A Tujuan
.
Setelah melakukan percobaan, diharapkan peserta didk dapat :
1. Membuat larutan baku sekunder Na – thiosulfat penta hidrat dengan
konsentrasi tertentu.
2. Membuat larutan baku primer K – dikromat dengan konsentrasi
tertentu.
3. Menentukan konsentrasi ( N ) larutan baku sekunder Na – thiosulfat.
4. Menghitung kandungan Na- hipoklorit dalam sampel secara kuantitatif.
B Dasar Teori
.
Natrium hipoklorit adalah senyawa kimia dengan rumus NaClO. Ia
terdiri dari sebuah kation natrium(Na+) dan sebuah anion hipoklorit (ClO−); ia
juga dapat dianggap sebagai garam natrium dari asam hipoklorida. Bila
dilarutkan dalam air biasanya dikenal sebagai pemutih atau cairan pemutih.
[1]
Natrium hipoklorit secara praktik dan kimia berbeda dari klorin.[2] Natrium
hipoklorit sering digunakan sebagai disinfektan atau agen pemutih
C Alat dan Bahan
.
Alat Bahan
1. Nerasa analitik. 1. Hablur K2Cr2O7
2. Spatula 2. Larutan Kanji 0,5 – 10 %
3. Kaca arloji 3. Larutan Kalium Iodida
4. Beaker glass 100 mL dan 250 mL 4. HCL 4 N
5. Labu ukur 50 mL dan 100 mL 5. Aquadest
6. Botol semprot 6. Sampel Pemutih berbagai merk
D Keselamatan Kerja
.
1. Memeriksa semua alat gelas yang digunakan telah bersih
2. Menyiapkan instrument sesuai dengan prosedur alat
3. Menggunakan jas praktikum , masker dan sarung tangan dengan benar
E. Prosedur Kerja
Membuat larutan baku sekunder Na- thiosulfat penta hidrat ( Na2S2O3 5 H2O )
0,1000 grek/L sebanyak 100 mL
Prosedur :
1. Hitung bobot Na- thiosulfat penta hidrat yang harus ditimbang
( Mr = 248 ) dan ( BE = 248 ), valensi = 1
2 S2O32− S4O62─ + 2e
2 mol : 2 mol e maka perbandingannya
1 : 1 maka valensi nya 1
2. Timbang hablur Na- thiosulfat penta hidrat sesuai hasil perhitungan
3. Catat data penimbangan dalam tabel dan laporkan
4. Buatlah larutan baku primer Na- thiosulfat penta hidrat dengan metode yang
sesuai.
Catatan : Gunakan aguadest yang didihkan !!!
Membuat larutan HCℓ 4 N dari larutan HCℓ pekat sediaan dengan massa jenis ( ρ =
1,19 g/mL ), 37% b/b. dan Mr = 36,5 sebanyak 50 mL
1. Hitung dengan rumus di bawah ini , berapa mL larutan HCℓ pekat sediaan yang
harus kita ukur.
Rumus : volume larutan HCℓ pekat yang harus diambil
Keterangan :
V2 x N2 x BE
V1 = V1 : volume larutan HCℓ sediaan yang harus diambil
10 x ρ x %
V2 : volume larutan HCℓ yang akan dibuat
Cr2O7─2 → Cr3+
6e + 14 H + Cr2O7─2 → 2 Cr3+ + 7 H2O
+
Standarisasi larutan baku sekunder Na- thiosulfat penta hidrat dengan larutan
baku primer K – dikromat
Prosedur :
1. Pipet 10 mL larutan baku primer K – dikromat sebanyak 2x ( duplo )
menggunakan pipet volum
2. Tambahkan 3 mL larutan KI 10%
3. Tambahkan 5 mL larutan HCℓ 2 N
4. Isi buret dengan larutan baku sekunder Na – thiosulfat
5. Titar K – dikromat dengan Na – thiosulfat , sampai larutan berwarna kuning
muda )
6. Tambahkan indikator kanji/amilum 10% sebanyak 5 – 10 tetes sampai warna
biru tua
7. Titar kembali dengan Na – thiosulfat sampai terjadi perubahaan warna dari biru
tua menjadi hijau muda
8. Catat volum titran Na – thiosulfat dan laporkan
Lakukan titrasi duplo
Preparasi Sampel
Pengujian Na – hipoklorit / NaCℓO
Prosedur :
1. Ukur 10 mL sampel/zat uji pemutih berbagai merk dengan pipet ukur ,
dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL
2. Tambahkan aquadest sampai tanda tera ( tanda miniskus ) dan
homogenkan
3. Pipet 10 mL larutan sampel /zat uji tambahkan 3 mL larutan KI 10%
dan aduk sampai homogen kemudian tambahkan 5 mL larutan HCℓ 2 N
4. Titar dengan larutan Na2S2O3 hingga warna larutan berubah menjadi
kuning muda
5. Tambahkan indikator kanji/amilum 10% sebanyak 5 – 10 tetes sampai
warna biru tua
6. Titar kembali dengan Na – thiosulfat sampai bintik – bintik biru tua
menghilang
7. Catat volum titran Na – thiosulfat dan laporkan
8. Lakukan titrasi duplo
Diagram alir
10 ml – _ ml ml 5 tetes ml
Rata- rata = ml
2
Volume rata-rata Na-Thiosulfat = 9,6 + 9,5 =9,55 ml
2
V1 x N1 = V2 x N2
10 x 0,1007 = 9,55 x N2
1,007 = 9,55 x N2
N2 = 0,1054 grek/L
I. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, pengamatan dan pengolahan data maka dapat
disimpulkan :