Anda di halaman 1dari 20

A.

KONSEP REAKSI OKSIDASI REDUKSI


Pengertian oksidasi dan reduksi dapat ditinjau berdasarkan 3 landasan teori, yaitu :
1. Reaksi Pengikatan dan pelepasan unsur oksigen
Reaksi oksidasi (pengoksigenan) adalah peristiwa penggabungan suatu zat dengan oksigen.
Contoh:

SiO
4 Fe + 3 O 2 Fe O
Si + O

Reaksi oksidasi logam dikenal juga dengan nama perkaratan. Reaksi pembakaran juga
termasuk reaksi oksidasi, misalnya pembakaran minyak bumi, kertas, kayu bakar, dll.
Reaksi reduksi adalah peristiwa pengeluaran oksigen dari suatu zat.
Contoh:

2 CuO
HO
2

2 Cu + O
2

+O

2. Reaksi pelepasan dan pengikatan elektron


Reaksi oksidasi dan reduksi juga dapat dibedakan dari pelepasan dan penangkapan elektron.
Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron
Contoh:

Na
Zn

Na + e
+

Zn

+2

+ 2e

Al
Al + 3e
Reduksi adalah peristiwa penangkapan elektron
Contoh:
Na + e
+

+3

Na

Fe + e
Fe
Dari konsep kedua ini dapat disimpulkan bahwa reaksi oksidasi dan reduksi tidak hanya hanya
melibatkan reaksi suatu zat dengan oksigen.
+3

+2

3. Reaksi penambahan dan pengurangan bilangan oksidasi


Oksidasi adalah peristiwa naiknya / bertambahnya bilangan oksidasi suatu unsur, sedangkan
reduksi adalah peristiwa turunnya / berkurangnya bilangan oksidasi.

B. BILANGAN OKSIDASI
Bilangan oksidasi ( biloks) disebut juga tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi diartikan sebagai
muatan yang dimiliki suatu atom dalam keadaan bebas atau dalam senyawa yang dibentuknya.
Bilangan oksidasi suatu unsur dapat ditentukan dengan aturan berikut:
1. Biloks atom dalam unsur adalah nol
Contoh Na, Fe, O , H memiliki biloks nol
2. Total biloks senyawa adalah nol
2

Contoh H O, NaOH, CH COOH, KNO total biloksnya adalah nol


3. Biloks ion sesuai dengan muatannya
Contoh Na ( = +1), O ( = -2), Fe (= +3)
4. Biloks unsur golongan I A dalam senyawanya adalah + 1
Contoh Biloks atom Na dalam NaCl adalah + 1
5. Biloks unsur golongan II A dalam senyawanya adalah + 2
Contoh: Biloks Ca dalam CaCO adalah + 2
6. Biloks unsur golongan VII A dalam senyawa binernya adalah 1
Contoh: Biloks F dalam senyawa KF dan BaF adalah 1
7. Biloks unsur oksigen dalam senyawanya adalah 2
Contoh dalam H O, Na O, Al O
8. Biloks unsur hydrogen dalam senyawanya adalah + 1
Contoh dalam H O, HCl, H SO
Catatan Penting:
Biloks H = -1 dalam senyawa hidrida misal NaH, LiH, CaH
Biloks O = -1 dalam senyawa peroksida misal H O
2

+1

-2

+3

Silahkan selesaikan soal berikut ini!


Tentukan Biloks unsur yang digarisbawahi di bawah ini
1. HNO
2. KMnO
3. H SO
4. SrCO
5. KClO
6. NH
7. CaC O
8. CH OH
9. PO
10. Cu(NO )
11. CrCl
12. Mn(OH)
13. Co (SO )
14. P O
15. CH ONa
3

-3

3 2

3 3

C. OKSIDATOR DAN REDUKTOR


Oksidator adalah istilah untuk zat yang mengalami reduksi (biloksnya turun), sedangkan
Reduktor adalah zat yang mengalami reaksi oksidasi (biloksnya naik/bertambah).
Contoh:

Pada reaksi
2Na + 2H O
2NaOH + H
Reduktor adalah Na sebab biloksnya naik dari 0 ke +1
Oksidator adalah H O sebab biloks H berubah dari +1 ke 0
Selesaikan soal berikut ini!
1. Tentukan termasuk oksidasi atau reduksi
2

a. IO

ClO
c. AsO AsH
d. Cr CrO
e. C O CO
b. Cl

3-

2+

-2

-2

2. Tentukan oksidator dan reduktor dari persamaan reaksi berikut

2 SnCl
Zn + 2HCl ZnCl + H
2KI + Cl 2KCl + I
CO + 2NaOH Na CO + H O
MnO + 4HBr MnBr + 2H O + Br
2KMnO + 5H C O + 3H SO K SO + 2MnSO + 10 CO + 8 H O
Fe O + HCl FeCl + H O

a. Sn + SnCl
b.
c.
d.
e.
f.
g.

PENYETARAAN REAKSI REDOKS


1.METODE BILANGAN OKSIDASI
Langkah-langkah penyetaraan reaksi :
1. Menentukan unsur yang mengalami oksidasi dan reduksi
berdasarkan perubahan bilangan oksidasi tiap unsur
2. Menyetarakan jumlah unsur yang mengalami redoks dengan
menambahkan koefisien yang sesuai
3. Menentukan besarnya kenaikan atau penurunan bilangan
oksidasi dari unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan
oksidasi
4. Meneyetarakan perubahan bilangan oksidasi tersebut dengan
memberikan koefisien yang sesuai
5. Menyetarakan jumlah atom H dan O serta unsur-unsur yang
lain
Contoh soal

2 .METODE SETENGAH REAKSI (ION ELEKTRON)


Langkah-langkah penyetaraan reaksi:
1. Menuliskan zat-zat yang mengalami reaksi redoks saja
2. Memisahkan reaksi menjadi 2, setengah reaksi reduksi dan
setengah reaksi oksidasi
3. Menyetarakan atom-atom yang mengalami redoks, kecuali
atom hydrogen (H) dan oksigen (O)
4. Menyetarakan atom oksigen (O) dengan menambahkan
molekul H2O ke ruas yang kekurangan oksigen

5. Menyetarakan atom Hidrogen (H) dengan menambahkan ion


H+ ke ruas yang kekurangan atom H
6. Menyetarakan muatan dengan menambahkan elektron ke ruas
yang memiliki muatan lebih positif
7. Menyamakan jumlah elektron pada kedua persamaan
setengah reaksi reduksi dan oksidasi
8. Menyatukan kedua persamaan setengah reaksi menjadi reaksi
redoks yang utuh
9. Mengembalikan ke bentuk reaksi awal
CONTOH SOAL

Contoh soal dan pembahasan tentang reaksi redoks dan penyetaraan


reaksi redoks SMA kelas 12 IPA. Perhatikan apa yang dimaksud dengan
suatu reduktor, suatu oksidator dan juga bagaimana cara menghitung
kenaikan atau penurunan biloks suatu unsur. Proses penyetaraan reaksi
melalui beberapa langkah yang perlu dilakukan secara berurutan. Pada
contoh ini jumlah atom yang mengalami perubahan biloks sudah setara.
Soal No.1
Diberikan persamaan reaksi redoks sebagai berikut!
2 HBr + H2SO4 Br2 + SO2 + 2 H2O
Tentukan zat manakah yang merupakan:
a) oksidator
b) reduktor
Pembahasan
Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi atau penurunan bilangan
oksidasi.
Reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi atau kenaikan bilangan
oksidasi.
Cek reaksi di soal:

Terlihat:
Br mengalami kenaikan bilangan oksidasi, dari 1 pada HBr menjadi 0
pada Br2.
S mengalami penurunan biloks dari +6 pada H2SO4 menjadi +4 pada SO2.
Sehingga:
a) oksidator adalah H2SO4 karena mengalami reduksi atau penurunan
biloks.
b) reduktor adalah HBr karena mengalami oksidasi atau kenaikan biloks.
Catatan: Mengapa biloks Br dari 1 menjadi 0 dan S dari +6 menjadi +4?
Biloks Br pada HBr.
Aturan:
Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah nol.

