OLEH :
(A1C119056)
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.
VIII. PEMBAHASAN
Percobaan ini dilakukan untuk mendeteksi unsur halogen pada senyawa organik, ada banyak senyawa
organik yang mengandung halogen seperti fluor, klor, brom, dan yodium, mereka disebut senyawa
organohalogen. Pada fusi dengan logam natrium, halogen yang ada dalam senyawa organik diubah menjadi
natrium halida ionik. Sodium halida ionik dapat diekstraksi dengan merebus menggunakan air suling dalam
jumlah besar dan untuk mendeteksi halida.
Dalam percobaan ini ada dua tes yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan halogen. Yaitu yang
pertama ialah uji perak nitrat dan yang kedua adalah uji karbon disulfida. Pada uji perak nitrat, Esktrak
Lassaigne digunakan sebagai unsur yang mengandung logam Na reaktif untuk mengubah senyawa organik
dari bentuk kovalen menjadi ionik. Penambahan asam nitrat pekat untuk menguraikan natrium sianida dan
natrium sulfida yang terbentuk selama fusi, ion sinadida dan sulfida yang tidak terurai akan ikut beraksi
dalam perak nitrat sehingga mengganggu pengujian. Kemudian dilakuakan perebusan untuk membuat
sampel mencapai suhu yang tepat dan agar sampel dapat bereaksi serta pendinginan dilakukan untuk
menetralkan kembali suhu sampel yang telah bereaksi. Penambahan larutan AgNO3 berfungsi untuk
mengendapkan unsur halogen yang terikat dengan ion perak dan setiap unsur halogen akan memiliki warna
yang khas. Jika pada hasil terbentuk endapan putih perak klorida artinya mengandung klor, jika terbentuk
endapan kuning pucat dari perak bromida artinya mengandung brom, dan jika terbentuk endapan kuning
perak iodida artinya mengandung iodida.
NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3
NaBr + AgNO3 AgBr + NaNO3
NaI + AgNO3 Agl + NaNO3
Kemudian kedalam endapan tersebut ditambahkan ammonium hidroksida ke endapan, Amonium hidroksida
digunakan untuk menguji kelarutan unsur halogen. Dimana Perak klorida larut dalam amonium hidroksida ,
Perak bromida sedikit larut dalam amonium hidroksida, Perak iodida tidak larut dalam amonium hidroksida.
Adapun tes yang kedua yaitu uji karbon disulfida, dalam hal ini ekstrak lassaigne ditambah asam
klorida encer untuk menguraikan natrium sulfida yang terbentuk selama fusi, dan karbon disulfida
digunakan sebagai reagen yang akan membentuk lapisan terpisah di atas ekstrak Lassaigne, kemudian
ditambahan air klorin untuk menguji unsur halogen pada sampel yang ditunjukkan dengan adanya
perubahan warna diamana ekstrak sodium dibawahnya menjadi berwarna kuning dan larutan menjadi
berwarna kuning keruh dan dilakuakan pengocokan agar sanpel dan reagen yang diigunakan dapat bereaksi
secara menyeluruh sehingga unsur halogen pada sampel dapar diketahui. Jika mengandung bromin memberi
warna oranye pada lapisan karbon disulfida dan kuning terang di bawahnya, da n Jika mengandung iodin
memberi warna ungu pada karbon disulfida dan merah di bawahnya
Cl2 + 2NaBr Br2 + 2NaCl
Cl2 + 2NaI I2 + 2NaCl
IX. PERTANYAAN
1. Apakah kegunaan penambahan asam nitrat pekat pada uji perak nitrat ?
2. Apakah yang menyebabkan terbentuknya lapisan terpisah di atas ekstrak lassaigne pada uji karnbon
disulfida?
3. Jika pada uji samel karbon disulfida diperoleh pada larutan terdapat warna oranye pada lapisan dan
warna kuning terang dibawahnya, sebut dan jelaskan unsur apakah yang terkandung dalam sampel?
X. KESIMPULAN
Berdasarkan video yang telah diamati, maka dapat disimpulkan untuk analisa unsur halogen pada
suatu sampel dapat digunakan uji perak nitrat dan uji karbon disulfida. Dalam kedua pengujian tersebut,
digunakan ekstrak lassaigne yaitu suatu larutan yang mengandung logam na reaktif untuk mengubah
senyawa organik dari bentuk kovalen menjadi ionik sehingga unsur halogen menjadi lebih mudah untuk
dianalisa keberadaannya dalam sampel yang digunakan
XI. DAFTAR PUSTAKA
Apriyanti., dan Apriyani E.M. 2018. Analisis Kadar Zat Organik pada Air Sumur Warga Sekitar TPA
dengan Metode Titrasi Permanganometri. Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan, Vol. 2 No. 2
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/alkimia/article/download/2988/2045#:~:text=Zat%20organik
%20merupakan%20zat%20yang,bakteri%20dengan%20menggunakan%20oksigen%20terlarut
Diakses pada tanggal 13 februari 2021.
Hutasoit, S.R., dkk. 2014. Distribusi Kandungan Karbon Organik Total (KOT) dan Fosfat di Perairan
Sayung, Kabupaten Demak. Jurnal Oseanografi,Vol. 3 No.1.
https://media.neliti.com/media/publications/138716-ID-distribusi-kandungan-karbon-organik-tota.pdf
Diakses pada tanggal 13 februari 2021
Rosyidan,C., dkk. 2013. Identifikasi kadar unsur yang terkandung dalam hewan di sungai gajahwong
yogyakarta dengan metode aanc (analisis aktivasi neutron cepat). Jurnal Fisika Vol. 3 No. 1.
https://media.neliti.com/media/publications/78806-ID-none.pdf Diakses pada tanggal 13 februari 2021
Tim Kimia Organik I. 2021. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Jambi : Universitas Jambi.