Anda di halaman 1dari 28

Lkpd 3.1 & 3.

2
Sifat koligatif larutan
KELAS XII SEMESTER I

Oleh:

ALEN MARTINA,A.Md
NIP.196905132008012003

SMA NEGERI 1 junjung sirih


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran kimia perlu dirancang suatu
media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Media yang
dirancang adalah modul pembelajaran untuk materi pokok “Sifat Koligatif Larutan”.
Materi modul ini mengacu kepada kurikulum 2013 melalui pengembangan ketrampilan
proses dan pembentukan sikap ilmiah dengan tujuan untuk memahami konsep-konsep dan
mampu memecahkan masalah. Penyusunan modul ini berdasarkan pada pengalaman mengajar
bagi guru di sekolah menengah atas.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca,
sehingga modul ini lebih baik untuk masa yang akan datang. Semoga modul ini bermanfaat bagi
dunia pendidikan dan khususnya pembelajaran kimia.
Atas saran dan kritik yang membangun, kami ucapkan terima kasih.

Paninggahan, Mei 2020


Penulis,

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Deskripsi
1.2. Prasyarat
1.3. Kompetensi
1.4. Tujuan

BAB II. MATERI


2.1. Peta Konsep
2.2. Materi Ajar
2.2.1. Satuan Konsentrasi
2.2.2. Pengertian Sifat Koligatif Larutan
2.2.3. Sifat Koligatif Larutan Non Elektrolit
2.2.4. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
2.2.5 Penggunaan Sifat Koligatif Larutan

BAB III. EVALUASI


3.1. Instrumen Penilaian
3.2. Kunci Jawaban

BAB IV. PENUTUP


4.1. Kesimpulan
4.2. Glosarium

DAFTAR PUSTAKA

I. PENDAHULUAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
.

1.1. Deskripsi

Sifat Koligatif Larutan adalah suatu sifat larutan yang bergantung hanya pada jumlah
partikel zat terlarut dan tidak bergantung pada jenis partikelnya.
A. Sifat Koligatif Larutan ada 4 macam :
1. Penurunan tekanan uap (ΔP)
2. Penurunan titik beku (ΔTf)
3. Kenaikan titik didih (ΔTb)
4. Tekanan Osmotik (π)
B. Konsentrasi Larutan
1. Molalitas (m)
2. Fraksi mol (X)
C. Diagram P-T Air
Diharapkan siswa dapat membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit

1.2. Prasyarat
Sebelum mempelajari sifat koligatif larutan ini diharapkan siswa memahami :
• Pengertian larutan
• Komponen penyusun larutan
• Satuan Konsentrasi larutan
• Sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik dibedakan atas 2 :
- Larutan elektrolit
- Larutan non elektrolit

1.3. Kompetensi
A. Kompetensi Inti

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

3.1 Menganalisis penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada penurunan tekanan uap,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmosis.

3.2 Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.


4.1 Menyajikan hasil analisis berdasarkan data percobaan terkait penurunan tekanan
uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis larutan.

4.2 Mengolah dan menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif
larutan elektrolit dengan sifat koligatif larutan nonelektrolit yang konsentrasinya sama.

C. INDIKATOR

3.1.1 Menyebutkan pengertian kemolalan dan fraksi mol


3.1.2 Menghitung konsentrasi suatu larutan(kemolalan dan fraksi mol)
3.1.3 Menyebutkan pengertian sifat koligatif larutan
3.1.4 Menyebutkan sifat- sifat koligatif larutan
3.1.5 Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap
pelarut
3.1.6 Menjelaskan pengertian Penurunan tekanan uap larutan serta terapannya
3.1.7 Menjelaskan pengertian Penurunan titik beku larutan serta terapannya
3.1.8 Menjelaskan pengertian kenaikan titik didih larutan serta terapannya
3.1.9 Menganalisis grafik tentang penurunan tekanan uap, penurunan titik beku
dan kenaikan titik didih larutan melalui diagram PT
3.1.10 Menjelaskan osmosis dan tekanan osmosis serta terapannya
3.2.1 Menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit (hukum Raoulth)
dan larutan elektrolit
3.2.2 Menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit
3.2.3 Menghitung kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit
3.2.4 Menghitung tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit
3.2.5 Menghitung tekanan uap larutan berdasarkan data percobaan
4.1.1 Mengidentifikasi penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat
terlarut melalui percobaan
4.1.2 Menyajikan hasil analisis berdasarkan data percobaan tentang kenaikan titik
didih ,tekanan uap, dan tekanan osmosis

4.2.1 Mengungkapkan sebab perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non
elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan

4.2.2 Membuat laporan hasil percobaan penyebab perbedaan sifat koligatif larutan
elektrolit dan non elektrolit yang konsentrasinya sama

1.4. TUJUAN
1. Melalui diskusi peserta didik dapat menjelaskan kemolalan dan fraksi mol
2. Melalui diskusi peserta didik dapat menghitung konsentrasi suatu larutan
3. Melalui diskusi peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat koligaif larutan
4. Melalui diskusi peserta didik dapat menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar
menguap terhadap tekanan uap larutan
5. Melalui diskusi peserta didik dapat menjelaskan penurunan tekanan uap larutan dan
terapannya
6. Melalui diskusi peserta didik dapat menjelaskan penurunan titk beku larutan dan
terapannya
7. Melalui diskusi peserta didik dapat menjelaskan kenaikan titik didih larutan dan
terapannya
8. Melalui grafik diagram P,T air peserta didik dapat menjelaskan penurunan tekanan uap,
penurunan titik beku, dan kenaikan titik didih larutan
9. Melalui diskusi peserta didik dapat menjelaskan osmosis dan tekanan osmosis
10. Melalui data percobaan peserta didik dapat mengidentifikasi penurunan titik beku suatu
zat cair akibat penambahan zat terlarut
11. Melalui data percobaan peserta didik dapat menyajikan hasil analisis tentang kenaikan
titik didih, tekanan uap, dan tekanan osmosis larutan
12. Melalui diskusi peserta didik dapat menjelaskan sifat koligatif larutan elektrolit dan non
elektrolit
13. Melalui data percobaan peserta didik dapat me,bandingkan sifat koligatif larutan
elektrolit dan non elektrolit

II. MATERI
2.1. PETA KONSEP
Penurunan ΔP=P0 - P
Tekanan Uap =Xt . x
Sifat yang bergantung (ΔP) P0
pada Banyaknya Zar
Terlarut (Bukan Jenis
Zat Terlarut)
Kenaikan ΔTb= Tb lar-Tb
Titik Didih pel
Larutan = m . Kb
(ΔTb)

Penurunan ΔTf= Tf pel-Tf lar


pada antara Titik Beku = m . Kf
larutan lain Larutan
Sifat Koligatif
Larutan (SKL) Non elektrolit (ΔT1)

Tekanan π = M.R.T
Osmotik (π)

Pada Penurunan
larutan Tekanan Uap ΔP = Po - P
Larutan (ΔP) = Po . Xt . i

Kenaikan ΔTb = Tb lar – Tb pel


Elektrolit Titik didih
Larutan (ΔTb) = Kb . m . i

Faktor Van’t Hoff Penurunan ΔTf = Tf pel – Tf lar


Titik beku = Kf . m . i
Larutan (ΔTf)

i = 1 + (n-1) α Tekanan π = M . R. T . i
Osmotik (π)

2.2. MATERI AJAR


2.2.1. Satuan Konsentrasi

Masih ingatkah kamu satuan konsentrasi dalam molar (M) ?


Tentunya masih ingat bukan ?
Molaritas (M) menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutan .
mol zat terlarut
M=
liter larutan

Dapat dijabarkan dengan rumus :


G 1000
M= x
Mr V (ml)

Dimana : G = massa zat terlarut (gram)


Mr = Massa molekul relatif zat terlarut
V = Volume larutan (mL)

Ada satuan konsentrasi selain molar yang kita pelajari pada bab sifat koligatif larutan, yaitu
: 1. Molalitas (m)
Molal menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut

mol zat terlarut


m= 1 kg pelarut

Dapat dijabarkan dengan rumus


G 1000
m= x
Mr P

Dimana : G = massa zat terlarut (gram)


Mr = massa molekul relatif zat terlarut
P = massa pelarut (gram)

2. Fraksi mol (X)


Fraksi mol menyatakan perbandingan jumlah mol suatu zat dengan jumlah mol
komponen dalam larutan.
nt
Xt = nt  np
Xt = Fraksi mol zat terlarut

Xp = Fraksi mol zat pelarut


np
Xp = nt  np nt = jumlah mol zat terlarut
np = jumlah mol zat pelarut

Xt + Xp = 1

TUGAS 1

Judul : Kemolalan dan Fraksi Mol


Tujuan : Menghitung Kemolalan dan Fraksi mol suatu zat
Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian kemolalan

2. Jelaskan pengertian dari fraksi mol suatu zat ?

3. Tentukan kemolalan larutan berikut :


a. 24 gram NaOH (Mr NaOH = 40) dalam 400 ml air
b. KOH 25 % (Mr KOH =56)
c. 400 ml larutan NaCl 4 M (Mr NaCl = 58,5 dan massa jenis
larutan 1,3 g ml-1)

4. Jika 160 gram NaOH (Mr = 40) dilarutkan ke dalam 900 ml air (Mr = 18), tentukan fraksi
mol NaOH !
5. Terdapat larutan KOH 25%. Jika Mr KOH = 56, tentukan fraksi mol KOH ?
6. Terdapat 500 ml larutan glukosa 0,15 M, jika Mr glukosa = 180 dan massa jenis larutan =
1,1 gram ml-1. Tentukan fraksi mol glukosa !

