Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN HASIL OBSERVASI

SMA NEGERI 2 PERCUT SEI TUAN

PPL I

OLEH:
SRI SEPTIA DEWI, S. Pd.

PPG PRAJABATAN BIOLOGI A 2022

FAKULTAS PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
HALAMAN PENGESAHAN

Pengesahan Laporan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I:

Nama Mahasiswa : Sri Septia Dewi, S. Pd


NIM : 9223610029
Program Studi : PPG Prajabatan Biologi A 2022
Sekolah Lokasi PPL : SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan

Telah melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I di SMA Negeri


2 Percut Sei Tuan dari tanggal 24 Oktober sampai dengan 28 Oktober 2022. Hasil
Kegiatan tercakup dalam laporan ini.

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan Guru Pamong

Supraba Ika Sari, M. Pd. Renny Agustina, M. Pd.


NIP. 197907052008012006 NIP. 197408221999032004

Dosen Pembimbing Lapangan

Dr. Ely Djulia, M. Pd.


NIP.196607241991032012

ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penyusun sehingga dapat
menyelesaikan laporan Hasil Observasi PPL di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan.
Tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk mendeskripsikan hasil observasi
PPL I yang merupakan mata kuliah inti yang harus ditempuh mahasiswa PPG
Prajabatan dalam rangka mengembangkan dan memperkuat potensi dalam
melaksanakan tugas sebagai pendidik profesional di sekolah.
Penyusun menyampaikan terima kasih atas segala bantuan dan bimbingan kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-
Nya.
2. Orangtua yang senantiasa mengasihi dengan kasih yang tulus.
3. Ibu Dr. Ely Djulia, M. Pd selaku DPL yang telah memberikan pengarahan dan
bimbingan selama kegiatan PPL berlangsung.
4. Ibu Supraba Ika Sari, S.Pd., M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
yang telah memberikan dukungan pada setiap program kegiatan PPL sehingga
dapat terlaksana dengan baik.
5. Ibu Renny Agustina, M. Pd., selaku Guru Pamong yang telah banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan.
6. Bapak dan Ibu guru serta karyawan–karyawati SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
yang telah memberikan dukungan baik moral maupun spiritual pada program
kegiatan PPL yang dilaksanakan.
7. Seluruh pihak yang turut membantu terlaksananya program PPL di SMA Negeri
2 Percut Sei Tuan
Dalam penyusunan laporan ini tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Untuk itu mohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat baik untuk pembaca pada umumnya
dan penulis pada khususnya.

Medan, November 2022

Sri Septia Dewi,S.Pd

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Tujuan Observasi.............................................................................................. 1
C. Manfaat Observasi ........................................................................................... 2
D. Sasaran Observasi ............................................................................................ 2
BAB II HASIL OBSERVASI............................................................................ 4
A. Hasil Observasi (dijelaskan rangkuman per sasaran observasi) ...................... 4
B. Analisis Hasil Observasi (dijelaskan rangkuman per sasaran observasi) ........ 15
C. Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan observasi............................. 19
BAB V PENUTUP.............................................................................................. 20
A. Kesimpulan Hasil Observasi ............................................................................ 20
B. Refleksi (atas kemampuan diri melakukan observasi) .................................... 20
C. Rencana Tindak Lanjut (untuk meningkatkan kemampuan observasi) ........... 21
LAMPIRAN......................................................................................................... 22

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik .................................22


Lampiran 2. Lembar Observasi Modul Ajar/RPP..................................................26
Lampiran 3. Lembar Wawancara Manajemen Sekolah .........................................30
Lampiran 4. Lembar Observasi Lingkungan Belajar.............................................38
Lampiran 5. Jurnal Harian 1 ..................................................................................42
Lampiran 6. Dokumentasi......................................................................................45

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah inti yang harus
ditempuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan untuk mengembangkan dan memperkuat
kompetensinya dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik profesional di sekolah.
Proses pengembangan kemampuan mengajar para calon guru ditempuh dengan
menerapkan prinsip yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu niteni
(mengamati), nirokke (menirukan), dan nambahi (mengembangkan). Mahasiswa
PPG belajar mengembangkan identitas guru dan proses pembelajarannya dengan
mengintegrasikan pemahaman analitikal konteks satuan pendidikan tertentu dengan
konsep dan praktik mata kuliah inti lainnya. Pengalaman praktik mahasiswa PPG
dirancang sebagai proses perbaikan berkelanjutan melalui format lesson study dan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaboratif.
Pada Proses PPL 1 Terbagi menjadi 3 (Tiga) siklus, dimana ketiga siklus
merupakan pembelajaran terbimbing dimana mahasiswa PPG Prajabatan diminta
untuk menyusun RPP dan lainnya kemudian langsung praktik mengajar terbimbing
di dalam kelas. Untuk menjamin kegiatan PPL sesuai standar mutu Program PPG
Prajabatan, mahasiswa didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Guru
Pamong (GP) PPL, Kepala Sekolah atau mitra program PPG dalam menjalankan
perannya dalam mata kuliah PPL.

B. Tujuan Observasi
Secara umum, PPL bertujuan agar mahasiswa PPG memiliki pengalaman nyata
dan kontekstual dalam menerapkan seperangkat pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi penguasaan materi
bidang studi secara utuh. Secara khusus, tujuan PPL yang dirumuskan dalam bentuk
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK). CPMK PPL I adalah agar mahasiswa:
1. Terampil mengidentifikasi karakteristik peserta didik, lingkungan belajar, dan
pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara mandiri dan bertanggung jawab.

1
2. Mampu mengevaluasi secara kritis karakteristik peserta didik, lingkungan belajar
dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah, secara kolaboratif dengan teman
sejawat, guru sekolah, kepala sekolah, dan dosen pembimbing.

3. Terampil memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi guru di sekolah


untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah
4. Menganalisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar
kompetensi yang akan dicapai dengan mengadaptasi karakteristik peserta didik,
lingkungan belajar serta tahapan belajar yang sesuai dengan karakteristik bidang
ilmu dan teknologi yang dilakukan secara kolaboratif dengan teman sejawat,
guru pamong, dan dosen pembimbing.

C. Manfaat Observasi
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi karakteristik peserta didik, lingkungan belajar
dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara mandiri dan bertanggung jawab.
2. Mahasiswa dapat mengevaluasi secara kritis karakteristik peserta didik,
lingkungan belajar dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah, secara kolaboratif
dengan teman sejawat, guru sekolah, kepala sekolah dan dosen pembimbing.
3. Mahasiswa terampil memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi guru di
sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
4. Mahasiswa dapat menganalisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai
dengan standar kompetensi yang akan dicapai dengan mengadaptasi karakteristik
peserta didik, lingkungan belajar serta tahapan belajar yang sesuai dengan
karakteristik bidang ilmu dan teknologi yang dilakukan secara kolaboratif
dengan teman sejawat, guru pamong, dan dosen pembimbing.

D. Sasaran Observasi
1. Karakteristik Peserta Didik SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
Observasi mencakup: karakteristik peserta didik dari sisi etnik, budaya,
status sosial, minat, perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya belajar,
motivasi, perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan moral dan
spiritual, dan perkembangan motorik.

2
2. Perangkat Pembelajaran SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
Observasi mencakup analisis ketepatan: rumusan tujuan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, bahan ajar, media, strategi pembelajaran, serta
evaluasi pembelajaran
3. Pelaksanaan Pembelajaran SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
Observasi mencakup: analisis keterlaksanaan RPP, proses belajar mengajar
dan respon peserta didik dalam proses pembelajaran.

Observasi Non Akademik


1. Manajemen Sekolah SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
Observasi terhadap pelaksanaan manajemen kurikulum, kesiswaan, sumber
daya manusia, sarana & prasarana, anggaran dan ketatalaksanaan sekolah tempat
dilaksanakannya PPL 1.

2. Lingkungan Belajar di sekolah SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan


Memahami situasi dan kondisi sekolah, seperti keberadaan dan fungsi
fasilitas sekolah, kondisi guru, aktivitas guru di sekolah, kegiatan ekstra kurikuler
dan budaya sekolah.

