PENDAHULUAN
(IPTEK), pendidikan saat ini hendaknya didasarkan pada tingkat kualitas dan
ada untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik. Guru
menumbuhkan cara berfikir peserta didik agar menjadi lebih kritis dan kreatif.
Kimia menjadikan peserta didik menjadi manusia yang dapat berfikir secara logis,
kritis, rasional dan percaya diri. Kimia juga dianggap oleh peserta didik sebagai
mata pelajaran yang tidak mudah untuk dipahami penerapannya, baik teori maupun
menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari daftar nilai ulangan,
nilai tugas, nilai tes semester dan nilai ujian akhir nasional yang belum sesuai
dengan harapan.
peserta didik dengan suasana menyenangkan dan mudah dipahami, salah satu faktor
konsep yang dibangun sejak awal pembelajaran, dan telah diketahui konsep materi
1
kimia selalu berkesinambungan dari meteri sebelumnya dan materi selanjutnya
yang akan disajikan kepada peserta didik, hal ini lah terkadang peserta didik tidak
memhamai konsep materi awal sebagai dasar dan landasan utama yang harus
tidak senang dan sering tidak konsentrasi terhadap materi yang disampaikan oleh
guru.
maka guru harus lebih kreatif dalam meyampaikan pelajaran tentunya dengan
pendekatan dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi serta gaya belajar
peserta didik. Metode pembelajaran KUMON menjadi salah satu pilihan yang
perseorangan, lembar kerja didesain sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat
setiap peserta didik dikerjakan sendiri dengan mudah tanpa kesalahan.jika peserta
bertujuan untuk membentuk peserta didik yang handal dan cakap yang dapat
menentukan jalan hidupnya, dengan metode kumon peserta didik-siswi belajar dari
titik pangkal yang tepat. Keistimewaan yang membuat kumon bisa mencapainya ;
2
Pembelajaran dengan model kumon sesungguhnya tidak jauh berbeda dari
Perbedaan terletak pada pemberian konsep, latihan dan evaluasi. Konsep yang
diajarkan dalam hal ini ikatan kimia hanya inti dari materi, sedangkan untuk
soal yang sudah disiapkan. Selain untuk mengembangkan materi, latihan juga
menilai sejauh mana anak didik menguasai materi, guru mengadakan evaluasi
dengan menilai hasil latihan yang diberikan kepada peserta didik (Anggraeni Reny.
2010).
SMKN 1 Sungai Loban pada mata pelajaran kimia Materi Struktur Atom?”
model pembelajaran KUMON pada mata pelajaran kimia Materi Struktur Atom.
3
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
peserta didik, karena peserta didik termotivasi dan turut aktif dalam kegiatan
belajar mengajar.
2. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan bagi guru mata pelajaran kimia untuk memilih
metode dan strategi mengajar yang tepat dalam melaksanakan proses belajar
mengajar agar lebih efektif dan efisien dengan hasil yang maksimal.
3. Sekolah
4
BAB II
KAJIAN TEORITIS
Saat ini guru dituntut untuk memainkan perannya yang luar biasa mereka
dengan demikian guru yang baik mampu membangun hubungan yang baik dengan
peserta didik, dengan orang tua, serta pengelolaan sekolah. Guru yang berdedikasi
dan efektif mencurahkan energinya untuk menginspirasi para peserta didik supaya
para peserta didik maka guru harus mampu merencanakan kegiatan belajar
untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Atau dengan kata lain, strategi belajar
meningkatkan kualias hasil dan proses belajar. Dengan demikian untuk pengajaran
bermakna, guru harus mampu mengatur dan mengelola kelas secara efektif (Faryadi
5
kemungkinan strategi belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan belajar yang
telah dirumuskan.
terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut
merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru. Model pembelajaran merupakan bungkus atau
membiasakan peserta didik mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru secara
tetapi pada prinsipnya penilaian dilakukan kepada setiap individu agar dapat
diketahui peserta didik yang sudah memahami materi dengan yang belum.
sebagai berikut:
6
1. Pemberian Konsep
Pemberian konsep oleh guru yang berupa rangkuman materi yang akan
diberikan kepada peserta didik, pemberian konsep itu dapat berupa peta konsep
atau hand out. Hal ini dilakukan agar peserta didik dapat dengan mudah
memahami apa yang dijelaskan oleh guru karena pada model pembelajaran
kumon guru hanya menjelaskan point penting dari materi yang disampaikan
mengajar.