2.2.2. Pengertian Sifat Koligatif Larutan

Sifat-sifat larutan seperti rasa dan warna, bergantung pada jenis zat terlarut. Selain
sifat yang bergantung pada jenis zat terlarut, ada beberapa sifat larutan yang hanya
bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut. Artinya. Larutan zat yang berbeda akan
mempunyai sifat yang sama, asalkan konsentrasi partikel zat terlarutnya sama. Salah satu
sifat tersebut adalah penurunan titik beku, hal ini dapat diilustrasikan pada gambar
berikut :

0,1 mol urea 0,2 mol urea 0,1 mol glukosa

air 1 kg air 1 kg air 1 kg air


Tf = 0 oC Tf = -0,18 oC Tf = -0,36 oC Tf = -0,18 oC
ΔTf = 0,18 oC ΔTf = 0,36 oC ΔTf = 0,18 oC
(a) (b) (c) (d)
Gambar 1. Titik beku air dan tiga jenis larutan (pelarut air)
( Tf = titik beku, Δ Tf = Tf air - Tf larutan )
Dari gambar diatas ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada
jenis zat terlarut, melainkan hanya bergantung pada jumlah mol zat terlarut.
Sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada
konsentrasi partikel zat terlarutnya disebut Sifat koligatif

Sifat koligatif larutan meliputi :


1. Penurunan tekanan uap (ΔP)
2. Penurunan titik beku (ΔTf)
3. Kenaikan titik didih (ΔTb)
4. Tekanan osmosis (π)

2.2.3. Sifat Koligatif Larutan Non Elektrolit


Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, jadi tidak
mempengaruhi sifat koligatif larutan.

1. Penurunan Tekanan Uap (ΔP)


Tekanan uap adalah tekanan yang ditimbulkan pada saat molekul-molekul suatu
cairan akan berubah menjadi molekul molekul uapnya
Menurut hukum Raoult tekanan uap larutan sebanding dengan fraksi mol pelarut
P = Po . Xp dimana : P = tekanan uap larutan
Po = tekanan uap pelarut murni
Xp = Fraksi mol pelarut

Bila suatu pelarut ditambahkan zat terlarut, maka tekanan uap larutan akan turun. Selisih tekanan
uap pelarut murni dengan tekanan uap larutan disebut penurunan tekanan uap larutan.
ΔP = Po - P ΔP = Po - Po . Xp
= Po . ( 1 – Xp)
= Po . Xt

Jadi ΔP = Po . Xt Xt = Fraksi mol zat terlarut


nt
= Po . nt  np

TUGAS 2

Judul : Penurunan Tekanan Uap


Tujuan : Menjelaskan Hubungan Fraksi Mol dengan Penurunan Tekanan Uap Larutan
Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian dari menguap ?
2. Jelaskan pengertian dari tekanan uap ?
3. Bagaimana pengaruh penambahan zat terlarut terhadap tekanan uap larutan ?
4. Jelaskan hubungan fraksi mol zat dengan penurunan tekanan uap larutan ?
5. Tekanan uap air pada suhu 25 0C adalah 23,76 mm Hg. Jika fraksi mol glukosa dalam
larutan 0,0326.
a. Tentukan tekanan uap larutan glukosa pada suhu tersebut :
b. Tentukanlah penurunan tekanan uap glukosa pada suhu 250C tersebut!
6. Pada suhu 500C, 540 gram air memiliki tekanan uap 97,5 mmHg. Jika kedalam air
tersebut ditambahkan 90 gram glukosa (Mr = 180) maka pada suhu yamg sama
a. Tentukan tekanan uap larutan !
b. Tentukanlah penurunan tekanan uap larutan !
7. Sebanyak x gram C2H6O2 (Mr = 62) dilarutkan kedalam 468 gram air (Mr = 18) sehingga
tekanan uap jenuh larutan pada suhu 300C = 28,62 mm Hg. Jika pada temperatur itu
tekanan uap jenuh air murni 31,8 mm Hg. Tentukanlah harga x tersebut ?

2. Penurunan Titik Beku (ΔTf)

Titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
padatannya. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutannya disebut
penurunan titik beku (ΔTf = freezing point depression).
Dalam hal ini berlaku ketentuan sebagai berikut
a. Suatu pelarut jika ditambah zat terlarut, maka titik bekunya akan turun.
b. Besarnya penurunan titik beku sebanding dengan konsentrai molal (m)
c. ΔTf = titik beku pelarut murni – titik beku larutan
d. Kf merupakan tetapan penurunan titik beku molal
Sehingga berlaku persamaan :
ΔTf = Kf . m
1000
= Kf . mol .
P
G 1000
= Kf . x
Mr P
Dimana :
ΔTf = penurunan titik beku
m = konsentrasi molal
Kf = penurunan titik beku molal
G = massa zat terlarut (gram)
P = massa zat pelarut (gram)

3 . Lembar Kegiatan Siswa

Judul : Penurunan Titik Beku


Gambar berikut adalah suatu eksperimen penentuan titik beku larutan. Amatilah suhu pada
termometer dan isilah tabel pengamatan dibawah ini :

es es es es

6 g Urea 12 g Urea 6 g Garam


dalam 100 cm3 air dalam 100 cm3 air dalam 100 cm3 air

12 g Garam
dalam 100 cm3 air

Diketahui titik beku air 00C

Molalitas Titik beku Selisih titik beku dengan


Percobaan Zat terlarut
larutan larutan( 0C ) titik beku larutan
1 CO (NH2)2 ................. ........................ .......................................
2 CO (NH2)2 ................. ........................ .......................................
3 NaCl ................. ........................ .......................................
4 NaCl ................. ........................ .......................................

