SiO
4 Fe + 3 O 2 Fe O
Si + O
Reaksi oksidasi logam dikenal juga dengan nama perkaratan. Reaksi pembakaran juga
termasuk reaksi oksidasi, misalnya pembakaran minyak bumi, kertas, kayu bakar, dll.
Reaksi reduksi adalah peristiwa pengeluaran oksigen dari suatu zat.
Contoh:
2 CuO
HO
2
2 Cu + O
2
+O
Na
Zn
Na + e
+
Zn
+2
+ 2e
Al
Al + 3e
Reduksi adalah peristiwa penangkapan elektron
Contoh:
Na + e
+
+3
Na
Fe + e
Fe
Dari konsep kedua ini dapat disimpulkan bahwa reaksi oksidasi dan reduksi tidak hanya hanya
melibatkan reaksi suatu zat dengan oksigen.
+3
+2
B. BILANGAN OKSIDASI
Bilangan oksidasi ( biloks) disebut juga tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi diartikan sebagai
muatan yang dimiliki suatu atom dalam keadaan bebas atau dalam senyawa yang dibentuknya.
Bilangan oksidasi suatu unsur dapat ditentukan dengan aturan berikut:
1. Biloks atom dalam unsur adalah nol
Contoh Na, Fe, O , H memiliki biloks nol
2. Total biloks senyawa adalah nol
2
+1
-2
+3
-3
3 2
3 3
Pada reaksi
2Na + 2H O
2NaOH + H
Reduktor adalah Na sebab biloksnya naik dari 0 ke +1
Oksidator adalah H O sebab biloks H berubah dari +1 ke 0
Selesaikan soal berikut ini!
1. Tentukan termasuk oksidasi atau reduksi
2
a. IO
ClO
c. AsO AsH
d. Cr CrO
e. C O CO
b. Cl
3-
2+
-2
-2
2 SnCl
Zn + 2HCl ZnCl + H
2KI + Cl 2KCl + I
CO + 2NaOH Na CO + H O
MnO + 4HBr MnBr + 2H O + Br
2KMnO + 5H C O + 3H SO K SO + 2MnSO + 10 CO + 8 H O
Fe O + HCl FeCl + H O
a. Sn + SnCl
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Terlihat:
Br mengalami kenaikan bilangan oksidasi, dari 1 pada HBr menjadi 0
pada Br2.
S mengalami penurunan biloks dari +6 pada H2SO4 menjadi +4 pada SO2.
Sehingga:
a) oksidator adalah H2SO4 karena mengalami reduksi atau penurunan
biloks.
b) reduktor adalah HBr karena mengalami oksidasi atau kenaikan biloks.
Catatan: Mengapa biloks Br dari 1 menjadi 0 dan S dari +6 menjadi +4?
Biloks Br pada HBr.
Aturan:
Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah nol.
B. H2SO4
C. Mn2+
D. I
E. MnO2
Pembahasan
Oksidator adalah yang mengalami reduksi atau penurunan biloks.
Cek
Biloks Mn pada MnO2 adalah +4, biloks Mn pada MnSO4 adalah + 2. Terjadi
penurunan biloks, sehingga MnO2 menjadi oksidator.
Soal No. 3
Gas nitrogen monoksida merupakan gas yang tidak berwarna dan
beracun. Gas tersebut dapat dihasilkan dari reaksi asam sulfida dengan
asam nitrat, dengan persamaan reaksi :
3 H2S (g) + 2 HNO3 (aq) + 6 H+ (aq) 2 NO (g) + 2 S (s) + 4 H2O (l)
Spesi yang merupakan oksidator adalah....
A. H2S
B. HNO3
C. NO
D. S
E. H2O
Soal No. 4
Pada persamaan reaksi redoks:
a MnO4 (aq) + b H+ (aq) + c C2O42 (aq) 2Mn
CO2 (g)
Harga koefisien reaksi a, b, dan c adalah.....
A. 1, 4, dan 2
B. 1, 8, dan 3
C. 2, 6, dan 5
D. 2, 8, dan 5
E. 2, 16, dan 5
Pembahasan
Reaksinya:
2+
2+
Terlihat:
a = 3, b = 2, c = 3 dan d = 4.
Soal No. 6
Diberikan reaksi redoks sebagai berikut:
a MnO4 + b SO2 + c H2O Mn2+ + d SO42 + f H+
Setarakan reaksi di atas dengan memberikan nilai koefisien a, b, c, d, e,
dan f!
Pembahasan
Perubahan biloks yang terjadi:
Samakan jumlah O kiri dan kanan, agar sama maka ditambahkan angka 2
didepan H2O. Jadi jumlah O dikiri adalah 20, dan di kanan juga sudah 20.
Kesimpulannya :
a = 2, b = 5, c = 2, d = 2, e = 5 dan f = 4.
Soal No. 7
Diberikan reaksi redoks dalam suasana basa berikut:
Jadi:
a = 2, b = 3, c = 1, d = 2, e = 3, dan f = 2.
Soal No. 8
Diberikan reaksi redoks berikut:
a Fe2+ + MnO4 + b H+ c Fe3+ + Mn2+ + d H2O
Harga a, b, c, dan d berturut-turut adalah....
A. 4, 5, 8, 5
B. 4, 5, 5, 8
C. 5, 5, 8, 4
D. 5, 8, 5, 4
E. 5, 8, 4, 5
Pembahasan
Perubahan biloks dan faktor pengalinya adalah:
Hasil akhirnya
Pada reaksi tersebut, besi mengalami oksidasi dengan cara mengikat oksigen menjadi besi
oksida. Kebalikan dari reaksi oksidasi dinamakan reaksi reduksi. Pada reaksi reduksi
terjadi pelepasan oksigen. Besi oksida dapat direduksi dengan cara direaksikan dengan
gas hidrogen, persamaan reaksinya:
(ingat kembali penulisan persamaan reaksi). Persamaan reaksi redoks tersebut memiliki
muatan dan jumlah atom yang sama antara ruas sebelah kiri dan sebelah kanan persamaan
reaksi. Oksidasi besi netral melepaskan elektron yang membuatnya kehilangan muatan.
Dengan menyamakan koefisiennya maka muatan pada kedua ruas persamaan reaksi
menjadi sama. Penyetaraan pada reaksi reduksi oksigen juga menggunakan cara yang
sama.
Contoh Reaksi Reduksi Oksidasi berdasarkan Transfer elektron
Jika dikaji berdasarkan konsep pengikatan oksigen maka reaksi tersebut adalah reaksi
oksidasi. Jika dikaji berdasarkan transfer elektron maka Anda mungkin akan bingung,
mengapa? Pada reaksi tersebut tidak terjadi transfer elektron, tetapi terjadi penggunaan
bersama pasangan elektron membentuk ikatan kovalen. Reaksi tersebut tidak dapat
dijelaskan dengan konsep transfer elektron.
Oleh karena banyak reaksi redoks yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep pengikatan
oksigen maupun transfer elektron maka para pakar kimia mengembangkan konsep
alternatif, yaitu perubahan bilangan oksidasi. Menurut konsep ini, jika dalam reaksi
bilangan oksidasi atom meningkat maka atom tersebut mengalami oksidasi.
Sebaliknya, jika bilangan oksidasinya turun maka atom tersebut mengalami reduksi.
Untuk mengetahui suatu reaksi tergolong reaksi redoks atau bukan menurut konsep
perubahan bilangan oksidasi maka perlu diketahui biloks dari setiap atom, baik dalam
pereaksi maupun hasil reaksi.
https://dsupardi.wordpress.com/kimia-x/oksidasi-reduksi/