Karena jumlah biloks pada HBr harus nol,


H disini biloksnya +1, agar totalnya 0, maka biloks Br adalah
1.
Biloks Br pada Br2
Aturan:
Unsur bebas memiliki bilangan oksidasi 0.
Jadi biloks Br pada Br2 = 0.
Biloks S pada H2SO4.
H2SO4 terdiri dari ion H+ dan SO42.
Lihat SO42.
Aturan:
Jumlah biloks pada ion poliatom = muatannya
Sehingga jumlah bilangan oksidasi pada SO42 = 2
Biloks O disini adalah 2, sehingga biloks S nya:
(2 4) + biloks S = 2
8 + biloks S = 2
biloks S = +6
Biloks S pada SO2.
Total biloksnya adalah nol, dan biloks O di sini adalah 2.
Jadi biloks S nya:
(2 2) + biloks S = 0
4 + biloks S = 0
biloks S = +4
Soal No. 2
Pada reaksi redoks,
MnO2 + 2H2SO4 + 2NaI MnSO4 + Na2SO4 + 2H2O + I2
yang berperan sebagai oksidator adalah....
A. NaI

B. H2SO4
C. Mn2+
D. I
E. MnO2
Pembahasan
Oksidator adalah yang mengalami reduksi atau penurunan biloks.
Cek
Biloks Mn pada MnO2 adalah +4, biloks Mn pada MnSO4 adalah + 2. Terjadi
penurunan biloks, sehingga MnO2 menjadi oksidator.
Soal No. 3
Gas nitrogen monoksida merupakan gas yang tidak berwarna dan
beracun. Gas tersebut dapat dihasilkan dari reaksi asam sulfida dengan
asam nitrat, dengan persamaan reaksi :
3 H2S (g) + 2 HNO3 (aq) + 6 H+ (aq) 2 NO (g) + 2 S (s) + 4 H2O (l)
Spesi yang merupakan oksidator adalah....
A. H2S
B. HNO3
C. NO
D. S
E. H2O
Soal No. 4
Pada persamaan reaksi redoks:
a MnO4 (aq) + b H+ (aq) + c C2O42 (aq) 2Mn
CO2 (g)
Harga koefisien reaksi a, b, dan c adalah.....
A. 1, 4, dan 2
B. 1, 8, dan 3
C. 2, 6, dan 5
D. 2, 8, dan 5
E. 2, 16, dan 5
Pembahasan
Reaksinya:

2+

(aq) + 8H2O (l) + 10

a MnO4 (aq) + b H+ (aq) + c C2O42 (aq) 2Mn


CO2 (g)

2+

(aq) + 8H2O (l) + 10

Reaksi di sebelah kanan sudah lengkap koefisiennya, sehingga tinggal


menyamakan dengan yang disebelah kiri.
Menentukan a :
Jumlah Mn disebelah kanan adalah 2, agar Mn disebelah kiri berjumlah 2,
maka a = 2.
Menentukan b :
Jumlah H disebelah kanan adalah 16 (dari 8 x 2 = 16), agar H disebelah
kiri juga 16, maka b = 16.
Menentukan c :
Jumlah C disebelah kanan adalah 10, agar C di sebelah kiri juga 10, maka
c = 5 (karena 5 x 2 adalah 10).
Jadi a = 2, b = 16 dan c = 5
Soal No. 5
Pada reaksi redoks:
a Cu (s) + b NO3 (aq) + H+ (aq) c Cu2+ (aq) + NO (g) + d H2O (l)
Harga koefisien a, b, c, dan d berturut-turut adalah....
A. 2, 1, 2, dan 2
B. 2, 1, 2, dan 4
C. 3, 2, 3, dan 4
D. 4, 1, 2, dan 3
E. 4, 1, 2, dan 4
Pembahasan
Tentukan dulu perubahan-perubahan bilangan oksidasi yang terjadi,:

Terlihat pada Cu terjadi perubahan biloks sebesar 3, dan pada N sebesar


2.
Samakan banyaknya perubahan itu, kalikan masing-masing dengan
bilangan pengali tertentu. Misal 3 akan kita kali 2, sementara 2 akan kita
kali 3, jadi perubahannya sama yaitu 6.