No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana titik beku larutan .....................................................................
dibandingkan dengan titik beku pelarut
2. Bagaimana pengaruh molalitas / .....................................................................
kemolalan NaCl terhadap :
a. titik beku larutan
b. penurunan titik beku
3 Pada molalitas yang sama, bagaimana .....................................................................
pengaruh NaCl (elektrolit) dibandingkan
dengan pengaruh urea (non elektrolit)
terhadap :
a. titik beku larutan
b. penurunan titik beku
4 Bagaimana pengaruh .....................................................................
molalitas/kemolalan urea terhadap :
a. titik beku larutan
b. penurunan titik beku
5 Bagaimana hubungan penurunan titik .....................................................................
beku larutan dengan konsentrasi?
6 Bandingkan jumlah partikel 0,1 mol .....................................................................
glukosa dengan 0,1 mol garam dapur
(NaCl) jika dilarutkan dalam air yang
volumenya sama!
Mana yang titik bekunya lebih rendah?
7 Bagaimana sifat koligatif zat non .....................................................................
elektrolit dibandingkan dengan larutan
elektrolit pada konsentrasi yang sama ?
Jelaskan !

TUGAS 3
Judul : Penurunan Titik Beku Larutan
Tujuan : Menjelaskan hubungan molalitas dengan penurunan titik beku larutan.
Pertanyaan :
1. Bagaimana hubungan antara penurunan titik beku dan konsentrasi larutan ?
2. Sebanyak 45 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 400 gram air.
Jika Kf air = 1,86 0C/m, tentukanlah titik beku larutan glukosa !
3. Larutan Urea (Mr = 60) memiliki titik beku -6,20C. Jika Kf air = 1,86 0C/m.
Tentukanlah kadar (%) urea dalam larutan tersebut !
4. Jika Mr glukosa 180 dan Kf air = 1,86 0C/m. Tentukanlah titik beku larutan glukosa 2M
(massa jenis glukosa = 1,25 g/ml).
5. Sebanyak 3,2 gram senyawa non elektrolit B dilarutkan dalam 200 gram air sehingga titik
beku larutan menjadi -0,4650C.
Kf air = 1,86 0C/m. Tentukanlah massa molekul relatif (Mr) B.
6. Diketahui 15 gram kloroform (Mr=119) dilarutkan kedalam 300 gram benzena. Jika titik
beku benzena 5,50C dan harga
Kf benzena = 5,070C/m. Tentukanlah titik beku larutan kloroform dalam benzena

4. Kenaikan Titik Didih (ΔTb)

Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan di
permukaan. Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarutnya disebut
kenaikan titik didih (ΔTb = boilling point elevation).
Dalam hal ini berlaku ketentuan sebagai berikut :
a. Suatu pelarut jika ditambahkan zat terlarut, titik didihnya akan naik
b. Besarnya kenaikan titik didih sebanding dengan konsentrasi molal (m)
c. ΔTb = titik didih larutan – titik didih pelarut murni
d. Kb merupakan tetapan kenaikan titik didih molal

Sehingga berlaku persamaan :

ΔTb = Kb . m
1000
= Kb . mol .
P

G 1000
= Kb. x
Mr P

Dimana :

ΔTb = Kenaikan titik didih


m = konsentrasi molal
Kb = Kenaikan titik didih molal
G = massa zat terlarut (gram)
P = massa zat pelarut (gram)

5. Lembar Kegiatan Siswa


Judul : Kenaikan titik didih

Untuk menentukan titik didih larutan cara yang paling sederhana dapat dilakukan seperti
gambar dibawah :

termometer

larutan

Dibawah ini data hasil percobaan penentuan titik didih berbagai larutan dengan pelarut air.

Titik didih 1000C (1 atm).

Larutan Gula Larutan NaCl


Percobaan
ke- Massa Volume Titik Didih Massa Volume air Titik Didih
(gram) air (cm3) ( 0C ) (gr) ( cm3 ) ( 0C )
1 3,42 100 100,52 0,58 100 100,104
2 6,84 100 100,104 1,17 100 100,208
3 10,26 100 100,156 1,75 100 100,312

No Pertanyaan Jawaban
0
1 Berapa C kenaikan titik didih Larutan gula Larutan garam
larutan gula dan larutan garam 1. .............................. 1. ..............................
dari percobaan 1,2 dan 3 diatas ? 2. .............................. 2. ..............................
3. .............................. 3. ..............................
2. Hitunglah molalitas masing- Larutan gula Larutan garam
masing larutan ! 1. .............................. 1. ..............................
2. .............................. 2. ..............................
3. .............................. 3. ..............................
3 Jelaskan hubungan antara ................................... .........................................
molalitas larutan dengan .................................. ............................
kenaikan titik didihnya.
4a Bandingkan kenaikan titik didih Larutan gula Larutan garam
larutan gula dengan kanaikan 1. ..........................m 1. ..........................m
titik didih larutan garam pada ∆tb ....................0C ∆tb ....................0C
molalitas yang sama. 2. .............................. 2. ..............................
∆tb ....................0C ∆tb ....................0C
4b Jelaskan jawabannya ................................... ...................................
................................... ...................................
5 Kesimpulan apa yang dapat ................................... ...................................
kamu ambil tentang kenaikan .................................. ...................................
titik didih ?