3
BAB II
HASIL OBSERVASI

A. Hasil Observasi
1. Karakteristik Peserta Didik
a. Budaya Sekolah
Suasana sekolah SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan cukup mendukung kegiatan
pembelajaran dan interaksi yang optimal. Secara umum Profil Pelajar
Pancasila telah ditanamkan dalam pembelajaran melalui adanya kegiatan
kerja kelompok, gotong royong, dll.
b. Budaya Kelas
● Cara guru dan peserta didik dalam melakukan kesepakatan kelas antara
lain sebelum pembelajaran dimulai, guru bersama peserta didik melakukan
musyawarah untuk menyusun peraturan yang akan disepakati dan ditaati
selama proses pembelajaran di kelas berlangsung.
● Guru menekankan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila kepada peserta didik
dengan berbagai cara diantaranya mengarahkan peserta didik untuk berdoa
sebelum belajar, menanamkan kepada peserta didik cara menghargai
teman, guru, dll.
c. Keterlibatan Peserta Didik
● Selama pembelajaran berlangsung, peserta didik terlibat aktif, misalnya
dengan melakukan diskusi kelompok dan tanya jawab.
● Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam pembelajaran dengan
memberikan tanggung jawab kepada seluruh peserta didik untuk
mengerjakan tugas proyek yang harus diselesaikan dalam setiap
kelompok. Setiap kelompok bertanggung jawab untuk memberikan
masukan dan karyanya secara bersama-sama sehingga mereka dapat
terlibat dalam pembelajaran.
● Untuk peserta didik yang terlihat pasif atau kurang termotivasi dalam
pembelajaran disebabkan karena mereka belum dapat memahami
sepenuhnya maksud, tujuan dan cara pengerjaan proyek atau tugas yang
diberikan.
● Berdasarkan hasil pengamatan sebagian besar peserta didik terlihat
antusias dalam berdiskusi

4
● Peserta didik juga memberikan tanggapan atau respon terhadap pertanyaan
yang disampaikan oleh guru dalam pembelajaran.
d. Identifikasi Kesiapan Siswa
● guru mengamati dan mengukur kesiapan peserta didik dengan memeriksa
pekerjaan rumah peserta didik yang telah ditugaskan sebelumnya. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kesiapan belajar
peserta didik agar dapat mempelajari materi selanjutnya.
● Untuk mengetahui kompetensi awal peserta didik, guru memberikan
pertanyaan pemantik kepada peserta didik di awal pembelajaran
● Upaya guru dalam mendampingi peserta didik dengan melakukan
pendekatan kepada peserta didik, membimbing peserta didik dalam
memecahkan masalah dan berusaha mengaitkan pembelajaran dengan
kehidupan sehari-hari.
e. Perkembangan Emosi
● Siswa menuangkan ekspresi dirinya melalui diskusi kelompok, sehingga
siswa diminta untuk mengemukakan pendapat dan menuangkan karyanya
secara bersama.
● Guru mengarahkan siswa untuk bisa mengemukakan pendapat siswa agar
mereka mau mengekspresikan dirinya melalui proyek yang dikerjakan
bersama.
f. Perkembangan Sosial
Guru memfasilitasi peserta didik untuk bisa mengembangkan kemampuan
bersosialisasi melalui penugasan kerja kelompok dengan membuat proyek
bersama sesuai dengan pembelajaran kontekstual.
g. Perkembangan moral/spiritual
● Guru mengajak siswa untuk mensyukuri atas segala nikmat dan ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa
● Guru menanamkan sikap disiplin kepada siswa dan meminta siswa untuk
mempresentasikan tugas proyeknya sebagai bentuk pertanggungjawaban.

2. Observasi Rencana Perangkat Pembelajaran Pamong


a. Kelengkapan komponen minimum
sudah ada tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan
asesmen pembelajaran yang jelas

5
b. Esensial dan bermakna
● Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran sudah memenuhi kriteria
SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time) (tidak
menimbulkan penafsiran ganda dan mengandung perilaku hasil belajar)
● Modul ajar/RPP sudah memuat tujuan pembelajaran yang sesuai selaras
dengan CP yang dituju
● Konsep utama yang akan dipelajari, pengetahuan inti, keterampilan dan
sikap yang akan dipelajari sudah tertera secara jelas. Hal ini dibuktikan
dengan adanya kegiatan peserta didik seperti pengamatan, berdiskusi dan
mengkomunikasikan hasil diskusi
● Konten yang dipelajari sudah bebas dari muatan SARA pornografi,
pornoaksi dan provokasi.
● Terdapat pertanyaan bermakna dan pertanyaan pemantik yang menyasar
konsep inti. Contohnya dengan memberikan pertanyaan sebagai bahan
diskusi
● Alur kegiatan disusun secara runtut, sistematis, sesuai dengan alokasi
waktu
● Rangkaian kegiatan berorientasi pada penguatan kompetensi dan
kemampuan berpikir area tinggi. Hal ini dibuktikan dengan pembentukan
kelompok diskusi dan memberikan waktu untuk sesi tanya jawab seputar
materi
● RPP menyertakan berbagai kegiatan (termasuk remedial dan pengayaan)
yang berpusat pada siswa/ menjadikan siswa peserta aktif. Proses tersebut
dapat ditemukan setelah bagian kegiatan penutup
● Ada asesmen awal pembelajaran beserta cara penilaiannya untuk
mengecek kesiapan siswa. Kegiatan berupa menyusun pertanyaan seputar
materi mitosis yang sebelumnya sudah diarahkan dalam kegiatan literasi di
rumah
● Asesmen yang termuat secara jelas mengukur ketercapaian Tujuan
Pembelajaran
● Bentuk asesmen memberikan umpan balik pada proses belajar siswa.
Contohnya pada proses tanya jawab baik antara peserta didik dan guru
● Kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran tertera secara
jelas. Contoh nya pada tujuan pembelajaran dalam mengklasifikasikan

6
informasi tentang mitosis dan meiosis dibuktikan pada kegiatan inti
dengan mendiskusikan dan mengumpulkan informasi seputar mitosis dan
meiosis
c. Berkesinambungan
● Urutan pembelajaran sistematis dan logis yakni dimulai dari kegiatan
pembuka, kegiatan inti dan penutup
● Terdapat pertanyaan kunci yang membantu guru dan siswa untuk
merefleksikan kegiatan pembelajaran di kelas. Seperti kegiatan
mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan dan
menjawab pertanyaan yang ada di buku pegangan
● Asesmen yang tertera di RPP selaras dengan kegiatan pembelajaran
d. Kontekstual
● RPP memuat alternatif kegiatan untuk diimplementasikan pada lingkungan
sekolah yang berbeda. Contohnya ada pada kegiatan mengamati
gambar/video/slide presentasi dalam mendukung proses pembelajaran
● RPP dapat mengakomodir siswa dengan kebutuhan yang berbeda. Seperti
pada kegiatan kerjasama dimana peserta didik mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, bertukar pendapat, mempresentasikan hasil
diskusi dan tanya jawab dapat mendukung kebutuhan siswa yang berbeda-
beda selama proses pembelajaran berlangsung
● RPP memuat kearifan lokal daerah setempat
e. Sederhana
● RPP menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami
● Bahasa atau istilah yang digunakan mudah dipahami
f. Komponen Pendukung
● pemilihan sumber/media pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan, materi,
dan karakteristik peserta didik. Hal ini dapat dilihat dengan salah satu
tujuan pembelajaran dalam mengklasifikasikan informasi mitosis dan
meiosis sementara proses pembelajaran menggunakan media seperti
penayangan gambar maupun video yang dapat mendukung proses
pengklasifikasian mitosis dan meiosis
● Ada kegiatan remedial atau pengayaan. Kegiatan pengayaan dilakukan
pada akhir pembelajaran dan kegiatan remedial dilakukan setelah kegiatan
tes tertulis dinilai

7
● Ada daftar pustaka. Dapat dilihat pada sumber belajar yang menggunakan
buku biologi siswa kelas XII dan buku referensi yang relevan

3. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran


● Observasi Pelaksanaan pembelajaran dilakukan di kelas XII IPA SMA
Negeri 2 Percut Sei Tuan
● Hasil observasi menunjukan bahwa selama proses pembelajaran sebagian
besar peserta didik benar-benar telah belajar tentang topik pembelajaran
hari tersebut.
● Proses mereka belajar dilaksanakan dengan kegiatan presentasi
memaparkan hasil diskusi kelompok dan memberikan kesempatan peserta
didik untuk melakukan tanya jawab di dalam presentasi yang bertujuan
untuk mengukur kemampuan pada topik pembelajaran tersebut.
● Di dalam sesi presentasi dan tanya jawab, guru mengumpulkan semua
jawaban yang diberikan peserta didik dan diskusikan dengan seluruh
peserta didik serta menyimpulkan kebenaran dari semua jawaban yang
diberikan.
● Guru meminta alasan mengapa satu jawaban bisa diterima dan yang lain
tidak, sehingga terjadi tukar pikiran pengetahuan antar peserta didik,
peserta didik saling memberi informasi dan sebagian besar sudah terlibat
dalam pembelajaran.
● Selama proses pembelajaran hari tersebut, ada beberapa peserta didik yang
tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran karena sakit dan ada juga
yang tanpa keterangan.
● Karena sebagian les pelajaran dilaksanakan pada jam pembelajaran di
siang hari, sehingga menyebabkan kondisi peserta didik sudah lelah dan
kurang fokus untuk menerima pembelajaran. Solusi mengenai hal tersebut
yaitu selama proses pembelajaran diselingi kegiatan ice breaking oleh
guru.
● Adapun usaha guru untuk mendorong peserta didik yang tidak aktif
dengan yaitu dengan menunjuk peserta didik tersebut untuk memberi
pertanyaan dan memberi umpan balik dengan kosa kata lucu atau
menjelaskan kembali kepada peserta didik yang belum memahami materi.

8
● Selama observasi dilakukan, menurut kami proses pembelajaran dirasa
cukup efektif, terlihat dari presentasi kelompok menggunakan media dan
menggunakan teks multimoda, sehingga cukup membantu dan bermakna
bagi peserta didik yang memiliki gaya belajar berbeda-beda.
● Selama proses pembelajaran, guru memberikan pengarahan agar peserta
didik lebih baik lagi dalam proses presentasi dan juga diskusi, contohnya
pengarahan dalam hal penggunaan kalimat baku di dalam bertanya
ataupun menyampaikan pendapat. Alasan kenapa guru melakukan hal
tersebut yaitu karena ketika proses presentasi dan diskusi terdapat
beberapa kelompok yang dalam mempresentasikan hasil diskusinya masih
menggunakan kalimat tidak baku.
● Di akhir sesi diskusi guru memberikan stimulus kepada peserta didik agar
dapat berpikir kritis dan aktif di dalam proses presentasi dan diskusi. Hal
tersebut karena selama proses presentasi dan diskusi, masih terdapat
peserta didik yang kurang responsif.
● Adapun fasilitas yang diberikan guru kepada peserta didik yang lebih
cepat dari rata-rata kelas dalam mencapai tujuan pembelajaran yaitu guru
melakukan pengayaan. Hal ini dilakukan supaya terjadi peningkatan
pemahaman dan wawasan yang dimiliki oleh peserta didik terkait materi
yang sedang dibahas.
● Selama proses pembelajaran guru melakukan modifikasi RPP yang telah
dibuat sebelum proses pembelajaran dilaksanakan yaitu pada saat proses
presentasi dan diskusi antar kelompok peserta didik terdapat perubahan
tahapan yakni adanya pengarahan dari guru terkait bagaimana
menjalankan proses diskusi dan presentasi yang baik yang bertujuan agar
peserta didik memahami bagaimana seharusnya melakukan presentasi dan
diskusi yang baik di dalam kelas. Hal ini juga demi menjaga kelas tetap
tertib dan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar.

4. Wawancara Manajemen Sekolah


a. Manajemen Kesiswaan
I. Kebutuhan peserta didik yang menjadi prioritas sekolah adalah pendidikan
dan pengajaran di dalam kelas. SMA N 2 Percut Sei Tuan memprioritaskan
untuk memaksimalkan proses pendidikan dan pengajaran yang dilakukan oleh

9
guru di dalam kelas, sehingga peserta didik lebih terfasilitasi untuk
mendapatkan pendidikan dan pengajaran.
II. Dalam memenuhi kebutuhan akan pendidikan dan pengajaran di dalam kelas
yang lebih optimal, maka SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan selalu
mengusahakan untuk melakukan pelayanan terhadap siswa dengan
mengupayakan agar tidak ada kelas yang kosong/tidak ada guru pada jam
pelajaran.
III. Kebutuhan siswa akan pelayanan dalam pendidikan dan pengajaran tadi
tercermin dari perilaku peserta didik. Dimana bila pelayanan yang didapat
maksimal maka akan membentuk peserta didik yang memiliki karakter dan
kognitif baik.
IV. Dalam tujuan satuan pendidikan SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan kebutuhan
siswa akan pendidikan dan pengajaran sudah dituangkan dalam visi dan misi
sekolah.
b. Manajemen Kurikulum
I. Satuan pendidikan di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan menggunakan 2 jenis
kurikulum. Untuk kelas X dan kelas XI menggunakan kurikulum merdeka
sedangkan untuk kelas XII menggunakan kurikulum 2013. Meskipun
menggunakan kurikulum yang berbeda proses pembelajaran di SMA
Negeri 2 Percut Sei Tuan tetap berlangsung dengan baik.
II. Untuk desain dan perencanaan kurikulum serta pelaksanaan mengikuti
aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.
III. Monitoring pelaksanaan kurikulum yang dilakukan di SMA Negeri 2
Percut Sei Tuan dilaksanakan secara rutin oleh tim monitoring kurikulum
setiap sekali dalam sebulan agar pelaksanaan kurikulum tetap terpantau
dan terlaksana sesuai aturan yang berlaku.
IV. Data yang diperoleh oleh tim monitoring kurikulum akan dipakai sebagai
bahan refleksi pada setiap tahun ajaran baru untuk merancang
pembelajaran yang lebih optimal agar tujuan dari setiap pembelajaran
tercapai.
c. Manajemen Sumber Daya Manusia
I. Proses penerimaan guru di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan dengan cara calon
guru mengirim atau mengantar langsung surat lamaran beserta
kelengkapannya. Namun calon guru tersebut bisa diterima jika ada lowongan

10
guru mata pelajaran yang tersedia sesuai dengan kualifikasi calon guru
tersebut. Namun untuk penerimaan guru Pegawai Negeri Sipil harus sesuai
dengan SK dari pemerintah.
II. Kegiatan khusus untuk membekali guru yang baru mengajar di SMA Negeri 2
Percut Sei Tuan tidak ada. Sekolah berharap guru tersebut sudah mempunyai
kemampuan yang mumpuni untuk mendidik dan mengajar peserta didik.
III. Untuk pengembangan profesional guru yang dilakukan oleh sekolah adalah
dengan memilih beberapa guru untuk dilatih atau diberikan pembekalan serta
ada pelatihan dalam pengembangan IT dan pelatihan aplikasi platform
Merdeka Mengajar.

