Anda di halaman 1dari 6

SMK-SMTI LAPORAN RESMI PRAKTIKUM Hari/Tgl : Kamis/ 03

PONTIANAK KIMIA ANALISIS KONVENSIOANAL September 2019


Program : APL Judul : Kelas : XI APL
Tingkat :2 Rombongan : 1
Semester : 1 Uji klorin & hipoklorit dalam sampel Kel / Nama :9/ Elisabet
pemutih berbagai merk dengan metode
Iodometri Tarabit

A Tujuan
.
Setelah melakukan percobaan, diharapkan peserta didk dapat :
1. Membuat larutan baku sekunder Na – thiosulfat penta hidrat dengan
konsentrasi tertentu.
2. Membuat larutan baku primer K – dikromat dengan konsentrasi
tertentu.
3. Menentukan konsentrasi ( N ) larutan baku sekunder Na – thiosulfat.
4. Menghitung kandungan Na- hipoklorit dalam sampel secara kuantitatif.

B Dasar Teori
.
Natrium hipoklorit adalah senyawa kimia dengan rumus NaClO. Ia
terdiri dari sebuah kation natrium(Na+) dan sebuah anion hipoklorit (ClO−); ia
juga dapat dianggap sebagai garam natrium dari asam hipoklorida. Bila
dilarutkan dalam air biasanya dikenal sebagai pemutih atau cairan pemutih.
[1]
 Natrium hipoklorit secara praktik dan kimia berbeda dari klorin.[2] Natrium
hipoklorit sering digunakan sebagai disinfektan atau agen pemutih
C Alat dan Bahan
.
Alat Bahan
1. Nerasa analitik. 1. Hablur K2Cr2O7
2. Spatula 2. Larutan Kanji 0,5 – 10 %
3. Kaca arloji 3. Larutan Kalium Iodida
4. Beaker glass 100 mL dan 250 mL 4. HCL 4 N
5. Labu ukur 50 mL dan 100 mL 5. Aquadest
6. Botol semprot 6. Sampel Pemutih berbagai merk

7. filler / bulp 7. Hablur Na - Thiosulfat


8. Batang pengaduk
9. Erlenmeyer 250 mL
10. buret, statif dan klem

LAPORAN RESMI , ELISABET TARABIT XI APL 1 Page 1


11.corong

D Keselamatan Kerja
.
1. Memeriksa semua alat gelas yang digunakan telah bersih
2. Menyiapkan instrument sesuai dengan prosedur alat
3. Menggunakan jas praktikum , masker dan sarung tangan dengan benar

E. Prosedur Kerja
Membuat larutan baku sekunder Na- thiosulfat penta hidrat ( Na2S2O3 5 H2O )
0,1000 grek/L sebanyak 100 mL
Prosedur :
1. Hitung bobot Na- thiosulfat penta hidrat yang harus ditimbang
( Mr = 248 ) dan ( BE = 248 ), valensi = 1

2 S2O32− S4O62─ + 2e
2 mol : 2 mol e maka perbandingannya
1 : 1 maka valensi nya 1
2. Timbang hablur Na- thiosulfat penta hidrat sesuai hasil perhitungan
3. Catat data penimbangan dalam tabel dan laporkan
4. Buatlah larutan baku primer Na- thiosulfat penta hidrat dengan metode yang
sesuai.
Catatan : Gunakan aguadest yang didihkan !!!

Membuat larutan HCℓ 4 N dari larutan HCℓ pekat sediaan dengan massa jenis ( ρ =
1,19 g/mL ), 37% b/b. dan Mr = 36,5 sebanyak 50 mL
1. Hitung dengan rumus di bawah ini , berapa mL larutan HCℓ pekat sediaan yang
harus kita ukur.
Rumus : volume larutan HCℓ pekat yang harus diambil
Keterangan :
V2 x N2 x BE
V1 = V1 : volume larutan HCℓ sediaan yang harus diambil
10 x ρ x %
V2 : volume larutan HCℓ yang akan dibuat

N2 : Konsentrasi ( N ) larutan HCℓ yang akan dibuat

BE : Bobot ekivalen HCℓ

Ρ : massa jenis larutan HCℓ sediaan

2. Sediakan aquadest dalam beaker glass 50 mL , ± 25 mL.


3. Tambahkan larutan HCℓ pekat sediaan yang sudah kita ukur, ke dalam aquadest
melewati dinding gelas.
4. Tambahkan aquadest sampai volume 50 mL , melawati dinding gelas.
5. Aduk hingga homogen

LAPORAN RESMI , ELISABET TARABIT XI APL 1 Page 2


Membuat larutan baku primer K – dikromat ( K2Cr2O7 ) 0,1000 grek/L sebanyak
50 mL.
1. Hitung bobot K – dikromat yang harus ditimbang, Mr = 294, valensi 6

Cr2O7─2 → Cr3+
6e + 14 H + Cr2O7─2 → 2 Cr3+ + 7 H2O
+

6 mol e : 1 mol : perbandingannya


6 : 1 maka valensi 6
2. Timbang hablur Na- thiosulfat penta hidrat sesuai hasil perhitungan
3. Catat data penimbangan dalam tabel dan laporkan
4. Buatlah larutan baku primer K – dikromat dengan metode yang sesuai