TUGAS 4
Judul : Kenaikan titik didih larutan
Tujuan : Menjelaskan hubungan molalitas dengan kenaikan titik didih larutan.

Pertanyaan :

1. Bagaimana hubungan antara kenaikan titik didih dan konsentrasi larutan ?


2. Hitung titik didih dari 3,6 gram glukosa C6H12O6 Mr = 180 yang dilarutkan dalam 250
gram benzena. Jika diketahui titik didih benzena 80,1 0C dan Kb benzena 2,520C.
3. 10 gram senyawa X dilarutkan dalam 500 gram air. Titik didih larutan senyawa
100,170C. Tentukan massa molekul relatif (Mr) zat X ?
4. Hitunglah kenaikan titik didih dan titik didih larutan jika 6,2 gram C 2H6O2 dilarutkan
kedalam 200 gram alkohol, Kb alkohol = 1,190C.
5. Kedalam 400 gram air dimasukkan 36 gram suatu zat non elektrolit, sehingga larutan
mendidih pada temperatur 100,260C. Tentukan massa molekul relatif zat itu (Kb air=
0,52 0C)

6. Diagram P-T Air

Gambar 1. Diagram P-T air dan larutan berair

7. Tekanan Osmosis

Osmosis adalah proses berpindahnya pelarut dari larutan yang lebih encer ke larutan
pekat melalui membran semipermeabel. Bagaimana jika diberi tekanan ?. besarnya tekanan yang
diberikan pada permukaan suatu larutan dapat mencegah terjadinya osmosis / perembesan .
Inilah yang disebut dengan tekanan osmotik.
Menurut Van’t Hoff : besarnya tekanan osmotik untuk larutan encer sebanding dengan
konsentrasi molar larutan.
π = M.R.T
G 1000
π = x xR.T
Mr V ( ml )
Dimana : π = tekanan osmotik (atm)
M = konsentrasi molar (mol/L)
G = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
V = Volume larutan (mL)
R = Tetapan gas = 0,082 L.atm. mol-1.K-1
T = Suhu dalam Kelvin (oC + 273)

TUGAS 5

Judul : Tekanan osmotik Larutan


Tujuan : Menjelaskan hubungan molaritas dengan Tekanan osmotik Larutan.

Pertanyaan :
1. 34,2 gram gula tebu Mr =342 dilarutkan dengan air sehingga volume larutan 500 ml.
Tentukan tekanan osmotik larutan pada suhu 25 0C
2. Tekanan osmotik 9,56 atm ditimbulkan oleh 5 liter larutan X yang beratnya 38 gram
pada suhu 27oC. tentukan Mr zat X ?
3. Apa pengertian : a. Isotonik
b. Hipotonik
c. Hipertonik
4. 45 gram glukosa dilarutkan dalam airhingga volume larutan 2 liter (Mr = 180).
Tentukan tekanan osmotik larutan pada suhu 27 0C ?
5. X gram senyawa C2H6O2 dilarutkan kedalam 200 ml larutan pada suhu 20 0C
menghasilkan tekanan osmotik larutan sebesar 12,1 atm. Tentukan massa senyawa
C2H6O2 yang dilarutkan ? (Ar C = 12, H=1 , O = 16).
6. Tuliskan beberapa peristiwa osmosis dalam kehidupan sehari-hari

2.2.4. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit


Larutan asam, basa dan garam termasuk larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat
terionisasi atau terurai menjadi ion-ion. Sifat koligatif larutan dipengaruhi oleh jumlah partikel,
oleh karena itu sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar daripada sifat koligatif larutan non
elektrolit dalam konsentrasi yang sama.
Untuk sifat koligatif larutan elektrolit besarnya harus dikalikan dengan faktor Van’t Hoff (i)
yang besarnya :
i = 1 + ( n-1 ) α
dimana : n = jumlah ion dari elektrolit
α = derajat ionisasi
harga α = 0 s/d 1 (α = 1 untuk zat elektrolit yang terionisasi sempurna)
Contoh : FeCl3 → Fe+3 + 3 Cl- n=4
Harga n diperoleh dari jumlah koefisien ion-ion yang terurai.

TUGAS 6 . Tentukan harga n untuk larutan berikut :


CaCl2 KCl
MgSO4 Mg(OH)2
H2SO4 H2C2O4
Untuk larutan elektrolit kuat, harga i = n

Sehingga rumus sifat koligatif larutan elektrolit :


1. Penurunan Tekanan Uap (ΔP)
ΔP = Po . Xt
nt.i
= Po . nt.i  np

2. Penurunan titik beku (ΔTf)


ΔTf = Kf . m . i
ΔTf = Kf . m .{ 1 + (n-1) α }

3. Kenaikan titik didih (ΔTb)


ΔTb = Kb . m . i
ΔTb = Kb . m . { 1 + (n-1) α }

4. Tekanan Osmotik (π)


π = M.R.T.i
π = M.R.T. { 1 + (n-1) α }

SOAL

1. Dalam 200 gram air dimasukan 4 gram garam MX. Jika ¾ garam tersebut terionisasi, ternyata
larutan mendidih pada suhu 100,175 oC. Tentukan massa rumus garam tersebut (Kb = 0,5
o
C/m)

2. Hitung Ca(OH)2 yang harus dilarutkan dalam 250 gram air agar larutan tersebut dapat
mendidih pada 102,6 oC. Jika diketahui Kb air = 0,52 oC/m dan Ca(OH)2 terionisasi sebesar
75 %.

