Anda di halaman 1dari 12

NO KOMPETENSI LINGKUP MATERI LEVE INDIKATOR SOAL BENTUK NO.

YANG DIUJI MATERI L SOAL SOAL


KOG
NITIF
1 3.1.2Menghitung Satuan Molalitas Peserta didik dapat menentukan essay 1
sifat koligatif konsentra konsentrasi suatu larutan melalui
larutan si wacana dengan tepat.
(penurunantekana
nuap, tekanan
osmosis,
kenaikantitikdidi
h, dan
penurunantitikbe Satuan Persen % Peserta didik dapat menghitung persen essay 9
ku.) konsentra berat suatu komponen dalam suatu
si larutan melalui wacana dengan tepat.

Satuan Fraksi Peserta didik dapat menghitung fraksi essay 2


konsentra Mol mol suatu komponen dalam larutan
si melalui wacana dengan tepat.

Sifat Penuruna Peserta didik dapat menghitung essay 4


koligatif n tekanan uap suatu larutan melalui
Tekanan wacana dengan tepat.
Uap

Sifat Kenaikan Peserta didik dapat menentukan titik essay 5


koligatif Titik Didih didih larutan melalui wacana dengan
tepat.

Sifat Penuruna Peserta didik dapat menentukan titik essay 3


koligatif nTitik beku larutan melalui wacana dengan
Beku tepat.
Sifat Tekanan Peserta didik dapat menentukan 6
koligatif Osmosis tekanan osmosis suatu larutan melalui
wacana dengan tepat.

2 3.1.2 mencari Sifat Penuruna 10


hubungan koligatif n Titik
konsentrasi Beku
larutan dengan
sifat koligatif
larutan

3 3.1.3 Sifat Tekanan 11


menjelaskan koligatif Uap
pengaruh zat
terlarut yang
sukar menguap
terhadap tekanan
uap pelarut dan
titik didih larutan

4 4.1.3 Menyusun Sifat Penerapa Peserta didik dapat menentukan objektif 7, 8


hasil penelusuran koligatif n sifat penerapan berbagai sifat koligatif
larutan koligatif larutan melalui wacana dengan benar
informasi tentang larutan
kegunaan prinsip
sifat koligatif
larutan dalam
kehidupan sehari-
hari
Soal :

1. Tentukan molalitas larutan yang dibentuk dengan melarutkan12 gram urea CO(NH2)2
dalam 250 gram air.
2. Fraksi mol urea, CO(NH2)2 di dalam air adalah 0,4. Tentukan berapa massa urea dan
air yang terdapat dalam campuran tersebut?
3. Sebanyak 8 gram zat A dilarutkan kedalam 200 ml air. Jika diketahui tetapan
penurunan titik beku air (Kf) air 1,86 /molal dan massa molar zat tersebut adalah 40
gr/mol , hitung titik beku larutan !
4. Tekanan uap air pada 100ºC adalah 760 mmHg. Berapakah tekanan uap larutan
glukosa 180 % pada 100ºC (Ar H =1 , Ar C = 12 , Ar O = 16 ) ?
5. Larutan glukosa mendidih pada suhu 100,26 ºC . Jika kb = 0,52 tentukan kenaikan
titik didih larutan tersebut !
6. 18 gram molekul C6H12O6 dilarutkan dalam 200 gr air pada suhu 27 ºC . tekanan
osmotic larutan glukosa tersebut adalah ? (R = 0,082 L atm / mol K )
7. Berikut adalah beberapa pemanfaatan sifat koligatif larutan yang banyak ditemui
dalam kehidupan sehari-hari:
1. Penggunaan cairan infuse bagi manusia,
2. Pembuatan cairan pendingin pada es putar,
3. Penggunaan obat tetes mata,
4. Pencairan salju menggunakan garam dapur,
5. pemberian garam pada lintah.
Pasangan sifat yang merupakan pemanfaatan penurunan titik beku larutan adalah ….

A. (1) dan (3)


B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (5)

8. Berikut ini beberapa penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari:

1. penyerapan air oleh akar tanaman,


2. penambahan garam dalam es putar,
3. penambahan garam untuk mencairkan salju,
4. penggunaan garam untuk membunuh lintah, dan
5. menambahkan etilen glikol pada radiator mobil.
Penerapan tekanan osmotic terdapat pada peristiwa nomor ….

