B. KOMPETENSI DASAR
3.1. Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis)
4.1. Menyajikan hasil penelusuran informasi tentang kegunaan prinsip sifat
koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari
3.2. Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
4.2. Menganalisis data percobaan untuk menentukan derajat pengionan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat memahami penggunaan garam untuk mencairkan salju melalui
diskusi dengan tepat
2. Siswa dapat memahami penjelasan tentang sifat koligatif larutan menggunakan
diagram P-T dengan tepat
3. Siswa dapat menganalisis dan menyimpulkan penyebab sifat koligatif larutan
melalui permasalahan dari gambar yang diberikan dengan tepat
4. Siswa dapat memaparkan terapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari
dengan benar misalnya membuat es krim, memasak, dan mencegah pembekuan
air radiator.
5. Siswa dapat memaparkan hasil diskusi terkait analisis penyebab sifat koligatif
larutan melalui dengan tepat
6. Siswa dapat emahami sifat koligatif larutan elektrolit melalui diskusi dengan
tepat
7. Siswa dapat memahami sifat koligatif larutan nonelektrolit melalui diskusi
dengan tepat
8. Siswa dapat membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan
nonelektrolit melalui diskusi dengan tepat
9. Siswa dapat menyimpulkan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan
nonelektrolit melalui diskusi dengan tepat
10. Siswa dapat mengingat kembali materi tentang derajat pengionan melalui
percobaan yang dilakukan dengan tepat
11. Siswa dapat melakukan percobaan untuk menentukan derajat pengionan dengan
benar
12. Siswa dapat menganalisis data percobaan untuk menentukan derajat pengionan
melalui diskusi dengan tepat
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan yang dipelajari dalam bab ini adalah molalitasdan
fraksi mol, sedangkan molaritas sudah dibahas di kelas XI.
a. Molalitas (m)
Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut di dalam setiap 1 kg (1.000
gram) pelarut. Molalitas dapat dirumuskan:
dengan:
m= molalitas
n = mol zat terlarut
p = massa zat pelarut (gram)
g = massa zat terlarut (gram)
p = massa zat pelarut (gram)
Mr= massa rumus zat terlarut
dengan:
XA = fraksi mol terlarut
XB = fraksi mol pelarut
nA = mol terlarut
nB = mol pelarut
Oleh karena itu tekanan uap jenuh larutan lebih rendah daripada tekanan
uap jenuh pelarut murni. Makin lemah gaya tarik-menarik molekul-molekul zat
cair, makin mudah zat cair tersebut menguap, maka makin besar pula tekanan
uap jenuhnya. Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan
uap jenuh larutan disebut penurunan tekanan uap jenuh.
ΔP= P° – P
Pengaruh konsentrasi zat terlarut terhadap penurunan tekanan uap jenuh dapat
dijelaskan dengan hukum Raultsebagai berikut.
P= x pelarut ·P°
Dari persamaan tersebut dapat kita turunkan suatu rumus untuk menghitung
penurunan tekanan uap jenuh, yaitu:
ΔP = P° – P
= P° – (Xpelarut ·P°)
= P° (1– Xpelarut)
ΔP = P°· Xterlarut
Keterangan:
ΔP = penurunan tekanan uap jenuh
Po = tekanan uap jenuh pelarut air murni
Xterlarut = fraksi mol zat terlarut
Xpelarut = fraksi mol zat pelarut
b. Kenaikan Titik Didih (ΔTb) dan Penurunan Titik Beku (ΔTf)
Titik didih suatu zat cair adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh zat cair
tersebut sama dengan tekanan luar. Bila tekanan uap sama dengan tekanan luar,
maka gelembung uap yang terbentuk dalam cairan dapat mendorong diri ke
permukaan menuju fasa gas. Oleh karena itu, titik didih suatu zat cair bergantung
pada tekanan luar. Yang dimaksud dengan titik didih adalah titik didih normal,
yaitu titik didih pada tekanan 76 cmHg. Titik didih normal air adalah 100 oC.
Pada saat itu tekanan uap air juga 1 atm dan tekanan uap jenuh larutan
masih di bawah 1 atm (titik P). Agar larutan mendidih, maka suhu perlu
diperbesar sehingga titik Pberpindah ke titik E. Pada titik Etekanan uap jenuh
larutan sudah mencapai 1 atm. Jadi pada titik E larutan mendidih dan suhu
didihnya adalah titik E′. selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut
disebut kenaikan titik didih (ΔTb).
ΔTb = titik didih larutan – titik didih pelarut
Pada gambar terlihat titik beku larutan (titik F′) lebih rendah daripada
titik beku pelarut (titik C). selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku
larutan disebut penurunan titik beku (ΔTf).
ΔTf = titik beku pelarut – titik beku larutan
Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku yang disebabkan oleh
penambahan zat terlarut dapat dirumuskan sebagai berikut.
∆Tb = Kb x m
Keterangan:
∆Tb = kenaikan titik didihlarutan dengan satuan (˚C).
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal pelarut (˚C / molal).
m = kemolalan (m)
c. Tekanan Osmotik (π)
Osmosis adalah peristiwa perpindahan pelarut dari larutan yang
konsentrasinya lebih kecil(encer) ke larutan yang konsentrasinya lebih besar
(pekat) melalui mem-bran semipermeabel.Aliran zat cair dari larutan yang
konsentrasinya lebih kecil menuju larutan yang konsen-trasinya lebih besar
melalui membran semipermeabel akan terhenti, bila telah terjadi kesetimbangan
konsentrasi antara kedua larutan tersebut.
Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat
menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui
membran semi permeabel (proses osmosis). Menurut Van’t hoff tekanan osmosis
mengikuti hukum gas ideal:
PV = nRT
Karena tekanan osmosis = π , maka :
π=MRT
Keterangan:
π = tekanan osmosis (atmosfir)
M = konsentrasi larutan (M)
R = tetapan gas universal. = 0,082 L.atm/mol
K T = suhu mutlak (K)
4. Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit
Elektrolit adalah zat terlarut yang menghasilkan larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Larutannya disebut dengan larutan elektrolit.
Contohnya adalah larutan NaCl. Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif yang
lebih besar disbanding sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan konsentrasi
yang sama.
Sifat koligatif larutan elektrolit bergantung pada bilangan faktor Van’t
Haff. Jadi, perhitungan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, dan tekanan
osmotik dikalikan dengan faktor Van’t Hoff (i).
i = 1 + (n – 1)α
a. Penurunan tekanan uap jenuh
ΔP = xBP° {1 + (n – 1) α}
b. Kenaikan titik didih
ΔTb = Kb.m.i atau ΔTb = Kb.m.{1 + (n – 1) α}
c. Penurunan titik beku
ΔTf = Kf .m.i atau ΔTf = Kf.m.{1 + (n – 1) α}
d. Tekanan osmotik
π = MRT.i atau π = MRT {1 + (n – 1) α}
Hal-hal yang perlu diperhatikan berhubungan dengan larutan elektrolit
antara lain:
Jumlah ion yang dihasilkan oleh larutan elektrolit, dimana :
Elektrolit yang menghasilkan dua ion (n = 2), yaitu CH3COOH, HCl, NaOH,
NaCl.
Elektrolit yang menghasilkan tiga ion (n = 3), yaitu Ca(OH)2, H2SO4,
Na2CO3.
Elektrolit yang menghasilkan empat ion yaitu FeCl3, AlCl3.
Makin banyak ion yang dihasilkan dari larutan elektrolit, makin besar
pula harga Tb dan Tf.
Besarnya harga menunjukkan kuatnya larutan elektrolit. Makin besar harga
makin besar pula harga Tb dan Tf.
Larutan elektrolit kuat mempunyai = 1.
Tb = Kb × m × n
Tf = Kf × m× n
=M×R×T×n
Pada elektrolit biner berlaku:
Tb = Kb × m × (1 + )
Tf = Kf ×m × (1 + )
= M × R ×T × (1 + )
Jika kedalam pelarut zat cair dimasukkan zat terlarut yang sukar
menguap, maka akan menimbulkan sifat koligatif larutan yaitu penurunan
tekanan, penurunan titik beku, kenaikan titik didih dan tekanan osmotik.
Untuk menentukan nilai sifat koligatif suatu larutan, hal pertama yang
perlu diperhatikan adalah apakah larutan yang ditanya tergolong larutan
elektrolit atau larutan nonelektrolit.Jika merupakan larutan elektrolit, maka
untuk mencari nilai sifat koligatif larutan harus melibatkan faktor Van Hoff. Akan
tetapi jika larutan tersebut merupakan larutan nonelektrolit, maka untuk
mencari nilai sifat koligatif larutan tidak melibatkan faktor van Hoff.
H. SUMBER BELAJAR
1. Buku Kimia Kelas XII
2. E-modul Kimia Kelas XII
3. LKPD
4. Video pembelajaran
5. Situs yang relevan
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Pertama (4 JP x 45 menit)
N Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
o Pembelajaran Waktu
1 Awal 1. Pendahuluan 15
Guru memberi salam menit
Mengkondisikan peserta didik untuk siap
dalam pembelajaran
Guru mengajak peserta didik berdoa
sebelum memulai pelajaran
Guru mengecek kehadiran peserta didik
2. Apersepsi
Guru mengaitkan materi pembelajaran
Sifat Koligatif Larutan dengan
pengetahuan siswa dalam kehidupan
sehari-hari.
“Pernahkah ananda merebus air dengan
panci dirumah?”
“Apa yang terjadi pada tutup panci
tersebut ketika air telah mendidih?”
“Kenapa tutup panci tersebut bisa
terangkat?”
Guru mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan tema Sifat
Koligatif Larutan.
“Pernahkah ananda mendengar istilah
sifat koligatif larutan?”
“Menurut pendapat ananda, apakah ada
perbedaan sifat dari suatu cairan murni
dengan cairan murni lain yang
ditambahkan suatu zat terlarut yang
sukar menguap?”
3. Motivasi
Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari sifat koligatif
larutan dengan memberikan contoh
penerapan sifat koligatif larutan dalam
kehidupan sehari-hari.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan yang
sedang berlangsung.
4. Pemberian acuan
Guru memberitahukan materi pelajaran
N Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
o Pembelajaran Waktu
yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.
Siswa membentuk kelompok belajar
sesuai dengan arahan/petunjuk yang
diberikan guru.
2 Inti Sintaks (Discovery Learning) 150
menit
Fase 1 : stimulasi
Siswa diminta untuk mengamati gambar
tentang fenomena terkait sifat koligatif
larutan yang ditampilkan oleh guru
Gambar yang ditampilkan :
Memasak air dengan panic tertutup
dan terbuka
(mengamati)
N Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
o Pembelajaran Waktu
Fase 2: identifikasi masalah
Guru mengajukan berbagai pertanyaan
terkait gambar yang telah ditampilkan.
“Mengapa memasak tanpa garam lebih
cepat mendidih?”
“Mengapa memasak dengan garam lebih
lama mendidih?”
“Bagaimana pengaruh penambahan
garam terhadap titik didih?”
“Dari gambar yang telah ditampilkan,
apakah yang dimaksud dengan peristiwa
osmosis?”
(mengajukan pertanyaan)
Fase 3 : pengumpulan data
Guru membimbing siswa dalam
kelompok untuk mendiskusikan
mengenai kenaikan titik didih.
Guru membimbing siswa dalam
kelompok untuk mendiskusikan
mengenai tekanan osmotik.
(mengumpulkan data)
Fase 4 : pengolahan data
Siswa menyimpulkan penyebab sifat
koligatif larutan kenaikan titik didih.
Siswa menyimpulkan penyebab sifat
koligatif larutan tekanan osmotik.
Siswa menghubungkan konsentrasi
(fraksi mol/molalitas) dengan sifat
koligatif larutan kenaikan titik didih dan
tekanan osmotik.
Guru membimbing siswa berlatih untuk
menyelesaikan perhitungan kimia terkait
kenaikan titik didih dan tekanan osmotik.
(mengolah data)
Fase 5 : verifikasi
Siswa mengkomunikasikan hasil analisis
terkait sifat koligatif larutan kenaikan
titik didih dengan cara lisan/tertulis,
menggunakan tata bahasa yang benar.
Siswa mengkomunikasikan hasil analisis
terkait sifat koligatif larutan tekanan
osmotik dengan cara lisan/tertulis,
menggunakan tata bahasa yang benar.
N Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
o Pembelajaran Waktu
(mengkomunikasikan)
Fase 6 : menarik kesimpulan
Siswa membuat kesimpulan mengenai
penyebab sifat koligatif larutan kenaikan
titik didih dan tekanan osmotik.
Berdasarkan pembelajaran hari ini, apa
yang dapat ananda simpulkan mengenai
sifat koligatif larutan penurunan tekanan
uap dan penurunan titik beku.
Terkait :
“Apa yang dimaksud dengan tekanan titik
didih?”
“Bagaimanakah pengaruh penambahan
zat terlarut yang sukar menguap kedalam
suatu cairan murni terhadap titik
didihnya?”
“Apa yang dimaksud dengan peristiwa
osmosis?”
“Apakah yang dimaksud dengan tekanan
osmotik?”
“Bagaimanakah pengaruh penambahan
zat terlarut yang sukar menguap kedalam
suatu cairan murni terhadap tekanan
osmotiknya?”
Guru melengkapi kesimpulan yang sudah
disampaikan
(menarik kesimpulan)
3 Penutup Refleksi 15
Gurumeminta umpan balik dari peserta menit
didik mengenai kegiatan pembelajaran
yang telah berlangsung.
“Bagaimana pembelajaran kali ini?
Menyenangkan bukan?”
Tindak lanjut
Guru memberikan tugas tambahan di
rumah kepada siswa untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi sifat
koligatif larutan kenaikan titik didih dan
tekanan osmotik.
Guru meminta siswa untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya yaitu sifat
koligatif larutan elektrolit dan larutan
nonelektrolit.
Penutup
N Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
o Pembelajaran Waktu
Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin do’a untuk mengakhiri proses
pembelajaran.
3. Pertemuan Ketiga (4JP x 45 menit)
N Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
o Pembelajaran Waktu
1 Awal 1. Pendahuluan 15
Guru memberi salam menit
Mengkondisikan peserta didik untuk siap
dalam pembelajaran
Guru mengajak peserta didik berdoa
sebelum memulai pelajaran
Guru mengecek kehadiran peserta didik
2. Apersepsi
Guru mengaitkan materi pembelajaran
sifat koligatif larutan elektrolit dan
nonelektrolit dengan pengetahuan siswa
pada tema sebelumnya yaitu sifat
koligatif pada larutan.
“Apakah yang dimaksud dengan sifat
koligatif larutan?”
“Apa saja yang termasuk sifat koligatif
larutan?”
“Apakah sama titik didih dari air murni
dengan titik didih larutan
garam?”(dengan menampilkan gambar)
(mengamati)
Fase 2: identifikasi masalah
Guru mengajukan pertanyaan terkait
dengan perbedaan data percobaan sifat
koligatif untuk larutan elektrolit dan
larutan non elektrolit yang ditampilkan
pada media.
“Bagaimana sifat koligatif dari beberapa
larutan nonelektrolit pada konsentrasi
yang sama?”
“Apakah ada perbedaan antara sifat
koligatif larutan yang satu dengan larutan
yang lainnya?”
“Jika dibandingkan dengan beberapa
larutan elektrolit, bagaimana sifat
koligatif dari larutan elektrolit dengan
konsentrasi yang sama?”
“Apakah ada perbedaan antara sifat
koligatif larutan elektrolit dan
nonelektrolit pada konsentrasi yang
sama?”
“Jika ada, berapa besar perbedaannya?”
“Dilihat dari kemampuan zat terlarut
(elektrolit dan nonelektrolit) untuk
terionisasi, dengan konsentrasi yang
sama, bagaimana dengan jumlah partikel
yang ada di dalam larutan elektrolit
N Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
o Pembelajaran Waktu
dengan larutan nonelektrolit?”
“Jadi, kenapa sifat koligatif larutan
elekktrolit lebih besar dibandingkan sifat
koligatif larutan non elektrolit?”
(mengajukan pertanyaan)
Fase 3 : pengumpulan data
Guru memintasiswa untuk
mendiskusikan sifat larutan elektrolit dan
larutan non elektrolit dalam kelompok.
Guru membimbing siswa dengan
pertanyaan untuk menghubungkan sifat
larutan (elektrolit dan non elektrolit)
dengan konsentrasi berdasarkan data
percobaan.
Guru membimbing siswa dengan
pertanyaan untuk menganalisis
hubungan antara sifat larutan (elektrolit
dan non elektrolit), konsentrasi dan sifat
koligatif larutan.
(mengumpulkan data)
Fase 4 : pengolahan data
Siswa mengolah data perbedaan sifat
koligatif larutan elektrolit dan larutan
non elektrolit.
Siswa menemukan formula untuk
menghitung sifat koligatif larutan
elektrolit. (melibatkan faktor Van Hoff)
Siswa berlatih menghitung sifat koligatif
larutan elektrolit menggunakan formula
yang sudah ditemukan.
(mengolah data)
Fase 5 : verifikasi
Siswa membandingkan hasil diskusinya
dengan dengan hasil yang sebenarnya.
Siswa membandingkan hasil pengolahan
data percobaan yang dilakukan dengan
hasil yang sebenarnya.
(mengkomunikasikan)
Fase 6 : menarik kesimpulan
Siswa membuat kesimpulan mengenai
perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit
dan nonelektrolit dengan bimbingan
N Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
o Pembelajaran Waktu
guru.
Berdasarkan pembelajaran hari ini, apa
yang dapat ananda simpulkan mengenai
sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat
koligatif larutan nonelektrolit?Terkait :
“Berdasarkan daya ionisasinya, apa yang
membedakan larutan elektrolit dan
larutan nonelektrolit?”
“Manakah yang lebih banyak partikel zat
terlarut di dalam larutan elektrolit
ataukah di dalam larutan nonlelektrolit?”
“Jadi, bagaimanakah perbedaan sifat
koligatif dari larutan elektrolit dan
larutan nonelektrolit?”
“Faktor apakah yang dibutuhkan untuk
mencari sifat koligatif larutan elektrolit?”
Guru melengkapi kesimpulan yang sudah
disampaikan peserta didik
(menarik kesimpulan)
3 Penutup Refleksi 15
menit
Guru meminta umpan balik dari peserta
didik mengenai kegiatan pembelajaran
yang telah berlangsung.
“Bagaimana pembelajaran kali ini?
Menyenangkan bukan?”
Tindak lanjut
Guru menginformasikan kepada siswa
mengenai pelaksanaan percobaan
penurunan titik beku larutan elektrolit
dan nonelektrolit
Guru meminta siswa untuk
mempersiapkan diri melakukan
percobaan penurunan titik beku larutan
elektrolit dan nonelektrolit
Penutup
Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin do’a untuk mengakhiri proses
pembelajaran
4. Pertemuan Keempat (4JP x 45 menit)
N Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
o Pembelajaran Waktu
1 Awal 4. Pendahuluan 15
Guru memberi salam menit
N Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
o Pembelajaran Waktu
Mengkondisikan peserta didik untuk siap
dalam pembelajaran
Guru mengajak peserta didik berdoa
sebelum memulai pelajaran
Guru mengecek kehadiran peserta didik
5. Apersepsi
Guru mengingatkan kembali materi
pembelajaran sifat koligatif larutan
elektrolit dan nonelektrolit
Guru mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan tema sifat
koligatif larutan elektrolit dan
nonelektrolit
“apakah ada yang masih ingat perbedaan
antara larutan elektrolit dengan larutan
nonelektrolit jika ditinjau dari
kemampuannya untuk terionisasi?”
“Bagaimana perbedaannya?”
5. Motivasi
Guru memberikan gambaran tentang
percobaan penurunan titik beku larutan
elektrolit dan nonelektrolit yang akan
dilakukan.
Guru menyampaikan tujuan percobaan
yang akan dilakukan pada pertemuan
yang sedang berlangsung
6. Pemberian acuan
Guru memberitahukan pelaksanaan
percobaan yang akan dilakukan pada
pertemuan saat itu.
Siswa membentuk kelompok belajar
sesuai dengan arahan/petunjuk yang
diberikan guru.
2 Inti Sintaks (Discovery Learning) 150
Fase 1 : stimulasi menit
Siswa diminta untuk mengamati video
tentang percobaan penurunan titik beku
larutan elektrolit dan nonelektrolit yang
ditampilkan oleh guru.
(mengamati)
Fase 2: identifikasi masalah
Guru mengajukan berbagai pertanyaan
terkait video yang telah ditampilkan.
“Bagaimana sifat koligatif dari beberapa
larutan nonelektrolit pada konsentrasi
yang sama?”
“Apakah ada perbedaan antara sifat
N Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
o Pembelajaran Waktu
koligatif larutan yang satu dengan larutan
yang lainnya?”
“Jika dibandingkan dengan beberapa
larutan elektrolit, bagaimana sifat
koligatif dari larutan elektrolit dengan
konsentrasi yang sama?”
“Apakah ada perbedaan antara sifat
koligatif larutan elektrolit dan
nonelektrolit pada konsentrasi yang
sama?”
“apakah penurunan titik beku pada
larutan elektrolit dan nonelektrolit
sama?”
“bagaimana perbedaan penurunan titik
beku pada larutan elektrolit dan
nonelektrolit?”
(mengajukan pertanyaan)
Fase 3 : pengumpulan data
Guru membimbing siswa dalam
kelompok untuk percobaan mengenai
penurunan titik beku.
(melakukan percobaan)
Guru membimbing siswa membuat data
hasil pengamatan dari percobaan yang
dilakukan.
(mengumpulkan data)
Fase 4 : pengolahan data
Siswa mengolah data yang dihasilkan dari
percobaan yang dilakukan.
Siswa melakukan perhitungan sesuai data
yang dihasilkan.
(mengolah data)
Fase 5 : verifikasi
Siswa mengkomunikasikan hasil analisis
terkait percobaan penurunan titik beku
larutan elektrolit dan nonelektrolit.
(mengkomunikasikan)
Fase 6 : menarik kesimpulan
Siswa membuat kesimpulan mengenai
hasil dari percobaan yang dilakukan.
“apa perbedaan penurunan titik beku
larutan elektrolit dan nonelektrolit?”
“bagaimana perbedaan penurunan titik
beku larutan elektrolit dan
nonelektrolit?”
“apa data yang dihasilkan dari percobaan
penurunan titik beku larutan elektrolit
N Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
o Pembelajaran Waktu
dan non elektrolt?”
“bagaimana hasil yang diperoleh dari
data hasil percobaan tersebut?”
Guru melengkapi kesimpulan yang sudah
disampaikan.
(menarik kesimpulan)
3 Penutup Refleksi 15
Guru meminta umpan balik dari peserta menit
didik mengenai kegiatan pembelajaran
yang telah berlangsung.
“Bagaimana pembelajaran kali ini?
Menyenangkan bukan?”
Tindak lanjut
Guru memberikan tugas tambahan di
rumah kepada siswa untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi sifat
koligatif larutan elektrolit dan
nonelektrolit.
Penutup
Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin do’a untuk mengakhiri proses
pembelajaran.
J. PENILAIAN
Semarang, 10 November
2022
Guru
LAMPIRAN
Penilaian Sikap
Tabel 1. Kisi-kisi penilaian afektif
Sikap yang Instrumen
No. Indikator Sub-Indikator Jenjang Domain Afektif
diamati Penilaian
1 Rasa ingin 2.1.1. Siswa Siswa menunjukan sikap rasa ingin A2 Lembar observasi
tahu menunjukkan rasa tahu dengan bertanya Self assessement /penilaian
ingin tahu dengan
Siswa menunjukkan sikap rasa A1 diri
bertanya, menyimak
ingin tahu dengan menyimak Peer assessment/penilaian
informasi yang
informasi yang disampaikan oleh rekan
disampaikan oleh
guru
guru, mencari Nomor 6,13,2,10
informasi terkait Siswa menunjukkan sikap rasa A2
dengan permasalahan ingin tahu dengan mencari
yang disajikan dan informasi terkait dengan
terlibat dalam permaslahan yang disajikan
menyelesaikan Siswa menunjukkan sikap rasa A2
permaslahan terkait ingin tahu dengan terlibat dalam
sifat koligatif larutan menyelesaikan permaslahan terkait
melalui diskusi sifat koligatif larutan melalui
diskusi
2 Sikap 2.1.2. Siswa Siswa menunjukkan sikap A2 Lembar observasi
keaktifan menunjukkan sikap keaktifan dengan bertanya terkait Self assessement /penilaian
keaktifan dengan permasalahan yang disajikan diri
bertanya, menjawab
Siswa menunjukkan sikap A2 Peer assessment/penilaian
pertanyaan,
keaktifan dengan menjawab rekan
berpendapat dan
pertanyaan terkait permasalahan
mempertahankan Nomor 11,15,5,7
yang disajikan
Sikap yang Instrumen
No. Indikator Sub-Indikator Jenjang Domain Afektif
diamati Penilaian
pendapatnya terkait Siswa menunjukkan sikap A3
permasalahan yang keaktifan dengan berpenapat
disajikan terkait permasalahan yang
disajikan
Siswa menunjukkan sikap A3
keaktifan dengan mempertahankan
pendapatnya terkait permasalahan
yang disajikan
3 Sikap 2.1.3. Siswa Siswa menunjukkan sikap A1 Lembar observasi
kerjasama menunjukkan sikap kerjasama dengan menyimak Self assessement /penilaian
kerjasama dengan diskusi diri
menyimak,
Siswa menunjukkan sikap A3 Peer assessment /penilaian
berpendapat dalam
kerjasama dengan berpendapat rekan
diskusi, memberikan
dalam diskusi
sanggahan jika ada Nomor 1,4,3,14
pernyataan yang salah Siswa menunjukkan sikap A3
dan mengatur kerjasama dengan memberikan
jalannya diskusi sanggahan jika ada pernyataan
dengan objektif dan yang salah
adil Siswa menunjukkan sikap A3
kerjasama dengan mengatur
jalannya diskusi dengan objektif
dan adil
4 Sikap 2.1.4. Siswa Siswa menunjukkan sikap toleransi A2 Lembar observasi
toleransi mnunjukkan sikap dengan bertanya sesama anggota Self assessement /penilaian
toleran dengan kelompok diri
bertanya dengan
Siswa menunjukkan sikap toleransi A2
Sikap yang Instrumen
No. Indikator Sub-Indikator Jenjang Domain Afektif
diamati Penilaian
sesama anggota dengan memperhatikan tiap Peer assessment/penilaian
kelompok diskusi, anggota kelompok rekan
memperhatikan,
Siswa menunjukkan sikap toleransi A2 Nomor 8,12,16,9
mendengarkan tiap
dengan mendengarkan tiap
anggota kelompok,
anggota kelompok
dan memberikan
penjelasan kepada Siswa menunjukkan sikap toleransi A3
anggota yang tidak dengan memberikan penjelasan
mengerti kepada anggota yang tidak
permasalahan yang mengerti permasalahan yang
didiskusikan didiskusikan
1 2. Beca 3 3 4 2 12 75
3. Dila 2 4 3 3 12 75
4. Rafi 4 3 1 2 10 62,5
1. Ahmad 2 3 4 4 13 81,25
2 2. Bila 3 2 2 4 11 68,75
3. Reyna 4 4 4 2 14 87,5
4. Silvi 3 3 4 2 12 75
3 1. Caca 2 3 3 3 11 68,75
2. Bara 4 3 2 1 10 62,5
3. Fina 3 4 3 2 12 75
4. Resa 4 4 3 3 14 87,5
Keterangan
Skor 1 : Siswa menunjukkan satu deskripsi dari aspek sikap yang
diamati
Skor 2 : Siswa menunjukkan dua deskripsi dari aspek sikap yang
diamati
Skor 3 : Siswa menunjukkan tiga deskripsi dari aspek sikap yang
diamati
Skor 4 : Siswa menunjukkan seluruh deskripsi dari aspek yang diamati
Tujuan:
Skala sikap penilaian diri ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai sikap
yang ditunjukkan oleh siswa selama pembelajaran.
Cara Menjawab:
1. Bacalah pernyataan-pernyataan dengan cermat dan teliti
2. Isilah skala sikap penilaian diri dengan jujur
3. Berilah tanda Checklist (√) pada yang sesuai dengan keterangan sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
4. Pastikan hanya satu jawaban yang Anda pilih dan tidak ada pernyataan yang
tertinggal
Tabel 5. Skala sikap penilaian diri (self assessment)
Penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
1 Saya memberikan sanggahan jika ada pernyataan √
yang salah
2 Saya tidak mencari informasi terkait dengan √
permasalahan yang disajikan
3 Saya tidak menyimak diskusi √
4 Saya mengatur jalannya diskusi dengan objektif √
dan adil
5 Saya bertanya terkait permasalahan yang √
disajikan
6 Saya menyimak informasi yang disampaikan oleh √
guru
7 Saya tidak mempertahankan pendapat saya √
terkait permasalahan yang disajikan
8 Saya bertanya kepada sesama anggota kelompok √
9 Saya mendengarkan tiap anggota kelompok √
10 Saya tidak bertanya jika ada hal yang tidak √
dimengerti
11 Saya menjawab pertanyaan terkait √
permasalahan yang disajikan
12 Saya tidak memperhatikan tiap anggota √
kelompok
13 Saya terlibat dalam menyelesaikan √
permasalahan dalam diskusi terkait sifat koligatif
larutan
14 Saya tidak berpendapat dalam diskusi √
15 Saya berpendapat terkait permasalahan yang √
disajikan
16 Saya tidak memberikan penjelasan pada anggota √
yang tidak mengerti permasalahan yang
didiskusikan
Total skor 14
Nilai 87,5
Skor yan g diperoleh
Nilai= x 100
Skor maksimum
Skor maksimum : 16
Skala Sikap Penilaian Teman Sejawat
Nama penilai : Ayana
Nama yang dinilai : Ahmad
Kelas : XII IPA 1
Hari/Tanggal : Kamis/10 November 2022
Tujuan:
Skala sikap penilaian teman sejawat ini bertujuan untuk memperoleh informasi
mengenai sikap yang ditunjukkan oleh siswa selama pembelajaran.
Cara Menjawab:
1. Bacalah pernyataan-pernyataan dengan cermat dan teliti
2. Isilah skala sikap penilaian teman sejawat dengan jujur sesuai dengan yang Anda
ketahui mengenai teman Anda
3. Berilah tanda Checklist (√) pada yang sesuai dengan keterangan sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
4. Pastikan hanya satu jawaban yang Anda pilih dan tidak ada pernyataan yang
tertinggal
Terima kasih atas partisipasi Anda.
Tabel 6. Skala sikap penilaian teman sejawat (peer assessment)
Penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
1 Teman saya memberikan sanggahan jika ada √
pernyataan yang salah
2 Teman saya tidak mencari informasi terkait √
dengan permasalahan yang disajikan
3 Teman saya tidak menyimak diskusi √
4 Teman saya mengatur jalannya diskusi dengan √
objektif dan adil
5 Teman saya bertanya terkait permasalahan yang √
disajikan
6 Teman saya menyimak informasi yang √
disampaikan oleh guru
7 Teman saya tidak mempertahankan pendapat √
saya terkait permasalahan yang disajikan
8 Teman saya bertanya kepada sesama anggota √
kelompok
9 Teman saya mendengarkan tiap anggota √
kelompok
10 Teman saya tidak bertanya jika ada hal yang √
tidak dimengerti
11 Teman saya menjawab pertanyaan terkait √
permasalahan yang disajikan
12 Teman saya tidak memperhatikan tiap anggota √
kelompok
13 Teman saya terlibat dalam menyelesaikan √
permasalahan dalam diskusi terkait sifat koligatif
larutan
14 Teman saya tidak berpendapat dalam diskusi √
15 Teman saya berpendapat terkait permasalahan √
yang disajikan
16 Teman saya tidak memberikan penjelasan pada √
anggota yang tidak mengerti permasalahan yang
didiskusikan
Total skor 12
Nilai 75
Skor yang diperoleh
Nilai= x 100
Skor maksimum
Skor maksimum : 16
Tabel 8. Format penilaian afektif
No Nama Komponen penilaian Nilai Predikat
Siswa Observasi Penilaian Penilaian
diri teman
sejawat
1 Ahmad 81,25 87,5 75 81,25 Sangat Baik
2 Ayana 93,75
3 Bara 62,5
4 Beca 75
5 Bila 68,75
6 Caca 68,75
7 Dila 75
8 Fina 75
9 Rafi 62,5
10 Resa 87,5
11 Reyna 87,5
12 Silvi 75
Keterangan
Obs : nilai dari lembar observasi
PD : nilai dari skala sikap penilaian diri
PTS : nilai dari skala sikap penilaian teman sejawat
4
Δ
Tb = m x Kb
= 0,2 x 0,52 = 0,104 oC
Titik didih larutan glukosa tsb = 100,104
o
C
Membedakan sifat Untuk konsentrasi yang sama, bagaimana sifat koligatif C2 Konseptual Yang membedakan sifat koligatif larutan 9
koligatif larutan larutan elektrolit dibandingkan larutan non elektrolit? elektrolit dan non elektrolit adalah dari
elektrolit dan larutan Jelaskan alasannya! segi menghitungnya, yang mana sifat
nonelektrolit koligatif larutan elektrolit dipengaruhi
5 oleh faktor vant hoff yang merupakan
hasil kali ionisasi dari zat
tersebut,sementara untuk laruran non-
elektrolit tidak mengalikan dengan faktor
vantt hoff.
Mengingat kembali Apa yang dimaksud dengan derjat disosiasi larutan C3 Procedural Derajat disosiasi adalah satuan yang 10
materi tentang elektrolit dan bagaimana hubungannya dengan faktor menyatakan kuat lemahnya suatu
derajat pengionan vant hoff? elektrolit,yang rumusnya adalah :
Nama :
Kelas :
A. Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat (Pilihan Ganda)
1. Sifat koligatif larutan berdasarkan fenomena penggunaan garam untuk mencairkan salju
adalah...
a. Kenaikan titik didih
b. Tekanan osmosis
c. Penurunan titik beku
d. Kenaikan titik beku
e. Penurunan tekanan uap
2. Di bawah ini yang bukan merupakan sifat koligatif larutan adalah ...
a. Kenaikan titik didih
b. Tekanan osmosis
c. Penurunan titik beku
d. Kenaikan titik beku
e. Penurunan tekanan uap
3. Yang merupakan salah satu ciri larutan elektrolit adalah ...
a. Dapat terionisasi/terdisosiasi dalam air
b. Berwarna
c. Memiliki rasa
d. Terdapat di alam
e. Tidak bisa dikonsumsi
4.
Larutan Konsentrasi Titik beku
NaCl 0.1 m -0.372℃
MgSO4 0.2m -0.744℃
K2SO4 0.1m -0.558℃
Berdasarkan grafik tersebut, berikanlah penjelasam mengenai pengaruh zat terlarut terhadap :
a. Tekanan uap :
b. Titik didih :
c. Titik beku :
2. Jelaskan penyebab air radiator tidak membeku pada musim dingin?
3. Tuliskan 3 contoh penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari!
Berikan penjelasan sifat koligatif apa yang diterapkan!
4. Larutan glukosa mempunyai titik beku -0,372 oC. Hitunglah titik didihnya! (Kb =
0,52 dan Kf = 1,86)
5. Untuk konsentrasi yang sama, bagaimana sifat koligatif larutan elektrolit
dibandingkan larutan non elektrolit?jelaskan alasannya!
6. Apa yang dimaksud dengan derjat disosiasi larutan elektrolit dan bagaimana
hubungannya dengan faktor vant hoff?
7. Sebanyak 1 gram MgCl2 dilarutkan dalam 500 gram air ternyata membeku pada suhu -
0,115 °C (Kf air = 1,86Ar Mg = 24, Cl = 35,5). Tentukan derajat ionisasi MgCl2!
8. Urutkan larutan berikut berdasarkan kenaikan titik didihnya! Berikan penjelasan!
a. CH3COOH 0.2 m
b. CaCl2 0.2 m
c. CO(NH2)2 (urea) 0.2 m
Penilaian Keterampilan
Lampiran 7. Kisi-kisi intrumen penilaian
KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK PRAKTIKUM
KIMIA MATERI POKOK PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN ELEKTROLIT
DAN NON ELEKTROLIT
Mata pelajaran : Kimia
Kelas : XII
Semester : Semester Ganjil
KI 4 :
KD 4.7 :
Indikator :
2. Kinerja Produk
No Instrumen
Aspek yang
Indikator Jumlah Nomor
diamati
butir butir
1
∑ Butir Instrumen
3. Kinerja Presentasi
No Instrumen
Aspek yang
Task Jumlah Nomor
diamati
butir butir
∑ Butir Instrumen
Lampiran 8. Instrumen penilaian
Instrumen Penilaian Kinerja Proses Praktikum Kimia Materi Pokok Penurunan Titik
Beku Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Petunjuk Praktikum
A. Tujuan
Membandingkan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit pada
konsentrasi sama
B. Alat dan Bahan
1. Gelas kimia
2. Tabung reaksi
Mata Pelajaran
3. Pengaduk: kaca Nama Peserta Didik:
4. Termometer
5. Es batu
6. Garam dapur padatan
7. Larutan CO(NH2)2
8. Larutan NaCl
C. Langkah Kerja
1. Masukkan pecahan kecil-kecil es batu dalam gelas kimia hingga ¾ dan beri
10 sendok garam dapur padat, aduk hingga rata!
2. Masukkan 10mL larutan urea (CO(NH2)2) 1 molal pada tabung reaksi,
kemudian masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam gelas kimia yang
berisi pecahan es!
3. Aduklah larutan urea tersebut hingga membeku!
4. Keluarkan tabung reaksi dari gelas kimia dan ganti pengaduk dengan
termometer!
5. Ukur suhu konstan dari urea tersebut dan catat sebagai titik beku larutan!
6. Ulangi langkah 1 -5 untuk larutan lainnya!
D. Hasil Pengamatan
No Zat terlarut Titik beku (oC) Penurunan titik beku (oC)
1 Urea (CO(NH2)2) 1 molal
2 Urea (CO(NH2)2) 2 molal
3 NaCl 1 molal
4 NaCl 2 molal
E. Pertanyaan
1. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap titik beku larutan?
Jawab:
2. Jelaskan perbedaan antara titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit!
Jawab:
3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi titik beku larutan?
Jawab:
F. Kesimpulan
Kelas : XII
Materi Pokok : Penurunan Titik Beku Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Semester : Semester Ganjil
Kompetensi Dasar :
3.1. Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis)
4.1. Menyajikan hasil penelusuran informasi tentang kegunaan prinsip sifat koligatif
larutan dalam kehidupan sehari-hari
3.2. Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
4.2. Menganalisis data percobaan untuk menentukan derajat pengionan
Indikator :
Nilai
Keterangan
No Aspek yang Dinilai Perolehan *)
3 2 1
1 Rasa ingin tahu
2 Ketelitian dalam menggunakan data hasil percobaan dan
melakukan perhitungan
3 Ketekunan/ keuletan dalam belajar baik secara kelompok
maupun individu dalam menyesuaikan masalah yang ada
4 Kejujuran dalam mengolah data untuk membuktikan sifat
koligatif larutan
Total Nilai Perolehan
Keterangan:
*) : beri tanda checklis (√) pada kolom nilai
Rubrik Instrumen Penilaian Kinerja Praktikum Kimia Materi Pokok Penurunan Titik Beku Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
No Pernyataan Skor Kriteria (Rubrik) Penskoran
1 Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif dalam kegiatan baik kelompok maupun
3
individu
Menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
Menunjukkan rasa ingin tahu 2
kelompok ketika disuruh atau kurang antusias dalam menyelesaikan masalah secara individu
Tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok atau
1
individu walaupun telah didorong untuk terlibat
3 Mengamati dan mengolah data sesuai prosedur, dan melakukan perhitungan secara tepat
Ketelitian dalam menggunakan
2 Mengamati dan mengolah data hasil percobaan sesuai prosedur, namun perhitungan kurang tepat
2 data hasil percobaan dan
melakukan perhitungan Mengamati dan mengolah data hasil percobaan sesuai prosedur, tetapi perhitungan tidak tepat, atau
1
sebaliknya
Tekun/ulet dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat
Ketekunan/ keuletan dalam 3
waktu
belajar baik secara kelompok
3
maupun individu dalam 2 Berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
menyesuaikan masalah yang ada
1 Tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai
Menunjukkan kejujurannya dalam menggunakan data hasil percobaan (data apa adanya) untuk
3
membuktikan sifat koligatif larutan dan menunjukkan kemandirian dalam menyelsaikan masalah
Menunjukkan kejujurannya dalam menggunakan data hasil percobaan (data apa adanya) untuk
Kejujuran dalam mengolah data
2 membuktikan sifat koligatif larutan, namun kurangmenunjukkan kemandirian dalam menyelsaikan
4 untuk membuktikan sifat
masalah (masih berusaha meminta jawaban teman/menyontek) terutama pada kegiatan individu
koligatif larutan
Tidak menunjukkan kejujuran dalam menggunakan data hasil percobaan (mengubah data agar sesuai
1 dengan sifat koligatif larutan) dan berusaha mencari jawaban dari teman lain dengan cara menyontek
untuk menyelesaikan tugas individu