Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Apa yang kita lakukan untuk membedakan beberapa jenis destilasi. Salah satu
destilasi yang akan dibahas kali ini adalah destilasi uap, vakum dan azeotrop.
Destilasi sendiri banyak digunakan dalam berbagai macam kegunaan untuk
kebutuhan hidup. Dalam bidang industri destilasi banyak dimanfaatkan dalam proses
desalinasi atau penyulingan air laut menjadi air tawar dan juga pengolahan minyak
bumi.

Ada beberapa yang akan dibahas kali ini yaitu tentang apa itu destilasi vakum
azeotrop dan juga uap. Prinsip dasar destilasi sendiri yaitu terletak pada proses
penguapan selama terjadinya proses destilasi.

1.2 Perumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan destilasi uap?


b. Apa yang dimaksud dengan destilasi Vakum?
c. Apa yang dimaksud dengan destilasi Azeotrop?

1.3 Tujuan

Tujuan dari pmbuatan makalah ini adalah :

a. Agar mahasiswa mampu memahami destilasi uap.


b. Agar mahasiswa mampu memahami destilasi vakum
c. Agar mahasiswa mampu memahami destilasi Azeotrop.

BAB II

1
PEMBAHASAN
2.1 DESTILASI UAP

2.1.1Pengertian Destilasi Uap

Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan


senyawa cair dengan cara memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang
terbentuk. Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair
dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih
terendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan
mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat).
Untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik didihnya
cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai titik didihnya, zat cair
sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi pengubahan (rearranagement), maka
zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan secara destilasi sederhana atau destilasi
bertingkat, melainkan harus didestilasi dengan destilasi uap.
Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi
campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan
uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi
uap pada temperatur yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung. Untuk
destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan
labu pembangkit uap. Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang
akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut,
karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-
komponennya.

Distilasi uap biasanya digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang


memiliki titik didih mencapai 200 C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan
senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 C dalam tekanan atmosfer dengan
menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah
dapat mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing

2
senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang
tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didestilasi dengan air.

2.1.2 Prinsip Destilasi Uap


Prinsip kerja dari destilasi uap yaitu memisahkan suatu campuran yang
memiliki titik didih yang tinggi dengan cara mengalirkan uap kedalamnya. Dimana
senyawa yang memilikititik didih yang tinggi sebelum mencapai titik didihnya
dimurnikan dengan menggunakan uap atau air mendidih. Campuran substansi yang
tidak larut menunjukkan reaksi yang sangat beda dalam larutan homogen dan
deskripsi sifatnya memerlukan hukum fisik yang berbeda. Dasar aturan dapat dipakai
dengan mempertimbangkan akibat naiknya deviasi pada hukum rault. Satu gejala dari
deviasi positif adalah dalam diagram hubungan antara tekanan dengan temperatur.
Pada batas deviasi positif besar dari hukum rault, dua komponen dapat larut dan
komponen tersebut menguap yang secara matematis memberikan tekanan total yang
merupakan jumlah total dari tekanan masing-masing. Dimana bunyi dari hukum
Raoult adalah: Tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh tekanan
uap pelarut dan fraksi mol zat terlarut yang terkandung dalam larutan tersebut.
Secara matematis ditulis sebagai:
P larutan = Xterlarut . P pelarut
Pada destilasi uap, uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang
akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut,
karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-
komponennya.
Secara matematis dapat dituliskan :
Po = P1 + P2

3
2.1.3 Proses DestilasiUap

Skema umum distilasi uap

Proses destilasi uap sebenarnya bertumpu pada 3 komponen utamanya yaitu retort,
kondensor dan pemisah. Proses kerja yang terjadi akan dijelaskan dibawah ini :
a. Retort
Pada bagian retort ini berisi bagian tanaman yang akan didistilasi atau tanaman yang
memiliki senyawa yang kita inginkan (aromatik). Uap akan masuk lewat bawah
seperti yang ditunjukan (steam in) dan akan masuk melalui lubang lubang kecil yang
ada dibawahnya dan mulai memberikan tekanan uap pada tanaman. Setelah itu uap
akan melewati retort ini juga tanaman tadi dengan membawa hasil (senyawa yang
diinginkan) dengan menjenuhkannya bersama air / uap. Uap tersebut akan melalui
pipa yang terhubung melalui condenser.
b. Kondenser
Air/uap yang membawa hasil tadi nantinya akan didinginkan pada bagian kondensor
yang berbentuk tabung yang berisi spiral panjang panjang itu yang berbentuk seperti
tabung yang melingkar. Air/uap ini didinginkan oleh air yang mengalir didalam
tabung tersebut. Hasil dari kondensor ini berupa 2 fasa yaitu air dan senyawa aktif
yang akan keluar dari kondensor secara bergantian sesuai dengan daya grafitasinya
masing masing.

c. Seperator / Pemisah.
Hasil dari kondensator tadi yang berupa 2 fasa itu akan ditampung pada tabung
sepertor ini dan akan bercampur, walaupun nantinya perbedaan fasa ini akan terlihat
dengan munculnya senyawa aktif/ zat yang diinginkan dibagian atas sedangkan air
dibagian bawah. Setelah dua bagian ini terlihat memisah maka air atau hydrolat akan
dibuang melalui bagian bawah tabung seperti ditunjukan (hydrolat from bottom
seperation) sedangkan senyawa / zat yang diinginkan diambil dari atas.

