Anda di halaman 1dari 9

ACARA I

DESTILASI

A. Tujuan
1. Mengetahui konstruksi dasar alat/mesin untuk distilasi, bagian-bagian
utama alat berikut fungsinya
2. Mengetahui mekanisme kerja alat mesin
3. Mengetahui cara-cara pengoperasian alat/mesin berikut cara pengaturan
alat sesuai yang dikehendaki/persyaratan
4. Mengetahui penampilan teknis mesin, antara lain :
a. Kebutuhan bahan bakar (tenaga)
b. Lama proses distilasi
c. Randemen distilasi

B. Latar Belakang
Pendidikan adalah sebuah hal yang menentukan dalam mewujudkan
kemandirian suatu bangsa. Dunia pendidikan merupakan salah satu barometer
bangsa yang dapat dijadikan sebagai acuan apakah suatu negara tersebut telah
dapat berkembang menuju ke arah yang lebih baik. Akan tetapi, dalam
pelaksanaannya menghadapi banyak kendala terutama dalam hal sarana dan
prasarana. Penyampaian konsep pelajaran akan lebih bermakna jika tersedia
sarana dan prasarana berupa ruang laboratorium dan peralatannya. Dalam hal
ini, alat praktikumlah yang memegang peranan penting sebab praktikum dapat
dilaksanakan di berbagai tempat tanpa harus di laboratorium.
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan
uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang
memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini
termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa.
Proses destilasi merupakan salah satu cara untuk
m e m i s a h k a n komponen dalam larutan yang berbentuk cair atau gas
dengan mendasarkan pada perbedaan titik didih komponen yang ada di
dalamnya. Dasar dari pemisahan dengan destilasi adalah jika suatu campuran
komponen diuapkan maka komposisi pada fase uap akan berbeda
dengan fase cairnya. Untuk komponen yang memiliki titik didih
lebih rendah maka akan didapatkan k o m p o s i s i y a n g c e n d e r u n g
l e b i h b e s a r p a d a f a s e u a p n y a , u a p i n i a k a n diembunkan dan
dididihkan kembali secara bertingkat-tingkat maka akan diperoleh
komposisi yang semakin murni pada salah satu komponen. Dalam kehidupan
sehari-hari, prinsip destilasi dapat digunakan dalam pembuatan minyak kayu
putih, penyulingan air bersih, dan pemisahan bioetanol dari campurannya.

