KIMIA FISIK II
“KONSENTRASI KRITIS MISEL DAN ENTALPI DARI GELATIN PADA
BERBAGAI SUHU”
DOSEN PENGAMPU
Dr. YUSNAIDAR, S.Si., M.Si
Dr. Dra. WILDA SYAHRI, M.Pd
ASISTEN DOSEN
WINDA ELISABETH Br. SINAGA (A1C117016)
MUHAMMAD HABIB (A1C117012)
1
dimana
c = konsentasi stoikiometri larutan
x = fraksi kelompok satuan monomer
m = jumalah satuan monomer permisel
Untuk mengetahui harga konsentrasi kritis misel yang paling tepat, diperlukan
adanya tabel entalpi, karena entalpi sangat erat kaitannya dengan konsentarsi kritis
misel.(Tim Kimia Fisik II, 2021)
Ditambahkannya surfaktan kedalam suatu zat seperti air dapat menurunkan
tegangan permukaan, berdasarkan hal tersebut dapat kita ketahui bahwa surfaktan
dapat menurunkan teganagan muka. Namun penurunan tegangan mukanya
bergantung jenis zat nya dan konsentrasinya. Dalam hal ini semakin banyak
surfaktan maka semakin turun tegangan mukanya, namun ada suatu sifat yang
apabila ditambahakan terus malah tidak menurunkan tegangan mukanya. Nah sifat
tersebut dikarenakan konsentrasi kritis misel telah tercapai. (Wardana, 2019)
Ketika tegangan muka telah tercapai maka akan terjadi konsentrasi kritis
misel. Dan pada surfaktan selalu membentuk misel dan hanya sedikit molekul
yang teradsorpsi di permukaan. Keefektifan surfaktan dalam menurunkan
tegangan muka akan tercapai pada titik konsentrasi kritis miselnyanya. Hal ini
dikarenakan sewaktu terjadi penurunan tegangan muka akan menjadikan kenaikan
stabilitas emulsi. Tegangannnya akan jenuh ketika misel terbentuk dan molekul
surfaktan menjadi lebih sedikit. Sehingga menjadikan ia tak mampu menurunkan
tegangan antarmuka dan stabilitas emulsi cenderung tetap setelah mencapai
maksimal. (Charlena, 2009)
Konsentrasi kritis misel dapat menjadi parameter untuk menunjukkan
kemampuan senyawa yang berfungsi zat aktif permukaan atau surfaktan.
Konsentrasi kritis misel merupakan konsentrasi surfaktan ketika misel terbentuk
dan dapat memisahkan diri dari senyawa pengotor. Misel dapat melarutkan
kotoran dan minyak dengan cara mengangkat kotoran dari permukaan dan
mendispersikan ke larutan.(Ardinal, 2017)
Surfaktan merupakan bahan organik yang berperan sebagai bahan aktif pada
detergen, sabun, sampo. surfaktan dapat menurunkan tegangan permukaan
sehingga dapat digunakan untuk memisahkan senyawa pengotor ketika dicuci
2
terlepas dan mengapung atau terlarut dalam air. surfaktan juga digunakan dalam
industri tekstil dan pertambangan. (Effendi, 2008)
Perilaku koloid dan permukaan dari surfaktan dapat digambarkan oleh nilai
konsentrasi kritis misel mungkin cara paling sederhana untuk mendeskripsikan
perilaku koloid dan permukaan dari surfaktan dalam hal ini kita ambil saja
contohnya detergen. Konsentrasi kritis misel juga dapat digunakan dalam
mempelajari beberapa kinetika dan mekanisme reaksi. Konsentrasi kritis misel
umunya mencakup perubahan yang tiba tiba pada sifat fisiknya seperti
konduktivitas, tegangan permukaan, tekanan osmotik, penyebaran cahaya, dan
kecepatan suara. (Sun,2013)
VI. Alat & Bahan
5.1 Alat
a. Labu ukur 100 ml
b. Labu ukur 1 liter
c. Gelas kimia 250 ml
d. Pipet volume 50 ml
e. Pipet volume 1 ml
f. Termostat
g. Termometer
h. Alat tegangan muka
5.2 Bahan
a. Gelatin
b. Akuades
VII. Prosedur Kerja
Labu ukur100 ml
Diambil 42,0; 44,4; 44,8; 45,6 ; 46,0; 46,4;46,8; 47,2; 47,6;
48,0; 50,0; dan 52,0 ml kemudian diencerkan untuk
mendapatkan konsentarsi larutan
2,10;2,20;2,22;2,24;2,26;2,28;2,30;2,32;2,34;2,36;2,38;2,40
;2,50; dan 2,60 gr/l.
Hasil pengamatan