4
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam destilasi Uap
1. Menyusun alat-alat destilasi uap

Keterangan :
A. Pembangkit Uap
B. Labu Sampel
C. Pendingin Leybig
D. Penampung Destilat
E. Adaptor
2. Semua alat pastikan telah tertutup dan terhubung dengan erat.
3. Zat sampel dimasukkan ke dalam labu B
4. Jika sudah siap, lalu memanaskan labu pembangkit uap secara perlahan-lahan
sampai mendidih kemudian gunakan api yang besar sehingga uapnya masuk ke dalam
labu yang mengandung zat sampel.
5. Hentikan destilasi jika semua zat sampel telah terpisah dan tertampung dalam labu
erlenmeyer sebagai penampung destilat.
6. Masukan destilat ke dalam corong pisah.

5
Perhatian:
Dalam destilasi uap kadang-kadang digunakan zat-zat padat, oleh karena itu bahan
mungkin memadat dalam pendingin. Perhatikan secara hati-hati dan hindarkan
pembentukan massa kristal yang akan menghambat tabung, kemudian hentikan
sebentar pengaliran air melalui pendingin dan keluarkan air yang ada dalam
pendingin. Uap panas akan meleburkan kristal dan hambatan akan hilang. Setelah
hambatan hilang, segeralah alirkan kembali air ke dalam pendingin. Jika dalam
destilasi uap dari labu yang mengandung zat tidak mau mengalir maka labu tersebut
dapat dipanaskan dengan menggunakan api yang lebih kecil dari api pada pemanasan
labu pembangkit uap.

2.1.4 Penerapan Destilasi Uap


Penerapan destilasi uap dalam bidang industri bermacam-macam, salah
satunya yaitu pada pembuatan minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan minyak yang
berasal dari daun jeruk purut. Distilasi uap ini biasanya digunakan dalam penyulingan
minyak atsiri untuk pembuatan parfum. Caranya sama dengan proses yang telah
diuraikan diatas yaitu dengan melewatkan uap pada tanaman yang mengandung
minyak atsiri didalam retort.Jika daun jeruk purut itu disuling, dihasilkan minyak
atsiri yang dari tidak berwarna (bening) sampai kehijauan (tergantung cara ekstraksi),
minyak atsiri berbau harum mirip bau daun (jeruk purut). Minyak atsiri hasil destilasi
(penyulingan) menggunakan uap mengandung 57 jenis komponen kimia. Yang utama
dan terpenting adalah sitronelal dengan jumlah 81, 49%, sitronelol 8,22%, linalol
3,69% dangeraniol 0,31%. Komponen lainnya ada dalam jumlah yang sedikit.
Ekstrasi yang dilakukan menggunakan pelarut meliputi persiapan bahan,
mencampur,mengaduk dan memanaskan bahan dan pelarut serta memisahkan pelarut
dari minyak atsiri.Metode ekstraksi yang digunakan antara lain destilasi uap, destilasi
dengan cara Likens-Nickerson, maserasi dan perkolasi.

6
Pelarut yang banyak digunakan untuk mengekstraksi minyakat siri adalah etanol,
heksana, etilendiklorida, aseton, isopropanol dan metanol. Penyulingan atau
destilasi uap dilakukan dengan cara menimbang daun
Jeruk purut sesuai dengan kapasitas tangki penyulingan, kemudian dirajang
(dipotongkecil-kecil). Proses penyulingan minyak atsiri dilakukan selama 6 jam.
Minyak atsiri yang diperoleh dipisahkan dari air dengan menggunakan labu pemisah
minyak. Destilasi menggunakan alat yang sama dengan destilasi uap,
hanya rajangan daun jeruk purut langsung dicampur dengan air dan dididihkan.
Dalam destilasi uap, rajangandipisahkan dari air mendidih oleh suatu kawat kasa,
hingga hanya terkena uapnya. Proses
penyulingan dan pemisahan minyakatsirinya juga sama.
Distilasi uap juga banyak digunakan di kilang-kilang minyak bumi dan
petrokimia tanaman di mana distilasi uap ini sering disebut sebagai "penguapan
stripping". Pada intinya distilasi uap ini digunakan sebagai alat untuk mendapatkan
suatu senyawa murni dengan hasil yang maksimal dan tingkat kerusakan yang kecil.
Distilasi uap ini dipilih karena lebih mudah digunakan juga hemat biaya.