Tempatkan bilangan pengali tadi di depan Cu dan N

Sehingga seperti ini

Berikutnya setarakan jumlah muatan kiri dan kanan. Di kanan


muatannya 3 x (+2) = +6. Agar sama Tambahkan 8 di depan H + sebelah
kiri, sehingga muatan kiri = (2) + 8 = +6 juga.

Terakhir samakan jumlah O.

Dengan menambah 4 di depan H2O jumlah O kiri 2 x 3 = 6, dan O di


kanan (2 + 4) = 6 juga.

Terlihat:
a = 3, b = 2, c = 3 dan d = 4.
Soal No. 6
Diberikan reaksi redoks sebagai berikut:
a MnO4 + b SO2 + c H2O Mn2+ + d SO42 + f H+
Setarakan reaksi di atas dengan memberikan nilai koefisien a, b, c, d, e,
dan f!
Pembahasan
Perubahan biloks yang terjadi:

Pada Mn biloks naik sebesar 2.


Pada S biloks turun sebesar 5.
Samakan, kalikan 5 dan kalikan 2, agar sama-sama jadi 10.
Tempatkan faktor pengali tadi, 2 didepan Mn dan 5 didepan S.

Samakan jumlah muatan kiri kanan, dengan menambahkan angka yang


diperlukan di depan H+. Pada soal di atas, muatan kiri adalah 2, muatan
dikanan, agar 2 juga, maka ditambahkan angka 4 didepan H +.

Samakan jumlah O kiri dan kanan, agar sama maka ditambahkan angka 2
didepan H2O. Jadi jumlah O dikiri adalah 20, dan di kanan juga sudah 20.

Kesimpulannya :
a = 2, b = 5, c = 2, d = 2, e = 5 dan f = 4.
Soal No. 7
Diberikan reaksi redoks dalam suasana basa berikut:

Tentukan koefisien a, b, c, d, e, dan f !


Pembahasan
Perubahan bilangan oksidasi yang terjadi pada reaksi di atas sebagai
berikut:

Kalikan dengan faktor pengali yang sesuai, setelah itu posisikan di


tempat yang membutuhkan:

Samakan jumlah muatan kiri kanan dengan menambahkan angka di depan


OH

Samakan jumlah O di kiri - kanan. Jumlah O kiri , jumlah O kanan sudah


sama. Jadi tidak ada yang perlu ditambahkan lagi.

Jadi:
a = 2, b = 3, c = 1, d = 2, e = 3, dan f = 2.
Soal No. 8
Diberikan reaksi redoks berikut:
a Fe2+ + MnO4 + b H+ c Fe3+ + Mn2+ + d H2O
Harga a, b, c, dan d berturut-turut adalah....
A. 4, 5, 8, 5
B. 4, 5, 5, 8
C. 5, 5, 8, 4
D. 5, 8, 5, 4
E. 5, 8, 4, 5
Pembahasan
Perubahan biloks dan faktor pengalinya adalah:

Tempatkan faktor pengali yang diperoleh

Setarakan jumlah muatan untuk mendapatkan koefisien H+

Setarakan Jumlah O untuk mendapatkan koefisien H2O

Hasil akhirnya

Read more: http://kimiastudycenter.com/kimia-xii/60-reaksi-redoks-danpenyetaraan#ixzz4QzFEqTBG

A. PENGERTIAN REDUKSI OKSIDASI


Pengikatan Oksigen :
Senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi dengan oksigen dinamakan oksida sehingga
reaksi antara oksigen dan suatu unsur dinamakan reaksi oksidasi. Karat besi adalah
senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi antara besi dan oksigen (besi oksida).
Perkaratan besi merupakan salah satu contoh dari reaksi oksidasi. Persamaan reaksi
pembentukan oksida besi dapat ditulis sebagai berikut.

