Anda di halaman 1dari 4

Kesulitan Guru dalam membelajarkan Kimia

Dalam proses pembelajaran kimia selama ini terlihat kurang menarik, sehingga siswa merasa jenuh
dan kurang memiliki minat pada pelajaran kimia, sehingga suasana kelas cenderung pasif, sedikit sekali
siswa yang bertanya pada guru meskipun materi yang diajarkan sulit untuk dapat dipahami. Dalam
pembelajaran seperti ini siswa akan merasa seolah-olah dipaksa untuk belajar sehingga jiwanya
tertekan. Keadaan demikian menimbulkan kejengkelan, kebosanan, sikap masa bodoh, sehingga
perhatian, minat, dan motivasi siswa dalam pembelajaran menjadi rendah. padahal Seorang Guru Kimia
dipersyaratkan mempunyai kompetensi dalam bidang akademis yang cukup kompleks. Sebagai ilustrasi,
ada 14 hal yang harus dimiliki guru Kimia dalam kompetensi profesional, di antaranya adalah:

(1) memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori kimia yang meliputi struktur, dinamika,
energetika, dan kinetika serta penerapannya, dan

(2) kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu kimia dan ilmuilmu yang
terkait (Permendiknas No. 16/2007).

Kedua macam kompetensi ini menuntut penguasaan dan pemahaman konten kimia yang mendalam
bagi guru. Selanjutnya karena apa yang siswa pelajari sangat dipengaruhi oleh cara siswa diajar oleh
gurunya (NRC, 1996: 28), maka cara mengajar guru atau pengetahuan pedagogis guru tidak bisa
dipisahkan dari konten materi yang diajarkan. Konten merupakan pengetahuan sains yang semestinya
dikuasai oleh pengajar, mencakup fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori (Dahar & Siregar, 2000),
sedangkan pedagogi berhubungan dengan cara-cara yang dapat dilakukan untuk membantu siswa
belajar dan memecahkan masalah dalam sains (Enfield, dalam Purwaningsih, 2011). Menurut Shulman
(1987) pengetahuan konten dan pengetahuan pedagogis harus dipadukan dalam pembelajaran untuk
menciptakan pengetahuan baru: Pedagogical Content Knowledge (PCK). Karenanya, PCK sangat penting
dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

Berkaitan dengan belajar dan pembelajaran kimia di Indonesia yang ada pada saat ini, permasalahan
yang dihadapi guru dalam mebelajrakan kimia dikelompokkan menjadi dua yaitu permasalahan umum
dan permasalahan khusus.

1. Permasalahan Umum

Permasalahan umum merupakan permasalahan yang sering ditemukan oleh setiap guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar. Adapun yang termasuk permasalahan umum dalam
mengajarkan IPA/KIMIA antara lain:

a. Menyiapkan Bahan Pelajaran

Guru harus memikirkan bahan-bahan yang topiknya tertera dalam silabi berkaitan dengan kebutuhan
anak didik pada usia dan dalam lingkungan tertentu. Minat anak didik akan bangkit bila suatu bahan
diajarkan sesuai dengan kebutuhan anak didik. Berkenaan dengan persiapan bahan ajar ini, secara
umum masalah yang dimaksud meliputi cara penentuan jenis materi, kedalaman, ruang lingkup, urutan
penyajian, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran.
Masalah lain yang berkenaan dengan bahan ajar adalah memilih sumber di mana bahan ajar itu
didapatkan. Ada kecenderungan sumber bahan ajar dititikberatkan pada buku. Padahal banyak sumber
bahan ajar selain buku yang dapat digunakan. Buku pun tidak harus satu macam dan tidak harus sering
berganti seperti terjadi selama ini. Berbagai buku dapat dipilih sebagai sumber bahan ajar. Termasuk
masalah yang sering dihadapi guru berkenaan dengan bahan ajar adalah guru memberikan bahan ajar
atau materi pembelajaran terlalu luas atau terlalu sedikit, terlalu mendalam atau terlalu dangkal, urutan
penyajian yang tidak tepat, dan jenis materi bahan ajar yang tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin
dicapai oleh siswa.

Sehubungan dengan itu, perlu disusun rambu-rambu pemilihan dan pemanfaatan bahan ajar untuk
membantu guru agar mampu memilih materi pembelajaran atau bahan ajar dan memanfaatkannya
dengan tepat. Rambu-rambu dimaksud antara lain berisikan konsep dan prinsip pemilihan materi
pembelajaran, penentuan cakupan, urutan, kriteria dan langkah-langkah pemilihan,
perlakuan/pemanfaatan, serta sumber materi pembelajaran.

b. Metode Mengajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode, tetapi
guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan
tetapi menarik perhatian anak didik. Solusi dari permasalahan ini yaitu guru hendaknya lebih selektif
terhadap penggunaan metode pembelajaran.