2. Latihan
3. Evaluasi
Evaluasi dilakukan agar guru mengetahui peserta didik yang sudah paham
dengan yang belum. Evaluasi dilakukan dengan cara menilai setiap latihan
yang telah diberikan kemudian mengembalikan kepada peserta didik jika masih
7
Penentuan jumlah proton dan neutron didalam inti atom (nukleon) dan
penentuan jumlah elektron yang mengelilingi inti ataom dapat digambarkan dengan
notasi atom.
Suatu atom memiliki sifat dan massa yang khas satu sama lain.
Dengan penemuan partikel penyusun atom dikenal istilah nomor atom (Z) dan
Nomor atom (Z) menunjukkan jumlah proton (muatan positif) atau jumlah
elektron dalam atom tersebut. Nomor atom ini merupakan ciri khas suatu unsur.
atom ditentukan oleh inti atom yaitu proton dan neutron. Nomor massa
(A) menyatakan banyaknya proton dan neutron yang menyusun inti atom suatu
Nomor atom (Z) menunjukkan jumlah proton (muatan positif) atau jumlah
elektron dalam atom tersebut. Nomor atom ini merupakan ciri khas suatu unsur.
Massa elektron sangat kecil dan dianggap nol sehingga massa atom ditentukan oleh
inti atom yaitu proton dan neutron. Nomor massa (A) menyatakan banyaknya
proton dan neutron yang menyusun inti atom suatu unsur. Nomor massa ditulis agak
Dengan:
X = lambang unsur
8
Z = nomor atom
= jumlah proton (p) dalam inti
= jumlah elektron pada kulit atom untuk atom netral
A = nomor massa
= jumlah proton (p) + jumlah neutron (n)
Model atom yang dikemukakan oleh Bohr yaitu kulit atom dan susunan
(konfigurasi) elektron pada masing-masing kulit serta elektron yang berada pada
kulit paling luar. Susunan elektron pada masing-masing kulit dikenal sebagai
konfigurasi elektron dan elektron yang berada pada kulit luar disebut elektron
valensi.
tersebut. Setiap kulit atom dapat terisi elektron maksimum 2n2 , dimana n adalah
kulit ke berapa. Jika n = 1 maka berisi 2 elektron Jika n = 2 maka berisi 8 elektron
Jika n = 3 maka berisi 18 elektron Jika n = 4 maka berisi 32 elekton Lambang kulit
dimulai dari K, L, M, N dan seterusnya dimulai dari dekat dengan inti. Elektron
disusun sedemikian rupa pada masing-masing kulit dan diisi maksimum sesuai daya
tampung kulit tersebut. Jika masih ada sisa elektron yang tidak dapat ditampung
Kata Aufbau berasal dari bahasa Jerman yaitu “Aufbauen” yang berarti
membangun elektron orbital yang tersusun dari atom-atom. Pada saat menulisnya,
maka orbital akan terisi dengan elektron untuk menambah nomor atom.
9
Prinsip Aufbau berasal dari asa larangan Pauli yang mengatakan bahwa tidak
ada dua elektron dalam sebuah atom dapat memiliki bilangan kuantum yang sama,
karena harus “menumpuk” atau “membangun” ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Berikut adalah diagram tingkat energy orbital. Pengisian electron mengikuti arah
panah.
KTSP yang kini sudah digantikan dengan Kurikulum 2013 merupakan bukti bahwa
tuntutan yang diberikan pada saat ini adalah peserta didik dan guru yang lebih aktif
dalam proses pembelajarannya. Dan menenuntut peserta didik lebih aktif dan
metode atau model pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran yang tepat
10
Pemilihan tindakan pembelajaran yang sesuai merupakan kemampuan yang harus
dimiliki oleh seorang guru. Pelajaran kimia untuk sebagian besar murid masih
pelajaran ini. Struktur atom dan system periodic unsur juga bukan materi yang
dianggap mudah karena jika tidak sering latihan maka peserta didik akan sangat
Secara ringkas gambaran penelitian yang akan dilakukan terdapat pada gambar 2.1
Hasil Belajar
11
BAB III
METODE PENELITIAN
12
e. Merancang pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar peserta didik,
tiap kelompok beranggotakan 5-6 orang, yang diacak berdasarkan nilai
tertinggi dan terendah
f. Menentukan kolaborasi dengan teman sejawat sebagai partner penelitian.
g. Merancang lembar kerja peserta didik dan kunci jawaban.
h. Menyusun alat evaluasi yang terdiri dari lembar observasi kegitan peserta
didik dan guru.