2.5 Kelebihan dan Kelemahan Destilasi uap


Kelebihan :
Destilasi uap dapat digunakan untuk menguapkan senyawa-senyawa dengan titik
didih yang tinggi sebelum mencapai titik didihnya dengan menggunakan uap atau air
mendidih. Dengan destilasi uap ini senyawa yang dimurnikan tidak dihawatirkan
akan rusak karena senyawa tersebut diuapkan sebelum mencapai titik didihnya,
berbeda dengan destilasi yang lain, misalnya pada destilasi sederhana dan destilasi
bertingkat, dimana senyawa yang akan dimurnikan dipanaskan hingga mendidih
( mencapai titik didihnya ) sehingga hanya dapat dilakukan pada senyawa-senyawa
teretentu yang tidak rusak akibat pemanasan yang berlebih.

7
Kelemahan:
Destilasi uap adalah metode untuk menyaring senyawa yang sensitif terhadap
panas jadi, Proses ini melibatkan penggunaan uap menggelegak melalui
dipanaskan dengancampuran bahan baku.

2.2 DESTILASI VAKUM

2.2.1 Pengertian destilasi vakum

Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak
stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya
atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 C. Metode distilasi ini tidak
dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya
menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi
oleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator.
Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi ini.

8
2.2.2 Fungsi dari Destilasi Vakum

Untuk menurunkan titik didih pada minyak berat atau logam residu sehingga
menghasilkan produk produknya.

2.2.3 Produk yang dihasilkan dan Alat yang digunakan

a. Produk yang dihasilkan

Produk-produk yang dihasilkan pada destilasi vakum antara lain :

1. Produk Hight Vacum Gas Oil ( HVGO ),

2. Produk Light Vacum Sloop ( LVS ),

3. Produk Light Vacum Gas Oil ( LVGO ),

4. Produk Parafine Oil Distillate ( POD ),

5. Produk bottom kolom HVU berupa Short Residue.

b. Alat yang digunakan

Alat-alat yang digunakan pada pross destilasi vakum antara lain :

Enjector

Kondensor

Coloum vakum

9
2.2.4 Treatment dan Proses Destilasi Vakum

a. Treatment Destilasi Vakum

Proses distillasi dengan tekanan dibawah tekanan atmosfer, bertujuan untuk


mengambil minyak midle distillate yang tidak terambil diproses CDU, dengan cara
menarik ( vacum ) produk tersebut dari long residue, sebenarnya minyak midle
distillate tersebut mungkin dapat dipisahkan dengan menaikkan suhu inlet kolom
pada proses distillasi atmosfer.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa minyak bumi bila dipanaskan


pada suhu 370 derajat Celcius minyak bumi akan mengalami cracking, patahan yang
terjadi dapat membentuk senyawa hydrocarbon tidak jenuh berupa olefin, dimana
senyawa ini dalam produk minyak bumi tidak dikehendaki karena sifatnya yang tidak
stabil. Untuk menyiasati supaya suhu tidak tinggi maka tekanan prosesnya yang
dibuat rendah sehingga tujuan menguapkan minyak midle distillate dapat diuapkan
pada temperatur kurang dari 370 derajat celcius ( 345 oC ).

10
2.2.5 Kelebihan dan kekurangan
a. Kelebihan

Dapat memisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat tinggi, metode
yang digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1
atm, sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang
digunakan untuk mendistilasinya tidak perlu terlalu tinggi.

b. Kelemahan

Destilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang
rendah jika kondensornya menggunakan air dinagin, karena komponen yang
menguap tidak dapat dikondensasi oleh air

11
2.3 DESTILASI AZEEOTROP

2.3.1 Pengertian destilasi azeotrop

Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih komponen yang memiliki titik
didih yang konstan. Azeotrop dapat menjadi gangguan yang menyebabkan hasil
distilasi menjadi tidak maksimal. Komposisi dari azeotrope tetap konstan dalam
pemberian atau penambahan tekanan. Akan tetapi ketika tekanan total berubah, kedua
titik didih dan komposisi dari azeotrop berubah. Sebagai akibatnya, azeotrop
bukanlah komponen tetap, yang komposisinya harus selalu konstan dalam interval
suhu dan tekanan, tetapi lebih ke campuran yang dihasilkan dari saling memengaruhi
dalam kekuatan intramolekuler dalam larutan.Azeotrop dapat didistilasi dengan
menggunakan tambahan pelarut tertentu, misalnya penambahan benzena atau toluena
untuk memisahkan air. Air dan pelarut akan ditangkap oleh penangkap Dean-Stark.
Air akan tetap tinggal di dasar penangkap dan pelarut akan kembali ke campuran dan
memisahkan air lagi. Campuran azeotrop merupakan penyimpangan dari hukum
Raoult.

