Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FISIK II
“ISOTERM FREUNDLICH”

NAMA : PUTRI MAYANG SARI


NIM : A1C119056
KELOMPOK : 2

DOSEN PENGAMPU
Dr. YUSNAIDAR, S.Si., M.Si
Dr. Dra. WILDA SYAHRI, M.Pd

ASISTEN DOSEN
WINDA ELISABETH Br. SINAGA (A1C117016)
MUHAMMAD HABIB (A1C117012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
PERCOBAAN KE-5

I. Judul : ISOTERM FREUNDLICH


II. Hari/Tanggal : Jumat/19 Maret 2021
III. Tujuan : Adapun tujuan dari percobaan ini
1.) Untuk memverifikasi isoterm freundlich
2.) Untuk mengetahui nilai tetapan dari persamaan isoterm
freundlich
3.) Untuk mempraktekkan konsep mol.
IV. Pertanyaan Praktikum
V. Landasan Teori
Proses penggumpalan zat terlarut dalam larutan akibat permukaan benda
atau penyerap disebut adsorpsi. Adsorpsi adalah masuknya material yang
terakumulasi dalam materi padat. Keduanya biasanya terjadi pada waktu yang
sama sebagai suatu proses, sehingga sebagian orang menyebutnya sebagai
adsorpsi. Baik adsorpsi dan absorpsi terjadi di tanah liat dan padatan lainnya,
lebih dikenal sebagai adsorpsi. (Giyatmi, 2008: 101).

Sebagian besar adsorben adalah bahan yang sangat berpori, dan adsorpsi
terutama terjadi di lokasi tertentu di dinding pori atau di dalam partikel. Karena
lubang biasanya kecil, luas permukaan bagian dalam beberapa kali lipat lebih
besar dari permukaan luar. Jadi, adsorben adalah zat padat yang dapat menyerap
komponen tertentu dalam fase cair. Pemisahan dapat terjadi karena perbedaan
berat molekul atau polaritas, sehingga beberapa molekul menempel lebih dekat ke
permukaan daripada yang lain. (Saragih, 2008).

Peristiwa adsorpsi merupakan peristiwa permukaan dimana konsentrasi


komponen tertentu pada permukaan antara dua fasa meningkat. Sebagai fenomena
yang melibatkan interaksi fisik, kimiawi dan elektrostatis antara adsorbat dan
adsorben pada permukaan adsorben. Model isoterm adsorpsi biasanya berupa
kurva tak bernilai yang mendeskripsikan fenomena tersebut yakni peristiwa
penyimpanan zat dari media berair berpori atau lingkungan air padat pada suhu
konstan dan pH 32,33. (Foo K.Y., 2009).

1
Dalam kondisi kesetimbangan, larutan didistribusikan antara fase cair dan
fase padat. Dalam sistem cairan, isoterm adsorpsi menggambarkan perubahan
adsorben dan adsorbat dalam larutan pada suhu konstan. Proporsi distribusi
merupakan fungsi dari konsentrasi larutan. Umumnya jumlah material yang
terserap oleh berat adsorben meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi,
walaupun hal ini tidak selalu proporsional. (Masruhin, 2018)

Beberapa faktor akan mempengaruhi kapasitas adsorpsi, yaitu semisalnya


sifat dari ion logam itu sendiri sebagai adsorbat dan sifat tanah sebagai adsorben,
yang menentukan selanjutnya akan menentukan bagaimana interaksi antara dua
hal tersebut. Selain itu, kelarutan logam juga dipengaruhi oleh pH tanah atau
adsorbennya, dan perpindahan logam dari bagian atas tanah ke bagian bawah
tanah (yaitu bahan organik di dalam tanah). (Apriyanti, 2018)

Proses adsorpsi atau adsorpsi dari adsorben memiliki berbagai mode isoterm
adsorpsi spesifik dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Antara lain faktornya ialah
jenis adsorben, jenis zat yang teradsorpsi, luas permukaan adsorben, konsentrasi
dan suhu zat yang teradsorpsi. Sehingga setiap adsorben yang menyerap satu zat
dan zat lainnya tidak akan memiliki pola isoterm adsorpsi yang sama. Adsorpsi
fase padat-cair biasanya mengikuti tipe isoterm Freundlich dan Langmuir.
(Wijayanti, 2018)

Menurut Tim Kimia Fisik II (2021) Dua persamaan biasanya digunakan


untuk menjelaskan proses adsorpsi pada permukaan padat. Pertama adalah
persamaan Langmuir, persamaan ini cocok untuk adsorpsi tunggal (lapisan
tunggal) pada permukaan zat homogen. Persamaan langmuir dapat diturunkan
dengan mengasumsikan bahwa terdapat keseimbangan antara molekul penyerap
dan molekul bebas. Isoterm dapat ditulis sebagai berikut
c 1 1
= + c
x /m x x
( )
a
m
muka ( )
m
muka

c = konsentrasi molekul zat yang terlarut yang bebas (yaitu dalam larutan)

x = jumlah mol zat terlarut yang teradsorpsi oleh m(gram adsorban)

2
a = tetapan

(x/m)muka = kapasitas monolayer

Sedangkan isoterm freundlich adalah persamaan yang tidak dapat diturunkan


secara teoritis. Isoterm tersebut adalah sebagai berikut:

x/m = kc1/n

n = tetapan empiris

k = tetapan

hal yang perlu kita perhatikan dari kurva isotermnya bahwa isotermnya
cenderung datar, artinya isoterm yang digunakan menyerap lebih banyak dari pada
luas kesetimbangan dengan kapasitas konstan. Kedua, kurva isoterm yang curam
menunjukkan bahwa kapasitas adsorpsi meningkat dengan meningkatnya
konsentrasi kesetimbangan. (Sandi,2008).

VI. Alat & Bahan


5.1 Alat
a. Buret (50 ml) 1 buah
b. Labu erlenmeyer 125 ml 12 buah
c. Corong saring 6 buah
d. Kertas saring
e. Piprt volume 10 ml 1 buah
f. Pipet volume 20 ml 1 buah
g. Gelas ukur 100 ml 1 buah
h. Labu takar 100 ml 2 buah
5.2 Bahan
a. NaOH (standar 0,1 M)
b. Asam oksalat (COOH)2 (konsentrasi 1 M, 0,1 M, 0,001 M)
c. Arang aktif (kira kira 30 gram)
VII. Prosedur Kerja

6 labu erlenmeyer
 Dimasukkan 5 gr arang aktif
 Ditambahkan 100 ml asam oksalat

3
 Dikocok dan didiamkan selama 1 hari
Kertas saring

 Disaring larutan

Buret
 Dititrasi dengan NaOH dengan konsentrasi 0,1 M; 0,01 M;
0,001 M dan indikator PP
 Dititrasi asam oksalat asli dengan NaOH untuk menentukan
konsentrasi secara tepat

Hasil pengamatan

Anda mungkin juga menyukai