Praktikan Asisten
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
natrium asetat kemudian dicampurkan dengan asetilaseton sebagai ligan. Kristal yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Bahan Percobaan
asetilaseton, natrium asetat, akuades, kertas saring Whatman 42, dietil eter, dan tissue roll.
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas ukur 150 mL, gelas kimia
250 mL, 2 gelas kimia 50 mL, labu Erlenmeyer 250 mL, dan magnetic stirrer.
Sebanyak 3 g kobalt klorida ditambahkan dengan 7,8 g NaC2H3O2 dan 120 mL air
didalam beaker gelas dan diaduk dengan pengaduk magnetik sampai larutan menjadi
terus diaduk. Kedalam larutan yang diaduk tersebut, ditambahkan secara perlahan 7,8 g
NaC2H3O2 dalam 30 mL air. Larutan yang telah bercampur tersebut dipanaskan sampai
sekitar 150 C sambil terus diaduk menggunakan selama 1,5 jam menggunakan magnetic
stirrer. Setelah proses pemanasan selesai maka larutan didinginkan pada suhu kamar.
Setelah dingin, maka akan terbentuk kristal yang kemudian disaring dengan kertas saring.
Kristal yang diperoleh dicuci dengan akuades 10 mL. Untuk proses rekristalisasi, kristal
dicuci dengan 15 mL petroleum eter. Kristal kemudian dikeringkan pada suhu ruang dan
BAB IV
Adapun hasil yang diperoleh dari percobaan yang telah dilakukan yaitu sebagai
berikut:
Hasil
Warna Endapan
Perlakuan
CoCl2 + NaC2H3O2
Setelah penambahan asetilaseton
Setelah larutan didinginkan
4.2 Reaksi
CoCl2.6H2O CoCl2 + 6H2O
CoCl2 + 2NaCH3COO [CO(CH3COO)2] + 2NaCl
[Co(CH3COO)2) + 2CH3COCH2COCH3
[Co(CH3COCH2COCH3)2] + 2CH3COO-
4.3 Pembahasan
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang terbentuk dari ion logam yang
berikatan dengan ligan secara kovalen koordinasi. Ikatan koordinasi merupakan ikatan
kovalen dimana ligan memberikan sepasang elektronnya pada ion logam untuk berikatan.
Pemberi pasangan elektron adalah ligan, karena itu ligan adalah zat yang memiliki satu
atau lebih pasangan elektron bebas. Senyawa kompleks yang bisa dijadikan sebagai katalis
harus memiliki sifat stabil. Salah satu senyawa kompleks yang sangat stabil adalah
adalah pembentukan senyawa kimia dari senyawa yang lebih sederhana. Adapun senyawa
kompleks yang akan disintesis yaitu senyawa kompleks diasetilasetonatokobalt(II) dari
Logam kobal berfungsi sebagai ion logam yang nantinya akan terikat pada ligannya.
Molekul atau ion yang berfungsi sebagai ligan pada umunya mempunyai atom
elektronegatif seperti nitrogen, oksigen, atau halogen. Ligan dalam senyawa kompleks
adalah atom atau gugus yang mempunyai satu atau lebih pasangan elektron bebas. Ligan
dari senyawa kompleks yang disintesis pada percobaan ini adalah asetil aseton. Dua atom
oksigen pada asetil aseton mendonorkan pasangan elektron bebasnya yang kemudian
berikatan dengan kobal (Co) sehinga ligan yang terbentuk adalah ligan bidentat.
dengan ligannya (asetil aseton) terlebih dahulu kristal kobal klorida dicampurkan dengan
larutan yang berwarna ungu kemerahan. Pelarut yang digunakan dalam percobaan ini
adalah akuades. Akuades dipilih karena tidak mengandung mineral dan dapat melarutkan
Larutan natrium asetat dan kobal klorida yang telah larut dipindahkan ke dalam
stirrer hal ini bertujuan agar larutan homogen dengan maksimal dan menghasilkan larutan
dalam larutan sambil terus diaduk, agar asetil-aseton dapat tercampur baik dengan larutan
kobal klorida dan natrium asetat tersebut menghasilkan larutan yang berwarna cokelat
kemerahan dan larutan ini diaduk terus-menerus kurang lebih selama sepuluh menit hingga
Kedalam larutan yang diaduk tersebut, ditambahkan secara perlahan 7,8 g natrium
asetat dalam 30 mL akuades. Fungsi penambahan natrium asetat dalam percobaan ini
adalah untuk mengurangi kelarutan asetil aseton dalam air (salting out) dan juga
konsentrasi asetil aseton dalam fasa organiknya lebih besar dari pada dalam fasa air,
Karena garam dalam hal ini natrium asetat bersifat lebih polar dari pada kobal klorida,
maka air akan cenderung mengikat garam dari pada kobal klorida dan kobal klorida akan
lebih banyak terdistribusi ke aseton dari pada ke air sehingga mempercepat terjadinya
Pada percobaan ini dibutuhkan suatu perlakuan berupa pemanasan yang bertujuan
untuk mempercepat terjadinya suatu reaksi berupa endapan. Larutan terus dipanaskan
hingga suhunya mencapai 100 0C dan diaduk selama 20 menit untuk memastikan bahwa
larutan telah larut dan tercampur dengan baik sehingga menghasilkan larutan yang
Larutan yang telah dipanaskan dipindahkan ke dalam gelas kimia dan didinginkan
pada suhu kamar selama 1 hari hingga terbentuk endapan berupa kristal. Setelah itu
campuran larutan tersebut disaring untuk memisahkan filtrat dan residunya (endapan),
endapan yang terbentuk berwarna merah cerah. Kemudian hasil penyaringan dikeringkan
di dalam oven untuk menghilangkan kadar air pada endapan dan kertas saring. Setelah
kering, kristal dimasukkan ke dalam desikator selama 1 hari, untuk memastikan bahwa
kertas saring dan endapan telah benar-benar kering, kemudian endapan ditimbang dengan
diasetilasetonatokobalt(II) [Co(CH3COCH2COCH3)2].
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
sudah tidak layak pakai agar diganti agar praktikum dapat berjalan dengan lancar.
Praktikan harus lebih berhati-hati dalam menggunakan alat. Jika ada yang tidak
Asistennya sudah memberikan yang terbaik terutama dalam membuat larutan dan
membimbing kami dengan baik dan banyak memberikan pengetahuan selama praktikum
berlangsung.
.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1. Bagan Kerja
Hasil
Lampiran 2. Dokumentasi
A.
Massa CoCl2 = 3g
massaCoCl 2
Mol CoCl2 =
massamolar CoCl 2
3g
129,839 gr/mol
= 0,023 mol
= 0,023 mol
= 4,416 g
= 4,94 g 0,98 g
= 3,96 g
= 98,57 %