12
2.3.2 Efektifitas Distilasi.

Secara teori, hasil distilasi dapat mencapai 100% dengan cara menurunkan
tekanan hingga 1/10 tekanan atmosfer. Dapat pula dengan menggunakan distilasi
azeotrop yang menggunakan penambahan pelarut organik dan dua distilasi tambahan,
dan dengan menggunakan penggunaan cornmeal yang dapat menyerap air baik dalam
bentuk cair atau uap pada kolom terakhir.Namun, secara praktek tidak ada distilasi
yang mencapai 100%.

2.3.3 Aplikasi destilasi Azeotrop

Distilasi Skala Industri

Umumnya proses distilasi dalam skala industri dilakukan dalam menara, oleh
karena itu unit proses dari distilasi ini sering disebut sebagai menara distilasi (MD).
Menara distilasi biasanya berukuran 2-5 meter dalam diameter dan tinggi berkisar
antara 6-15 meter. Masukan dari menara distilasi biasanya berupa cair jenuh, yaitu

13
cairan yang dengan berkurang tekanan sedikit saja sudah akan terbentuk uap dan
memiliki dua arus keluaran, arus yang diatas adalah arus yang lebih volatil (mudah
menguap) dan arus bawah yang terdiri dari komponen berat.

Menara distilasi terbagi dalam 2 jenis kategori besar:

a. Menara Distilasi tipe Stagewise, menara ini terdiri dari banyak piringan yang
memungkinkan kesetimbangan terbagi-bagi dalam setiap piringannya, dan
b. Menara Distilasi tipe Continous, yang terdiri dari pengemasan dan
kesetimbangan cair-gasnya terjadi di sepanjangkolom menara.

Contoh destilasi dalam kehidupan sehari-hari.

1. Contoh destilasi : Penyulingan minyak

Cara Kerja :

Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih
lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu
pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding
(bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini
berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-
senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.

2. Contoh pemisahan campuran dengan cara destilasi, antara lain:

a). Memperoleh bensin dari campuran antara air dan bensin,

b). Memperoleh air murni dari campuran air yang sudah terkotori zat padat yang larut
didalamnya.

14
Caranya yaitu :

Memperoleh air dari campuran air dan garam. Larutan garam yang dipanaskan
akan mendidih dan kemudian terjadi peristiwa penguapan. Penguapan yang terjadi
adalah air murni, sedangkan garam tertinggal di dalam ketel. Selanjutnya terjadi
proses pengembunan uap air murni melalui selang yang dimasukkan dalam panci
yang berisi air dingin. Panci berisi air dingin adalah untuk mempercepat terjadinya
proses pengembunan uap air murni tersebut. Setelah proses penguapan dan
pengembunan pada larutan garam selesai, maka akan dihasilkan air murni. Kegiatan
yang kamu lakukan merupakan gambaran bagaimana penduduk pantai mengubah air
laut yang asin menjadi air yang segar , sehingga dapat diminum .

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi campuran air
dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air ke
dalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada
temperatur yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung.

2. Prinsip kerja dari destilasi uap yaitu memisahkan suatu campuran yang memiliki
titik didih yang tinggi dengan cara mengalirkan uap kedalamnya.
3. Ada tiga komponen utama dalm destilasi uap yaitu retort, kondensor dan pemisah
( seperator ).
4. Penerapan destilasi uap pada pembuatan minyak atsiri yaitu sebelum dilakukan
pemisahan dengan destilasi uap, larutan diekstraksi terlebih dahulu dengan
menggunakan pelarut etanol,Heksana, Etilen Diklorida, Aseton, Isopropanol dan
Metanol.
5. Adapun kelebihan dari destilasi uap yaitu dapat menguapkan senyawa-senyawa
dengan titik didih yang tinggi sebelum mencapai titik didihnya.
Sedangkan kelemahannya yaitu proses ini hanya dapat dilakukan dengan larutan
yang memiliki perbedaan titik didih yang rendah karena, jika perbedaan titik didih
yang tinggi maka proses pemisahan melalui destilasi uap tidak berjalan dengan baik.

3.2 Saran

Dalam makalah ini telah membahas mengenai destilasi uap, vakum dan
azeotrop. Jika terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman demi kesempurnaan makalah
selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

16
DAFTAR PUSTAKA

17
Dogra, S.K dan S. Dogra. 1990. Kimia Fisika dan Soal-soal. UI-Press. Jakarta.
Oxtoby. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Syukri. 1999. Kimia Dasar. ITB press. Bandung.

18

Anda mungkin juga menyukai