KOMPLEKSOMETRI
Dosen Pengampu :
DISUSUN OLEH :
30521012
KELOMPOK I C
2022 / 2023
I. Tujuan Percobaan
1. Menetapkan konsentrasi (molaritas) dinatrium EDTA 0,05 M.
2. Menetapkan kadar tablet kalsum laktat 500 mg
3. Memeriksa kesesuaian kadar tablet kalsium laktat dengan persyaratan farmakope Indonesia
IV.
II. Teori Percobaan
A. Hitam Eriokrom
Indikator ini peka terhadap perubahan kadar logam dan pH larutan. Pada pH 8-10 senyawa
ini berwarna biru dan kompleksnya berwarna merah anggur. Pada pH 5 senyawa itu sendiri
berwarna merah, sehingga titik akhir sukar diamati, demikian juga pada pH 12. Umumnya
titrasi dengan indikator ini dilakukan pada pH 10.
B. Jingga Xilenol
Indikator ini berwarna kuning sitrun dalam suasana asam dan merah dalam suasana alkali.
Kompleks logam-jingga xylenol berwarna merah, karena itu digunakan pada titrasi dalam
suasana asam.
Indikator ini memberikan warna merah sampai lembayung pada daerah pH 12-13 dan menjadi
biru jernih jika terjadi kelebihan edetat. Titrasi kompleksometri umumnya dilakukan secara
langsung untuk logam yang dengan cepat membentuk senyawa kompleks, sedangkan yang
lambat membentuk senyawa kompleks dilakukan titrasi kembali.
Larutan baku primer merupakan larutan yang mengandung zat padat murni
yang konsentrasi larutannya diketahui secara tepat melalui metode gravimetri (perhitungan
massa), dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi larutan lain yang belum diketahui. Nilai
konsentrasi dihitung melalui perumusan sederhana, setelah dilakukan penimbangan teliti dari
zat pereaksi tersebut dan dilarutkan dalam volume tertentu. Contoh larutan baku primer
diantaranya larutan kalium dikromat (K2Cr2O7), natrium klorida (NaCl), asam oksalat, dan asam
benzoat.
Larutan baku sekunder merupakan larutan yang mengandung suatu zat yang
konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan tepat karena berasal dari zat yang tidak pernah
murni. Konsentrasi larutan ini ditentukan dengan pembakuan menggunakan larutan baku primer,
biasanya melalui metode titrimetri. Contoh larutan baku sekunder diantaranya larutan perak
nitrat (AgNO3), kalium permanganat (KMnO4),Besi(II) sulfat (FeSO4) dan natrium
hidroksida (NaOH).
➢ Struktur Kimia :
ALAT BAHAN
1. Buret 50 mL 1. Kalsium karbonat (CaCO3)
2. Erlenmeyer 250 mL 2. HCl 3 N
3. Gelas ukur 3. Indikator biru hidroksi naftol
4. Beaker Glass 250 mL 4. Na2EDTA 0,05 M
5. Statif dan klem penjepit 5. Tablet kalsium laktat
6. Spatel logam 6. NaOH Lp
7. Kertas perkamen 7. HCl Encer
8. Pipet volume 8. NaOH 1 N
9. Oven 9. H2O
V. Perhitungan dan Pembuatan Reagen
A. Penimbangan Sampel Tab. Kalsium Laktat
10,8200 𝑔
Br = 20
= 0,541 𝑔
Bi = 500 mg
0,541𝑔
BT = 0,500 𝑔 𝑥0,350𝑔 = 0,378𝑔
Kalsium Karbonat
Prosedur pembuatan:
HCl 1N
3𝑁
Untuk HCl 3N → 1𝑁
𝑥85𝑚𝑙 = 255𝑚𝑙 1000𝑚𝑙 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
Akan dibuat sebanyak 100 ml HCL 3N, maka asam klorida P yang digunakan adalah :
100𝑚𝑙
100 ml HCl 3N → 1000𝑚𝑙
𝑥255𝑚𝑙 = 25,5𝑚𝑙 / 100𝑚𝑙
Prosedur pembuatan:
Prosedur pembuatan:
Pembakuan 1
𝑊 𝐶𝑎𝐶𝑜₃
MNa2EDTA = 100,09 𝑥 𝑉 𝑁𝑎₂𝐸𝐷𝑇𝐴
203,4 𝑚𝑔
=100,09 𝑥 38,5𝑚𝑙
203,4 𝑚𝑔
=
3.853,46 𝑚𝑙
=0,0527 M
b. Sampel 2 Kalsium Karbonat
Pembakuan 2
𝑊 𝐶𝑎𝐶𝑜₃
MNa2EDTA = 100,09 𝑥 𝑉 𝑁𝑎₂𝐸𝐷𝑇𝐴
201,7 𝑚𝑔
=
100,09 𝑥 38,5 𝑚𝑙
201,7 𝑚𝑔
= 3.853,46
=0,0523 M
0,0527 𝑀+0,0523 𝑀
Rata-rata Pembakuan 2
= 0,0525 𝑀
2. Penetapan Kadar
a. Sampel 1 Tablet kalsium laktat
19,9699 𝑀 541 𝑚𝑔
= 18,395 𝑀
x 500 𝑚𝑔 x 100%
Penetapan Kadar 2
19,8837 541 𝑚𝑔
= 𝑥 x 100%
19,13 500 𝑚𝑔
=112,4629 % (TMS)
114,1077 % +112,4629 %
Rata-rata Penetapan Kadar = 2
𝑥 = 113,2853%
X. Daftar Pustaka
Modul Praktikum Kimia Farmasi
30521012
Lampiran
➢ Pembakuan Na2EDTA