A. (1) dan (3)


B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (5)
E. (4) dan (5)

9. Berapa persen volume larutan jika sebanyak 20 mL alcohol dilarutkan ke dalam 100
mL air ?
10. Berapakah fraksi massa urea, CO(NH2)2 didalam air pada 100 mL larutan yang
mempunyai kepadatan 1.04 g/mL dan titik beku -3,72oC?
11. Jelaskan bagaimana pengaruh adanya zat terlarut yang sukar menguap didalam sistem
larutan terhadap tekanan uap pelarut
Kunci jawaban :
1. 0,8 m
2. 240 g dan 108 g
3. – 1,86 ° C
4. 744, 8 mmHg
5. 0,26 ºC
6. 12,3 atm
7. D
8. B
9. 16,67%
10. 10.71%
11. Tekanan uap jenuh larutan merupakan salah satu Sifat Koligatif dari larutan,
dimana nilai dari tekanan uap jenuh suatu larutan bergantung pada jenis zat
dan suhu. Zat-zat yang memiliki gaya tarik-menarik antar partikel yang kuat
menunjukkan bahwa zat tersebut sukar untuk menguap, akibatnya larutan yang
terbentuk dari zat tersebut akan memiliki nilai tekanan uap jenuh yang relatif
kecil. Contohnya yaitu pada larutan gula, garam, glikol, dan gliserol.
Jadi pengaruh adanya zat terlarut yang sukar menguap didalam sistem larutan
terhadap tekanan uap pelarut akan menyebabkan nilai Tekanan Uap jenuh
larutannya menjadi relatif Kecil.
Pembahasan :
1. Diketahui:
massa urea = 12 gr
Mr Urea= 60 g/mol
Massa pelarut = 250 gr = 0,25 kg
Ditanyakan:
m=?

Jawab:
jumlah mol Urea = massa/Mr
jumlah mol Urea = 12 gr /(60 g/mol)
jumlah mol Urea = 0,2 mol

m = jumlah mol/ massapelarut


m = 0,2 mol /0,25 kg
m = 0,8 m

2. Diketahui:
χ urea = 0,4
Mr.urea = 60 gr/mol
Mr.air = 18 gr/mol
Ditanyakan: massa urea dan massa air = ?

Jawab:
χ urea = 0,4 = 4/10
Ini berarti bahwa
n.urea = 4 mol
n.air = 10- 4 = 6 mol

massa urea = n.Mr


massa urea = 4 mol.60 gr/mol
massa urea = 240 gr
massa air = n.Mr
massa air = 6 mol. 18 gr/mol
massa air = 108 gr

3. Diket : Massa Zat A = 8 gram

p Air = 200 ml

Kf air= 1,86 /molal

Mr zat A = 40 gr/ mol

Ditanya : Tfl zat A ?

Jawaban :

∆Tf = gr zat A / Mr × 1000 /p air × kf

= 8 gr / 40 gr/ mol× 1000 / 200 ml × 1,86 /molal

= 0,2 mol × 5 ml × 1,86 /molal

= 1,86 °C

∆Tf = Tfp – Tfl

1,86 ° C = 0 °C – Tfl

Tfl = 0 °C – 1,86 ° C

Tfl = – 1,86 ° C

Jadi, titik beku larutan adalah – 1,86 ° C


4. Misalkan jumlah larutan 100 gr .

Massa glukosa = 180/100 ×100 gr = 18 gr

massa air = 100 gr – 18 gr = 82 gr

nt = massa glukosa / Mr glukosa =18 gr/ 180 gr/mol = 0,1 mol

np = massa air / Mr air = 82 gr/18 gr/mol =4,6 mol

Xp = 4,6/0,1+4,6 =4,6/4,7 = 0,98

jadi, tekanan uap larutan glukosa adalah

P = Xp × Pº = 0,98× 760 mmHg = 744, 8 mmHg.

5. diketahui : Tbl= 100,26º C dan Tbp = 100º C

ditanya : ΔTb?

jawaban :

ΔTb = Tbl – Tbp= 100,26ºC -100 ºC= 0,26 ºC

6. dketahui : Mr C6H12O6 = 180

R = 0,082 L atm / mol K

K = 227 ºC + 27 ºC = 300º K

gr C6H12O6 = 18 gr <gr air = 200 gr


ditanya : π ?

jawaban : π = gr/ mr × 1000/P . R . T

= 18/180 × 1000 . 0,082 × 300º K

= 300 × 0,082/2 = 12,3 atm

7. Pembahasan:

1. Penggunaan cairan infuse bagi manusia, (tekanan osmotik)


2. Pembuatan cairan pendingin pada es putar, (penurunan titik beku)
3. Penggunaan obat tetes mata, (tekanan osmotik)
4. Pencairan salju menggunakan garam dapur, (penurunan titik beku)
5. pemberian garam pada lintah, (tekanan osmotik)
Jadi, pasangan sifat koligatif larutan yang merupakan pemanfaatan penurunan
titik beku larutan adalah nomor 2 dan 4.

