4.1. Menyajikan hasil analisis 4.1.5. Mempresentasikan hasil analisis data percobaan
berdasarkan data percobaan penurunan titik beku larutan
terkait penurunan tekanan
uap, kenaikan titik didih,
penurunantitik beku, dan
tekanan osmosislarutan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menganalisis sifat koligatif larutan penurunan
titik bekudengan tepat
2. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menghitung penurunan titik beku
larutan non elektrolit dengan tepat
3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menghitung besarnya titik beku larutan
non elektrolit dengan tepat
4. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat memprsesntasikan hasil penelusuran
informasitentang kegunaan prinsip sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari dengan
penuh percaya diri
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Asah Pengetahuanmu
Fenomena sifat koligatif larutan ini sering kali terjadi disekitar kita. Mulai dari
fenomena laut mati, air radiator yang tidak membeku, proses cuci darah dan sebagainya.
Berikut beberapa fenomena sifat koligatif larutan yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-
hari.
A. KONSENTRASI LARUTAN
Sifat koligatif adalah sifat larutan yang dipengaruhi oleh jumlah partikel zat
terlarut dan tidak tergantung dari jenis zat terlarut. Jumlah partikel zat terlarut dalam
larutan dinyatakan dengan konsentrasi Larutan. Konsentrasi larutan yang terdiri atas
tiga jenis, yaitu Molaritas (M), molalitas (m), dan fraksi mol (X).
Pada kelas X telah dibahas materi Konsep Mol khususnya pada Jembatan
Mol. Materi tersebut harus diingat kembali sebagai prasyarat untuk mempelajari
materi tentang Konsentrasi Larutan berikut.
1. Molaritas (M)
Molaritas menyatakan banyaknya mol zat terlarut yang terdapat di dalam
setiap 1 liter larutan. Dengan rumus :
Keterangan :
M = molaritas (M) m = massa terlarut (gr)
n = mol zat (mol) Mr = molekul relatif (gr/mol)
V = volume (L atau mL) % = persen kadar zat
ρ = massa jenis (gr/mL)
2. Molalitas (m)
Molalitas menyatakan banyaknya mol zat terlarut yang terdapat di dalam setiap
1.000 gram pelarut.
Dengan rumus :
Keterangan :
m = molalitas (m) % = persen kadar zat
gr = massa terlarut (gr) Mr = molekul relatif (gr/mol)
p = massa pelarut (gr)
B. PENURUNAN TITIK BEKU
Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutannya disebut penurunan titik
beku (∆Tf)
Diagram P-T
1. Tentukan titik beku larutan jika 3,2 gram naftalena (C10H8) dilarutkan dalam 100
grambenzena. Titik beku benzena murni = 5,46 ºC dan tetapan penurunan titik
beku molal benzena (Kf) adalah 5,1 ºC
Jawaban:
m = 3,2/128 x 1000/100
= 0,25 m
∆Tf = m
x Kf
= 0,25 x 5,1 ºC
= 1,275 ºC
2. Sebanyak 6 gram urea dilarutkan ke dalam 200 gram air pada tekanan 1 atm.
Hitunglahtitik beku larutan tersebut (Mr = 60; Kf = 1,86 ºC/molal)
Jawaban:
Mol urea = 6/60
= 0,1
molm = 0,1 x
1000/200
= 0,5
∆Tb = m Kf
= 0,5 x 1,86
= 0,93 ºC
Tf = Tfo – ∆Tf
= 0 – 0,93
= -0,93 ºC
LATIHAN
1. Salah satu contoh penerapan sifat koligatif penurunan titik beku adalah........
A. Fenomena kolam laut mati
B. Proses mendidihkan air dalam panci tertutup, setelah mendidih, tutup panci dapat
bergerak gerak
C. Lintah yang mati karena ditaburi garam
D. Proses cuci darah penderita gagal ginjal
E. Pemberian etilen glikol pada air radiator
2. Glukosa (C6H12O6) yang massanya 45 gram dilarutkan dalam 250 gram air (Kf air = 1,86oC/molal).
Jika diketahui Ar C = 12, H = 1, dan O = 16 maka penurunan titik beku larutan tersebut adalah ….
A. 1,86oC
B. 0,46oC
C. 0,23oC
D. -0,46oC
E. -1,86oC
3. Sebanyak 1,8 gram zat nonelektrolit dilarutkan ke dalam 200 gram air. Jika penurunan titik beku
larutan = 0,93oC (Kf air = 1,86oC m-1), massa molekul relatif zat tersebut adalah ….
A. 18 gram/mol
B. 19 gram/mol
C. 20 gram/mol
D. 21 gram/mol
E. 22 gram/mol
4. Untuk menurunkan titik beku 500 gram air menjadi -0,062oC (Kf air = 1,86oC/molal) maka
jumlah urea (CO(NH2)2) (Ar C = 12, O = 16, N = 14, H = 1) yang harus dilarutkan adalah ….
A. 0,2 gram
B. 0,5 gram
C. 1 gram
D. 2 gram
E. 4 gram
5. Hitunglah titik beku suatu larutan yang mengandung 2 g kloroform, CHCl3 (Mr = 119 g/mol)
yang dilarutkan dalam 50 g benzena (Kf benzena = 5,12 °C/m, Tf benzena = 5,45 °C).
A. 1,74°C
B. 17,4°C
C. 37,1°C
D. 3,71°C
E. 0,371°C
°
KUNCI JAWABAN
1. E
2. A
3. A
4. C
5. D
PEDOMAN PENSKORAN
Chandra Dewi, R. 2017. Kimia Untuk SMA/MA. Jawa Barat: CV Arya Dit
Mawardi, dkk. 2019. Modul 5 Larutan dan Sistem Koloid Kegiatan Belajar 3
Sifat Koligatif Larutan. Jakarta: Kemendikbud