Alat :
1. Labutakar 100 ml 1 buah 9. Klem buret 1 buah
2. Labutakar 250 ml 1 buah 10. Corong 1 buah
3. Erlenmeyer 250 ml 2 buah 11. Batang pengaduk 1 buah
4. Pipet Ukur 5 ml 1 buah 12. Gelas Kimia 500 ml 1 buah
5. Pipet Gondok 15 ml 1 buah 13. Gelas Kimia/erlenmeyer 100 ml 4
6. Pipet gondok 5 ml 1 buah buah
7. Statif 1 buah 14. Botol timbang/cawan arloji 1 buah
8. kompresor 15. Neraca Analitik
Bahan :
a. Udara yang mengandung gas CO2
b. NaOH teknis 0,1 N 250 ml
c. HCl 0,1 N 100 ml
d. Kristal Na2B4O7 . 10H2O
e. Indikator Penolpthalein 0,5% (untuk 1 kelas)
f. Indikator Metil Orange (jingga) 0,5% (untuk 1 kelas)
g. Aquades
Prosedur :
a. Pembuatan larutan HCl 0,1 N
1. Pipet x ml HCl kedalam labu takar 100 ml (kerjakan di ruang asam atau tempat
terbuka dan gunakan APD)
2. Tambahkan aquades kedalam labu takar 100 ml sampai tanda batas.
3. Kocok larutan tersebut.
1
4. Buka katup utama tabung gas CO2 dengan hati-hati dan atur katup pada regulator
tabung CO2 atau kompresor ½ bukaan selama 2 menit. Tutup katup utama.
Ambil sampel larutan NaOH sebanyak 15 ml (sebagai sampel 1)
5. Ulangi langkah 4, merupakan sebagai sampel 2
6. Ulangi langkah 4, merupakan sebagai sampel 3
7. Tiap sampel dianalisa dengan metode analisa asidimetri.(2x titrasi/duplo)
e. Analisa asidimetri
(Lakukan analisa asidimetri untuk sampel 0, sampel I, sampel II dan sampel III)
1. Ambil sampel 5 ml
2. Tambahkan indikator PP 3 tetes kemudian titrasi dengan HCl hingga warna
merah hampir hilang (kebutuhan HCl= a ml)
3. Lanjutkan dengan menambahkan indikator MO 3 tetes, kemudian titrasi dengan
HCl hingga warna merah oranye (kebutuhan HCl = b ml)
f. Tugas
1. Hitung jumlah CO2 yang terserap
2. Buat grafik hasil absorbsi
NxV = NxV
Analisa asidimetri
NaHCO3 (l) + HCl (l) → NaCl (l) + H2O (l) + CO2 (l)