I. TUJUAN PERCOBAAN
II.1. Larutan
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang
terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.
Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang
mengandung sejumlah kecil solute, relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat
adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut, sedangkan
solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2004).
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air, selain air yang
berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat,
akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan (Gunawan, 2004).
1. Apabila dari padatan, pahami terlebih dahulu satuan yang diinginkan. Berapa volum atau
massa larutan yang akan dibuat.
2.
Praktikum Kimia XI
Oleh v.i.d
6
Cara Kerja :
Percobaan I
Percobaan II
Percobaan III
Perhitungan Percobaan :
Percobaan I
Untuk membuat larutan 250 ml NaOH dari NaOH padat, maka pertama kali yang dilakukan
adalah menimbang NaOH padat.
Jawab :
Percobaan II
Untuk membuat larutan 250 ml HCl 0,5 M dari HCl 3 M, pertama kali yang dilakukan adalah
menghitung volume HCl.
V1.M1 = V2.M2
250.0,5 = V2.3
V2 = 41,7 ml
Percobaan III
Untuk membuat larutan 250 ml H2SO4 dari H2SO4 padat dengan kadar air 98% adalah
melakukan perhitungan sebagai berikut.
M= M
V1.M1 = V2.M2
250.0,2 = V2.18
50 = 18V2
V2 = 2,8 ml
Jadi, volume H2SO4 yang diperlukan adalah 2,8 ml (warna sama persis dengan air).
Kesimpulan :
1. Konsentrasi pereaksi.
2. Suhu.
3. Luas permukaan.
4. Katalis.
5. Tekanan.
Daftar Pustaka
Purba, Michael. 2006. Kimia 2 untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Tujuan :
1. Menentukan konsentrasi NaOH dengan cara menetrasikan larutan HCl yang volume
dan konsentrasinya tertentu dengan larutan NaOH yang akan ditentukan
konsentrasinya.
2. Membuat kurva titrasi.
Cara Kerja :
1. Mengambil HCl 0,1 M sebanyak 20 ml lalu tuangkan ke dalam labu elmeyer dan beri
2-3 tetes indikator PP.
2. Mengambil NaOH secukupnya dengan gelas kimia lalu tuangkan menggunakan
corong ke dalam buret setelah ditutup krannya sampai angka nol (0).
3. Membuka kran sedikit demi sedikit sehingga NaOH menetes ke labu elmeyer yang
berisi HCl sambil diguncang-guncangkan. Menghentikan tetesan NaOH sampai warna
larutan di labu elmeyer tepat akan merah.
Pengamatan :
V1.M1 = V2.M2
20.0,1 = 17,3.M2
M2 = 0,12 M
M: 2,4 2
B: 2 2 2 2
S: 0,4 0 2 2
[OH-] = 10-2
pOH = 2
pH = 12
Kurva :
Kesimpulan :
Titrasi asam basa adalah titrasi yang berdasarkan reaksi penetralan asam dan basa.
Titik akhir adalah pH saat indicator berubah warna (tepat akan merah).
Kurva titrasi adalah grafik.
Titrasi dibagi menjadi 3, yaitu:
Jika pH pada asam ditetesi basa maka pH larutan akan naik, dan sebaliknya jika basa
ditetesi asam maka pH larutan akan turun.
Daftar Pustaka
Purba, Michael. 2006. Kimia 2 untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Cara Kerja :
1. Menetesi masing-masing kertas lakmus merah dan biru berturut-turut dengan larutan
KCl, NH4Cl, CH3COONa, Na2CO3, dan Na3PO4. Mencatat perubahan warna yang
terjadi.
2. Menetesi masing-masing kertas indicator universal dengan berturut-turut dengan
larutan KCl, NH4Cl, CH3COONa, Na2CO3, dan Na3PO4. Mencatat perubahan warna
yang terjadi dan pH yang sesuai dengan warna tersebut.
Pengamatan :
Perubahan Warna
Indikator
Sifat Larutan
Larutan 1 M Lakmu Lakmu Indikator pH Perkiraan pH
Garam
s s Biru Universa
Merah l
KCl Merah Biru Kuning ± 4-6 6 Netral
NH4Cl Merah Merah Jingga ±3 3 Asam
CH3COONa Biru Biru Hijau ±8 8 Basa lemah
Na2CO3 Biru Biru Hijau ±9 9 Basa
Na3PO4 biru biru hijau ± 10 10 Basa
Pembahasan :
Netral : KCl
Asam : NH4Cl
Basa : Na2CO3, Na3PO4, dan CH3COONa
Sifat garam Amonium asetat tergantung oleh harga Ka atau Kb karena terhidrolisis total yang
tidak menghasilkan ion H+ atau OH-.
Kesimpulan :
Garam dalam air akan terurai membentuk kation dan anion seperti dari asam basa
semulanya.
Asam merupakan basa yang lemah akan terhidrolisis.
Jika terjadi hidrolisis sempurna, sifat tergantung pada harga Kb atau Ka.
pH kurang dari 7 mempunyai sifat asam.
pH lebih dari 7 mempunyai sifat basa.
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis parsial.
Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis parsial.
Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah akan mengalami hidrolisis
total.
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat tidak terhidrolisis.
Garam bersifat basa karena dalam reaksi menghasilkan ion OH-.
Gara