Anda di halaman 1dari 3

PEMISAHAN METANOL DARI SPIRTUS DENGAN METODE DESTILASI FRAKSINASI

PEMISAHAN METANOL DARI SPIRTUS DENGAN METODE DESTILASI FRAKSINASI

Ainun Farikaini
S-1 Pendidikan Kimia, Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam
e-mail : ainunfarikaini@gmail.com

Abstrak (Times New Roman 10, Bold, spasi 1, spacing before 12 pt, after 2 pt)
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan indeks bias dan persentase kemurnian destilat (metanol).
Metode yang digunakan pada percobaan ini yaitu destilasi fraksinasi yang merupakan suatu cara untuk
memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik
didihnya. Dari percobaan yang dilakukan, dari 50 mL spirtus didesrtilasi menggunakan metode destilasi
fraksinasi pada suhu 64,5ºC. Setelah mencapai titik didih diperoleh destilat yaitu metanol yang berupa
larutan tak berwarna dengan indeks bias sebesar 1,450817 dan persentase kemurnian sebesar 73,799%.
Kata Kunci: metanol, destilasi fraksinasi, indeks bias dan persentase kemurnian.

Abstract
This experiment aims to determine the refractive index and percentage purity of distillate (methanol). The
method used in this experiment is fractional distillation which is a means of separating the liquid
components, two or more, from a solution based on their boiling point difference. From the experiments
performed, from 50 mL of the spirtus was dissolved using fractionation distillation method at 64.5 ºC.
After reaching the boiling point obtained distillate that is methanol in the form of colorless solution with
refractive index of 1.450817 and the percentage of purity of 73.799%.
Keywords: methanol, fractionation distillation, refractive index and percentage of purity

distilasi. Pengaruh dari penambahan kolom fraksinasi


PENDAHULUAN
akan mempersingkat beberapa pekerjaan pemisahan dari
Destilasi adalah proses yang digunakan untuk destilasi biasa menjadi hanya satu pekerjaan (Anwar,
memisahkan campuran fluida berdasarkan titik didih 2010).
yang diikuti oleh kondensasi. Data yang diperlukan Perbedaan destilasi fraksionasi dan destilasi sederhana
dalam penyelesaian persoalan distilasi adalah data adalah adanya kolom fraksionasi dimana terjadi suatu
kesetimbangan antara fase liquid dan fase gas. Bentuk proses refluks. Proses refluks pada destilasi ini dilakukan
dan sumber data kesetimbangan antara fase liquid dan agar pemisahan campuran dapat terjadi dengan baik.
fase gas diantaranya dapat digambarkan dalam bentuk Kolom fraksionasi berfungsi agar kontak antara cairan
kurva kesetimbangan atau diperoleh dengan cara dengan uap terjadi lebih lama. Sehingga komponen yang
eksperimen. Dua fasa dikatakan berada dalam lebih ringan dengan titik didih yang lebih rendah akan
kesetimbangan jika temperatur, tekanan, dan potensial terus menguap dam masuk kondensor. Sedangkan
kimia dari masing-masing komponen yang terlibat di komponen yang lebih besar akan kembali kedalam labu
kedua fasa bernilai sama (Ni Ketut, 2010). destilasi.
Dasar proses destilasi adalah kesetimbangan
senyawa volatil antara fasa cair dan fasa uap. Bila zat non METODE
volatile dilarutkan kedalam suatu zat cair, maka tekanan Percobaan ini menggunakan metode destilasi fraksinasi.
uap zat cair tersebut akan turun. Pada larutan yang Metode ini dipilih karena metanol dan komponenen lain
mengandung dua komponen volatil yang dapat dalam spirtus memiliki rentan titik didih yang cukup jauh.
bercampur sempurna, maka tekanan uap masing-masing Bahan yang digunakan dalam percobaan ini diantaranya
komponen akan turun. Hukum Raoult menyatakan bahwa spirtus, aquades, metanol 30%, 40%, 50%, 60%, 70%,
tekanan uap masing-masing komponen berbanding 80%, 95%, dan 98% dalam jumlah secukupnya sesuai
langsung dengan fraksi molnya. Pemisahan dengan keperluan percobaan. Adapaun alat yang
menggunakan destilasi sederhana seringkali tidak digunakan diantaranya 1 buah labu destilasi, 1 buah
memuaskan karena metode tersebut dikembangkan kolom fraksinasi, 1 buah kondensror, 1 buah gelas kimia
dengan menambahkan suatu kolom fraksinasi diantara 100 mL, 3 buah gelas kimia 25 mL, 1 buah gelas ukur 10
labu didih dan klaisen (still head) dalam perangkat alat

1
Jurnal Pendidikan Kimia. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2018, 1 - 3

mL, 1 buah gelas ukur 100 mL, 1 buah termometer, dan 1 berfungsi memberikan luas permukaan yang besar agar
alat refraktometer. uap yang berjalan naik dan cairan yang turun dapat
Langkah pertama pada percobaan ini yaitu merangkai bersentuhan. Termometer yang berada di puncak kolom
alat destilasi. Setelah itu mengambil 50 mL spirtus dan digunakan untuk mengukur suhu fraksi pertama yaitu
mengukurnya menggunakan gelas ukur. Batu didih spirtus, serta untuk menjaga suhu agar suhunya konstan.
dimasukkan ke dalam labu dasar bulat setekah itu Destilat yang diperoleh berupa larutan tak berwarna. 3
dimasukkan 50 mL spirtus. Setelah alat destilasi selesai mL destilat pertama dibuang, karena dikhawatirkan masih
dirangkai, heating mantle dinyalakan dan air dialirkan dari tercampur dengan senyawa lain. Kemudian setiap 1 mL
bawah ke atas. Proses destilasi dilakukan pada suhu destilat diambil sebanyak 3 kali untuk dihitung indeks
konstan yaitu 64,5ºC. Setelah mencapai suhu yang biasnya menggunakan alat refraktometer. Refraktometer
konstan, destilat mulai terbentuk . Destilat yang dihasilkan adalah alat pengukur indeks bias suatu zat cair. Prinsip
ditampung di gelas ukur, 3 mL destilat pertama dibuang. kerja refraktometer adalah pembiasan cahaya. Dasar
Kemudian setiap 1 mL destilat diambil sebanyak 3 kali pembiasan adalah penyinaran yang menembus dua macam
untuk dihitung indeks biasnya menggunakan alat media dengan kerapatan yang berbeda, karena perbedaan
refraktometer. kerapatan tersebut maka akan terjadi perubahan arah sinar.
Pada 1 mL destilat pertama diperoleh indeks bias
HASIL DAN PEMBAHASAN sebesar 1,456754, pada tabung 1 mL kedua sebesar
Distilasi fraksional/distilasi fraksionasi penyulingan 1,446449 dan pada 1 mL tabung ketiga sebesar 1,44620.
bertingkat adalah suatu distilasi yang dilakukan dengan Indeks bias ini kemudian dibandingkan dengan indeks
refluks parsial karena luas permukaan dalam kolom bias metanol pada berbagai persentase seperti data berikut
fraksionasi yang digunakan memungkinkan terjadinya :
kesetimbangan uap-cair. (Arsyad, 2001) Tabel 1. Indeks bias metanol pada berbagai persentase
Telah dilakukan percoban destilasi fraksinasi untuk Indeks bias
memisahkan metanol dari komponen lainnya dalam Metanol 30 % 1,435754
spirtus. 50 mL spirtus didestilasi menggunakan metode Metanol 40 % 1,435865
destilasi fraksinasi. 50 mLspirtus dimasukkan ke dalam Metanol 50 % 1,446065
labu dasar bulat kemudian memasukkan batu didih ke
Metanol 60 % 1,446166
dalam labu dasar bulat yang bertujuan meratakan
Metanol 70 % 1,446350
pemanasan pada larutan sehingga uap yang dihasilkan
Metanol 80 % 1,456450
maksimal dan agar tidak terjadi bumping saat dipanaskan.
Metanol 95 % 1,456763
Setelah alat destilasi selesai dirangkai, heating mantle
Metanol 98 % 1,466961
dinyalakan dan air dialirkan dari bawah ke atas. Cara
Berdasarkan perhitungan dan perbandingan
mengalirkan air ini dilakukan agar air dapat mengisi
dengan larutan metanol pada berbagai persentase
seluruh bagian pada kondensor sehingga akan dihasilkan
diperoleh indeks bias rata-rata destilat(metanol) yaitu
proses pendinginan yang sempurna. Pada saat destilasi
sebesar 1,450817 dan persentase kemurnian destilat
suhunya harus dijaga konstan pada suhu 64,5ºC. Hal ini
sebesar 73,799%.
dilakukan karena destilat yang ingin diperoleh (metanol)
memiliki titik didih 64,5ºC, sehingga mencegah masuknya
PENUTUP
etanol kedalam destilat dan destilat yang diperoleh
memiliki kemurnian yang tinggi. Simpulan
Saat temperatur telah konstan yaitu mencapai 64,5˚C Dari hasil percobaa yang dilakukan dapat
destilat mulai dihasilkan. Proses yang terjadi yaitu saat disimpulkan bahwa indeks bias metanol 1,450817 dan
mencapai titik didih, spirtus akan mejadi uap yang akan persentase kemurnian destilat sebesar 73,799%.
melewati kolom fraksional yang berbentuk zigzag. Lalu
uap tersebut akan didinginkan dengan air yang
disirkulasikan dengan cara air mengalir dari bawah ke Saran
atas, Air pada kondensor dialirkan dari bawah ke atas, hal Dalam melakukan destilasi fraksinasi suhu harus dijaga
ini bertujuan supaya air dapat mengisi seluruh bagian pada suhu konstan dan dalam menggunakan refraktometer
pada kondensor sehingga akan dihasilkan proses harus teliti dan ulet.
pendinginan yang sempurna. Adanya pendingin ini akan
terjadi peristiwa kondensasi, sehingga uap air berubah
kembali menjadi cair yang ditampung dalam gelas ukur.
Penggunaan Kolom fraksional pada destilasi fraksinasi
PEMISAHAN METANOL DARI SPIRTUS DENGAN METODE DESTILASI FRAKSINASI

DAFTAR PUSTAKA
Anwar, F., Cokorda, P., dan Mahandari. 2010. Kajian
Awal Biji Buah Kepayang Masak Sebagai
Bahan Baku Minyak Nabati Kasar. Jurnal
Teknologi Industri. Vol. 4. No. 2
Arsyad, M., Natsir. 2001. Kamus Kimia Arti dan
Penjelasan Istilah. Gramedia. Jakarta.
Ni Ketut, S. 2010. Vapor-Liquid Equilibrium (VLE)
Water-Ethanol From Bulrush
Fermentantion.Jurnal Teknik Kimia, Vol. 5.
No. 1

Anda mungkin juga menyukai