3.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. dengan langkah-
Siklus I:
1. Pendahuluan (± 15 Menit)
kelompok.
13
f. Setelah semua paham guru kembali membagikan draf kecil berisikan soal
g. Setelah dikerjakan, jawaban akan dikoreksi oleh guru yang belum betul
hingga tuntas.
a. Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil belajar pada materi tersebut
Jika pada siklus 1 daya serap peserta didik belum mencapai ketuntasan
belajar, artinya 65 % dari jumlah peserta didik belum mencapai nilai 6,5 keatas
Siklus II:
Untuk mengetahui bagaimana aktivitas guru dan peserta didik dalam proses
Proses pemantuan ini akan diperoleh sejumlah data yang diperoleh melalui
14
a. Lembar observasi yang disusun dan digunakan dalam mengevaluasi
b. Lembar observasi peserta didik yang dikenai tindakan berupa test yang
Sebelum melakukan analisis data, baik data hasil pengamatan dan data hasil
tes terlebih dahulu perlu mengetahui data yang diperoleh dalam pelaksanaan
berikut:
guru dan peserta didik telah mencapai minimal 75% dari seluruh aspek
15
kegiatan yang diamati mencapai target maka kegiatan pembelajaran dinyatakan
berhasil.
2. Minimal 80% peserta didik yang dikenai tindakan memperoleh nilai 70 keatas
masing-masing peserta didik pada materi yang diajarkan. Adapun rumus yang
digunakan dalam menetapkan daya serap perorangan dan daya serap klasikal
menurut Budinuryanta (1997) Eka (2009) dalam Labosa 2011 adalah sebagai
berikut:
100%
16
BAB IV
dua pertemuan dan siklus II satu pertemuan. Penelitian siklus I dilakuakan sesuai
namun segala aktivitas kegiatan belajar mengajar yang disajikan serta aktivitas
tersebut diwujudkan dalam lembar observasi guru dan peserta didik, dalam hal ini
peneliti sebagai objek bekerja sama dengan guru lain atau guru mitra yang akan
0=tidak sesuai/ tidak tampak; 1=kurang baik; 2=cukup baik; 3=baik; 4=sangat baik.
rekapitulasi lembar observasi aktivitas guru pada siklus 1 disajikan dalam table
berikut:
17
Tabel 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I
Pertemuan I Pertemuan II
No Kriteria Aspek yang diamat Aspek yang diamati
A B C D JLH % A B C D JLH %
2 Cukup 2 2 4 3.9 2 2 4 4
3 Baik 12 15 24 15 66 64.7 12 18 27 15 72 72
4 Sangat Baik 4 16 8 4 32 31.4 4 12 4 4 24 24
Kriteria 3 3.44 3.09 3.17 3 3.33 3 3.17
Jumlah 102 100 100 100
Keterangan:
A= Persiapan guru
18
pembelajaran kimia materi struktur atom. Dan aspek terakhir yakni krateristik
pribadi guru (D), aspek ini juga diperhatikan, perperma seorang guru akan dapat
menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan tidak membosankan, penilaian
pada pertemuan ini 3,17 skor ini lebih baik dibandingkan pada aspek metode
pembelajaran.
