Anda di halaman 1dari 38

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED


LEARNING PADA TEMA 8 MUATAN PPKN KELAS III SD NEGERI 1
PANERUSAN KULON

Oleh :

MOHAMAD FAUZY FUAD

2101680298

PPG PRAJABATAN PROGRAM PGSD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses mencerdaskan kehidupan

bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia, serta mewujudkan

tujuan nasional Indonesia. Sejalan dengan Undang-undang No. 20 tahun

2003 menyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Penjelasan tersebut menyatakan bahwa setiap warga negara harus

memperoleh pendidikan yang baik, sebagaimana telah dijamin oleh

Undang-Undang. Pendidikan juga sebuah proses yang disengaja dan

dipikirkan secara matang, guna mengembangkan segenap potensi siswa

agar memiliki akhlak budi pekerti yang baik.

Pengertian tersebut menjelaskan bahwa pendidikan merupakan

sebuah upaya untuk membentuk para siswa agar dapat mengoptimalkan

potensi dan untuk mengembangkan kualitas yang dimilikinya. Maka dari

itu, sangat diperlukan perhatian khusus pada bidang pendidikan guna

meningkatkan mutu dan kualitas. Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh

beberapa faktor, salah satunya proses pembelajaran. Keberhasilan suatu

pembelajaran tidak lain karena proses pembelajaran yang baik.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
Pembelajaran yang baik ini harus dikembangkan guru agar siswa

dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Guru juga harus bisa

membuat siswa memahami setiap materi yang dijelaskan, maka dari itu guru

harus pandai-pandai memilih model pembelajaran yang sesuai agar tujuan

dari sebuah pembelajaran itu sendiri dapat tercapai.

Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di SD Negeri 1

Panerusan Kulon diperoleh informasi bahwa prestasi belajar siswa dikelas

III belum mencapai hasil yang maksimal, hal ini dikarenakan siswa yang

kurang aktif dalam pembelajaran, siswa mudah hilang konsentrasi pada saat

pembelajaran, prestasi belajar siswa yang masih kurang, serta belum

menggunakan model dan media yang bervariasi. Metode pembelajaran yang

digunakan ialah ceramah, diskusi dan tanya jawab, namun metode ceramah

yang paling dominan. Pembelajaran dengan metode ceramah, guru menjadi

pusat utama kegiatan pembelajaran (teacher centered). Selama kegiatan

pembelajaran siswa tidak mengikuti pembelajaran dengan aktif sehingga

pemahaman terhadap materi yang disampaikan juga tidak maksimal, hal ini

berakibat tidak tercapainya tujuan pembelajaran.

Salah satu solusi yang ditawarkan peneliti dalam memecahkan

masalah dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning

untuk proses pembelajaran di kelas III SD Negeri 1 Panerusan Kulon.

Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

problem based learning memudahkan siswa untuk memahami materi,

dimana materi akan dikaitkan dengan kehidupan nyata. Model pembelajaran

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
problem based learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini

seperti penelitian yang dilakaukan oleh Sri Rahayu yang berjudul

“Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan

Keterampilan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Siswa”, dimana prestasi

belajar siswa dari siklus 1 sampai siklus 3 mengalami peningkatan yang

signifikan.

Model Pembelajaran problem based learning menurut Aris Shoimin

(2014:132) sangat bagus untuk mengatasi kesulitan-kesulitan siswa dalam

memahami materi, hal ini karena kesulitan belajar siswa yang secara

individu dapat diatasi dengan kerja kelompok. Hal ini dipertegas oleh

Miftahul Huda (2013:273) bahwa siswa saling sharring informasi, melalui

peer teaching atau cooperative learning atas masalah tertentu. Model

pembelajaran problem based learning diharapkan memberikan hasil yang

lebih baik untuk sebuah proses pembelajaran sehingga dapat menjadi

alternatif solusi agar prestasi belajar siswa lebih baik.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan judul “Upaya Meningkatka Prestasi Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Kelas III

SD Negeri 1 Panerusan Kulon”.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah

penelitian ini yaitu:

“Upaya Meningkatka Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Problem Based Learning Pada Tema 8 Muatan PPKN Kelas

III SD Negeri 1 Panerusan Kulon”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat dirumuskan tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa

dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning pada

tema 8 muatan PPKN kelas III SD Negeri 1 Panerusan Kulon

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis peneliti akan melakukan kajian mengenai

pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap prestasi

belajar siswa. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran tentang model pembelajaran yang dapat berpengaruh

terhadap prestasi belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pihak-pihak yang terlibat. Pihak-pihak tersebut antara lain:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
a. Bagi Siswa

Penerapan model pembelajaran problem based learning

diharapkan menjadikan pembelajaran menyenangkan, sehingga

mengurangi kejenuhan siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Penerapan model yang bervariasi diharapkan dapat

memberikan memberikan pengalaman baru bagi siswa, sehingga

dapat memberikan pengaruh baik terhadap prestasi belajarnya.

b. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat memberikan bekal dan manfaat bagi

peneliti dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil

pembelajaran di sekolah. Penelitian ini juga diharapkan dapat

menjadi literatur untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

c. Bagi Guru

Diharapkan dapat membantu guru dalam menentukan

model pembelajaran yang lebih bervariasi. Penerapan model

pembelajaran problem based learning juga dapat memberikan

pengalaman baru dalam menerapkan model pembelajaran di kelas.

d. Bagi Peneliti

Hasl penelitian diharapkan dapat dijadikan masukan bagi

sekolah dalam menentukan kebijakan tentang model pembelajaran

yang dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Memberikan pengetahuan baru bagi sekolah dalam menerapkan

model pembelajaran yang bervariasi.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Model Problem Based Learning

a. Pengertian Model Problem Based Learning

Model pembelajaran Problem Based Learning membantu

siswa untuk memahami suatu materi dengan mengaitkan dengan

kehidupan nyata. Tan dalam Rusman (2011 : 229) pembelajaran

berbasis masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran, karena

dalam pembelajaran berbasis masalah kemampuan berpikir siswa

benar-benar dioptimalisasikan melalui proses kerja klompok atau

tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan,

mengasah menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya

secara keseimbangan. Ibrahim dan Nur (2000 : 2) mengemukakan

bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model

pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat

tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia

nyata, termasuk didalamnya belajar bagaimana belajar.

Menurut Arends dalam Trianto (2009: 92), pembelajaran

berbasis masalah meruapakan suatu pembelajaran dimana siswa

memecahkan masalah autentik dengan tujuan untuk membangun

pengetahuannya sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
berpikir tinggi (memecahkan masalah), mengembangkan

kemandirian dan percaya diri

Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan, bahwa

pembelajaran dengan menggunakan model problem based learning

bahwa kemampuan berpikir siswa akan dioptimalisasikan dengan

disajikannya masalah serta siswa akan belajar secara berkelompok.

Keterkaitan teori model pembelajaran problem based

learning dengan penelitian ini adalah pemberian kesempatan

kepada siswa agar mampu berpikir kritis serta aktif dalam

pembelajaran dan tidak menjadikan guru sebagai pusat

pembelajaran, karena pada model pembelajaran problem based

learning siswa dapat belajar dari teman dalam satu kelompok atau

tim.

b. Tujuan Model Problem Based Learning

Model pembelajaran problem based learning tidak

dirancang untuk membantu guru dalam memberikan informasi

langsung kepada siswa, melainkan siswa aktif dalam mecari

sekaligus membangun pengetahuanya sendiri, Menurut Ibrahim

dan Nur dalam Rusman (2011 : 242) tujuan pembelajaran berbasis

masalah secara rinci yaitu:

1) Membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis


dan memecahkan masalah.
2) Belajar berbagai peran orang dewasa melalui keterlibatan
siswa dalam pengalaman nyata.
3) Menjadi siswa yang otonom.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan atau

kelemahan, tidak terkecuali model problem based learning.

Menurut Shoimin (2014 : 132) mengemukakan kelebihan dan

kekurangan model problem based learning sebagai berikut:

Kelebihan

1) Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan


masalah dalam situasi nyata.
2) Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya
sendiri melalui aktivitas belajar.
3) Pembelajaran berfokus pada masalah, sehingga materi yang
tidak ada hubungannya tidak perlu dipelajari oleh siswa. Hal
ini mengurangi beban siswa untuk menghafal atau menyimpan
informasi.
4) Terjadi aktifitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok.
5) Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan,
baik dari perpustakaan, internet, wawancara dan observasi.
6) Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya
sendiri.
7) Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi
ilmiah dalam kegiatan diskusi atau prestasi hasil pekerjaan
mereka.
8) Kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi dalam
kerja klompok.

Kekurangan

1) PBM tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran,


ada bagian guru berperan aktif dalam menyajikan materi.
PBM lebih cocok untuk pembelajaran menuntut kemampuan
tertentu yang kaitannya dengan pemecahan masalah.
2) Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa
yang tinggi akan menjadi kesulitan dalam pembagian tugas

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
d. Sintaks Model Problem Based Learning

Sintaks dalam pembelajaran berisi Langkah-langkah

praktis yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, sintaks

model pembelajaran problem based learning menurut Sugiyanto

(2010 : 159) mengemukakan ada lima fase (tahap) dalam model

pembelajaran problem based learning, dapat disajikan dalam table

berikut:

Tabel 2.1 Tahapan dalam model PBL

Fase Perilaku Guru


Fase 1: memberikan orientasi Guru membahas tujuan
permasalahan kepada siswa pembelajaran, mendeskripsikan dan
memotivasi siswa untuk terlibat
dalam kegiatan mengatasi masalah.
Fase 2: mengorganisasikan siswa Guru membantu siswa untuk
untuk meneliti mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas-tugas
belajar yang terkait dengan
permasalahannya.
Fase 3: membantu investigasi Guru mendorong siswa untuk
mandiri dan kelompok. mendapatkan informasi yang tepat,
melaksanakan eksperimen, dan
mencari penjelasan dan solusi.
Fase 4: mengembangkan dan Guru membantu siswa dalam
mempresentasikan hasil. menyiapkan hasil yang tepat, seperti
laporan, rekaman, video, model-
model, dan membantu siswa untuk
menyampaikan kepada orang lain.
Fase 5: menganalisis dan Guru membantu siswa untuk
mengevaluasi proses mengatasi melakukan refleksi terhadap
masalah investigasinya dan proses-proses
yang mereka gunakan.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar ialah hasil akademik siswa yang diperoleh

dalam jangka waktu tertentu. Hamid (2013: 140) berpendapat bahwa

prestasi belajar merupakan hasil dari usaha belajar siswa dalam bidang

akademik yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu dan dicatat pada

buku laporan akademik. Prestasi belajar menurut Arifin (2013: 12)

segala sesuatu berkenaan dengan aspek pengetahuan. Adapun fungsi

prestasi belajar ialah:

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas


pengetahuan yang telah dikuasai siswa.
2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi
pendidikan. Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan
pendorong bagi siswa dalam meningkatkan ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta berperan sebagai umpan balik dalam
meningkatkan mutu pendidikan.
4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu
institusi pendidikan. Indikator intern adalah prestasi belajar
dapat dijadikan faktor produktivitas suatu institusi pendidikan.
Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi
belajar dapat dijadikan sebagai indikator tingkat kesuksesan
siswa di masyarakat.
5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap atau
kecerdasan siswa dalam menyerap materi pelajaran yang
diberikan.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa prestasi belajar merupakan hasil akademik siswa yang didapat

pada jangka waktu tertentu, untuk mengetahui seberapa besar materi

yang dapat dikuasai. Prestasi belajar dalam penelitian ini merupakan

indikator daya serap materi pada Tema 8 muatan pelajaran PPKN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
B. Penelitian Relevan

Keberhasilan pembelajaran yang dicapai dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini telah dibuktikan oleh

beberapa penelitian sebelumnya, yaitu:

1. Penelitian pada skripsi yang dilakukan oleh Emenina Br Tarigan

(2021 : 2294) yang dimuat dalam Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan,

dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan

Menggunakan Model Problem Based Learning pada Pembelajaran

Tematik”. Hasil penelitian yang telah dilakukan adalah dengan

penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dikarenakan ketuntasan

belajar secara klasikal mencapai 75%.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Francisca Indriyani (2020 : 231)

yang dimuat dalam Prosiding Pendidikan Profesi Guru Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas, dengan judul “Penerpan

Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Perubahan Wujud Benda Di SD

Marsudirini 1 Yogyakarta”. Hasil pada penelitian ini adalah pada

siklus 1 belum mencapai target untuk ketuntasan prestasi belajar,

karena baru 80% siswa mencapai KKM, sehingga dilanjutkan ke

siklus 2. Hasil Tindakan pada siklus 2 menunjukan bahwa

penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

dengan penambangan percobaan atau praktek membuat agar-agar

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
terbukti mampu meningkatkan prestasi belajar siswa, dimana sudah

mencapai target rata-rata nilai 90 dan 95% siswa lulus diatas KKM.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan

model pembelajaran problem based learning mampu meningkatkan

prestasi belajar siswa pada materi perubahan wujud benda.

3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Arindra Ikhwan Nur Huda

(2021 : 1594) yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar

Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada

Siswa Sekolah Dasar” dan telah dimuat dalam jurnal EDUKATIF:

JURNAL PENDIDIKAN. Hasil penelitian yang telah dilakukan

pada siklus 1 sebanyak 14 siswa mendapat nilai lebih dari 75, hal ini

masih 50% dari dibawah ketuntasan klasikal yang ditetapkan

peneliti sebanyak 75%. Pada siklus 2 sebanyak 21 siswa mendapat

nilai diatas 75 dan yang belum memenuhi KKM sebanyak 4 siswa,

sehingga pada siklus 2 sudah melebihi indicator kerja yang

ditetapkan sebanyak 85%.

4. Penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Dian Safitri (2018 :

248) yang berjudul “Student’s Cognitive Achievment, Critical

Thinking Skills, And Metacognitive Awareness In Problem Based

Learning” yang telah dimuat dalam jurnal European Journal of

Education Studies. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan ialah

terdapat hubungan positif antara prestasi belajar dengan

keterampilan berpikir kritis, dimana korelasinya sebesar 0,22,

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
terdapat korelasi antara prestasi belajar dengan kesadaran

metakognitif sebesar 0,08, serta terdapat hubungan antara

peningkatan prestasi belajar dengan kemampuan berpikir kritis dan

kesadaran metakognitif.

5. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Raoda Ismail (238 : 2021)

yang berjudul “The Effectiveness of Problem Based Learning in

Terms of Learning Achievement, Problem Solving, and Self

Confidence” yang dimuat dalam jurnal Atlantis Press: Proceedings

of 5th International Conference on Curent Issues in Education

(ICCIE). Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi siswa yang

prestasi belajarnya mencapai 70 lebih dari 70%, kemudian proporsi

dalam pemecahan masalah dalam kategori baik lebih dari 70%, serta

kepercayaan diri dalam kategori baik lebih dari 75%.

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan dapat

dijadikan acuan dan sumber bagi peneliti untuk melakukan penelitian

dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning. Model

pembelajaran problem based learning yang digunakan untuk penelitian

pada pembelajaran tematik kelas III Tema 8 Muatan PPKN diharapkan

dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan

pembelajaran konvensional.

C. Kerangka Berpikir

Proses belajar mengajar di kelas harus di laksanakan dengan baik

agar pembelajaran yang di laksanakan sesuai dengan tujuan dan harapan.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
Untuk mencapai tujuan dan harapan tesebut, diperlukan model

pembelajaran yang tepat untuk dapat meningkatkan prestasi belajar peserta

didik. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa yaitu dengan menggunakan model pembelajaran problem

based learning. Model pembelajaran ini di harapkan meningkatkan prestasi

belajar peserta didik.

Tabel 3.1 Kerangka Berpikir

Kondisi Pembelajaran belum menggunakan Pembelajaran belum


Awal model Pembelajaran Problem menggunakan model
Based Learning pembelajaran
sehingga rendahnya
prestasi belajar siswa
Dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Melakukan
Learning tindakan

Siklus I Siklus Prestasi belajar


II belum meningkat
Refleks
Refleks
i
i
Kondisi akhir
Siklus
berikutnya
Prestasi Belajar peserta
didik meningkat

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain PTK

Jenis penelitian ini ialah penelitian Tindakan kelas (PTK), yang akan

dilaksanakan dalam dua siklus terdiri dari 2 pertemuan, jika dalam dua siklus

belum meningkatkan prestasi belajar maka akan dilanjutkan ke siklus

selanjutnya. Langkah-langkah PTK yaitu perencanaan, tindakan, observasi

atau pengamatan, dan refleksi. Untuk melihat peningkatan prestasi belajar

siswa pada muatan pelajaran PPKN Melalui model pembelajaran problem

based learning, penelitian ini berkolaborasi dengan Ibu Titi Subekti, S.Pd.

sebagai guru kelas III SD Negeri 1 Panerusan Kulon.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri 1 Panerusan

Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara dengan 11 siswa, terdiri

atas 9 laki-laki dan 2 perempuan.

C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian akan dilaksanakan di kelas III SD Negeri 1 Panerusan Kulon,

Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara. Penelitian di kelas III dengan

jumlah siswa 11 anak yang terdiri dari 9 laki-laki dan 2 perempuan. Alasan

pemilihan tempat penelitian tersebut dikarenakan masih rendahnya prestasi

belajar. Penelitian akan dilaksanakan pada semester genap, tahun pelajaran

2021/2022 pada bulan April-Mei 2022.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

tindakan kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan terhadap kegiatan

belajar berupa sebuah tindakan, yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut ddiberikan oleh guru atau

dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh peserta didik. Pelaksanaan

penelitian ini terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus dilaksanakan dua

kali pertemuan. Apabila belum berhasil akan dilanjutkan siklus berikutnya.

Kegiatan setiap siklus terdiri dari: Perencanaa (Planning), Tindakan (Acting),

Observasi (Observerving) dan Refleksi (Reflecting). Adapun prosedur

penelitian ditunjukan dengan diagram pada gambar 3.1 Tahap-tahap tersebut

akan membentuk spiral seperti yang digambarkan oleh Kemmis & Mc Taggart

sebagai berikut:

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah persiapan yang dilakukan sebelum

pelaksanaan penelitian tindakan kelas, dalam tahap perencanaan ini

meliputi:

a. Menganalisis silabus untuk mengetahui kompetensi yang akan

disampaikan.

b. Menyususn rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

c. Menyususn alat tes untuk evaluasi

d. Membuat kisi-kisi evaluasi

e. Membuat kunci jawaban soal evaluasi

f. Menyususn instrument penelitian yang terdiri dari lembar observasi

aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa.

g. Membuat Lembar Kerja Peserta Didik.

h. Membuat pedoman penskoran.

2. Tindakan (Acting)

Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini adalah penerapan

model pembelajaran problem based learning dengan muatan pelajaran

PPKn, dimana siswa dibagi menjadi beberapa kelompok terdiri dari 5-6

siswa serta pembelajaran yang berorientasi pada masalah. Guru dalam

pelaksanaannya hanya sebagai fasilitator dan motivator bagi peserta didik

karena dalam prosesnya siswa yang akan berperan penuh dalam proses

belajarnya. Pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan pengalaman

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
bagi siswa dan motivasi sehingga siswa dapat mengembangkan

pemahaman terhadap materi pembelajaran yang sedang dipelajari.

3. Observasi (Observing)

Pengamatan atau observasi yaitu prosedur perekaman data megenai

proses dan produk dari implementasi tindakan yang dirancang. Aspek

yang diamati adalah aktivitas peserta didik dan guru selama proses

pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dalam

penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama proses pembelajaran

berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat

sebelumnya. Observasi dilakukan untuk melihat secara langsung aktivitas

peserta didik dan aktivitas guru selama proses pembelajaran. Observasi ini

dilakukan dalam setiap kegiatan pembelajaran selama penelitian tindakan

kelas ini berlangsung.

4. Refleksi (Reflection)

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil

pemantauan dan refleksi yang berkaitan dengan proses dan dampak

tindakan perbaikan yang dilaksanakan. Refleksi dilakukan di akhir setiap

pertemuan untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam proses

pembelajaran. Data yang diperoleh pada tahap observasi dianalisis,

kemudian dilakukan refleksi untuk melaksanakan penilaian terhadap

proses pembelajaran yang terjadi maupun masalah yang muncul dan segala

hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
Pelaksanaan refleksi dilakukan oleh peneliti, observer dan guru kelas

yang bersangkutan dalam bentuk diskusi. Diskusi tersebut bertujuan untuk

mengevaluasi hasil tindakan dan merumuskan perencanaan berikutnya,

jika dalam siklus I telah memenuhi tindakan yang telah ditetapkan maka

penelitian dihentikan tetapi jika belum memenuhi tindakan maka

dilanjutkan ke siklus II. Refleksi ini akan menghasilkan masukan atau

saran-saran mengenai pelaksanaan PTK tersebut dan akan digunakan

sebagai dasar untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk

mendapatkan atau memperoleh bahan yang dibutuhkan. Ada dua teknik

yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data yaitu berupa

teknik tes dan non tes.

a. Teknik Tes

Teknik tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar peserta

didik. Sudijono (2006:66) menjelaskan bahwa tes adalah alat atau

prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam

bentuk uraian singkat yang dilakukan pada setiap akhir siklus yang

telah dilaksanakan.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
b. Teknik Non Tes

Teknik non tes yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

1) Observasi

Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan

secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai

fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam

situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2013:153).

Observasi dilakukan pada saat penelitian tindakan kelas untuk

mengamati aktivitas guru dan peserta didik dalam proses

pembelajaran.

2) Dokumentasi

Dokumen menurut Sukmadinata (2012:221) merupakan

suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan

menganalisis dokumen-dokumen atau gambar. Dokumentasi

digunakan untuk mencari data-data yang berupa tulisan, buku-

buku, gambar, foto-foto dan sebagainya yang berhubungan

dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian di SD Negeri 1

Panerusan Kulon sebagai tempat pelaksanaan penelitian dan

peserta didik kelas III SD Negeri 1 Panerusan Kulon sebagai

subjek penelitian.

2. Alat Pengumpulan Data

Alat Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
a. Soal Tes Tertulis

Soal tes tertulis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

bentuk isian singkat. Tes bentuk uraian ini merupakan untuk

mengetahui prestasi belajar. Soal yang diberikan yaitu tes uraian.

b. Lembar Observasi

Lembar observasi ini akan diisi oleh observer pada setiap

pertemuan. Lembar observasi bertujuan untuk memberikan informasi

secara rinci mengenai proses selama pembelajaran yang telah

dilaksanakan. Lembar observasi digunakan mengamati aktivitas

peserta didik dan aktivitas guru.

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mencari data-data yang berupa

tulisan, buku-buku, gambar, foto-foto dan sebagainya yang

berhubungan dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian di SD

Negeri 1 Panerusan Kulon sebagi tempat pelaksanaan penelitian dan

kelas III sebagai subjek penelitian. Dokumentasi juga digunakan

untuk memastikan bahwa peneliti melakukan penelitian yang

sebenarnya.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data digunakan untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau

presentase keberhasilan peserta didik setelah proses belajar mengajar setiap

siklusnya dilakukan dengan cara memberikan soal evaluasi berupa soal tertulis

pada akhir siklus. Analisis data pada siklus I dan selanjutnya digunakan untuk

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
penelitian berikutnya yaitu siklus II. Adapun analisis data yang digunakan

untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar peserta didik adalah:

1. Prestasi Belajar Peserta Didik

Nilai prestasi belajar peserta didik diukur dengan cara

membandingkan nilai yang diperoleh pada siklus I dan siklus II dengan

menghitung nilai ratarata setiap peserta didik pada setiap akhir siklus dan

menghitung nilai rata-rata kelas menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Nilai Peserta Didik

NP = X 100

Keterangan:

NP : Nilai yang dicari atau yang diharapkan

R: Skor mentah yang diperoleh peserta didik

SM : Skor maksimum ideal dari tes 23ang bersangkutan

100 : Bilangan tetap

(Purwanto, 2010:103)

Untuk penggolongan rentang nilai rata-rata adalah:

80-100 : Sangat baik

66-79 : Baik

56-65 : Cukup

46-55 : Kurang

45-kebawah : Gagal

(Sudijono, 2006:35)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
b. Nilai rata-rata kelas

M =

Keterangan:

M : Nilai rata-rata

Σx : Jumlah nilai/skor yang diperoleh

N : Banyaknya peserta didik

(Sudjana, 2016:109)

Untuk penggolongan rentang nilai rata-rata adalah:

80-100 : Sangat baik

66-79 : Baik

56-65 : Cukup

46-55 : Kurang

45-kebawah : Gagal

(Sudijono, 2008: 38)

c. Nilai Ketuntasan Belajar Peserta Didik

P= X 100%

Keterangan:

P : Presentasi ketuntasan belajar

F : Jumlah peserta didik yang tuntas belajar

N : Jumlah seluruh peserta didik

(Djamarah, 2005:264)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
Adapun penggolongan rentang ketuntasan belajar adalah:

86-100% : Sangat baik

76-85% : Baik

60-75% : Cukup

55-59% : Kurang

Kurang dari 54% : Sangat kurang

(Purwanto, 2010:103)

2. Analisis prestasi observasi guru dan observasi aktivitas peserta didik

Analisis data yang digunakan untuk memperoleh hasil aktivitas guru

dan aktivitas siswa menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan

lembar aktivitas peserta didik menggunakan penilaian Ya/Tidak.

G. Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dapat dikatakan berhasil, apabila nilai rata-rata kelas

mencapai 70, dan minimal terdapat 80% dari keseluruhan siswa telah mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni 70.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono. (2006). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran(Prinsip, Teknik, Prosedur). Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Arindra, I.N.H. & Abduh .M. (2021). Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan
Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Sekolah Dasar.
Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol 3 No 4.

Aris Shoimin. (2017). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.


Yogyakaarta: Ar Ruzz Media.

Dian, S. dkk. (2018). STUDENTS’ COGNITIVE ACHIEVEMENT, CRITICAL


THINKING SKILLS, AND METACOGNITIVE AWARENESS IN
PROBLEM BASED LEARNING. European Journal of Education
Studies. Vol 5 Issue 4.

Emenina, B. T. dkk. (2021). Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan


Model Problem Based Learning pada Pembelajaran Tematik. Edukatif :
Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol 3 No 4.

Francisca, I. dkk. (2020). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM


BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA DI
SD MARSUDIRINI 1 YOGYAKARTA. Prosiding Pendidikan Profesi
Guru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas.

Hamid, H. (2013). Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia. Bandung: CV


Pustaka Setia.

Huda Miftahul. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar

Ibrahim, M., dan Nur, M. (2000). Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya:


University Press.

Nana Syaodih Sukmadinata. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Raoda, I. & Okky, R. I. (2021). The Effectiveness of Problem-based Learning in


Terms of Learning Achievement, Problem-Solving, and Self-Confidenc.
Atlantis Press: Proceedings of 5th International Conference on Curent
Issues in Education (ICCIE). Vol 640

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme
Guru). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sri Rahayu. (2018). Penerapan Model Problem Based Learning Untuk


Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Siswa.

Sudjana, N. (2011). Penelitian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Sugiyanto. (2010). Model-model pembelajaran inofatif. Surakarta: Yuma Pustaka.

Syaiful Bahri Djamarah. (2005). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta : PT Rineka Cipta

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.


Jakarta: Prestasi Pustaka.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
LAMPIRAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Panerusan Kulon
Kelas/Semester : III (Tiga) / II (Dua)
Mata Pelajaran : PPKn
Materi Pokok : Pancasila
Alokasi Waktu : 2x35menit

A. Kompetensi Inti
KI-1(Sikap : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama
Spiritual) yang dianutnya
KI-2 (Sikap : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
Sosial) peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI-3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(Pengetahuan) [mendengar, melihat, membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain
KI-4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
(Keterampilan) sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Memahami arti gambar pada 3.1.1 Mengidentifikasi arti gambar pada
lambang negara “Garuda lambang negara “Garuda Pancasila”.
Pancasila” 3.1.2 Memahami arti gambar pada
lambang negara “Garuda Pancasila”.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
4.1 Menceritakan arti gambar 4.1.1 Menunjukan arti gambar pada
pada lambang negara lambang negara.
4.1.2 Menceritakan arti gambar pada
lambang negara.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasi arti gambar pada lambang negara “Garuda
Pancasila” dengan tepat, setelah berdiskusi.
2. Siswa dapat memahami arti gambar pada lambang negara “Garuda
Pancasila” dengan tepat, setelah berdiskusi.
3. Siswa dapat menunjukan arti gambar pada lambang negara dengan tepat,
setelah melakukan diskusi.
4. Siswa dapat menceritakan arti gambar pada lambang negara dengan tepat,
setelah melakukan diskusi.
D. Nilai Karakter yang Dikembangkan
1. Percaya diri
2. Kerjasama
3. Disiplin
E. Materi Pembelajaran
Pancasila
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model : Problem Based Learning (PBL)
2. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi dan Penugasan
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
TAHAP KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA ALOKASI
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
Persiapan/orientasi 1. Kelas dimulai 1. Siswa menjawab
dengan guru salam dari guru

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
mengucapkan
salam.
2. Guru meminta salah 2. Salah satu siswa
satu siswa untuk memimpin doa.
memimpin doa.
3. Guru mengabsen 3. Siswa
kehadiran siswa. memberitahukan
yang tidak
berangkat.
Apersepsi dan 1. Guru 1. Siswa
Motivasi menyampaikan memperhatikan
tujuan guru.
pembelajaran.
2. Guru memberikan 2. Siswa Bersama-
motivasi dengan sama menyanyikan
Bersama-sama lagu garuda
menyanyikan lagu pancasila
garuda Pancasila.
B. Kegiatan Inti
Fase 1 Orientasi 1. Guru menampilkan 1. Siswa menjawab
peserta didik kepada gambar Pancasila pertanyaan yang
masalah dan memberikan diberikan guru
pertanyaan kepada dengan percaya
siswa sebagai diri.
berikut:
a. Ada yang tahu
ini gambar apa?
b. Ada yang
pernal melihat
gambar garuda

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
Pancasila selain
di sekolah?
2. Guru memberikan 2. Siswa
penjelasan mengenai memperhatikan
materi Pancasila. penjelasan guru
Fase 2 1. Guru membagi 1. Siswa langsung
Mengorganisasikan siswa menjadi 2 duduk
peserta didik kelompok. berkelompok.
2. Guru membagikan 2. Siswa menerima
LKPD kepada setiap LKPD
kelompok.
3. Guru menjelaskan 3. Siswa
cara mengerjakan memperhatikan
LKPD. penjelasan guru
Fase 3 1. Guru mengamati 1. Setiap kelompok
Membimbing jalannya diskusi. menyelesaikan
penyelidikan 2. Guru memfasilitasi LKPD yang
individu dan siswa yang diberikan.
kelompok mengalami 2. Setiap kelompok
kesulitan. berdiskusi dengan
3. Guru memotivasi caranya masing-
siswa agar tetap masing.
semangat dalam 3. Siswa melakukan
menyelesaikan diskusi secara aktif
tugas. dalam kelompok
dengan
mengajukan
pendapat, ide atau
argumentasi untuk

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
memecahkan
masalah.
Fase 4 1. Guru meminta 1. Anggota kelompok
Mengembangkan setiap kelompok kedepan kelas.
dan menyajikan hasil untuk kedepan 2. Kelompok yang
karya kelas. maju membacakan
2. Guru meminta hasil diskusinya.
kelompok yang
maju untuk
membacakan hasil
diskusinya.
3. Guru memberikan
apresiasi kepada
kelompok yang
telah maju.
Fase 5 1. Guru memberikan 1. Siswa ikut dalam
Menganalisa dan penegasan atau memberikan
mengevaluasi proses kesimpulan penegasan atau
pemecahan masalah mengenai presentasi kesimpulan,
yang telah mengenai
dilakukan. presentasi yang
2. Guru memberikan telah dilakkan.
refleksi, dengan 2. Siswa menjawab
memberikan pertanyaan refleksi
pertanyaan. dari guru.
3. Guru memberikan 3. Siswa
soal evaluasi. mendapatkan soal
evaluasi.
C. Kegiatan Penutup

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
1. Guru mengulas 1. Peserta didik
kembali mengenai memperhatikan
seluruh kegiatan guru.
yang sudah
dilakukan.
2. Guru memberikan 2. Peserta didik
penguatan dan memperhatikan
kesimpulan. guru.
3. Guru meminta salah 3. Salah satu peserta
satu peserta didik didik memimpin
untuk memimpin doa bersama dan
doa dan memberikan salam.
memberikan salam.
H. Sumber, Bahan dan Media Pembelajaran
1. Buku Guru Tema 8 Praja Muda Karana Kelas III, 2018, Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Buku Siswa Tema 8 Praja Muda Karana Kelas III, 2018, Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Lingkungan sekitar
I. Penilaian
1. Penilaian Sikap:
a. Percaya diri
b. Kerjasama
c. Disiplin
Teknik penilaian menggunakan:

Catatan Tindak Lanjut


Nama Butir
No Tanggal perilaku saat
Siswa Sikap
pembelajaran
1
2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
3
4
a. Jurnal penilaian sikap

Perubahan tingkah laku

Percaya diri Kejasama Kedisiplinan


No Nama
K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Dst

b. Penilaian antar teman

Dilakukan
Aspek perilaku saat pembelajaran
Ya Tidak
Percaya Diri
Apakah temanmu berani melakukan presentasi didepan
kelas atau melalui zoom?

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
Apakah temanmu berani mengemukakan pendapat,
bertanya atau menjawab pertanyaan?
Apakah temanmu tidak mudah menyerah?
Apakah temanmu mampu membuat keputusan dengan
cepat?
Kerjasama
Apakah temanmu aktif dalam diskusi kelompok?
Apakah temanmu bersedia mengerjaka tugas kelompok
sesuai kesepakatan?
Apakah temanmu mau membantu anggota kelompok
yang mengalami kesulitan?
Disiplin
Apakah temanmu masuk kelas atau zoom dengan tepat
waktu?
Apakah temanmu mengumpulkan tugas dengan tepat
waktu?
Apakah temanmu menggunakan seragam sesuai dengan
tata tertib?
Apakah temanmu mengerjakan tugas yang diberikan?

Rubrik

Indikator Skor

4 3 2 1

Percaya diri Sangat Percaya diri Cukup Tidak


tampil di Percaya diri mempresen Percaya Percaya diri
depan kelas tampil tasikan diri tampil tampil
mempresen hasil memprese mempresent
tasikan diskusi di ntasikan asikan hasil
hasil depan kelas hasil diskusi di
diskusi di diskusi di depan kelas
depan kelas depan
kelas

Kerjasama Siswa Siswa Siswa Siswa tidak


dalam selalu sering terkadang mampu
menyelesaiak bekerjasa bekerjasa bekerjasa bekerjasama
ma dalam ma dalam ma dalam dalam

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
an tugas yang menyelesa menyelesa menyelesa menyelesaik
diberikan ikan tugas ikan tugas ikan tugas an tugas
yang yang yang yang
diberikan diberikan diberikan diberikan

Disiplin Siswa Siswa Siswa Siswa


dalam sangat disiplin cukup kurang
kegiatan disiplin dalam disiplin disiplin
pembelajaran dalam kegiatan dalam dalam
kegiatan pembelaja kegiatan kegiatan
pembelaja ran pembelaja pembelajara
ran ran n

2. Penilaian Pengetahuan:
Teknik Penilaian Tes Tulis
3. Penilaian Keterampilan:
Teknik penilaian unjuk kerja
Rubrik
Perlu
No Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Bimbingan

Setengah Kurang dari


Seluruh atau lebih setengah
Kelancaran Belum mampu
pendapat bagian bagian
dalam menyampaikan
1. disampaikan pendapat pendapat
menyampaikan
secara disampaikan disampaikan pendapat
pendapat
lancar dengan dengan
lancar lancar
Tidak Memerlukn
Kepercayaan Terlihat Belum
2. terlihat bantuan
dari dalam ragu-ragu menunjukan
ragu-ragu guru

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO
menyampaikan kepercayaan
pendapat diri

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU – UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO

Anda mungkin juga menyukai