d. Manajemen Sarana dan Prasarana

I. Dalam perencanaan sarana dan prasarana di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
dilaksanakan RKAS (Rencana Kegiatan Anggaran Sarana dan Prasarana)
yang melibatkan seluruh fungsionaris, komite dan orang tua siswa
II. Penggunaan sarana dan prasarana dalam mendukung pembelajaran sudah
efektif dapat dilihat dengan ada banyaknya fasilitas yang mendukung
pembelajaran, seperti lapangan olahraga (alat olahraga yang mendukung),
ruang keterampilan, laboratorium kimia, laboratorium fisika, laboratorium
komputer, studio mini, joglo literasi, open stage, perpustakaan serta taman.
III. Sarana dan prasarana di sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung
pembelajaran di SMA N 2 Percut Sei Tuan adalah sebagai berikut:
● Lapangan dan alat olahraga. Lapangan ini digunakan untuk mendukung
proses belajar olahraga serta mendukung kegiatan sekolah lainnya, seperti
apel, upacara, festival dan berbagai perlombaan.
● Ruang keterampilan digunakan untuk menyimpan hasil proyek setiap
peserta didik.
● Laboratorium fisika dan kimia digunakan untuk mendukung pembelajaran
IPA melalui eksperimen.
● Laboratorium komputer digunakan untuk mengembangkan keterampilan
dalam bidang teknologi, informasi dan komunikasi.
● Studio mini digunakan untuk melatih dan mengembangkan bakat siswa
dalam bidang entertainment
● Joglo literasi digunakan untuk melakukan kegiatan literasi

11
● Open stage digunakan sebagai tempat penampilan bakat peserta didik
● Perpustakaan berisi buku-buku dan sumber literasi lainnya
● Taman digunakan untuk tempat berdiskusi, pengerjaan proyek kearifan
lokal, pembuatan produk pertanian, observasi alam dan lain sebagainya.
● Selain itu di sekolah juga disediakan alat pembelajaran lain, yaitu
proyektor, alat olahraga, alat musik, speaker dan ATK.

e. Manajemen Anggaran
SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan telah memiliki sistem dalam
merencanakan, melaksanakan, dan memonitor anggaran dan penggunaannya.
Hal ini dibuktikan dengan adanya RKAS. Rapat ini dilakukan pada bulan
Desember tahun sebelumnya (tahap 1) dan dapat ditinjau kembali di tahun
berikutnya (tahap 2). Sebelum melaksanakan RKAS setiap guru dan yang
bersangkutan membuat rencana anggaran yang akan digunakan untuk
memenuhi anggaran sarana dan program sekolah.

Proses monitoring dilakukan oleh inspektorat selama minimal 1 kali


setahun. Anggaran yang masuk berasal dari APBN (dana bos) dan komite.
APBN digunakan untuk membeli buku, fasilitas sekolah seperti alat musik, alat
olahraga, kegiatan sekolah berupa ekskul, pelatihan guru, bahan laboratorium,
bimbingan olimpiade dan gebyar kreativitas siswa. Komite diperoleh dari iuran
siswa setiap bulannya. Kelas X dan XI membayar Rp 55.000 dan kelas XII
membayar Rp 50.000. Iuran komite ini digunakan untuk pembayaran upah
pegawai honor, satpam, petugas kebersihan serta keperluan OSIS. SMA N 2
Percut Sei Tuan juga berpartisipasi dalam menyediakan anggaran apabila siswa
mengikuti perlombaan dengan menggunakan nama sekolah.

f. Manajemen Sistem Informasi

I. Data yang diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran siswa ada 2


yaitu dari siswa dan dari satuan pendidikan. Dari siswa data yang diperlukan
awalnya mengetahui potensi/kemampuan siswa untuk tujuan asesmen. Dari
satuan pendidikan lebih mengarah ke guru, dimana guru diarahkan dengan
aktif mempelajari LMS (Learning Management System).

12
II. Informasi dikelola sehingga pembelajaran bisa dilakukan berbasis data
adalah dengan mengolah data potensi siswa untuk menjadi panduan dalam
asesmen
III. Guru dapat mengakses data pendukung pembelajaran yaitu data peserta
didik dan data satuan pendidikan kapan saja dan dapat digunakan sesuai
keperluan guru.

g. Manajemen Ketatalaksanaan

SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan menggunakan 2 bentuk penyimpanan,


yaitu softcopy dan hardcopy. Softcopy digunakan untuk penerimaan
penerimaan peserta didik, rapor peserta didik dan menggunakan platform
Merdeka Mengajar untuk guru dan untuk yang hardcopy digunakan untuk data
peserta didik, absensi guru dan buku tahunan peserta didik.
5. Lingkungan Belajar
a. Latar belakang sosial-ekonomi peserta didik
Peserta didik yang ada di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan rata-rata
berasal dari latar belakang sosial ekonomi menengah ke bawah. Namun
perbedaan status sosial ekonomi peserta didik tidak menjadi pembeda untuk
memperoleh hak dan kewajiban mengakses dan memperoleh layanan
pendidikan
b. Kualitas pembelajaran di kelas
Kualitas pembelajaran di kelas sudah lumayan optimal. Kualitas
tersebut ditandai dengan keaktifan siswa mengambil peran dalam
pembelajaran. Hal ini mampu dicapai dengan penyusunan perangkat
pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan siswa.
c. Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru
Untuk meningkatkan mutu pembelajaran agar dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang maksimal tenaga pendidik di SMA Negeri 2 Percut Sei
Tuan melakukan refleksi. Refleksi dilakukan dengan pemberian tugas
tambahan di rumah agar siswa dapat mengulang pembelajaran sebelumnya di
rumah.
d. Kepemimpinan instruksional
Kepala sekolah sebagai kepala satuan pendidikan di SMA Negeri 2
Percut Sei Tuan bersama dengan tim telah menyusun dan mengkomunikasikan

13
visi, misi, program, dan kebijakan dengan baik. Penyusunan visi dan misi
sangat mendukung guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran berdasarkan
kemampuan peserta didik baik di bidang minat maupun bakat.
e. Iklim keamanan di satuan pendidikan
Satuan pendidikan di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan memiliki kebijakan
pemahaman terkait perlindungan dan hal lainnya, salah satu bentuk kepedulian
satuan pendidikan yaitu logo stop bullying di pin nama setiap guru di sekolah.
f. Iklim kebhinekaan di satuan pendidikan
Di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan wujud dari kebhinekaan terlihat jelas.
Menghargai keberagaman antar agama melalui diadakannya perayaan maulid,
natal dan doa setiap pagi sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
g. Iklim kesetaraan gender
Sekolah SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan menghargai perbedaan gender.
Perlakuan yang diberikan bagi laki-laki maupun perempuan tidak dibedakan dan
dapat dilihat dari pengambilan peran dalam sebuah kegiatan di sekolah, baik
laki-laki maupun perempuan mempunyai kesempatan yang sama dalam
mengambil peran tersebut.
h. Iklim inklusivitas
Sejauh pengamatan kami selama observasi ini belum menemukan hal
terkait disabilitas karena selama observasi kami belum menemukan peserta
didik disabilitas.
i. Dukungan orang tua dan murid terhadap program satuan pendidikan
Orang tua peserta didik di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan ikut
berpartisipasi dalam program sekolah, misalnya dengan hadirnya orang tua saat
rapat dengan guru mengenai pembelajaran serta orang tua memberikan izin
kepada peserta didik untuk mengikuti ekstrakurikuler.

B. Analisis Hasil Observasi


Karakteristik Peserta Didik
Berdasarkan hasil observasi karakteristik peserta didik yang telah kami
lakukan, yang pertama bisa kita lihat adalah dari budaya bekolahnya. Secara umum,
sekolah merupakan lingkungan terdekat kedua setelah keluarga sebagai wadah
terjadinya proses pembelajaran dan interaksi. Terlihat bahwa suasana dan kondisi