berjumlah 32 orang dilakukan oleh observer dalam proses belajar mengajar, ada 11
item penialai yang dibagi menjadi 4 kategori, hasil pengamatan keaktifan peserta
19
Tabel 3. Hasil Pengamatan Keaktifan Peserta didik Dalam Belajar
Pertemuan 1 Siklus I
Banyak
Peserta Kualitas
NO Aktivitas Belajar Peserta didik
didik yang Keaktifan
Aktif (%)
Pengetahuan dialami, dipelajari,
1 66.7 3.3
dan ditemukan oleh peserta didik
Peserta didik melakukan sesuatu
2 untuk memahami materi pelajaran 66.7 3.0
(membangun pemahaman)
Peserta didik mengkomunikasikan
3 74.2 3.8
sendiri hasil pemikirannya
tidak 100% peserta didik aktif dalam proses pembelajaran, namun pada aktifitas
2%, kebanyakan peserta didik kurang konsentrasi untuk belajar karena minat untuk
dengan baik, ini merupakan potensi besar peserta didik kita. Perlu tindak lanjut
untuk meningkatkan keinginan peserta didik agar mau untuk berpikir kritis agar
informasi tanpa harus diperintah. Dibandingakan hasil keatifan peserta didik dalam
belajar pada pertemuan kedua siklus I dapat dilihat pada table berikut:
20
Tabel 4. Hasil Pengamatan Keaktifan Peserta didik Dalam Belajar
Pertemuan 2 Siklus I
Banyak Kualitas
NO Peserta Keaktifan
Aktivitas Belajar Peserta didik
didik yang
Aktif (%)
1 Pengetahuan dialami, dipelajari,
70.0 3.7
dan ditemukan oleh peserta didik
Peserta didik melakukan sesuatu
2 untuk memahami materi pelajaran 71.0 3.7
(membangun pemahaman)
Peserta didik mengkomunikasikan
3 75.0 3.8
sendiri hasil pemikirannya
Dari table diatas dapat dilihat peserta didik mulai aktif dalam proses
pembelajaran, peserta didik mulai mau membuka diri dan pikirannya dilihat dari
aktifitas penegetahuan dialami, dipelajari dan ditemukan oleh peserta didik mulai
meningkat dari 66,7 % peserta didik menjadi 70% peserta didik, pada aktivitas
membangun pemahaman peserta didik juga mulai memahami penting paham suatu
ilmu karena proses bukan hanya saja hasil yag dipeoleh dari pemikiran temennya
sebangku atau kelompok hal ini dilihat dari 66,7 % menjadi 71% peserta didik.
Peserta didik pada materi Strukur atom dapat diketahui dengan mengadakan
evaluasi atau penilaian tes essay. Tes tersebut dilaukan perindividu untu
mengetahui sejauh mana pemahan peserta didik, tes ber betuk essay untuk
21
menghindari kecurangan dan mementut peserta didik untu berpikir sendiri, tes
berbentuk table isian jenis soal analisis (C4) . Masing-masing soal mempunyai
bobot yang sama dengan skor keseluruhan total 100. Hasil belajar peserta didik
dengan materi Notasi atom mencapai ketuntasan 75% dari 32 peserta didik, dengan
nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 18 ( lihat lampiran hasil evaluasi peserta didik),
dan peserta didik yang memiliki nilai rentan 85-100 sebanyak 14 orang (43, 75%),
70-84 sebanyak 10 peserta didik (31,25%) dan 8 orang peserta didik perlu
perlakuan khusus yakni memberikan pekerjaan rumah berupa soal soal untuk
pembelajaran kumon bertujuan agar semua peserta didik paham akan materi yang
kemajuan hasil belajar peserta didik pada pertemuan kedua siklus I , berikut table 6
22
Tabel 6. Hasil Belajar Peserta didik Siklus I Pertemuan 2
Jumlah peserta didik yang tuntas 84,4% dengan nilai rata rata 77,7 dan
peserta didik yang belum tuntas sekitar 15,6 % atau 5 orang, namun peningkatan
pada jumlah capaian pada rentan nilai 70-84 meningkat dari 31,35 % menjadi
40,63%, hal ini selaras dengan hasil lembar aktifitas belajar peserta didik pada
aspek membangun pemahaman dan aktif dalam pembelajaran menjadi tolak ukur
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa tindakan yang
didik pada materi selanjutnya yang lebih rumit dengan model pembelajaran
KUMON.
23
4.1.4. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Siklus II
Tindakan siklus II merupakan suatu tindakan perbaikan atau kelanjutan
terhadap pelaksanaan siklus I. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka untuk
yang belum terlaksana dengan baik pada siklus I, baik menyangkut kegiatan guru
maupun kegiatan peserta didik serta hasil belajar peserta didik. Aspek-aspek
24
Tabel 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I
Pertemuan I
No Kriteria Aspek yang diamat
A B C D JLH %
1 Kurang baik 0 0.0
2 Cukup 2 2 1.9
3 Baik 15 21 27 15 78 72.2
4 Sangat Baik 4 12 8 4 28 25.9
Kriteria 3.17 3.67 3.36 3.17
Jumlah 108 100
25
b. Hasil Pengamatan Kegiatan Peserta didik
Dari data pada tabel di atas maka bisa di tarik kesimpulan bahwa pada siklus
persentase capaian untuk setiap aspek yakni untuk kriteria sangat baik dan siswa
terlibat aktif lebih dari 75% dapat dilihat semua aktifitas siswa, Hl ini
mennjukankan minat belajar siswa menjadi meningkat, siswa menjadi lebih kreatif
Setelah diberi tindakan pada siklus II, maka diadakan evaluasi dalam
bentuk tes yang berbentuk essay pada materi konfigurasi electron aturan
katagori (C4) yakni pemhaman analisis. Data hasil belajar siswa siklus II
26
Tabel 9. Hasil Belajar Siswa Siklus II
27
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
jurusan Agribisnis Tanaman perkebunan SMK Negeri 1 Sungai Loban ini, dapat
belajar siswa pada mata pelajaran kimia Materi Struktur Atom. Hal ini ditunjukan
dengan hasil belajar siswa pada siklus I dari 32 orang siswa yang memperoleh nilai
70 keatas sebanyak 24 orang atau 75% yang tuntas dan 8 orang atau 25%
memperoleh nilai 70 kebawah atau belum tuntas, dengan nilai tertinggi mencapai
100, dan daya serap klasial ( nilai rata rata 74,2) sedangkan pada siklus II siswa
yang mengalami ketuntasan sebanyak 26 orang atau 81,3 % dengan nilai diatas 70
dan 5 orang belum tuntas sebanyak 18,76%. Dengan nialai daya serap klasial
mencapai 79,0
5.2 Saran
Adapun yang menjadi saran pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
28
DAFTAR PUSTAKA
Labaso Asriaty. 2011. “Meningkatkan Hasil Belajar pada Materi Ikatan Kimia
dengan Menggunakan Pembelajaran Cooperative Tipe STAD di Kelas X
Jurusan Multimedia SMK Negeri 1 Gorontalo” . Universitas Negeri
Gorontalo: Gorontalo
29
LAMPIRAN 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
30
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
C. Tujuan Pembelajaran
1. Berperilaku ilmiah (memiliki teliti, rasa ingin tahu) melalui diskusi
kelompok
2. Bekerjasama dan berperilaku santun pada diskusi kelompok
31
3. Setelah mengkaji literatur dan mendiskusikannya dalam kelompok, siswa
dapat menentukan susunan atom (jumlah proton, elektron, dan neutron
dalam atom) berdasarkan nomor atom dan nomor massa dengan teliti.
4. Setelah diskusi kelompok pada LKPD, siswa dapat mengklasifikasikan
atom ke dalam isotop, isobar dan isoton berdasarkan nomor atom dan nomor
massa dengan teliti.
5. Dengan menganalisis kartu unsur, siswa dapat menentukan isotop, isobar
dan isoton dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
- Nomor atom dan nomor massa
Nomor atom (Z) menunjukkan jumlah proton (muatan positif) atau jumlah
elektron dalam atom tersebut. Nomor atom ini merupakan ciri khas suatu
unsur.
Nomor massa (A) menyatakan banyaknya proton dan neutron yang
menyusun inti atom suatu unsur. Nomor massa ditulis agak ke atas sebelum
lambang unsur.
- Isotop, isobar, isoton
Isotop adalah atom yang mempunyai nomor atom sama tetapi
memiliki nomor massa berbeda.
Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor atom berbeda tetapi nomor
massa sama.
Isoton adalah atom-atom yang berbeda tetapi mempunyai jumlah neutron
yang sama.
Pendekatan : saintifik
Metode : diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan
Model : KUMON
F. Media Pembelajaran
32
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD, Power
Point, Sistem Periodik Unsur
G. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Kelas X, Endang Susilowati-Tarti Harjani,2013
2. Internet.
3. Buku/ sumber lain yang relevan.
F. Kegiatan Pembelajaran
33
a. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok
ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 5-6 orang.
b. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk menjawab LKPD yang
diberikan oleh guru mengenai penentuan elektron, proton, dan neutron,
berdasarkan nomor massa dan nomor atom dan mengklasifikasikan
isotop, isobar dan isoton berdasarkan nomor atom dan nomor massa
3. Fase 3: Data Collecting (mengumpulkan data);
Peserta didik mengumpulkan data/informasi tentang LKPD melalui
diskusi dan studi pustaka
4. Fase 4: Data Processing (mengolah data);
Peserta didik mengolah data/informasi melalui diskusi kelompok dan
analisis studi pustaka tentang nomor atom, nomor massa, isotop, isobar
dan isoton
5. Fase 5: Verification (memverifikasi)
Hasil kerja kelompok dalam kartun ditempelkan di papan tulis, kemudian
perwakilan kelompok menanggapi jawaban LKPD yang dikerjakan.
6. Fase 6: Generalization (menyimpulkan);
Guru membimbing peserta didik dalam menyimpulkan sekaligus
memberikan penguatan tentang penentuan jumlah proton, jumlah elektron
dan neutron dari nomor atom dan nomor massa serta klasifikasikan isotop,
isobar dan isoton.
Penutup(15 menit)
Guru memberikan evaluasi dan penugasan
Guru menginformasikan materi yang akan dipelajarai pada pertemuan
yang akan datang yaitu bilangan kuantum
G. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Persentasi
34
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD
nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial
teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan
tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum)
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan.
- Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.
H. Teknik penilaian
1. Penilaian Sikap :
a. Observasi
2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : tes tertulis
b. Bentuk soal : uraian
c. Instrumen penilaian : terlampir
35
3. Penilaian Keterampilan
a. Observasi : terlampir
b.
I. Lampiran
1. Bahan Ajar
2. Instrumen Penilaian Sikap
3. Instrumen Penilaian Pengetahuan
4. Instrumen Penilaian Keterampilan
5. Lembar Kerja Peserta Didik
36
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Sekolah : SMK Negeri 1 Sungai Loban
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/ 1
Materi Pokok : Sistem Periodik Unsur
Alokasi Waktu : 3 x 40 Menit
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran discovery learning dengan menggali informasi
dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah
informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar
berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan
dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta setelah pembelajaran diharapkan :
37
1) Siswa dapat menyimpulkan kesamaan elektron valensi pada tiap tiap
golongan berdasarkan penyajian data nomor atom unsure dengan
benar
2) Siswa mampu menyimpulkan kesamaan kulit yang dimiliki unsur
pada tiap-tiap periode yang sama.
3) Siswa dapat menentukan letak periode dan golongan suatu unsur
dalam tabel periode.
D. Materi Pembelajaran
Hubungan Konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik
H. Media Pembelajaran
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD, Charta
I. Sumber Belajar
1) Buku Kimia Kelas X, Kementerian dan Kebudayaan Tahun 2013.
2) Silabus Kimia kurikulum 2013 kelas x
38
a) Peserta didik ditampilakan gambar keteraturan penyusunan buku
dalam perpustakaan
b) Peserta didik memperhatikan tabel periodik
Verification (memverifikasi);
4C : a) Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan (ditempelkan di
Communicatio
n
dinding) untuk digunakan sebagai bahan pada langkah berikutnya.
b) Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan serta menilai
hasil karya dari kelompok lain yang telah ditempelkan pada dinding
sekitar ruang belajar, mencermatinya dan membandingkan dengan
39
hasil dari kelompoknya sendiri kemudian mendiskusikan kembali
pada kelompok masing-masing.
c) Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan
mengajukan pertanyaan,meminta konfirmasi ataupun memberikan
masukkan terhadap kelompok lainnya.
d) Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam
kelas saat berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana
maupun presentasi berlangsung.
Generalization (menyimpulkan);
a) Peserta didik mengkaji ulang dan menyimpulkan hasil diskusi dalam
kelompok tentang konfigurasi elektron unsur dan letak unsur pada
tabel periodik unsur.
b) Guru memberikan penguatan dengan memberikan penjelasan pada
materi baru dan berbeda pada tiap kelompok.
7. Bentuk Penilaian :
d. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
e. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
f. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
40
Lampiran 2. Lembar Observasi Aktivitas Guru
41
42
43
Lampiran 3. Lembar Observasi Keaktifan Siswa
44
Lampiran 3. Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
45
46
\Lampiran 4. Hasil Belajar Siswa Pada Pertemuan Pertama Siklus I dan II
Nilai Terendah dan Tertinggi
47
48
49
Lampiran 5 . Berita Acara Seminar Hasil PTK
50
51
52
53
Lampiran 6. . Foto Kegiatan Siswa
54