8. Pembahasan:

1. penyerapan air oleh akar tanaman, (tekanan osmotik)


2. penambahan garam dalam es putar, (penurunan titik beku)
3. penambahan garam untuk mencairkan salju, (penurunan titik beku)
4. penggunaan garam untuk membunuh lintah, (tekanan osmotik)
5. menambahkan etilenglikol pada radiator mobil (penurunan titik beku)
Jadi, penerapan tekananosmotik terdapat pada peristiwa nomor 1 dan 4.

𝑣 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
9. %v = 𝑣 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
x100%

20 𝑚𝐿
= (20 +100)𝑚𝐿x100%

20 𝑚𝐿
=120 𝑚𝐿x100%

= 16,67%

Jadi, %v larutan tersebut sebanyak 16,67%


10. Massa larutan = 100 mL x 1.04 g/mL = 104 g

Jika massa urea dinyatakan dengan X, Mr urea adalah 60, dan urea merupakan
larutan nonelektrolit, maka

ΔTf = Kf x mt

3.72 = 1.86 x m m=2

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 1000


m = x 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑀𝑟 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

𝑥 1000
2 = 60x 104−𝑥

100x = 12(104-x)

1248 = 112x

1248
X= = 11.4 g
112

11.14
Fraksi massa urea adalah ( 104 )x100% = 10.71%

11. Tekanan Uap merupakan tekanan gas yang ditimbulkan oleh suatu
larutan yang berada pada kedaan Kesetimbangan Dinamis.
yang dimaksud dengan kesetimbangan dinamin yaitu suatu keadaan dimana 2
proses yang sedang berlangsung memiliki laju yang sama.
Contohnya yaitu ketika kita memasukkan suatu pelarut murni dalam suatu
wadah tertutup, anggaplah disini pelarut murni yang kita gunakan adalah air.
Maka, dalam wadah tertutup tersebut akan ada proses perpindahan partikel
pelarut murni tersebut atau air yang berubah dari fasa cair menjadi fasa gas,
dan juga sebaliknya ada sebagian dari partikel lainnya yang berubah dari fasa
gas menjadi fasa cair.
Jumlah partikel dari pelarut murni yang berada pada fasa gas akan
menghasilkan suatu tekanan yang kemudian kita sebut dengan Tekanan uap.
Setelah beberapa waktu berjalannya proses tersebut, jumlah partikel pelarut
murni yang melepaskan diri dari fase cair ke fase gas akan sama dengan
jumlah partikel pelarut murni di fase gas yang terperangkap di permukaan fase
cair. Di saat keadaan seperti ini, dapat dikatakan bahwa kesetimbangan
dinamis telah tercapai.
Apabila ditambahkan zat terlarut dalam pelarut murni tersebut, maka nilai
tekanan uap yang dihasilkan akan semakin kecil dikarenakan adanya proses
reaksi atau ikatan yang terjadi antara partikel dari pelarut murni dengan
partikel zat terlarut.
Jika zat terlarut bersifat non-volatil (tidak mudah menguap; tekanan uapnya
tidak dapat terukur), tekanan uap dari larutan akan selalu lebih rendah dari
tekanan uap pelarut murni yang volatil. Secara ideal, tekanan uap dari pelarut
volatil di atas larutan yang mengandung zat terlarut non-volatil berbanding
lurus terhadap konsentrasi pelarut dalam larutan. Hubungan dalam sifat
koligatif larutan ini dinyatakan secara kuantitatif dalam hukum Raoult:
tekanan uap dari pelarut di atas larutan, Plarutan sama dengan hasil kali fraksi
mol dari pelarut, Xpelarut dengan tekanan uap dari pelarut murni, P°pelarut.
Penurunan tekanan uap, ΔP, yaitu P°pelarut−Plarutan berbanding lurus terhadap
fraksi mol dari Xterlarut.

Anda mungkin juga menyukai