14
sekolah yang nyaman bersih, rapi dan aman sangat penting dalam menunjang
terwujudnya sekolah yang kondusif.
Karakter selanjutnya dapat kita lihat dari budaya kelasnya. Dalam budaya kelas
salah satunya terdapat kesepakatan kelas. Misalnya dalam hal kebersihan dan
ketertiban saat pembelajaran dilaksanakan. Guru perlu melakukan kesepakatan kelas
karena hal itu merupakan sebuah pendekatan yang lebih baik dengan mengedepankan
peran aktif peserta didik sebagai subyek pendidikan. Setiap pendapat peserta didik
perlu dihargai. Melalui kesepakatan kelas, anak-anak belajar tentang nilai-nilai
demokrasi dan pentingnya bertanggung jawab secara sadar terhadap kesepakatan yang
telah mereka buat.
Karakter selanjutnya adalah bisa kita lihat dari keterlibatan kelas. Dengan
program Merdeka Belajar, para pendidik akan diuji kreativitasnya. Terutama dalam
merancang sistem pembelajaran yang mampu menjadikan peserta didik semakin aktif
dan kritis. Para guru juga diharapkan mampu membuat stimulus untuk
mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik. Tidak kalah penting adalah
kesiapan kelas dimana guru melakukan diagnostik untuk dapat menentukan dari mana
mereka akan memulai pembelajaran. Guru dapat mengulang beberapa materi mata
pelajaran di jenjang sebelumnya untuk sekedar mengecek kemantapan materi atau
langsung ke materi kelas baru jika dirasa hasil asesmen diagnostik sudah sesuai
dengan kesiapan siswa.
Selanjutnya adalah perkembangan emosi. Dalam ruang pembelajaran perlu
adanya ruang berekspresi untuk mengeluarkan semua kreativitas peserta didik dengan
batasan wajar. Hal ini bertujuan membuat pembelajaran di kelas menjadi
menyenangkan dan berkualitas, sehingga tujuan dari pendidikan yang telah dipaparkan
di awal tadi bisa tercapai. Perkembangan emosi dapat berkaitan dengan perkembangan
sosial peserta didik. Dalam perkembangan sosial, guru perlu membangun atmosfer
yang mendukung peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial dengan
pengelolaan kelas yang baik. Pengelolaan kelas merupakan suatu usaha yang
dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar dengan tujuan agar
tercapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar yang diharapkan.
Dan yang terakhir adalah dapat kita lihat dari perkembangan moral dan
spiritualnya. Moral berkaitan dengan budi pekerti seseorang. Untuk menumbuhkan
budi pekerti dapat dibangun dengan memberikan teladan seperti guru disiplin masuk
kelas sesuai dengan jadwal pembelajaran dan membiasakan siswa untuk berdoa

15
sebelum dan setelah melakukan proses pembelajaran. Hal yang tidak kalah penting
dalam perkembangan moral dan spiritual anak adalah pola asuh di dalam keluarga
masing-masing. Pola asuh merupakan perlakuan orang tua dalam rangka memenuhi
kebutuhan, memberi perlindungan dan mendidik anak dalam kehidupan sehari-
harinya.

Modul Ajar/RPP
RPP sangat berperan penting dalam proses pembelajaran, dimana bahan tersebut
digunakan sebagai acuan pedoman dalam melakukan proses pembelajaran. Melalui isi
RPP maka guru dapat memperbaiki atau memperbaharui pelaksanaan pembelajaran
agar pelaksanaan pembelajaran memiliki arah tujuan yang jelas untuk membawa peserta
didik lebih memahami pembelajaran yang bermakna.
RPP yang dirancang oleh guru SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan sudah sesuai dengan
rancangan pembelajaran yang ada pada kurikulum 2013 dan sesuai dengan prinsip dan
panduan dari kementerian pendidikan dan kebudayaan yang meliputi kelengkapan
komponen minimum esensial dan bermakna, berkesinambungan, kontekstual, sederhana
dan memuat komponen pendukung.

Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan inti dari proses pendidikan
peserta didik yang terjadi di sekolah. Berhasil tidaknya peserta didik dalam mencapai
tujuan pembelajaran salah satunya dipengaruhi oleh pelaksanaan pembelajaran. Dari
hasil observasi yang kami lakukan, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di SMA
Negeri 2 Percut Sei Tuan secara keseluruhan sudah cukup baik. Antara lain meliputi
adanya kegiatan awal, inti dan penutup yang melibatkan peserta didik untuk berperan
aktif dan guru sebagai pembimbing dan menuntun jalannya pembelajaran. Yang kami
amati sebagian besar peserta didik benar-benar telah belajar tentang topik pembelajaran
pada pertemuan tersebut. Guru memberikan perhatian dan solusi kepada yang dirasa
belum siap menerima pelajaran. Guru juga membantu peserta didik yang mengalami
kesulitan dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan cara berkeliling menghampiri
peserta didik yang kesulitan. Guru juga memfasilitasi peserta didik yang lebih cepat
pemahamannya dari rata-rata kelas dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan cara
menjadikannya tutor sebaya bagi teman-temannya yang terlambat memahami materi.

16
Guru juga melakukan modifikasi dari kegiatan yang ada pada RPP untuk
menyesuaikan keadaan dan kesiapan seluruh peserta didik. Hal ini dikarenakan
pergantian les mata pelajaran yang bisa saja mempengaruhi keadaan peserta didik.
Aspek lain yang dapat dicermati antara lain pembelajaran yang difokuskan pada
interaksi antar peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar
kelompok, interaksi peserta didik – guru, interaksi peserta didik menggunakan
media/sumber belajar, serta interaksi peserta didik – lingkungan. Untuk aspek
lingkungan pembelajaran sudah baik, dengan tersedianya ventilasi yang cukup, pojok
baca, alat-alat protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan. Hal ini merupakan hal
yang sangat penting dalam mendukung pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

Manajemen Sekolah
Manajemen sekolah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara efektif dan
efisien untuk meningkatkan kinerja sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Satuan pendidikan di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan melalui guru-guru telah menyusun
perangkat pembelajaran sesuai dengan aturan dari pemerintah dan disesuaikan dengan
kurikulum yang berlaku di sekolah yaitu kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka
dengan monitoring dari PKS kurikulum dan juga tim pengawas pusat. Dengan
kurikulum yang diterapkan satuan pendidikan dapat dengan maksimal memfasilitasi
pembelajaran peserta didik.
Satuan pendidikan di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan menyadari bahwa hal
pokok yang menjadi kebutuhan peserta didik adalah guru yang mampu menjadi
fasilitator dalam pendidikan maka dari itu sekolah memberikan kesempatan kepada
guru-guru untuk melakukan pelatihan dan sekolah juga merekrut tenaga pendidik yang
memiliki kemampuan dalam bidang yang diperlukan. Dalam hal memfasilitasi
pembelajaran, satuan pendidikan juga sudah menyediakan berbagai macam sarana dan
prasarana seperti lapangan olahraga, perpustakaan, open stage, taman, joglo literasi,
laboratorium dan beberapa sarana lain. Namun untuk laboratorium masih belum dapat
digunakan berhubung ruangan tersebut masih difungsikan sebagai ruangan kelas karena
SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan kekurangan ruangan kelas.
Anggaran yang diperoleh satuan pendidikan berasal dari komite dan juga APBN
(BOS) yang penggunaannya disesuaikan dengan hasil RKAS yang diselenggarakan
setiap tahunnya dan dimonitor oleh inspektorat. Segala aspek dalam satuan pendidikan
dikemas dalam sistem informasi sekolah yang dapat diakses oleh guru dan digunakan

17
untuk kepentingan pendidikan. Informasi dan data ini dikemas dalam hardcopy maupun
softcopy agar memudahkan akses bagi yang membutuhkan data.

Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar adalah adalah kondisi dan segala fasilitas yang digunakan
untuk belajar sehari-hari. Setiap satuan pendidikan diharuskan untuk menciptakan
lingkungan belajar yang nyaman bagi tiap elemen yang ada di dalamnya, baik itu bagi
peserta didik, tenaga pengajar dan setiap aspek lainnya.
Lingkungan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kondisi sosial
ekonomi, kualitas pembelajaran, refleksi dan perbaikan pembelajaran, penyusunan visi
misi, program, serta kebijakan sekolah, keamanan, kebhinekaan, kesetaraan gender,
inklusivitas, dan adanya dukungan dari orang tua peserta didik. Faktor-faktor inilah
yang akan menentukan pendidikan dan peserta didik seperti apa yang akan terbentuk.
Peserta didik di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan rata-rata berasal dari keluarga
dengan tingkat sosial ekonomi menengah ke bawah hal ini menyebabkan kemungkinan
waktu dan fasilitas belajar yang dimiliki peserta didik tidak begitu optimal. Namun
sekolah selaku satuan pendidikan tetap mengoptimalkan pembelajaran yang diterima
oleh peserta didik dengan menyusun perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik dan kemampuan peserta didik.
Penyusunan perangkat pembelajaran juga dilengkapi dengan adanya pemberian
tugas yang dikerjakan di rumah yang bertujuan agar siswa tetap mengulang pelajaran
dan lebih memahami materi pelajaran tersebut. Hal ini adalah salah satu wujud dari visi
pendidikan si SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan, yaitu “Terwujudnya Peserta Didik yang
Beriman, Cerdas, Terampil, Mandiri, dan Berwawasan Global”. Untuk mewujudkan
visi ini satuan pendidikan juga menyusun misi, program dan kebijakan sekolah yang
dikomunikasikan dengan baik dengan seluruh warga sekolah agar dapat terlaksana
dengan baik dan visi tersebut tercapai.
Keamanan sekolah dilaksanakan oleh setiap warga sekolah dan dimonitor oleh
PKS bidang kesiswaan bersama dengan guru-guru dan OSIS. Setiap guru memakai pin
dengan bertuliskan “Stop bullying” yang akan mengingatkan setiap warga sekolah untuk
tidak melakukan pembullyan karena setiap manusia harus saling menghargai setiap
perbedaan sebagai wujud dari Bhineka Tunggal Ika.
SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap
peserta didik, baik laki-laki maupun perempuan untuk mengambil peran dalam setiap

18
kegiatan yang dilakukan di sekolah dengan mengikuti aturan-aturan yang ada.
Begitupun dengan orang tua peserta didik selalu mendukung segala aktivitas yang
dilakukan oleh sekolah dengan memberikan izin dan menghadiri rapat yang diadakan
oleh sekolah demi terwujudnya lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta
didik.

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi


Beberapa faktor yang menjadi penghambat dan pendukung pelaksanaan observasi
diantaranya yaitu:
Faktor Penghambat Pelaksanaan Observasi
Selama masa observasi sekolah sedang mengadakan beberapa kegiatan yang
sedikit menghambat observasi yang kami lakukan. Misalnya pada hari selasa, sekolah
mengadakan kegiatan outbound sehingga proses pembelajaran ditiadakan. Kami hanya
melakukan satu kali pertemuan observasi di setiap kelas hal ini membuat kami belum
bisa mengenali setiap peserta didik secara utuh dan spesifik. Hal ini membuat kami
belum bisa memetakan setiap peserta didik berdasarkan diferensiasi konten, proses,
produk dan lingkungan belajar.
Faktor Pendukung Pelaksanaan Observasi
Pihak sekolah mendukung dan menyambut baik kedatangan kami untuk
melaksanakan kegiatan PPL I, sehingga ini mendukung pelaksanaan observasi kami
untuk menjadi lancar. Kami melakukan wawancara langsung dengan guru BK sehingga
sedikit banyaknya kami mengetahui karakteristik siswa secara umum. Kami juga
mengetahui lingkungan sosial peserta didik.

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil observasi kami di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
pada kelas XII IPA 1-3 adalah sebagai berikut:
1. SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan merupakan sekolah penggerak yang sudah
menerapkan kurikulum merdeka pada kelas X dan XI, namun di kelas XII
masih menggunakan kurikulum 2013.
2. Karakteristik peserta didik dilihat dari sisi etnik, budaya, status sosial,
minat, perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya belajar, motivasi,
perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan moral dan
spiritual, dan perkembangan motorik secara umum tergolong baik. Budaya
sekolah, budaya kelas, keterlibatan peserta didik, identifikasi kesiapan dapat
telah membentuk karakteristik peserta didik dengan baik. Sekolah ini telah
menerapkan nilai-nilai Profil Pancasila pada proses pembelajaran dan
lingkungan sekolah.
3. RPP yang disusun oleh guru pamong sudah dilengkapi dengan tujuan,
langkah-langkah dan asesmen pembelajaran yang jelas meskipun langkah-
langkah pembelajaran masih terlalu umum dan tidak dijelaskan dengan rinci
karena di dalam satu RPP langsung mencakup kegiatan pembelajaran. RPP
sudah menggunakan bahasa yang mudah dipahami namun belum
menyertakan kegiatan remedial dan pengayaan serta belum menyajikan
pertanyaan pemantik sebagai stimulus pengetahuan siswa di awal
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran pun tidak ditampilkan di
dalam RPP.
4. Peserta didik bisa lebih memahami materi pelajaran pembelahan sel dengan
baik jika menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Model
pembelajaran ini meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik.

B. Refleksi
Secara keseluruhan kegiatan observasi sudah berlangsung dengan baik.
Namun ada beberapa hal yang kami belum ketahui lebih rinci. Misalnya
mengenai karakteristik setiap peserta didik secara spesifik dan menyeluruh.

20
Kami juga belum bisa mengingat semua karakteristik peserta didik yang kami
observasi. Kegiatan ini sangat baik karena menambah pengetahuan kami
sebagai calon guru mengenai budaya kelas, budaya sekolah, karakteristik
peserta didik, perangkat pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran.

C. Rencana Tindak Lanjut


Pihak sekolah tidak melakukan tes diagnostik awal kepada peserta didik.
Jika memungkinkan, kami akan merancang instrumen tes diagnostik untuk
kebutuhan profiling peserta didik.

21
Lampiran 1. Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik

LEMBAR OBSERVASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Nama Mahasiswa PPG : Sri Septia Dewi

Kelas Sasaran Observasi : XII IPA 2

Untuk Siklus Pembelajaran (√) Terbimbing


( ) Mandiri, siklus ke ……….
*Aspek sesuai dengan kebutuhan
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi

24/10/ Budaya sekolah ● Suasana sekolah mendukung kegiatan


2022 ● Apakah suasana sekolah pembelajaran dan interaksi secara optimal.
mendukung pembelajaran dan ● Secara umum, profil pelajar Pancasila telah
interaksi yang optimal? ditanamkan dalam pembelajaran melalui
● Secara umum, apakah profil pelajar adanya kegiatan kerja kelompok, gotong
Pancasila dihidupkan dalam royong, menghargai pendapat sesama teman,
sekolah? tidak melakukan diskriminasi, serta membuat
kesepakatan bersama demi terciptanya
lingkungan belajar yang kondusif.

Interpretasi:
Suasana dan budaya sekolah telah mendukung
pembelajaran dan interaksi antara warga sekolah
dengan menanamkan nilai-nilai profil pelajar
Pancasila dalam kegiatan pembelajaran.

26/10/ Budaya kelas Hasil observasi:


2022 ● Bagaimana guru dan peserta didik ● Sebelum pembelajaran dimulai, guru bersama
melakukan kesepakatan kelas? peserta didik melakukan musyawarah untuk
● Bagaimana guru menekankan nilai- menyusun peraturan yang akan disepakati dan
nilai profil pelajar Pancasila kepada ditaati selama proses pembelajaran di kelas
peserta didik, berlangsung.
● Guru menanamkan nilai-nilai profil pelajar
Pancasila kepada peserta didik dengan
berbagai cara diantaranya mengarahkan
peserta didik untuk berdoa sebelum belajar,
menanamkan kepada peserta didik cara
menghargai pendapat temannya, dll.

Interpretasi:
Guru dan peserta didik bersama-sama menyusun
peraturan kelas untuk kegiatan pembelajaran
dengan menerapkan nilai-nilai profil pelajar
Pancasila di dalam peraturannya.

