ tidak boleh lebih kurang 0,1
mL )

Tabel Pengamatan :

Titrasi ke- Volume Warna


1 mL
2 mL
3 mL
Rata-rata Volume

Gambar Kerja :

NaOH

CH3COOH

PP
H2C2O4.2H2O
NaOH

PP

Perhitungan titrasi pembakuan NaOH dengan


H2C2O4.2H2O :
Reaksi :
H2C2O4.2H2O + 2NaOH →Na2C2O4 + 4H2O
1 grek H2C2O4.2H2O ~ 2 grek NaOH ~ 1 grek Na2C2O4 ~ 4 grek H2O
Perhitungan :
∑ mgrek baku sekunder=∑ mgrek baku primer

Persen Kesalahan

Teori−Praktek
x 100%
Teori
Perhitungan Penentuan Kadar Sampel CH3COOH dengan Titrant NaOH :
Reaksi
CH3COOH+ NaOH → CH3COONa + H2O
1 grek CH3COOH ~ 1 grek NaOH ~ 1 grek CH3COONa ~ 1 grek H2O
Perhitungan :
∑ mgrek baku sekunder=∑ mgrek sampel

Persen Kesalahan

Teori−Praktek
x 100
Teori

Anda mungkin juga menyukai