3. Tentukan harga derajat ionisasi asam asetat, jika diketahui 40 gram asam asetat dalam 300 ml
air (massa jenis = 1 g/ml) membeku pada temperatur -7,03 oC (Kf air = 1,86 oC/m ; Ar C =
12; H = 1; O = 16)

4. Berapa gram NaCl yang ada dalam 500 ml larutan, untuk memperoleh tekanan osmotik
sebesar 17,28 atm, jika diketahui NaCl terionisasi 80 % pada suhu 27 oC? (R = 0,082 L atm /
mol K , Ar Na = 23. Cl = 35,5)
5. Dalam 400 ml air dimasukkan 22,35 gram KCl dan 22,2 gram CaCl 2 . Tentukan titik didih
larutan yang terjadi jika KCl dan CaCl2 terionisasi sempurna (Kb air =0,5 oC/m; Ar K = 39;
Ca = 40; Cl = 35,5).

2.2. 5 PENGGUNAAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Sifat koligatif larutan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, ilmu pengetahuan dan
industri, diantaranya adalah :
1. Membuat campuran pendingin
2. Membuat cairan antibeku
3. Mencairkan salju dijalan raya
4. Menentukan massa molekul relatif
5. Membuat cairan infus

Osmosis balik digunakan pada pengolahan air bersih dari air payau atau air laut, juga diterapkan
pada pengolahan air limbah
“ Kesuksesan bukanlah kunci menuju kebahagiaan, tetapi kebahagiaan adalah kunci menuju
kesuksesan. Jika kamu benar-benar menyukai apa yang kamu kerjakan, maka kamu akan
meraih kesuksesan “

III. EVALUASI

3.1. Instrumen Penilaian


 Tes Objektif
Jawablah soal-soal berikut dengan tepat dan benar. 180) yang terlarut dalam 500 gram air
sejumlah ........
a. 9 gram b. 26 gram c. 18 gram
1. Sifat koligatif larutan merupakan sifat larutan
d. 45 gram e. 90 gram
yang .......
a. memperhitungkan macam dan jumlah zat
9. Larutan urea dalam air mendidih pada
terlarut
105,20C tekanan 1 atm. Jika Mr urea =
b. Memperhitungkan macam zat yang terlarut
60 dan Kb air 0,52 0C/m. Kadar
saja
larutan urea adalah .....
c. Memperhitungkan jumlah mol zat yang
a. 37,5 % b.60 % c. 75 %
terlarut
d. 12,5 % e. 90 %
d. Tidak memperhitungkan jumlah dan zat yang
terlarut
10. Larutan 0,08 mol belerang dalam 400
e. Kadang-kadang memperhitungkan jumlah mol
gram asam asetat mempunyai kenaikan
dan macam zat yang terlarut
titik didih 0,620C. Harga tetapan
kanaikan titik didih molal asam asetat
2. Fraksi mol larutan urea dalam air 0,2 tekanan tiap
sama dengan
jenuh air murni pada temperatur 200C sebesar 17,5
a. 0,16 b. 0,25 c. 1,24
mm Hg. Maka tekanan uap jenuh larutan pada
d. 3,10 e. 7,75
temperatur itu adalah .......... mm Hg
a. 3,5 b. 14 c. 17,5 d. 17,7 e. 21
11. Untuk menaikkan titik didih 250 ml
menjadi 100,01 0C pada tekanan 1 atm
3. Besarnya penurunan tekanan uap jenuh larutan
(Kb =0,50 0C/m), maka jumlah gula (Mr
sebanding :
= 342) yang harus dilarutkan
a. Molalitas larutan
adalah .............. (gram)
b. Fraksi mol zat pelarut
a. 648 b. 342 c. 171 d. 86 e. 1,71
c. Molaritas larutan
d. Fraksi mol zat terlarut
12. Suatu larutan urea dalam air memiliki
e. Normalitas larutan
penurunan titik beku 0,3720C. Jika Kf
molar air = 1,860C, dan Kb molar air =
4. X gram urea CO (NH2)2 (Mr = 60) dilarutkan
0,520C/m. Kenaikan titik didih larutan
kedalam 486 gram air (Mr = 18). Sehingga
urea tersebut adalah ......
tekanan uap jenuh larutan pada temperatur 300C
a. 2,600C b. 1,040C c.0,8920C
turun sebesar 3,18 mm Hg, jika pada temperatur
d. 0,1040C e. 0,0260C
itu tekanan uap jenuh air murni sama dengan 31,8
mm Hg, maka harga x adalah ....... gram
13. Pada temperatur 300C ke dalam air
a. 270 b. 180 c. 90 d. 27 e. 18
dilarutkan 2,052 gram Ba(OH)2 sampai
volume 600 ml (MrBa(OH)2 = 171 ; R =
5. Tekanan uap jenuh larutan 124 gram zat A (non
0,082). Tekanan osmotik larutan itu
elektrolit) dalam 64 gram air adalah 76 mmHg.
sama dengan ..........atm
Pada temperatur yang sama tekanan uap jenuh air
a. 0,45 b. 0,50 c. 0,90
murni sama dengan 80 mmHg. Massa molekul
d. 1,49 e. 2,98
relatif zat A adalah ......
a. 342 b. 180 c. 90 d. 62 e. 60
14. Larutan elektrolit biner yang mempunyai
α = 0,75 dan konsentrasi 0,1 M, pada
6. Urea (CO(NH2)2) yang massanya 15 gram suhu 27 oC memiliki tekanan osmotik
dilarutkan dalam 250 gram air (Kr air = 1,86 0C). sebesar ... atm.
Titik beku tersebut adalah.... a. 4,305 b. 3,405 c.3,504
a. 1,86 b. 0,46 c. 0,23 d. -0,46 e.-1,86 d. 4,503 e. 5,304