22
26/10/ Keterlibatan peserta didik Hasil observasi:
2022 ● Apakah peserta didik terlibat aktif ● Peserta didik terlibat aktif selama proses
selama pembelajaran berlangsung? pembelajaran dengan melakukan diskusi
Dalam bentuk apa saja keterlibatan kelompok
peserta didik dalam pembelajaran ● Guru memberikan tanggung jawab kepada
ini? seluruh peserta didik untuk mengerjakan tugas
● Jika iya, bagaimana guru proyek yang harus diselesaikan dalam setiap
memotivasi peserta didik untuk kelompok, jadi setiap individu bertanggung
terlibat dalam pembelajaran? jawab untuk memberikan pendapat dan
● Jika tidak, mengapa peserta didik karyanya secara bersama sehingga mereka
tidak termotivasi dalam dapat saling bekerja-sama dalam
pembelajaran? pembelajaran.
● Apakah Anda menangkap ● Peserta didik yang telihat pasif atau kurang
antusiasme belajar dari para peserta termotivasi dalam pembelajaran disebabkan
didik? karena mereka belum dapat memahami
● Apakah peserta didik aktif sepenuhnya maksud, tujuan dan cara
merespon pertanyaan guru selama pengerjaan proyek tersebut.
pembelajaran berlangsung? ● Berdasarkan pengamatan, mayoritas peserta
Jelaskan didik antusias dalam berdiskusi. Mereka juga
aktif terlibat dalam memberikan pendapat.
● Peserta didik juga memberikan tanggapan atau
respon terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
guru ajukan dalam pembelajaran.

Interpretasi:
Peserta didik terlibat aktif dalam proses
pembelajaran dengan dilakukan kegiatan diskusi
untuk pengerjaan tugas proyek secara
berkelompok.

27/10/ Identifikasi kesiapan peserta didik Hasil observasi:


2022 ● Apakah di awal pembelajaran guru ● Guru mengecek kesiapan peserta didik dengan
mengamati atau mengecek kesiapan memeriksa pekerjaan rumah peserta didik
peserta didik? Baik secara kondisi yang telah ditugaskan sebelumnya bertujuan
maupun secara materi yang akan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan
diajarkan kesiapan belajar peserta didik agar dapat
● Apa yang dilakukan oleh guru saat mempelajari materi selanjutnya.
mengetahui bahwa kompetensi awal ● Guru memberikan pertanyaan pemantik
peserta didik beragam? kepada peserta didik di awal pembelajaran
● Bagaimana guru mendampingi untuk mengetahui kompetensi awal peserta
setiap peserta didik agar mencapai didik
tujuan pembelajaran? ● Upaya guru dalam mendampingi peserta didik
dengan melakukan pendekatan kepada peserta
didik, membimbing peserta didik memecahkan
masalah dan berusaha untuk mengaitkan
pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

23
Interpretasi:
Guru memeriksa kesiapan belajar peserta didik
dengan memberikan pertanyaan pemantik dan
membimbing peserta didik dalam belajar agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai.

27/10/ Perkembangan emosi Hasil observasi:


2022 ● Sejauh mana kelas dan ruang ● Peserta didik mengekspresikan dirinya melalui
pembelajaran lainnya menjadi diskusi kelompok, sehingga peserta didik
ruang ekspresi diri yang sehat untuk diminta untuk mengemukakan pendapat dan
peserta didik? menyusun hasil karya secara bersama.
● Bagaimana guru merespons peserta ● Guru mengarahkan peserta didik untuk bisa
didik yang belum bisa mengemukakan pendapat peserta didik agar
mengekspresikan diri dengan tepat? mereka mau mengekspresikan dirinya melalui
proyek yang dikerjakan bersama.

Interpretasi:
Peserta didik mempunyai perkembangan emosi
yang cukup baik dengan mengekspresikan dirinya
melalui argumen dan karya yang dihasilkan.

27/10/ Perkembangan sosial Hasil observasi:


2022 ● Secara umum, bagaimana guru ● Guru memfasilitasi peserta didik untuk bisa
membangun atmosfer yang mengembangakan kemampuan bersosialisasi
mendukung peserta didik untuk melalui penugasaan kerja kelompok dengan
mengembangkan kemampuan membuat proyek bersama sesuai dengan
bersosialisasi? misalnya peka pembelajaran konsekstual.
situasi sekitar, berempati, saling
menghargai, serta berinteraksi dan Interpretasi:
berkomunikasi? Melalui diskusi kelompok dapat membantu
● Bagaimana guru memfasilitasi peserta didik mengembangkan keterampilan
peserta didik dalam sosialnya.
mengembangkan keterampilan
sosial peserta didik dalam kegiatan
belajar (contoh, kerja kelompok,
mengerjakan proyek bersama)?

27/10/ Perkembangan moral/spiritual Hasil observasi:


2022 ● Apa saja yang dilakukan guru ● Guru mengajak peserta didik untuk
dalam membangun nilai-nilai mensyukuri segala nikmat dan ciptaan Tuhan
integritas dan spiritual peserta YME.
didik? ● Guru menanamkan sikap disiplin kepada
peserta didik dan meminta peserta didik untuk
mempresentasikan tugas proyeknya sebagai
bentuk pertanggungjawaban.

24
Interpretasi:
Perkembangan moral ditanamkan dengan
menumbuhkan nilai-nilai integritas dan ketuhanan
kepada peserta didik.

Kesimpulan :
Peserta didik memiliki perkembangan moral, sosial dan emosi yang baik. Hal ini dibuktikan dengan
terciptanya lingkungan belajar dan budaya sekolah yang telah menerapkan nilai-nilai profil pelajar
Pancasila.

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Ely Djulia, M. Pd.


NIP. 196607241991032012 NIP. 197408221999032004

25
Lampiran 2. Lembar Observasi Modul Ajar/RPP
LEMBAR OBSERVASI RPP*

Nama Mahasiswa PPG : Sri Septia Dewi, S. Pd.

NIM : 9223610029

Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Biologi

Penyusun RPP : Renny Agustina, M.Pd

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas : XII

Kompetensi Dasar : 3.4.Menganalisis proses pembelahan sel sebagai dasar penurunan


sifat dari induk kepada keturunannya.

* ) RPP yang disusun oleh Guru Pamong.

Prinsip Aspek Observasi Catatan

Kelengkapan ● Apakah sudah ada tujuan pembelajaran, Tujuan pembelajaran dan


komponen langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran mengacu
minimum asesmen pembelajaran yang jelas? pada kompetensi dasar dan
indikator yang jelas.

Esensial dan ● Kejelasan perumusan tujuan Tujuan pembelajaran sudah


bermakna pembelajaran memenuhi kriteria SMART memenuhi kriteria SMART.
(Specific, Measurable, Achievable,
Relevant, dan Time) (tidak menimbulkan
penafsiran ganda dan mengandung
perilaku hasil belajar)

Tujuan
● Apakah modul ajar/RPP memuat tujuan RPP memuat tujuan
pembelajaran yang sesuai selaras dengan pembelajaran yang sesuai
CP yang dituju? dengan kompetensi dasar.

Konsep utama yang akan


● Apakah konsep utama yang akan
dipelajari,sudah jelas. Hal ini
dipelajari, pengetahuan inti,
dibuktikan dengan adanya
keterampilan, dan sikap yang akan
kegiatan peserta didik seperti
dipelajari tertera secara jelas?
pengamatan, diskusi dan
mengkomunikasikan hasil
diskusi.

26
● Apakah konten yang dipelajari sudah Sudah.
bebas dari muatan SARA pornografi,
pornoaksi, dan provokasi. Sudah, contoh nya dengan
memberikan pertanyaan sebagai
● Apakah terdapat pertanyaan bermakna
bahan diskusi.
dan pertanyaan pemantik yang menyasar
konsep inti?

Alur kegiatan disusun secara


Kegiatan
runtut, sistematis, sesuai dengan
● Apakah alur kegiatan disusun secara
alokasi waktu.
runtut, sistematis, sesuai dengan alokasi
waktu?
Ya. Hal ini dibuktikan dengan
● Apakah rangkaian kegiatan berorientasi pembentukan kelompok diskusi
pada penguatan kompetensi dan dan memberikan waktu untuk
kemampuan berpikir area tinggi? sesi Tanya jawab seputar materi.

Sudah. Proses tersebut dapat


ditemukan dibagian kegiatan
● Apakah modul ajar/RPP menyertakan penutup.
berbagai kegiatan (termasuk remedial dan
pengayaan) yang berpusat pada siswa/
menjadikan siswa peserta aktif?
Ada asesmen awal untuk
Asesmen mengecek kesiapan siswa.
● Apakah ada asesmen awal pembelajaran Kegiatan berupa menyusun
beserta cara penilaiannya untuk pertanyaan pemantik tentang
mengecek kesiapan siswa? materi mitosis yang diarahkan
melalui kegiatan literasi di
rumah.