Standarisasi larutan baku sekunder Na- thiosulfat penta hidrat dengan larutan
baku primer K – dikromat
Prosedur :
1. Pipet 10 mL larutan baku primer K – dikromat sebanyak 2x ( duplo )
menggunakan pipet volum
2. Tambahkan 3 mL larutan KI 10%
3. Tambahkan 5 mL larutan HCℓ 2 N
4. Isi buret dengan larutan baku sekunder Na – thiosulfat
5. Titar K – dikromat dengan Na – thiosulfat , sampai larutan berwarna kuning
muda )
6. Tambahkan indikator kanji/amilum 10% sebanyak 5 – 10 tetes sampai warna
biru tua
7. Titar kembali dengan Na – thiosulfat sampai terjadi perubahaan warna dari biru
tua menjadi hijau muda
8. Catat volum titran Na – thiosulfat dan laporkan
Lakukan titrasi duplo
Preparasi Sampel
Pengujian Na – hipoklorit / NaCℓO
Prosedur :
1. Ukur 10 mL sampel/zat uji pemutih berbagai merk dengan pipet ukur ,
dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL
2. Tambahkan aquadest sampai tanda tera ( tanda miniskus ) dan
homogenkan
3. Pipet 10 mL larutan sampel /zat uji tambahkan 3 mL larutan KI 10%
dan aduk sampai homogen kemudian tambahkan 5 mL larutan HCℓ 2 N
4. Titar dengan larutan Na2S2O3 hingga warna larutan berubah menjadi
kuning muda
5. Tambahkan indikator kanji/amilum 10% sebanyak 5 – 10 tetes sampai
warna biru tua
6. Titar kembali dengan Na – thiosulfat sampai bintik – bintik biru tua
menghilang
7. Catat volum titran Na – thiosulfat dan laporkan
8. Lakukan titrasi duplo
Diagram alir

LAPORAN RESMI , ELISABET TARABIT XI APL 1 Page 3


F. Data Pengamatan
Data penimbangan hablur Na-Thiosulfat
bobot isi : 32,8397 g
bobot kosong : 30,3590 g

bobot zat : 2,4807 g

Data penimbangan hablur K2Cr2O7


Bobot isi : 29,2033 gram
Bobot kosong : 28,9565 gram

Bobot zat : 0,2468 gram

Data titrasi larutan baku sekunder NaOH


Volume Volume Volum Vol.indikat Perubaha Pembacaan skala Volum
Sebelu Sesuda
K- HCL(mL e KI or amilum n warna e
m kanji h kanji
dikroma ) (mL) Na2S2O
t (mL) 7
10 ml 2,5 ml 3 ml 5 tetes Kuning – 0 – 9,5 9,5 – 9,6ml
kuning 9,6 ml
muda –
biru
10 ml 2,5 ml 3 ml 5 tetes Kuning – 9,6 – 18,8 – 9,5 ml
kuning 18,8 ml 19,1 ml
muda -
biru
Titrasi sampel

LAPORAN RESMI , ELISABET TARABIT XI APL 1 Page 4


```
Pembacaan skala Volume Na2S2O3 Indikato Vtotal
V.Sampe Sebelu Sesuda Sebelu Sesuda
r kanji Na2S2O
l m kanji h kanji m kanji h kanji
3
10 ml _ – ml ml 5 tetes ml

10 ml – _ ml ml 5 tetes ml

Rata- rata = ml

G Reaksi dan perhitungan


1. Menghitung konsentrasi K2Cr2O7 hasil penimbangan
N = bt x 1000
BE V
N = 0,2468 x 1000
49 x 50
N = 0,1007 grek/L

2. Volume rata-rata K-dikromat = 10 + 10 = 10 ml

2
Volume rata-rata Na-Thiosulfat = 9,6 + 9,5 =9,55 ml
2

V1 x N1 = V2 x N2
10 x 0,1007 = 9,55 x N2
1,007 = 9,55 x N2
N2 = 0,1054 grek/L

3. Menghitung kadar % b/v NaCLO dalam pemutih berbagai merk


%b/v = FP x V x N x BE.NaCLO
x 100 %
volume sampel x 1000
= 10 x x 0,1054 x 37,5
x 100%
10 x 1000
= %

I. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, pengamatan dan pengolahan data maka dapat
disimpulkan :

LAPORAN RESMI , ELISABET TARABIT XI APL 1 Page 5


1. Membuat larutan baku primer K-Dikromat
2. Membuat larutan baku sekunder Na – Thisulfat
3. Konsentrasi larutan baku primer 0,1007 N
4. Konsentrasi larutan baku sekunder 0,1054 N
5. Kadar hipoklorit dalam pemutih %
J. Jawaban Pertanyaan
1. Agar larutan awal yang pekat tadi diberi aquaqest akan berubah
konsentrasinya dan mudah untuk diencerkan.
2. Pada saat titrasi untuk mencegah agar merubahan warna tidak terlalu
berbeda dan dapan menghasilkan karna yang benar.
3. Iodometri (disebut pula analisis iodometrik) adalah titrasi redoks yang
melibatkan titrasi iodin yang diproduksi dalam reaksi dengan larutan
standar natrium tiosulfat
4. Karena indikator kanji/amilum dapat membentuk senyawa berwarna
biru dengan iod. Dengan adanya indikator kanji, titik ekivalen
ditentukan kenampakan warna biru yang tetap.
5. Iodometri
 Titrasi dalam suasana asam
 Penambahan KI sebagai zat penambah
 Titran sebagai reduktor
- Iodimetri
 Titrasi dalam suasana sedikit basa
 Titran sebagai oksidator

Instruktur Nilai Praktikan

Nama : Nama : Elisabet Tarabit


NIP NIS : 186667

LAPORAN RESMI , ELISABET TARABIT XI APL 1 Page 6

Anda mungkin juga menyukai