C. Tinjauan Pustaka
Pada prinsipnya destilasi merupakan cara untuk mendapatkan air
bersih melalui proses penyulingan air kotor. Pada proses penyulingan terdapat
proses perpindahan panas, penguapan, dan pengembunan. Perpindahan panas
terjadi dari sumber panas menuju ke air kotor. Air kotor jika terus – menerus
dipanaskan akan menguap menjadi uap jenuh. Jika uap jenuh dari hasil
penguapan ini bersentuhan dengan permukaan yang dingin, maka akan terjadi
proses kondensasi pada permukaan yang dingin tersebut. Pada proses
kondensasi uap jenuh akan berubah fase menjadi air (kondensat). Karena
pengaruh gravitasi kondensat akan mengalir kebawah mengikuti kemiringan
kaca dan akan tertampung dalam reservoa. Kondensat yang tertampung dalam
reservoa inilah yang merupakan air bersih yang siap untuk dikonsumsi. Hal
yang paling mendasar dalam proses destilasi adalah proses evaporasi dan
kondensasi, kedua proses ini dipengaruhi oleh pemanasan air baku. Proses
pemanasan air baku dipengaruhi oleh massa dari air baku yang dipanaskan.
Berdasarkan hipotesa awal dari penulis bahwa massa air baku yang banyak
akan menyebabkan proses pemanasan menjadi lama, begitu pula sebaliknya
massa air baku yang sedikit akan mempercepat proses pemanasan. Proses
pemanasan ini dapat mempengaruhi performansi alat destilasi
(Catrawerdama, 2008).
Destilasi batch dikenal pada satuan operasi yang banyak digunakan
dalam kimia, farmasi, biokimia, dan industri makanan untuk memproses
sejumlah kecil bahan dengan nilai tambah yang tinggi. Keberhasilan distilasi
batch metode pemisahan tidak diragukan lagi karena fleksibilitas operasional.
Sebuah kolom batch tunggal dapat memisahkan campuran komponen banyak
dalam beberapa produk dengan operasi tunggal, sebaliknya, jika pemisahan
dilakukan terus menerus, baik kolom atau operasi yang lolos akan diperlukan
(Zamprogna, 2003).
Destilasi merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap
tersebut di dinginkan kembali menjadi cairan. Unit operasi distilasi
merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponen
yang terdapat dalam suatu larutan atau campuran dan tergantung pada
distribusi komponen-komponen tersebut antara fasa uap dan fasa air. Destilasi
sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk
memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih
yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk
memperoleh senyawa murni. Destilasi uap adalah istilah yang secara umum
digunakan untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut
dalam air, dengan cara mengalirkan uap air kedalam campuran sehingga
bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih
rendah dari pada dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi uap, labu yang
berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit
Uap air yang dialirkan kedalam labu. Yang berisi senyawa yang akan
dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut,
karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih
komponen-komponennya (Walangare dkk., 2013).
Kulit jeruk merupakan salah satu sampah atau limbah yang dapat
diolah untuk menghasilkan produk bernilai tinggi, yaitu minyak atsiri. Proses
pengambilan minyak atsiri dari jeruk dilakukan dengan cara distilasi air
(Hidro Destillation) dengan pemanfaatan gelombang mikro (microwave).
Dengan microwave, reaksi yang dimungkinkan menggunakan energi tinggi
untuk menghasilkan suhu tinggi suatu reaksi, memungkinkan untuk dilakukan
pada suhu kamar. Dalam kaitan ini, gelombang mikro adalah pembangkit
panas. Proses pembuatan minyak kulit jeruk dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara, diantaranya yaitu destilasi air, destilasi uap dan air dan destilasi
uap (Anugrahadi dan Anugerah, 2010).
Jeruk purut (Citrus hystrix D. C. )memiliki kulit buah dengan aroma
wangi yang agak keras. Ukuran buahnya lebih kecil dari kepalan tangan,
bentuknya bulat tetapi banyak tonjolan dan berbintil. Kulit buahnya tebal dan
berwarna hijau tua polos atau berbintik-bintik. Dalam percobaan ini,
pengambilan minyak atsiri dari kulit jeruk purut dilakukan dengan metode
penyulingan uap dan air. Proses penyulingan diawali dengan memasukkan air
ke dalam bagian dasar ketel sampai mengisi 1/3 bagian. Bahan baku disimpan
di atas lempeng penyekat. Setelah itu ketel ditutup rapat lalu dipanaskan.
Pada saat air mendidih, uap airnya akan melewati lubang-lubang pada
lempeng penyekat dan celah-celah bahan. Minyak atsiri yang terdapat di
dalam bahan akan terbawa uap panas menuju pipa kondensor, selanjutnya uap
air dan minyak atsirinya akan mengembun dan ditampung di dalam tangki
pemisah (separator). Minyak dan air akan terpisah dengan sendirinya sesuai
perbedaan berat jenis dimana lapisan minyak ada di atas dan lapisan air di
bawahnya (Simanihuruk, 2013).
Minyak esensial yang penting, seperti minyak yang diekstraksi dari
lemon yang merupakan agen rasa yang penting, biasanya diperoleh dengan
proses distilasi. beberapa proses membutuhkan dua langkah, menjadi yang
kedua juga disebu desterpenization. Dalam proses ini, terpen yang dihapus
sehingga minyak menjadi lebih mudah larut dalam air. Ini komponen
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai agen penyedap dari minuman
berkarbonasi non alkohol. Minyak lemon adalah salah satu penyedap minyak
yang paling penting, yang digunakan secara luas dalam semua jenis
minuman, minuman ringan, minuman ringan serbuk dan tablet, dan