7. Larutan yang mengandung 3 gram zat non 15. Suatu larutan mendidih pada temperatur
elektrolit dalam 100 gram air (Kr air = 1,86 0C/m 1020C maka NaCl yang harus dilarutkan
membeku pada -0,279 0C. Massa molekul relatif kedalam 100 gram air (Mr NaCl = 58,5,
zat tersebut adalah ....... Kb air = 0,520C) adalah ...........gram
a. 95 b. 100 c. 175 d. 200 e. 300 a. 56,25 b. 11,25 c.5,625
d. 2,25 e. 1,125
8. Larutan glukosa dalam air membeku pada suhu
-0,3720C. Jika Kr air = 1,86 0C/m, glukosa (Mr = 16. Larutan 3,7 gram suatu basa berasam
dua, B(OH)2 dalam 100 gram air
membeku pada temperatur -2,4180C. Jika basa 19. Kelarutan CaCl2 dalam air pada suhu 0
0
tersebut terionisasi 80% dan harga Kf air = 1,86 C adalah 5,4 molal. Jika Kf air = 1,86,
maka massa atom relatif logam dalam basa maka penurunan titik beku larutan CaCl2
tersebut adalah .......... 5,4 molal = ...........
a. 23 b. 30 c. 36 d. 40 e. 74 a. 1,00C b. 2,00C c. 2,7 0C
0 0
d. 3,0 C e. 5,0 C
17. Larutan 1 molal KI dalam air membeku pada
-3,370C. Jika diketahui Kf air = 1,86 maka derajat 20. Diantara kelima macam larutan berikut,
ionisasi dari Ki adalah .......... ini yng memiliki titik beku paling tinggi
a. 0,9 b. 0,8 c. 0,7 d. 0,6 e. 0,5 adalah larutan ..
a. Na2CO3 0,3 M
18. Manakah dibawah ini yang dengan konsentrasi b. CH3COOH 0,5 M
sama mempunyai tekanan osmotik paling besar? c. Glukosa 0,8 M
a. (NH4)2CO3 b. CO(NH2)2 d. Mg(NO3)2 0,2 M
c. CH3COOH d. C2H5OH e. NaOH e. CuSO4 0,2 M
IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Satuan konsentrasi selain molar, yaitu :
1. Molalitas (m)
Molal menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut
mol zat terlarut
m= 1 kg pelarut

G 1000
Dapat dijabarkan dengan rumus : m = x
Mr P
2. Fraksi mol (X)
Fraksi mol menyatakan perbandingan jumlah mol suatu zat dengan jumlah mol
komponen dalam larutan.
nt
Xt = nt  np
Xt = Fraksi mol zat terlarut
Xp = Fraksi mol zat pelarut
np
Xp = nt  np nt = jumlah mol zat terlarut
np = jumlah mol zat pelarut
Xt + Xp = 1
Sifat koligatif larutan adalah sifat yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi bergantung
pada banyaknya zat terlarut (partikel zat terlarutnya non volatil/ tidak mudah
menguap)
Sifat koligatif larutan meliputi :
1. Penurunan Tekanan Uap (ΔP)
Tekanan uap adalah tekanan yang ditimbulkan pada saat molekul-molekul suatu cairan
akan berubah menjadi molekul molekul uapnya
Menurut Hukum Raoult :
ΔP = Po – P = Po . Xt Xt = Fraksi mol zat terlarut
nt
= Po . nt  np Po = Tekanan uap pelarut murni

2. Penurunan Titik Beku (ΔTf)


ΔTf = Tf pel – Tf lar = Kf . m
1000
= Kf . mol .
P
G 1000
= Kf . x
Mr P
Dimana : ΔTf = penurunan titik beku
m = konsentrasi molal
Kf = penurunan titik beku molal
G = massa zat terlarut (gram)
P = massa zat pelarut (gram

3. Kenaikan Titik Didih (ΔTb)

ΔTb = Tb lar – Tb pel = Kb . m


1000
= Kb . mol .
P

G 1000
= Kb. x
Mr P

Dimana :
ΔTb = Kenaikan titik didih
m = konsentrasi molal
Kb = Kenaikan titik didih molal
G = massa zat terlarut (gram)
P = massa zat pelarut (gram)

