Anda di halaman 1dari 7

STANDART OPERATING PROCEDURE

GAS LIQUID ABSORPTION COLUMN


(ABSORBSI 1)

I. Tujuan
Menentukan CO2 yang terserap dalamm NaOH dengan metode titrasi atau analisa
liquid (liquid absorption).

II. Alat dan Bahan


1.1 Alat
a. Untuk standarisasi
- Buret dan statif
- Labu erlenmeyer 250 mL
- Labu ukur 1 L 2 unit
b. Untuk pengoprasian
- Kolom absorbsi 1 unit
- CO2 bottle dan regulator
- Kompressor
- Termometer
- Beaker glass 500 mL dan 1000 mL
- Stopwatch
c. Untuk analisa
- Buret 50 mL
- Erlenmeyer 100 mL
- Beaker glass 250 mL
- Pipet voluume 10 mL dan 25 mL
- Karet sedot
- Statif untuk buret
- Corong kaca
1.2 Bahan
a. Untuk standarisasi
- NaOH (4 gram)
- Na2B4O7 (19,07 gram)
- Aquades
b. Untuk pengoprasian
- Gas CO2 murni
- Udara (dari kompressor)
- Larutan NaOH standarisasi (25 liter)
c. Untuk analisa
- Larutan HCl 0,1 N
- Larutan BaCl2 5% (w/v)
- Indikator phenolphtalein (pp)
- Indikator methyl orange
- Aquades
III. Skema Kerja

Persiapan

 Mempersiapkan alat dan bahan.


 Membuat larutan standart NaOH sebanyak 4 gram
dalam 1 liter.
 Membuat larutan standart Na2B4O7 0,05 M (0,1 N)
sebanyak 19,07 gr dalam 1 liter.
 Memasukkan larutan NaOH yang sudah di
standarisasi sebanyak 25 liter dalam bak pensmpung.
 Mengecek dan membuka valve V2.
 Mengecek dan menutup valve V1, V3, V4, dan V

Start Up

 Menyalakan pompa.
 Menyalakan kompresor.
 Membuka valve CO2.
 Mengatur laju alir CO2, NaOH, dan udara hingga
konstan.
 Setelah laju alir konstan, buka aliran udara penuh
dan CO2 ditutup.

Running Operation

 Setelah cukup NaOH yang keluar kolom absorbsi,


buka valve output (V4) dengan mempersiapkan
beaker glass dalam keluaran output.
 Mengambil 250 ml output dan input
 Masing - masing dari output dan input diambil 50 ml
sampel untuk erlenmyer 1 dan 50 ml untuk
erlenmeyer 2.
 Menganalisa erlenmeyer 1 (input dan output).
a. Tambahkan dengan setetes indikator
phenolphtalein (PP) dan titrasi dengan larutan
HCl 0,1 N hingga warna merah muda
menghilang atau menjadi tidak berwarna.
b. Catat jumlah titran yang dibutuhkan sebagai T 1,
yang berarti bahwa jumlah yang dibutuhkan
untuk menetralkan semua hidroksida dan
mengubah karbonat menjadi bikarbonat.
c. Pada erlenmeyer yang sama, tambahkan
indikator metyl orange dan lanjutkan titrasi
dengan larutan HCl 0,1 N hingga tercapai titik
akhir titrasi.
d. Catat total penambahan asam yang ditambahkan
hingga titik akhir titrasi sebagai T 2.
 Menganalisa erlenmeyer 2 (input dan output).
a. Tambahkan sekitar 10 % lebih dari hasil
perhitungan (T2 - T1) larutan BaCl2 ke dalam
erlenmeyer 2 dan kocok. Penambahan ini akan
mengendapkan semua karbonat dalam sampel
sebagai barium karbonat.
b. Tambahkan dua tetes indikator phenolphtalein
(PP) dan titrasi dengan larutan HCl hingga
tercapai titik akhir titrasi (T 3).
c. (T2 – T3) menunjukkan perbedaan kebutuhan
total asam untuk karbonat dan hidroksida dan
kebutuhan hidroksida.
 Lakukan pengulangan untuk tiap analisa yang
dilakukan agar didapat hasil yang lebih akurat.

Shut Down

 Membuang sisa NaOH dan Na2CO3 yang ada dalam


pipa dan bak penampung lalu mencuci bak penampung.
 Mematikan pompa.
 Mematikan compressor.
 Menutup valve CO2

Hasil dan Pengamatan

VI. Tabel Data Pengamatan


Analisa Sampel Cairan
Waktu Dari Tangki Umpan (S5) Dari Outlet Cairan (S4)
(menit) T1 T2 T3 CC CN T1 T2 T3 CC CN
(ml) (ml) (ml) (M) (M) (ml) (ml) (ml) (M) (M)

VII. Perhitungan
1. Perhitungan Na2B4O7 dan NaOH yang dibutuhkan
a. N NaOH (yang dibutuhkan) = ± 0,1 N
b. V Na2B4O7 (yang dibutuhkan) = 1 liter
c. V Na2B4O7 (yang distandarisasi) = 50 mL
d. V NaOH (yang dibutuhkan) = 1 liter
e. V NaOH (yang dibutuhkan) = 50 mL
f. V NaOH × N NaOH = V Na2B4O7 × N Na2B4O7
50 mL × 0,1 N = 50 mL × N Na2B4O7
N Na2B4O7 = 0,1 N
g. M Na2B4O7 = N Na2B4O7 / valensi
= 0,1 N / 2
= 0,05 M
h. n Na2B4O7 = M Na2B4O7 × V Na2B4O7 (yang dibutuhkan)
= 0,05 M × 1 liter
= 0,05 mol
i. m Na2B4O7 = n Na2B4O7 × Mr Na2B4O7
= 0,05 mol × 381,37 gr/mol
= 19,07 gr
j. M NaOH = N NaOH / valensi
= 0,1 N / 1
= 0,1 M
k. n NaOH = M NaOH × V NaOH (yang dibutuhkan)
= 0,1 M × 1 liter
= 0,1 mol
l. m NaOH = n NaOH × Mr NaOH
= 0,1 mol x 40 gr/mol
= 4 gr
2. Perhitungan konsentrasi NaOH dalam sampel awal
T
Cc = 503 × 0,1 M

3. Perhitungan konsentrasi Na2CO3 dalam sampel awal


T2 - T3
CN = 50
× 0,1 M × 0.5

4. Perhitungan CO2 yang terserap


CO2 yang terserap = laju alir cairan × [(CN )0 − (CN )i ]
(gram-mol/detik) (liter/detik) (gram mol/liter)

VIII. Aspek Pembahasan


1. Prinsip alat absorpsi
2. Reaksi dalam absorpsi
3. Hasil analisis setelah perhitungan
a. Konsentrasi NaOH dalam sampel awal
b. Konsentrasi Na2CO3 dalam sampel awal
c. CO2 yang terserap

IX. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3)


Untuk menjaga keselamatan selama bekerja di laboratorium patuhilah peraturan
yang ada, seperti:
1. Gunakan jas laboratorium, kaca mata pelindung (safety glass), sarung tangan
karet, safety shoes, dan pelindung tubuh lainnya.
2. Bacalah petunjuk praktikum dengan seksama sebelum memulai praktikum.
3. Jagalah ketertiban dan kebersihan selama praktikum dan sesudah praktikum
berlangsung.
4. Mintalah bantuan teknisi atau dosen pembimbing bila mengalami kesulitan
selama praktikum.

Anda mungkin juga menyukai