Disusun Oleh :
Caesar Yudisthiro 201551059
Desmonda W 201551028
Maya E. Panjaitan 201551054
Putri D. Anggraeny 201551009
Sutan M.Firmansyah 201551027
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prinsip Sublimasi
Garis antara solid dan liquid merupakan kurva keseimbangan antara
cairan dan uap, Garis antara liquid dan gas merupakan kurva keseimbangan
antara gas dan cair, sedangkan garis antara solid dan gas merupakan garis
keseimbangan antara padatan dan gas. Ketiga kurva berpotongan di satu titik
yang disebut titik Triple, dimana ketiga fase dalam keseimbangan. Titik leleh
normal suatu senyawa ialah suhu dimana padatan dan cair berada pada
keseimbangan pada tekanan 1 atmosfer.
B. Proses Sublimasi
Prinsip kerja sublimasi yaitu perbedaan tekanan uap digunakan untuk
memisahkan / memurnikan senyawa padat yang dapat menyublim pada tekanan
kamar, mudah sekali dilakukan proses sublimasi pada tekanan kamar, tanpa
menurunkan tekanannya, hanya cukup langsung dipanaskan saja, maka senyawa
tersebut akan langsung menyublim.
Pada proses sublimasi, senyawa padat bila dipanaskan akan menyublim,
langsung terjadi perubahan dari padat menjadi uap tanpa melalui fase cair dahulu.
Kemudian uap senyawa tersebut, bila didinginkan akan langsung berubah
menjadi fase padat kembali. Senyawa padat yang dihasilkan akan lebih murni
dari pada senyawa padat semula, karena pada waktu dipanaskan hanya senyawa
tersebut yang menyublim, sedangkan pengotornya tetap tertinggal dalam cawan /
gelas piala.
Beberapa senyawa kimia dapat menyublim pada temperatur dan tekanan
kamar, namun banyak yang baru dapat menyublim apabila tekanan diturunkan.
Untuk mendapatkan bahan murni, fase uap bahan tersublim didinginkan secara
perlahan-lahan sehingga berbentuk kristal.
b). Kertas yang digunakan untuk menutup cawan diberi lubang di tengahnya,
agar uap keluar dari cawan penguapan dan mengalami pendinginan
dalam corong pendek, yang kemudian hasil sublimasi bias terlihat.
c). Pada saat pemanasan sublimasi menggunakan api yang kecil dan jauh
karena pemanasan hanya untuk mempercepat proses sublimasi dan jika
apinya besar dikhawatirkan Kristal yang sudah jadi akan meleleh kembali.
Pengolahan sampel :
Sampel dari daun kopi yang masih segar dikumpulkan kemudian dirajang,
timbang sebanyak 1000 gram. Masukkan dalam beaker gelas. Tambahkan
aquadest 5 liter. Masukkan kalsium karbonat 250 gram. Panaskan hingga
mendidih. Setelah mendidih panaskan selama kurang lebih 30 menit
sambil diaduk-aduk. Biarkan dingin, pisahkan ampas, saring dengan
kertas saring. Filtrate yang diperoleh dipekatkan dengan alat destilasi
vakum.
a. Kelebihan Sublimasi :
- Mempunyai hasil pemisahan yang murni karena zat yang tercampur tidak
bisa menguap.
b. Kekurangan Sublimasi :
- Tidak bisa digunakan pada senyawa padat yang tidak dapat menguap.
- Karena tidak banyak senyawa yang dapat menyublim maka teknik
pemurnian ini tidak banyak digunakan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN