Anda di halaman 1dari 20

1.

Anisa Nur Fadhila (D500180127)


2. Shofwatul ‘Aarifah (D500180128)
3. Nadilla Noor Haniifah (D500180130)
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui kadar karbonat dalam sampel secara kualitatif dan
secara kuantitatif.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Karbonat
Karbonat adalah salah satu senyawa IIA alamiah yang paling melimpah, karbonat alkali
MgCO3 jauh lebih larut dibandingkan dengan karbonat. Fakta menjelaskan bahwa MgCO3 lebih
umum ditentukan sebagai lapisan batu sedimen (batu endapan) geologi, menghabiskan lapisan
dasar batu kapur atau batu pualan, tidak berwarna dan benng, meskipun rupanya berbeda semua.
Pada hakekatnya, semua bentuk itu adalah CaCO3.

Ion karbonat dan bikarbonat merupakan salah satu bagian dari golongan basa.
Umumnya banyak ditemukan pada batu kapur atau batu tulis yang biasa digunakan sebagai
campuran bahan bangunan. Dalam penentuan kadar ion karbonat dan bikarbonat digunakan
metode asidimetri. Titri asidimetri merupakan titrasi netralisasi dengan menggunakan asam
sebagai larutan standar.
B. Kalsium Karbonat
Umumnya, jenis kristal kalsium karbonat termasuk kalsit, aragonit dan vaterit adalh jenis kristal kalsium yang
paling umum. Memang jelas bahwa kalsium tipe karbonat dalam semua kasus adalah kalsit dan ukuran kristal
relatif sama.

C. Titrasi Asam Basa


Titrasi asam basa sering disebut asidimetri-alkalimetri. Secara umum asidimetri dan alkalimetri biasanya diartikan
sebagai titrasi yang menyangkut asam dan basa. Contohnya rekasi asam kuat dengan basa kuat, asam
kuat dengan basa lemah, asam lemah dengan basa kuat dan lain-lain.

Reaksi titrasi adalah reaksi menambah larutan ke dalam buret sampai jumlah zat yang direaksikan dapat ekuivalen.
Dengan syarat, yaitu : cepat dan reversibel, larutan baku mudah didapat, dan berlangsung sempurna dan
persamaan jelas.
D. Proses Leaching
Proses leaching bertujuan untuk melarutkan kandungan nikel dalam serbuk limbah katalis
sehingga diperoleh suatu larutan yang siap untuk diekstraksi. Leaching agent yang digunakan dalam
penelitian ini adalah larutan amonia amonium karbonat. Parameter proses leaching yang diamati adalah
pengaruh konsentrasi leacing agent, waktu kontak, dan suhu opersi. Stelah proses leaching, dilakukan
proses filtrasi untuk memisahkan larutan hasil leaching dengan residunya menggunakan kertas saring
karena larutan masih bersifat cair sehingga tidak diperlukan alat penyaring lainnya.

E. Karbonat dan Bikarbonat


Campuran karbonat dan bikarbonat dapat ditentukan dengan menggunakan indikator
Phenolpthalein dan metil orange. Berikut merupakan sifat karbonat dan bikarbonat :

No Pembeda Karbonat Bikarbonat

1. Kelarutan Tidak larut dalam air Kelarutan tidak stabil


2. Terjadinya reaksi Pada kondisi tertentu Dapat bereaksi dengan baik
F. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif
Analisis kuantitatif merupakan suatu upaya untuk menguraikan atau memisahkan suatu kesatuan
bahan menjadi komponen-komponen pembentuknya. Dan merupakan suatu cara atau upaya sistematis yang
dilakukan dengan jalan mengukur volume larutan yang konsentrasinya telah diketahui serta untuk mengubah
sesuatu menjadi lebiih sederhana.
Analisis kualitatif adalah suatu analisis yang berhubungan dengan identifikasi suatu zat atau campuran
yang tidak diketahui.
III. Alat dan Bahan
A. Alat
Berikut merupakan alat yang digunakan pada analisis kadar karbonat :
No. Nama Alat Ukuran (ml) Jumlah No. Nama Alat Ukuran (ml) Jumlah
1. Botol Timbang - 1 9. Labu Ukur 250 ; 100 1;3
2. Buret 50 1 10. Pipa U - 1
3. Corong Kaca - 1 11. Pengaduk Kaca - 1
4. Erlenmeyer 250 ; 100 1;2 12. Pipet Tetes - 1
5. Gelas Beker 200 ; 100 1;2 13. Pipet Ukur 10 1
6. Kaca Arloji - 2 14. Pipet Volume 10 1
7. Hot Plate - 1 15. Tabung Reaksi - 1
8. Karet Hisap - 1
B. Bahan
Berikut merupakan bahan yang digunakan pada analisis kadar karbonat :