c. Kegiatan Mengajar

Guru sebaiknya memperhatikan perbedaan individual anak didik, yaitu pada aspek biologis, intelektual
dan psikologis. Kerangka berfikir demikian dimaksudkan agar guru mudah dalam melakukan pendekatan
kepada setiap anak didik secara individual. Setiap siswa didalam kelas memiliki karakter yang berbeda-
beda pada setiap individunya. Banyaknya perbedaan ini tentunya akan berpengaruh terhadap kondisi
siswa dalam belajar. Salah satu usaha agar pembelajaran tercapai dari permasalahan ini adalah dengan
pembentukan kelompok-kelompok belajar didalam kelas. Hal ini bertujuan supaya tiap individu di dalam
kelas menjadi subjek utama dan dapat saling berinteraksi dengan semua individu sehingga merasa
belajar lebih nyaman.

2. Permasalahan Khusus

Permasalahan khusus dalam mengajarkan IPA atau materi Kimia adalah permasalahan-permasalahan
yang timbul saat mengajarkan IPA/KIMIA tetapi tidak semua guru mengalami kesulitan tersebut. Adapun
permasahan khusus dalam mengajarkan IPA/KIMIA adalah sebagai berikut.
a. Guru tidak siap mengajar

Dalam hal ini berarti, guru kurang memahami konsep materi yang diajarkan. Sebelum mengajar, guru
sebaiknya menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan untuk mengajar, mempersiapkan materi pelajaran
dengan baik untuk diajarkan kepada siswa. Kesiapan guru dalam mengajar diperlukan agar siswa
memperoleh materi dari guru secara runtut, dengan demikian siswa akan mudah menerima materi dari
guru dan mempelajarinya.

b. Guru kesulitan dalam membangkitkan minat belajar siswa.

Solusi dalam mengatasi masalah ini yaitu berawal dari minat guru sendiri. Guru harus mampu membuat
ide-ide kreatif yang menarik sehingga siswa menjadi tertarik dan minat belajarnya meningkat
Kemampuan dan keterbatasan guru/ sekolah dalam memberikan teori disebabkan alat-alat untuk
mengadakan percobaan tidak lengkap.

c. Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana yang mendukung terciptanya suasana yang kondusif di dalam belajar akan
mempengaruhi proses belajar siswa. Prasarana pembelajaran meliputi sarana olahraga, gedung sekolah
ruang belajar, tempat ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olahraga. Sarana pembelajaran meliputi
buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah dan berbagai media pengajaran
yang lain. Lengkapnya sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik.
Hal ini tidak berarti bahwa lengkapnya sarana dan prasarana menentukan jaminan melakukan proses
pembelajaran yang baik. Justru disinilah muncul bagaimana mengolah sarana dan
prasaranapembelajaran sehingga tersenggara proses belajar yang berhasil dengan baik. Sarana tersebut
terkadang kurang memadahi sehingga kegiatan belajar menjadi terganggu. Dalam hal ini perlu ada suatu
perbaikan prasarana tersebut sehingga kegiatan belajar menjadi kondusif, selain itu guru harus lebih
kreatif bila sarana tersebut belum terbenahi agar siswa tetap dapat berkonsentrasi.

d. Kurang optimal dalam penerapan metode

Guru harus tepat memilih metode pembelajaran yang digunakan dalam mengajar. Hal ini dapat dikaji
dari karakteristik siswa dalam kelas dan karakteristik metode pembelajaran yang digunakan.selain itu,
didalam pembelajaran IPA/KIMIA, guru juga lebih baik jika mengaitkan konsep dengan lingkungan
sekitar. Siswa akan belajar denan baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang tekah diketahui
dan dengan kegiatan yang atau peristiwa yang akan terjadi di sekelilingnya. Pembelajaran ini
menekankan pada daya pikir yang tinggi, transfer ilmu pengetahuan, mengumpulkan dan menganalisis
data, memecahkan masalah-masalah tertentu baik secara individu maupun kelompok.
PERMASALAHAN

bila dilihat dari perkembangan zaman saat ini guru tidaklah boleh tidak siap dalam membelajarakan
kimia dengan alasan apapun, namun sebagai mana kita ketahui bahwa setiap orang memiliki batas
kemapuannya masing-masing. bila dilihat dari aspek psikologis bisa diartikan seperti adakalanya seorang
guru sedang tidak dalam kondisi yang dia harapakan untuk membelajarakan kimia sehingga dia
cenderung tidak maksimal dalam proses pembelajaran tersebut sesuai dengan prinsip pembelajaran
PAIKEM. menurut teman-teman bagaimankan caranya bagi seorang guru untuk dapat selalu
memberikan proses pembelajaran yang baik dan maksimal sesuai dengan prinsip pembelajaran PAIKEM
tersebut terutama pada materi kimia agar siswa dapat mamperoleh hasil yang maksimal pula ?

Anda mungkin juga menyukai