Di Sulawesi Selatan pertanaman kakao didominasi Perkebunan Rakyat. Tahun 2004 luas areal
pertanaman kakao 210.628 ha dengan tingkat produksi 168.542 ton dan produktivitasnya
adalah 1.006 kg/ha dengan harga kakao Rp. 10.054/kg ditingkat desa, dan tingkat propinsi
mencapai Rp. 17.417.kg, berarti nilai tambah yang diperoleh petani cukup tinggi.
Namun umumnya produksi Perkebunan Rakyat kualitasnya relative rendah bila dibandingkan
dengan produksi yang dihasilkan PNP/PTP/Perkebunan besar swasta. Sementara persaingan
pasar kakao dipasaran internasional cukup ketat khususnya kakao lindak.
Rendahnya kualitas yang dihasilkan disebabkan penanganan panen/pasca panen yang dilakukan
petani sangat sederhana (pemetikan, fermentasi pencucian, pengeringan, sortasi maupun
penyimpanan sebelum dijual). Akibatnya mutu kakao rendah, harga jual rendah dan
pendapatan rendah.
Penanganan panen dan pasca panen buah kakao sangat penting, kegiatan inilah yang
menentukan produk akhir buah kakao.
I. Panen/Pemetikan Buah
Petik buah yang betul-betul masak menggunakan pisau atau sabit bergalah
Yang tajam
Rotasi pemetikan setiap 7 atau 14 hari
Rendam buah yang busuk atau terserang hama/penyakit kedalam tanah sedalam 50 cm di
pinggir kebun
Selama memanem buah diusahakan tidak merusak atau melukai batang
tanaman/bantalan buah
1. Sortasi buah
Buah yang sudak masak dipanen, masukkan kedalam keranjang, angkut ketempat
Pengumpulan buah yang letaknya masih dalam kebun. Setalah itu disortasi dalam dua bagian
yaitu :
a. Sortasi I
Terdiri dari buah-buah sehat dan masaknya sempurna.
b. Sortasi II
2. Pemecahan Buah
III. Fermentasi/Pemeraman
1. Wadah/alat fermentasi
3. Proses Fermentasi
Berlangsung 4 - 6 hari
Biji terfermentasi 80 %, warnanya coklat gelap
4. Cara Fermentasi
Biji yang sudah dikeluarkan ditampung dan dimasukkan dalam wadah/peti fermentasi,
tutup dengan karung goni/daun pisang
Ukuran kotak P = 60 cm, L = 60 cm, T = 40 cm (menampung 100 kg)
Hari ke 3 (setelah 48 jam) dilakukan pembalikan agar fermentasi biji merata
Dilakukan sambil memindahkan biji dari kotak satu ke kotak lainnya
Selama fermentasi, dijaga tidak berhubungan langsung dengan logam
Fermentasi selesai apabila penutup biji mudah dibersihkan dari kulit biji
Kulit biji berwarna coklat dan bau asam cuka yang jelas
Bila pulp masih berwarna putih, kulit belum berwarna coklat, fermentasi masih perlu
dilanjutkan
5. Pencucian
6.Pengeringan
b. Pengeringan buatan
Tebal lapisan tidak melebihi 20 cm
Temperatur berkisar 45 - 50C
Lama pengeringan 2 3 hari dengan kadar air 65 %
Pengeringan sudah cukup apabila biji keriput dan rapuh
Kemudian masukkan kedalam karung
Jangan menyimpan biji kering ditempat lembab