No. Nama Bahan Massa (g) Volume (ml) Massa Jenis (g/ml) Kadar (%)
1. Aquades - secukupnya - -
2. CaCO3 - 15 - 99
3. HCl 14,783 250 1,19 37
4. Na2B4O7.10H2O 5,343 100 - 99,9
5. NaOH 1,818 100 - 99
6. NaHCO3 6,486 - - -
7. Na2CO3 7,142 - - -
8. Metil Orange - 12 tetes - -
9. Phenolphtalein - 6 tetes - -
IV. Diagram Alir
1. Pembuatan Larutan Borax (Na2B4O.10H2O)
5,34 gram
Na2B4O.10H2O
ditimbang
Kaca arloji

Gelas beker aquades

Labu ukur 100 ml aquades sampai tanda batas

Kocok hingga homogen


2. Pembuatan Larutan Asam Klorida (HCl)

12,42 ml HCl
ditimbang
Pipet Ukur

Labu ukur 250 ml aquades sampai tanda batas

Kocok hingga homogen


3. Standarisasi Larutan HCl dengan Borax
Larutan Na2B40.10H2O 10 ml
2 tetes Larutan HCl
Erlenmeyer indikator
MO
Buret

Titrasi

Perubahan warna dari ungu menjadi biru

Catat volume

Ulangi 3x

Catat volume rata-rata


4. Pembuatan Larutan CaCO3
ditimbang
2,82 gram CaCO3 Kaca arloji

Aquades ditambah
secukupnya Gelas Beker
Aquades sampai ditambah
tanda batas Labu Ukur 100 ml

Kocok hingga
homogen
5. Pembuatan Larutan NaOH
ditimbang
1,81 gram NaOH Botol Timbang

Aquades ditambah
secukupnya Gelas Beker
Aquades sampai ditambah
tanda batas Labu Ukur 100 ml

Kocok hingga
homogen
6. Analisis Kuantitatif Kadar Karbonat dalam Sampel
Na2CO3 5ml+NaHCO3 5ml+Indikator PP 2 tetes Larutan HCl

Erlenmeyer Buret

Titrasi
Perubahan warna dari ungu menjadi biru

Catat volume HCL


Indikator MO Larutan hasil
2 tetes
Titrasi

Perubahan warna dari orange ke merah bata

Catat volume HCL

Ulangi 3 kali
7. Analisis Kualitatif Kadar Karbonat dalam Sampel
Larutan CaCO3 15ml Larutan NaOH 10ml

Erlenmeyer Pipa U Tabung Reaksi

Amati endapan

Catat hasil
V. Data Percobaan
1. Percobaan standarisasi larutan HCl dengan Na2B4O7.10H2O
No. Larutan Volume (ml) Volume
I II III rata-rata
(ml)
1. HCl 8,7 8,4 8,3 8,467
2. Na2B4O7.10H2O 10 10 10 10

2. Percobaan Analisis Kuantitatif Na2CO3 + NaHCO3 + PP dengan HCl


No. Larutan Volume (ml) Volume
I II III rata-rata
(ml)
1. HCl 11,2 11,4 11,1 11,233
2. Na2CO3 + NaHCO3 + PP 10 10 10 10
3. Percobaan Analisis Kuantitatif Na2CO3 + NaHCO3 + MO dengan HCl

No. Larutan Volume (ml) Volume


I II III rata-rata
(ml)
1. HCl 24,3 24,9 24,3 24,167
2. Na2CO3 + NaHCO3 + MO 10 10 10 10

4. Percobaan Analisis Kualititatif Na2CO3 + NaHCO3 + PP dengan HCl

No. Larutan Perubahan yang terjadi

1. NaOH dan CaCO3 Sedikit endapan


VII. Pembahasan
Standarisasi larutan HCL dengan borax (Na2B4O7.10H2O) menggunakan indikator methyl
orange bertujuan untuk mengetahui titik akhir titrasinya. Indikator methyl orange cocok digunakan untuk
HCL, karena HCL memiliki sifat asam. Titik akhir titrasi ditandai dengan terjadinya perubahan warna dari
warna orange ke merah bata. Dari hasil perhitungan didapatkan normalitas larutan HCL setelah
distandarisasi yaitu sebesar 0,33 N.

Analisis Kuantitatif menghasilkan kadar karbonat dapat dilihat dalam bentuk, sedangkan analisis
kualitatif menghasilkan kadar kerbonat dapat dilihat dalam bentuk sifat.
VIII. Kesimpulan
Dari percobaan analisis kadar karbonat yang dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai
berikut :
1. Standarisasi larutan HCl 0,6 N dengan 10 ml larutan Borax diperolrh volume rata-rata
8,4 ml sehingga diperoleh normalitas sebesar 0,33 N. Pada titrasi ini terjadi perubahan
warna dari orange menjadi merah bata.

2. Pada percobaan analisis kuantitatif menghasilkan kadar karbonat dalam Na2CO3


sebesar 71,42% sedangkan dalam NaHCO3 memiliki kadar karbonat sebesar 64,48%.
Massa karbonat dalam sampel, untuk NA2CO3 sebesar 7,144 gram sedangkan
NaHCO3 sebesar 6,486 gram.

3. Pada percobaan analisis kadar karbonat secara kualitatif dengan larutan sampel
terbentuk sedikit endapan dalam NaOH, yang berarti sampel mengandung senyawa
karbonat.

Anda mungkin juga menyukai