dipanggang, seperti kue, kue kering, kue tambalan, permen, permen pusat
lunak dan keras, gelatin makanan penutup, es krim, dll. Waktu proses
destilasi uap mempengaruhi kualitas minyak esensial jeruk nipis (Gamarra,
2006).
Menghasilkan minyak esensial dalam jumlah massal dapat dicapai
dengan merancang proses otomatis yang memungkinkan untuk mencapai
produksi yang tinggi dengan cara yang efisien dan mudah dioperasikan.
Proses distilasi uap masih disukai karena biaya sistem yang rendah,
kebersihan, produksi tinggi dan biaya operasional yang rendah dibandingkan
dengan metode ekstraksi lainnya. Dalam menilai keandalan sistem otomatis
destilasi uap, kulit jeruk purut digunakan sebagai bahan ekstraksi untuk
mengukur tingkat produksi minyak pada suhu dioperasikan berbeda dan juga
mengidentifikasi senyawa utama minyak diekstrak dalam membenarkan
kualitas minyak. Penelitian ini penting untuk mendapatkan berlimpah hasil
produksi minyak dan pada saat yang sama memastikan hasil kualitas minyak
di kelas yang baik. Jeruk purut memiliki potensi besar dalam penelitian dan
komersialisasi untuk aromaterapi dan spa praktek, solusi untuk obat nyamuk,
membuat sampo, senyawa antioksidan dan produk kecantikan. Senyawa yang
tepat dengan konsentrasi standar harus hadir untuk memastikan bahwa
kualitas minyak esensial murni dan baik dalam profil organoleptik. Proses
ekstraksi destilasi uap adalah metode ekstraksi populer dan cocok untuk
sebagian besar bahan tanaman, Lamanya proses destilasi uap umumnya
adalah dalam waktu 3 sampai 8 jam pada kuantitas dan ukuran partikel bahan
baku yang akan diekstraksi. Proses distilasi uap jauh murah dibandingkan
dengan metode lain dan memiliki potensi untuk komersialisasi karena
kehandalan dalam memproduksi produksi minyak massal/ Minyak atsiri jeruk
purut diperoleh rendemen hingga 3,5 % (Kasuan, 2013).
Penguapan (evaporasi ) adalah perubahan suatu zat cair menjadi uap
pada beberapa suhu dibawah titik didihnya. Sebagai contoh, air ketika
ditempatkan pada wadah dangkal yang terbuka ke udara, tiba – tiba
menghilang, keceatan penguapan bergantung pada sejumlah permukaan yang
terbuka, kelembaban udara dan suhu. Penguapan (evaporasi) terjadi
dikarenakan diantara molekul–molekul yang dekat dengan permukaan zat cair
tersebut selalu terdapat cukup energy panas untuk mengatasi gaya kohesi
sesama molekul kemudian melepas. Kecepatan penguapan bergantung pada
suhu zat cair tersebut, seberapa kuat ikatan antar molekul dalam zat cair
tersebut, luas permukaan zat cair, suhu, tekanan, dan pergerakan udara di
sekitar hingga penguapan tersebut dapat terjadi (Assomadi dan Fajrin, 2010).
Beberapa kelebihan destilasi adalah dapat memisahkan zat dengan
perbedaan titik didih yang tinggi serta produk yang dihasilkan benar-benar
murni, tetapi kekuranganya hanya dapat memisahkan zat yang memiliki
perbedaan titik didih yang besar dan biaya penggunaan alat ini relatif mahal.
Salah satu produk minyak bunga lain yang memungkinkan diproduksi
Indonesia dengan kualitas ekspor adalah minyak mawar. Manfaat minyak
mawar dalam industri cukup banyak seperti untuk kosmetik dan obat, oleh
sebab itu jenis minyak ini mempunyai peluang besar sebagai komoditas
andalan untuk menembus pasaran dunia. Pembuatan minyak mawar banyak
dilakukan dengan cara penyulingan dan menggunakan pelarut seperti yang
dilakukan di Turki dan Bulgaria (Atawia et al. 1998). Metode penyulingan
memiliki kelemahan yang berpengaruh terhadap kualitas minyak yang
dihasilkan, karena adanya panas dan uap air. Bunga mawar yang digunakan
adalah bunga yang kelopaknya segar, baru dipetik dan tidak berwarna
kecoklatan. Minyak mawar sendiri merupakan minyak atsiri yang diekstrak
dari bunga mawar (Yulianingsih, 2007).
Penggunaan tanaman untuk tujuan komersial telah meningkat di
tingkat yang mengkhawatirkan selama beberapa tahun terakhir. Peningkatan
ini dapat berhubungan dengan pemanfaatan produk tanaman oleh sebagian
besar industri di seluruh dunia. Sebagian besar perusahaan telah mengubah
fokus mereka pada menghasilkan bahan sintetik, tetapi sebagian besar
bergantung pada alam produk. Akibatnya, sebagian besar obat, minyak
esensial, bunga dan aroma memproduksi tanaman dikenakan penelitian yang
luas untuk produk mereka. Tanaman ini diklasifikasikan dalam keluarga yang
berbeda seperti Compositae, spesies yang dianggap sebagai herbal, minyak
esensial memproduksi spesies dan spesies lainnya memiliki fungsi obat
tinggi. Dari hasil penelitian rendemen minyak atsiri pada mawar 0,02-0,05 %
(Dyubeni., dkk, 2012).
Minyak mentah essensial diperoleh dengan cara destilasi uap. Seperti
minyak esensial dari beberapa produk varietas alami seperti tanaman, bunga,
rumput, batang dan biji. Minyak ini memiliki peranan penting bagi
perorangan maupun kebersihan sosial umat manusia dalam jangka waktu
tertentu untuk kosmetik, mandi, formulasi obat, aroma terapi, pelapisan
permukaan dll.Keuntungan menggunakan model destilasi uap dan air yaitu
menghasilkan crude esensial dalam jumlah lebih banyak, komponen crude
esensial lebih sedikit kemungkinan mengalami hidrolisis, proses lebih cepat.
Kelemahan bahan tanaman menjadi basah, sehingga air harus diuapkan untuk
kondensasi (destilasi berjalan lambat), tekanan yang rendah dari uap yang
terbentuk membuat minyak memiliki titik didih yang tinggi memerlukan
kuantitas uap yang lebih besar untuk penguapan (Koul, 2004).
DAFTAR PUSTAKA

Anugrahadi, Ocky Putra dan Anugerah Sabarina. 2010. Pengambilan Minyak


Atsiri dari Kulit Jeruk Dengan Pemanfaatan Gelombang Mikro
(Microwave). Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS. Hal 1. Surabaya
Assomadi, Abdu Fadli dan Fajrin Nil Lathif. 2010. Model Alat Desalinasi dengan
Evaporasi dan Kondensasi Menjadi Satu Sistem Ruangan. Environmental
Engineering of Civil Engineering and Planning. Hal 3. Surabaya
Catrawedarma, IGNB. 2008. Pengaruh Massa Air Baku Terhadap Performansi
Sistem Destilasi. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM Vol. 2 No. 2
Desember 2008 (1-2).
Dyubeni, Lwandiso,Mayekiso and Magwa. 2012. A comparative study on
essential oil yield and composition of rose-scented geranium (P. c. v. Rose)
commercially grown on three different sites of the Amathole region in the
Eastern Cape,South Africa. African Journal of Agricultural Research Vol. 7
No 43. Hal 5842. Afrika
Gamarra, dkk. 2006. Influence On The Quality Of Essential Lemon (Citrus Aurantifolia)
Oil By Distillation Process. Brazilian Journal of Chemical Engineering Vol 23 No
1. Hal 147, 151. Brazil
Kasuan., dkk. 2013. Extraction OfCitrus Hystrix D.C. (Kaffir Lime) Essential Oil
Using Automated Steam Distillation Process: Analysis Of Volatile
Compounds. Malaysian Journal of Analytical Sciences, Vol 17 No 3. Hal
320. Malaysia
Koul, dkk. 2004. Steam Distillation of Lemon Grass (Cymbopogon spp.). Indian Journal
of Chemical Technology Vol 11. Hal 135. India
Simanihuruk, Naomi. 2013. Ekstraksi Minyak Atsiri dari Kulit Jeruk Purut
(Citrus Hystrix D. C.) di Balai Latihan Transmigrasi Pekanbaru Sebagai
Bahan Aktif Minyak Gosok. Jurnal Pengolahan Hasil Pertanian. Hal 3. Riau
Walangare, dkk. 2013. Rancang Bangun Alat Konversi Air Laut Menjadi Air
Minum Dengan Proses Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas
Elektrik. e-Jurnal Teknik Elektro dan Komputer. Hal 1-2. Manado.
Yulianingsih, Amiarsi dan Sabari. 2007. Teknik Enfleurasi dalam Proses
Pembuatan Minyak Mawar. Jurnal Hortikultura Vol 17 No 4. Hal 393.
Jakarta.
Zamprogna, Eliana., Massimiliano Barolo, dan Dale E. Seborg. 2004. Estimating
product composition profiles in batch distillation via partial least squares
regression. Journal Control Engineering Practice Elsevier 12 tahun 2004
(1).

Anda mungkin juga menyukai