Pembuatan Asetanilida
Teknik Kimia S1 C
KELOMPOK VI
Gusti Ayu Nurjanah
Jaksa Or Justman
Vandhe Melsa Sembiring
Viodita Rizki
Yasinta Lola Iriadi
LATAR BELAKANG
Senyawa asetanilida merupakan bahan baku yang dapat
menunjang industri kimia. Kebutuhan akan senyawa ini
semakin meningkat sehingga dilakukan berbagai cara
dalam memperoleh senyawa ini. Anilin merupakan senyawa
kimia dengan rumus C5H6NH2 yang digunakan sebagai
bahan dasar dalam sintesis asetanilida yang direaksikan
dengan asam asetat.
Produk asetanilida banyak digunakan sebagai bahan baku
dalam industri farmasi. Antara lain yaitu untuk pembuatan
analgesik (obat untuk mengurangi rasa sakit) dan untuk
pembuatan antipiretik (obat penurun panas). Kegunaan
utama lainnya adalah sebagai bahan pembantu dalam
proses pembuatan cat dan karet.
TUJUAN PRAKTIKUM
TINJAUAN PUSTAKA
1. Anilin
Anilin (C6H5NH2) merupakan golongan dari amina aromatik.Senyawa amina
aromatik banyak digunakan dalam pembuatan zat warna, pestisida, plastik,
kosmetik dan obat-obatan.
2. Asam Asetat
Asam asetat atau acetic acid atau ethanoic acid adalah senyawa organik
yang termasuk dalam golongan carboxylic acid.
3. Etanol
Alkohol adalah senyawa hidrokarbon berupa gugus hidroksil (-OH) dengan
2 atom karbon (C).
4. Asetanilida
Asetanilida merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang
digolongkan sebagai amida primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin
digantikan dengan satu gugus asetil.
Pembuatan
Pembuatan
Asetanilda
Asetanilda
Pembuatan Asetanilida dari Asam Asetat
Anhidrat dan Anilin
2C6H5NH2(l) + (CH2CO)2O(l) 2C6H5NHCOCH3 (s) +
H2O (l)
(Anilin) (As. Asetat Anhidrid) (Asetanilida)
(Air)
Pembuatan Asetanilida dari Anilin dan Asam
Asetat
C6H5NH2 (l) + CH3COOH (l) C6H5NHCOCH3(s) + H2O (l)
(Anilin)
(Asam Asetat) (Asetanilida)
(Air)
Pembuatan Asetanilida dari Ketena dan Anilin
C6H5NH2 (l) + H2C=C=O (g) C6H5NHCOCH3 (s)
METODOLOGI PERCOBAAN
Alat-alat :
Bahan-bahan :
Anilin
Asam asetat glasial
Etanol
Aquadest
Prosedur :
Sebanyak 15 ml asam asetat glasial dimasukkan kedalam labu didih
dasar datar dan ditambahkan 5 ml anilin didalam lemari
asam.Larutan diaduk sempurna dan didiamkan sebentar disuhu
kamar.
Kemudian campuran dipanaskan diatas penangas air selama 2 jam
sambil diaduk sempurna.
Campuran didinginkan selama 5 menit didalam batu es.Sebanyak 70
ml aquades ditambahkan kedalam campuran yang telah dingin.
Kemudian campuran dimasukkan lagi kedalam wadah yang berisi
batu es dan ditunggu selama 2 jam, setelah itu campuran disaring
dengan pompa vakum.
Kristal diambil dan dimasukkan kedalam labu didih dasar
datar.Kemudian ditambahkan 20 ml etanol panas dan 40 ml air
panas.
Campuran kemudian disaring dengan kertas saring, filtrat diambil
dan didinginkan selama 3 jam hingga terbentuk kristal.
Campuran disaring dengan pompa vakum untuk mengambil kristal
yang terbentuk.
Kristal yang masih ada kandungan airnya ditimbang, kristal tersebut
dioven hingga berat kristal konstan tidak ada perubahan lagi.
Lalu ditimbang kembali, dihitung randemen dan kadar airnya.
Rekristalisasi
Volume etanol :20 ml
Volume aquades :20 ml
Pemanasan dengan Oven asetanilida + kertas saring
Pemanasan I :1,666 gr
Pemanasan II:1,393 gr
Pemanasan III :1,374 gr
Pemanasan IV :1,374 gr
Rendemen dan Kadar Air
Rendemen : 4,5 %
Kadar Air : 48,74 %
Pembahasan
1.
Anilin berfungsi sebagai reaktan (pereaksi), sedangkan asam asetat glasial berfungsi sebagai
pelarut yang bersifat asam (melepas ion H+/H3O+) yang juga sangat mempengaruhi reaksi agar
terbentuk suatu garam amina.
2.
Penambahan aquades pada campuran tersebut sangat diperlukan. Oleh karena asetanilida
merupakan zat sedikit larut dalam air sehingga jika ditambah air akan terbentuk endapan. Dalam
kondisi tertentu (air dengan suhu panas), asetanilida sedikit larut di dalam air.
3.
Rekristalisasi perlu dilakukan untuk mendapatkan kristal murni dan menghilangkan zat pengotor
yang ada pada kristal tersebut. Rekristalisasi dilakukan dengan etanol-air panas diatas air es.
Pendinginan pada wadah berisi batu esditujukan agar pembentukan kristal-kristal asetanilida lebih
cepat. Air hangat berguna untuk mempercepat pelarutan asetanilida. Alkohol digunakan karena
mudah didapat juga karena alkohol akan mengikat pengotor-pengotor yang masih terdapat pada
asetanilida hasil kristalisasi. Rekristalisasi menghasilkan endapan pengotor berupa sisa-sisa
katalis.
4.
Berat kristal yang dihasilkan 0,307 gram. Rendemen asetanilida sebanyak 4,5% dan persentase
kadar airnya sebanyak 48,74 %. Rendemen yang diperoleh tidak terlalu besar.Hal ini disebabkan
karena masih terdapat banyak zat pengotor (sisa-sisa asam).
KESIMPULAN
& SARAN
Kesimpulan
Asetanilida dapat dibuat dari reaksi antara anilin dengan
asetat glasial.
Reaksi asilasi merupakan suatu reaksi memasukkan gugus
asil kedalam suatu substrat yang sesuai.
Berat asetanilida yang diperoleh dari percobaan ini yaitu
0,307 gram, dengan rendemen sebesar 4,5% & kadar air yang
didapat sebesar 48,74 %.
Saran
Saran untuk percobaan asetanilida ini adalah:
Pastikan bahan-bahan yang digunakan sesuai dengan yang
diharapkan agar hasil maksimum dapat diperoleh.
Ketika mereaksikan asam asetat glasial dan anilin di dalam
lemari asam, gunakan sarung tangan dan masker untuk
perlindungan diri dari bahaya zat yang digunakan.