Pada reaksi tersebut, besi mengalami oksidasi dengan cara mengikat oksigen menjadi besi
oksida. Kebalikan dari reaksi oksidasi dinamakan reaksi reduksi. Pada reaksi reduksi
terjadi pelepasan oksigen. Besi oksida dapat direduksi dengan cara direaksikan dengan
gas hidrogen, persamaan reaksinya:

Pelepasan dan Penerimaan Elektron


Dalam konsep redoks, peristiwa pelepasan elektron dinamakan oksidasi, sedangkan
peristiwa penerimaan elektron dinamakan reduksi. Reaksi redoks pada peristiwa
perkaratan besi dapat dijelaskan dengan reaksi berikut:

Pada reaksi tersebut, enam elektron


dilepaskan oleh dua atom besi dan diterima oleh tiga atom oksigen membentuk senyawa
Fe2O3, Oleh karena itu, peristiwa oksidasi selalu disertai peristiwa reduksi. Pada setiap
persamaan reaksi, massa dan muatan harus setara antara ruas kanan dan ruas kiri

(ingat kembali penulisan persamaan reaksi). Persamaan reaksi redoks tersebut memiliki
muatan dan jumlah atom yang sama antara ruas sebelah kiri dan sebelah kanan persamaan
reaksi. Oksidasi besi netral melepaskan elektron yang membuatnya kehilangan muatan.
Dengan menyamakan koefisiennya maka muatan pada kedua ruas persamaan reaksi
menjadi sama. Penyetaraan pada reaksi reduksi oksigen juga menggunakan cara yang
sama.
Contoh Reaksi Reduksi Oksidasi berdasarkan Transfer elektron

Dari persamaan tersebut,


dapat diketahui bahwa Mg melepaskan elektron dan Cl menerima elektron. Dengan
demikian, Mg mengalami oksidasi dan Cl mengalami reduksi.
Reduktor dan Oksidator
Dalam reaksi redoks, pereaksi yang dapat mengoksidasi pereaksi lain dinamakan zat
pengoksidasi atau oksidator. Sebaliknya, zat yang dapat mereduksi zat lain dinamakan
zat pereduksi atau reduktor. Pada Contoh diatas, Magnesium melepaskan elektron yang
menyebabkan klorin mengalami reduksi. Dalam hal ini, magnesium disebut zat
pereduksi atau reduktor. Sebaliknya, atom klorin berperan dalam mengoksidasi
magnesium sehingga klorin disebut oksidator.
Contoh Reduktor dan Oksidator

Reaksi Redoks Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi


Bagaimana bilangan oksidasi dapat menjelaskan reaksi redoks? Apa Anda cukup puas
dengan konsep transfer elektron? Tinjau antara reaksi SO2 dengan O2 membentuk SO3.
Reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut :

Jika dikaji berdasarkan konsep pengikatan oksigen maka reaksi tersebut adalah reaksi
oksidasi. Jika dikaji berdasarkan transfer elektron maka Anda mungkin akan bingung,
mengapa? Pada reaksi tersebut tidak terjadi transfer elektron, tetapi terjadi penggunaan
bersama pasangan elektron membentuk ikatan kovalen. Reaksi tersebut tidak dapat
dijelaskan dengan konsep transfer elektron.
Oleh karena banyak reaksi redoks yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep pengikatan
oksigen maupun transfer elektron maka para pakar kimia mengembangkan konsep
alternatif, yaitu perubahan bilangan oksidasi. Menurut konsep ini, jika dalam reaksi
bilangan oksidasi atom meningkat maka atom tersebut mengalami oksidasi.
Sebaliknya, jika bilangan oksidasinya turun maka atom tersebut mengalami reduksi.
Untuk mengetahui suatu reaksi tergolong reaksi redoks atau bukan menurut konsep
perubahan bilangan oksidasi maka perlu diketahui biloks dari setiap atom, baik dalam
pereaksi maupun hasil reaksi.

Berdasarkan diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa:


Atom S mengalami kenaikan biloks dari +4 menjadi +6, peristiwa ini disebut oksidasi;
atom O mengalami penurunan biloks dari 0 menjadi 2, peristiwa ini disebut reduksi.
Dengan demikian, reaksi tersebut adalah reaksi redoks.
Oleh karena molekul O2 menyebabkan molekul SO2 teroksidasi maka molekul O2
adalah oksidator. Molekul O2 sendiri mengalami reduksi akibat molekul SO2 sehingga
SO2 disebut reduktor.

Contoh Reaksi Redoks Menurut Perubahan Bilangan Oksidasi

https://dsupardi.wordpress.com/kimia-x/oksidasi-reduksi/

Anda mungkin juga menyukai