4. Tekanan Osmosis

Osmosis adalah proses berpindahnya pelarut dari larutan yang lebih encer ke larutan
pekat melalui membran semipermeabel. Tekanan yang diberikan disebut dengan tekanan
osmotik.
Menurut Van’t Hoff : besarnya tekanan osmotik untuk larutan encer sebanding dengan
konsentrasi molar larutan.
π = M.R.T
G 1000
π = x xR.T
Mr V ( ml )

Dimana : π = tekanan osmotik (atm)


M = konsentrasi molar (mol/L)
G = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
V = Volume larutan (mL)
R = Tetapan gas = 0,082 L.atm. mol-1.K-1
T = Suhu dalam Kelvin (oC + 273)
Suatu larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut larutan isotonik
Larutan yang tekanan osmotiknya lebih besar dari larutan lainnya disebut hipertonik
Larutan yang tekanan osmotiknya lebih kecil dari larutan lainnya disebut hipotonik

Sifat koligatif larutan elektrolit


Untuk sifat koligatif larutan elektrolit besarnya harus dikalikan dengan faktor Van’t Hoff (i)
yang besarnya :
i = 1 + ( n-1 ) α
dimana : n = jumlah ion dari elektrolit
α = derajat ionisasi
harga α = 0 s/d 1 (α = 1 untuk zat elektrolit yang terionisasi sempurna)

1. Penurunan Tekanan Uap (ΔP)


ΔP = Po . Xt
nt.i
= Po . nt.i  np

2. Penurunan titik beku (ΔTf)


ΔTf = Kf . m . i
ΔTf = Kf . m .{ 1 + (n-1) α }

3. Kenaikan titik didih (ΔTb)


ΔTb = Kb . m . i
ΔTb = Kb . m . { 1 + (n-1) α }

4. Tekanan Osmotik (π)


π = M.R.T.i
π = M.R.T. { 1 + (n-1) α }
Sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar daripada larutan non elektrolit, karena larutan
elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan nonelektrolit

PENGGUNAAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Sifat koligatif larutan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, ilmu pengetahuan dan
industri, diantaranya adalah :
1. Membuat campuran pendingin
2. Membuat cairan antibeku
3. Mencairkan salju dijalan raya
4. Menentukan massa molekul relatif
5. Membuat cairan infus

4.2. GLOSARIUM

 Diagram P-T : Diagram yang menyatakan hubungan antara suhu dan tekanan dengan fase zat.
 Faktor Van’t Hoff : Faktor (i) untuk elektrolit kuat (α = 1) sama dengan jumlah ion yang
diperoleh dari satu molekul zat terlarut, untuk larutan elektrolit yang bukan elektrolit kuat : (i)
ditentukan oleh i = 1 + (n-1) α
 Fraksi mol : perbandingan jumlah mol zat terlarut atau jumlah mol pelarut terhadap
jumlah mol larutan.
 Hipotonik : memiliki tekanan osmosis lebih rendah daripada tekanan osmosis darah,
yakni 6,6 atm (tentang larutan).
 Hipertonik : Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih besar.
 Isotonik : Sifat kesamaan tekanan osmosis dua larutan, sifat suatu larutan yang tekanan
osmosisnya sama dengan tekanan osmosis serum darah normal.
 Kenaikan titik didih (ΔTb) : Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut
 Osmosis : perembesan molekul pelarut dari pelarut murni (larutan yang lebih encer) ke
dalam suatu larutan (larutan yang lebih pekat) melalui selaput semipermeabel
 Penurunan tekanan uap jenuh (ΔP) : Selisih antara tekanan uap pelarut murni (Po)
dengan tekanan uap larutan (P).
 Penurunan titik beku (ΔTf) : Selisih titik beku pelarut dengan titik beku larutan
 Sifat koligatif : sifat zat yang ditentukan oleh banyaknya partikel zat terlarut, tetapi tidak
bergantung pada jenis dan sifat zat terlarut
 Selaput semipermeabel : Selaput yang dapat dilewati partikel pelarut yang kecil, tetapi
menahan partikel zat terlarut
 Tekanan uap jenuh : Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat.
 Tetapan kenaikan titik didih molal (Kb) : Kenaikan titik didih dari 1 mol zat terlarut dalam
1.000 gram pelarut.
 Tetapan penurunan titik beku molal (Kf) : Penurunan titik beku dari 1 mol zat terlarut dalam
1000 gram pelarut.
 Tekanan Osmotik : besarnya tekanan yang harus diberikan pada permukaan suatu larutan
untuk mencegah terjadinya osmosis..
 Titik beku : temperatur pada saat zat padat dan cair (dari) suatu zat berada dalam
kesetimbangan
 Titik didih : temperatur pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan luar

DAFTAR PUSTAKA

1. Michael Purba, 2006. KIMIA untuk SMA Kelas XII, Jakarta ; Erlangga

2. Sentot Budi Rahardjo, 2008. Kimia berbasis experimen 3; Platinum

3. Tine Maria Kuswati dkk, 2005. Sains KIMIA untuk SMA 3A, Jakarta ; Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai