Anda di halaman 1dari 3

Peranan Guru dalam Penggunaan Model

Pembelajaran Problem Based Learning


Siti Rafiah Hade Afriansyah
Universitas Negeri Padang Universitas Negeri Padang
Indonesia Indonesia
E-mail : sitirafiah0105@gmail.com E-mail : hadeafriansyah@fip.unp.ac.id

Abstrak—This study aims to determine the significant effect mutu pendidikan semakin rendah dan tujuan pembelajaran
between use of problem based learning model on in the ability to yang ditanamkan tidak akan tercapai sama sekali.
make of student independently. The method used quantitative
method using a correlation approach that aims to describe the Guru harus dapat mengelola pembelajaran untuk
influence between the use of the problem based learning models membantu mengembangkan potensi yang dimiliki siswa
on the writing an ability to put into operation actor as teacher. melalui proses pembelajaran. Tenaga kependidikan
Teacher is important actor in the education. From the problem merupakan fasilitator yang membantu, mendorong dan
based learning model for make student can be disperse the membimbing siswa dalam pembelajaran guna memperolah
problem. Thera are stagies in the problem based learning model. keberhasilan dalam belajar. Satu di antara faktor yang juga
menentukan dalam keberhasilan proses pembelajaran adalah
Keywords—(learning models; teacher) model yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran.
I. PENDAHULUAN Penyampaian materi pembelajaran, perlu strategi yang
Salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan efektif agar materi yang diajarkan dapat diterima dan mudah
adalah pendidikan. Adapun tujuan dari pendidikan itu sendiri dipahami siswa. Metode mengajar di sekolah masih banyak
adalah untuk mencapai kehidupan yang lebih baik bagi menggunakan metode mengajar secara informative. Guru
individu maupun bagi masyarakat. Usaha untuk mencapai lebih banyak berbicara dan bercerita sedangkan siswa hanya
tujuan pendidikan tersebut merupakan tugas orang tua dalam mendengarkan atau mencatat apa yang disampaikan oleh guru.
keluarga di rumah, guru di sekolah, dan masyarakat. Sekolah Agar siswa mudah memahami pembelajaran menulis laporan
sebagai salah satu lembaga pendidikan formal mempunyai wawancara, guru harus kreatif dalam menyampaikan materi
peranan yang sangat penting dalam membantu dan yang ada supaya lebih memotivasi dan membangkitkan siswa
membimbing anak ke arah kedewasaan dan menjadikannya dalam belajar.
sebagain anggota masyarakat yang berguna. Guru juga sebagai
tenaga pendidikan memiliki tanggung jawab terhadap peserta Model pembelajaran problem based learning ini
didiknya agar sesuai dengan tujuan pendidikan. memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali sendiri
informasi melalui membaca berbagai buku secara langsung,
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, membuat presentasi untuk orang lain, mengkomunikasikan
maka di sekolah dilaksanakan pembelajaran pada berbagai hasil aktivitasnya kepada orang lain, bekerja dalam kelompok,
bidang studi, mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dengan memberikan usul atau gagasannya untuk orang lain dan
tujuan agar siswa terampil berbahasa, yaitu terampil berbagai aktivitas lainnya. Sehubungan dengan itu penulis
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat tertarik melakukan penelitian dengan judul : “Peranan Guru
keterampilan itu mempunyai hubungan yang sangat penting. dalam Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based
Learning”
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
dibutuhkan bagi setiap orang. Melalui menulis seseorang bisa
menyalurkan ide, pendapat, informasi dan melalui menulis II. METODE PENELITIAN
keterampilannya dapat berkembang. Tanpa memiliki Metode penelitian merupakan suatu proses yang dilakukan
kemampuan menulis yang memadai sejak dini akan untuk menyelesaikan suatu penelitian. Pendekatan yang
mengalami kesulitan belajar pada masa selanjutnya. dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian
Rendahnya pencapaian hasil belajar yang dicapai oleh siswa kuantitatif. Pendekatan kuantitatif nerupakan pendekatan
memerlukan adanya suatu perbaikan segera dalam penelitian yang banyak menggunakan angka sebagai tasiran
pembelajaran serta peningkatan prestasi belajar siswa untuk terhadap hasil data yang dikumpulkan. Menurut Sugiyono
mencapai kriteria yang baik, khususnya dan tujuan (2010:7) menyatakan bahwa “metode kuantitatif sering juga
pembelajaran yang tercapai pada umumnya. Apabila kendala disebut metode tradisional, positivistic, ilmiah/scientific dan
ini dibiarkan terus menerus, maka kualitas nilai pendidikan metode discovery. Metode kuantitatif dinamakan metode
akan menurun pada gilirannya mutu pendidikan semakin tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan
rendah dan tujuan pendidikan akan menurun pada gilirannya sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.”

1
Judul Artikel, Padang 2019
Selanjutnya Arikunto (2010:247-248), menyatakan bahwa Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
“penelitian korelasional (Correlational Studies) merupakan model pembelajaran problem based learning adalah salah satu
penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya model pembelajaran yang digunakan untuk melatih
hubungan antara dua atau beberapa variable.” kemampuan anak memecahkan masalah yang dialami dalam
kehidupan sehari-hari. Guru memberikan kesempatan kepada
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik untuk menetapkan topik masalah yang akan
penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dibahas, walaupun sebenarnya guru telah menetapkan topik
menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan masalah apa yang harus dibahas.
pendekatan korelasi yang bertujuan untuk menggambarkan
pengaruh antara penggunaan model pembelajaran problem Rusmono (2012:81) adapun langkah-langkah yang
based learning terhadap kemampuan menulis laporan diterapkan dalam pembelajaran dengan menggunakan model
wawancara siswa. pembelajaran problem based learning antara lain: “a)
mengorganisasikan siswa kepada masalah, b)
III. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN mengorganisasikan siswa untuk belajar, c) membantu
penyelidikan mandiri dan kelompok, d) mengembangkan dan
A. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning mempresentasikan hasil karya serta pameran, e) menganilisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah”. Untuk lebih
Menurut Istarani (2013:1) menyatakan “Model jelasnya mengenai langkah-langkah model pembelajaran
pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar problem based learning akan diuraikan satu persatu sebagai
yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah berikut :
pembelajaran yang dilakukan guru serta segala pasilitas
terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung a. Mengorganisasikan Siswa Kepada Masalah
dalam proses belajar mengajar.” Trianto (2009:51)
menyatakan bahwa “Model pembelajaran adalah suatu Langkah pertama dalam pembelajaran dengan
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman menggunakan model pembelajaran problem based
dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model learning adalah mengorganisasikan siswa kepada
pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang masalah. Rusmono (2012:81) menyatakan pada langkah
akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan orientasi pada masalah, “Guru menginformasikan tujuan-
pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, tujuan pembelajaran, mendeskripsikan kebutuhan-
lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.” kebutuhan logistic penting dan memotivasi siswa agar
terlibat dalam kegiatan pemecahan”. Selanjutnya Rusman
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan (2013:243) menyatakan bahwa, “orientasi siswa pada
bahwa model pembelajaran merupakan salah satu unsur yang masalah peran guru yaitu menjelaskan tujuan
ikut membangun iklim pembelajaran di dalam kelas, termasuk pembelajaran, menjelaskan logistic yang diperlukan untuk
kreativitas siswa dan pencapaian hasil belajar dan juga sebagai memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan
suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun masalah”
kurikulum, mengatur materi pengajaran, dan memberi
petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan dalam
ataupun setting lainnya. mengorganisasikan siswa pada masalah atau
mengorientasikan siswa kepada masalah yakni
Penggunaan model pembelajaran yang dilaksanakan memberikan serta mengarahkan siswa kepada materi yang
melalui Problem Based Learning terlebih dahulu siswa akan dikaji di mana materi yang diberikan dibuat dalam
diminta untuk mengobservasi suatu fenomena. Kemudian bentuk permasalahan yang hendak dipecahkan oleh siswa
diminta mencatat masalah-masalah yang muncul. Setelah itu nantinya.
tugas guru adalah merangsang siswa untuk berpikir kritis
dalam memecahkan masalah. Kunandar (2010:354) b. Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar
menyatakan, “Model pembelajaran berbasis maslah adalah Langkah kedua dalam pembelajaran dengan
suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah
menggunakan model pembelajaran problem based
dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar learning adalah mengorganisasikan siswa untuk belajar.
tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan
Rusmono (2012:81) pada langkah mengorganisasikan
masalah”. siswa untuk belajar “Guru membantu siswa menentukan
Salah satu cara yang ditempuh guru dalam membelajarkan dan mengatur tugas-tugas belajar yang berhubungan
siswa yaitu memilih model pembelajaran yang tepat. Salah dengan masalah tersebut”. Selajutnya Rusman (2013:243)
satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model menyatakan dalam mengorganisasikan siswa untuk
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning). belajar “Guru membantu siswa mendefinisikan dan
Hasan (2009:117) menyatakan “Problem Based Learning mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan
(PBL) memusatkan perhatian pada masalah kehidupan yang dengan masalah tersebut”.
bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah,
mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan c. Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok
dialog sangat penting untuk mengenali masalah secara tepat Langkah ketiga dalam pembelajaran dengan
dan jelas”. menggunakan model pembelajaran problem based

2
Judul Artikel, Padang 2019
learning adalah membantu penyelidikan mandiri dan Guru sangat membantu proses belajar peserta didik
kelompok. Rusmono (2012:81) menyatakan “Guru melalui model pembelajaran problem based learning.
mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai, Apabila peserta didik membuat suatu penelitian, guru
melaksanakan eksperimen, mencari penjelasan, dan menjadi salah satu panutan untuk penelitian tersebut.
solusi”. Kunandar (2010:355) menyatakan, “Pembelajaran Selain itu juga guru sebagai pengontrol dalam karya
berbasis masalah mengharuskan peserta didik melakukan peserta didik.
penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata
terhadap masalah”. IV. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Untuk meningkatkan mutu pendidikan tidak terlepas dari
pada langkah membantu penyelidikan mandiri dan berbagai hal, yaitu sekolah, guru dan peserta didik. Itu
kelompok siswa bersiap untuk berdiskusi secara merupakan satu rumpun dalam dunia pendidikan. Selain
kelompok dan melakukan penyelidikan baik dalam bentuk rumpun tersebut ada hal yang harus diterapkan dan dikerjakan,
kelompok maupun individu terkait dengan masalah atau salah satunya menerapkan model pembelajaran problem based
materi yang telah diberikan oleh guru sebelumnya. learning, dimana tujuan utamanya adalah untuk menjadikan
peserta didik jadi mandiri dalam pemecahan masalah tetapi
a. Mengembangkan dan Mempresentasikan Hasil Karya tidak lepas dari kontrol seorang guru.
Serta Pameran
Langkah keempat dalam pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran problem based
Daftar Pustaka
learning adalah mengembangkan dan mempresentasikan Afriansyah, H. (2019). Administrasi Peserta Didik. Padang.
hasil karya yaitu serta pameran. Rusmono (2012:84) https://doi.org/10.17605/OSF.IO/NRXH8
menyatakan “Memamerkan hasil karya yaitu guru
memberi kesempatan kepada setiap kelompok melalui Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
perwakilannya untuk mempresentasikan hasil kerja Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta.
kelompoknya sementara kelompok lain turut Hasan, FM. 2009. Sejuta Jurus Mengajar Mengasikkan,
memperhatikan”. Rusman (2013:243) menyatakan Semarang : Sindur Pers.
“Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan
hasil karya yang sesuai seperti laporan dalam membantu Istarani. 2013. Kumpulan 39 Metode Pembelajaran, Medan :
mereka untuk berbagai tugas dan temannya”. Iscom Medan.
b. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Kunandar. 2010. Guru Profesional Implementasi KTSP,
Masalah Jakarta : Rajawali Pers.
Langkah terakhir dalam pembelajaran dengan Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan
menggunakan model pembelajaran problem based Profesionalisme Guru. Edisi Kedua. Jakarta : Raja
learning adalah menganalisis dan mengevaluasi proses Grafindo Persada.
pemecahan masalah. Rusmono (2012:84) menyatakan, “
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem
masalah, guru membantu siswa melakukan refleksi atau Based Learning itu Perlu, Bogor : Ghalia Indonesia.
evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administrasi, Bandung :
yang mereka gunakan”. Alfabeta.
B. Peranan Guru dalam Penerapan Model Pembelajaran Trianto. 2009. Mendesain model pembelajaran inovatif
Problem Based Learning progresif. Jakarta : Kencana
Peranan guru dalam penerapan model pembelajaran
problem based learning untuk meningkatkan mutu
pendidikan peserta didik, sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya tujuan model pembelajaran ini adalah untuk
melatih peserta didik untuk belajar mandiri karena
melalui model pembelajaran ini peserta didik akan
menggali sendiri informasi yang dibutuhkan.

3
Judul Artikel, Padang 2019

Anda mungkin juga menyukai