PERCOBAAN I
ASETANILIDA
DISUSUN OLEH :
Nama : Sri Rahayu Ningsih
Stambuk : A25121022
Kelompok : 4 (Empat)
Kelas :C
Asisten : HASRUDIN
I. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah untuk mempelajari cara pembuatan preparat
Asetanilida.
III.2. Bahan
1) Asam asetat
2) Anilin
3) Natrium asetat
4) HCl pekat
5) Metanol
6) Aquades
IV. Prosedur kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Menyiapakan labu refluks dan mulai mengukur volume larutan
menggunakan termometer.
3) Memasukan 10 mL anilin dan 10 mL CH3COOH ke dalam gelas kimia
lalu, di pindahkan ke dalam rabu refluks.
4) Merefluks selama satu jam.
5) Mendinginkan kembali larutan yang telah di refluks tersebut ke dalam
wadah yang berisi es batu.
6) Menyaring kembali larutan tersebut setelah dingin.
7) Memisahkan hasil saringannya yaitu residu dan filtratnya.
8) Mengambil residunya dan di larutkan dalam 125 mL H2O panas.
9) Menambahkan sedikit demi sedikit CH3OH (apabila kristal belum larut
semua).
10) Menyaring kembali kristal yang di peroleh tersebut dan mengambil
residunya.
11) Mendinginkan kembali ke dalam wadah yang berisi es batu hingga
terebentuk kembali kristal.
12) Menyaring kembali kristal hasil tersebut.
13) Memanaskan kristal tersebut ke dalam oven untuk memastikan
pengeringannya (H2O telah menguap semua).
14) Menimbang massa dari kristal tersebut.
V. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang diperoleh dari percobaan ini adalah sebagai berikut.
b. Perhitungan
Dik:
Massa kristal yang digunakan = 0,84 g
Massa kaca arloji yang digunakan = 25,01 g
Massa kristal yang diperoleh = 1,35 g
Dit :
persen rendemen...?
Peny:
rendemen sebenarnya
% rendemen = x 100 %
rendemen teoritis
c. Bahas Hasil Percobaan
Percobaan ini yaitu membuat asetanilida. Proses pembuatan asetanilida
adalah mereaksikan anilin dengan asam asetat berlebih. Proses ini berlangsung
melalui reaksi subsitusi asil nukleofil dan disebut dengan proses asetilasi. Pada
percobaan ini anilin berfungsi sebagai penyedia gugus amina, sedangkan asam
asetat glasial berfungsi sebagai penyedia gugus asetat yang bersifat asam
(melepas ion H+ atau H3O+) yang juga sangat mempengaruhi reaksi agar terbentuk
suatu garam amina. Pembuatan dilakukan dengan mereaksikan 10 ml anilin dan
10 ml asam asetat dan di refluks selama 1 jam. Proses refluks memiliki dua
fungsi yaitu untuk mempercepat reaksi karena adanya proses pemanasan. Fungsi
yang kedua adalah untuk menyempurnakan reaksi. Tujuan pemilihan refluks
karena bila digunakan pemanasan biasa maka akan terbentuk uap yang akan
mengurangi hasil kuantitatif dari suatu reaksi. Setelah itu campuran didinginkan
dengan bongkahan es batu hingga terbentuk kristal asetanilida. Tujuan
didinginkan yaitu untuk mempercepat terbentuknya kristal. Kemudian kristal
yang didapatkan disaring menggunakan corong buchner dan kertas saring. Tujuan
penyaringan yaitu untuk memisahkan kristal dengan zat pengotor yang tidak
larut. Untuk mendapatkan kristal astanilida yang lebih murni perlu dilakukan
rekristalisasi. Rekristalisasi dilakukan dengan melarutkan kembali kristal yang
diperoleh dengan 125 ml air panas dan apabila belum larut semua di tambahkan
metanol (CH3OH). Setelah itu kristal disaring kembali untuk mendapatkan
larutan yang lebih murni. Kemudian didinginkan kembali dengan bongkahan
esuntuk mempercepat pembentukan kristal. Kemudian kristal yang didapatkan
dikeringkan menggunakan oven. Hasil kristal yang didapatkan kemudian di
timbang. Dari percobaan ini berat kristal asetanilida yang diperoleh yaitu 1,35
gram. Dan dilakukan perhitungan sehingga % rendemen yang diperoleh sebesar
(Staf pengajar kimia organil lanjut, 2023)
VII. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh pada percobaan kali ini adalah senyawa
asetanilida dapat diperoleh dengan proses asetilasi dengan reaksi asilasi antara
anilin dan asam asetatanhidrat. . Serta diperoleh massa kristal 1,35 g dan
rendemen
DFTAR PUSTAKA
Arsyad. (2001). Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Jakarta: Gramedia.
Staf pengajar kimia organik lanjut. (2023). Penuntun praktikum kimia organik
lanjutan. Universitas Tadulako: Palu.