Sudah.

● Apakah asesmen yang termuat secara


jelas mengukur ketercapaian Tujuan
Ya. Contohnya pada proses
Pembelajaran?
tanya jawab baik antara peserta
didik dan guru.
● Apakah bentuk asesmen memberikan
umpan balik pada proses belajar siswa?
Sudah. Contohnya pada tujuan
pembelajaran dalam
● Apakah kriteria untuk mengukur mengklasifikasikan informasi
ketercapaian Tujuan Pembelajaran tertera tentang mitosis dan meiosis
secara jelas? dibuktikan pada kegiatan inti
dengan mendiskusikan dan
mengumpulkan infomasi

27
seputar mitosis dan meiosis.

Berkesinam- ● Apakah urutan pembelajaran sistematis Urutan pembelajaran sistematis


bungan dan logis? dan logis. Terbukti dengan
urutan kegiatan pembuka,
kegiatan inti, dan penutup yang
runut.

Ya. Seperti kegiatan


● Apakah terdapat pertanyaan kunci yang
mengajukan pertanyaan untuk
membantu guru dan siswa untuk
mendapatkan informasi
merefleksikan kegiatan pembelajaran di
tambahan dan menjawab
kelas?
pertanyaan yang ada di buku
pegangan.

● Apakah asesmen yang tertera di modul


Asesmen selaras dengan
ajar/RPP selaras dengan kegiatan
kegiatan pembelajaran.
pembelajaran?

Kontekstual ● Apakah modul ajar/RPP memuat Ya. Contoh nya pada kegiatan
alternatif kegiatan untuk mengamati gambar/video/slide
diimplementasikan pada lingkungan presentasi dalam mendukung
sekolah yang berbeda? proses pembelajaran.

Ya. Seperti pada kegiatan


● Apakah modul ajar/RPP dapat
kerjasama dimana peserta didik
mengakomodir siswa dengan kebutuhan
mendikusikan, mengumpulkan
yang berbeda?
informasi, bertukar pendapat,
mempresentasikan hasil diskusi
dan tanya jawab dapat
mendukung kebutuhan siswa
yang berbeda beda selama
proses pembelajaran
berlangsung.

● Apakah modul ajar/RPP memuat kearifan


RPP memuat kearifan lokal
lokal daerah setempat?
daerah setempat.

Sederhana ● Apakah modul ajar/RPP menggunakan RPP menggunakan bahasa yang


bahasa yang jelas dan mudah dipahami? jelas dan mudah dipahami.

● Apakah bahasa/istilah yang digunakan Bahasa/istilah yang digunakan


mudah dipahami? mudah dipahami.

28
Komponen ● Apakah pemilihan sumber/media Ya. Hal ini dapat dilihat dengan
pendukung pembelajaran sesuai dengan tujuan, salah satu tujuan pembelajaran
materi, dan karakteristik peserta didik? dalam mengklasifikasikan
informasi mitosis dan meiosis
sementara proses pembelajaran
menggunakan media seperti
penayangan gambar maupun
video yang dapat mendukung
proses pengklasifikasian mitosis
dan meiosis.

● Apakah ada kegiatan remedial atau Ada. Kegiatan pengayaan


pengayaan? dilakukan pada akhir
pembelajaran dan kegiatan
remedial dilaukan setelah
kegiatan tes tertulis dinilai

● Apakah ada daftar pustaka? Ada. Dapat dilihat pada sumber


belajar yang menggunakan buku
biologi siswa kelas XII, buku
reverensi yang relevan

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil observasi RPP pada materi pembelahan sel dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran yang dimuat pada RPP mampu membantu siswa dalam memahami materi pembelahan
sel. RPP juga disusun dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, mencakup budaya kearifan
lokal dan penggunaan media yang relevan dalam mendukung kegiatan pembelajaran.

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong


Medan, Oktober 2022 Deli Serdang, 28 Oktober 2022

Dr. Ely Djulia, M. Pd.


NIP. 196607241991032012 NIP. 197408221999032004

29
Lampiran 3. Lembar Wawancara Manajemen Sekolah
LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH

Nama Mahasiswa : Sri Septia Dewi, S. Pd.


NIM : 9223610029
Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Biologi/Biologi
Sekolah PPL : SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan

Mahasiswa dapat mewawancarai kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang
kurikulum, atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali
informasi tentang kebijakan dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan
kebijakan dan program, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga
faktor lingkungan yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kebijakan atau
program.

30
Tgl. Sasaran Observasi Hasil Observasi
28 – Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi
10 - ● Apa saja kebutuhan ● Kebutuhan siswa yang menjadi prioritas sekolah
2022 siswa yang menjadi adalah pendidikan dan pengajaran di dalam
prioritas sekolah? kelas.
● Apa yang sudah
diupayakan satuan ● Untuk memenuhi kebutuhan siswa terkait
pendidikan untuk pendidikan, sekolah menyediakan pelayanan
memenuhi kebutuhan yang optimal dan mengusahakan agar tidak ada
tersebut kelas yang kosong pada jam pelajaran.
● Bagaimana kebutuhan ●
siswa ini tercermin ● Kebutuhan siswa ini tercermin dari perilaku
dalam analisis peserta didik. Dimana bila pelayanan yang
karakteristik satuan didapat maksimal terkait kognitif dan karakter
pendidikan? maka akan terbentuk peserta didik yang
● Bagaimana kebutuhan diharapkan begitu juga sebaliknya.
peserta didik ini ● Kebutuhan siswa ini tercermin dalam visi dan
tercermin dalam misi sekolah.
tujuan satuan Interpretasi Hasil Observasi
pendidikan? Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa
kebutuhan siswa terkait pelayanan pendidikan
membutuhkan peningkatan agar karakter siswa
semakin baik dan pembelajaran berlangsung
dengan lebih optimal.

31
29 Manajemen Hasil Observasi
Okt Kurikulum ● Satuan pendidikan menggunakan dua jenis
2022 ● Bagaimana satuan kurikulum, yaitu K13 untuk kelas XII dan
pendidikan mengelola Kurikulum Merdeka untuk kelas X dan XI.
pembelajarannya? ● Perencanaan dan desain kurikulum mengikuti
● Bagaimana proses aturan pemerintah.
perencanaan dan ● Monitoring pelaksanaan kurikulum dilakukan
desain kurikulum? secara rutin oleh tim monitoring kurikulum yaitu
● Seberapa jauh/rutin setiap sekali dalam sebulan.
sekolah melakukan ● Data yang diperoleh dari monitoring kurikulum
monitoring terhadap kurikulum akan digunakan sebagai bahan refleksi
pelaksanaan setiap awal tahun ajar untuk merancang
kurikulum? pembelajaran yang lebih optimal.
● Seberapa jauh
Interpretasi Hasil Observasi
penggunaan data
Berdasarkan hasil observasi mengenai manajemen
dalam proses refleksi
kurikulum sekolah SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
kurikulum?
dapat disimpulkan bahwa manajemen kurikulum
sudah cukup optimal. Hal ini dilihat dari suksesnya
perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan dan
monitoring kurikulum sampai kepada refleksi
kurikulum

32
Manajemen Sumber Hasil Observasi
Daya Manusia ● Proses penerimaan guru dengan cara calon guru
● Bagaimana proses (pelamar) dapat mengirimkan kelengkapan surat
penerimaan guru lamaran langsung ke sekolah. Namun, calon guru
dalam satuan tersebut dapat diterima jika ada lowongan guru
pendidikan? mata pelajaran yang kosong, namun untuk
● Apakah ada kegiatan penerimaan guru PNS harus sesuai SK dari
khusus untuk Pemerintah.
membekali guru yang ● Tidak ada pembekalan khusus bagi guru yang
baru mengajar? baru mengajar. Sebab harapannya guru tersebut
● Apakah ada kegiatan sudah memiliki pengalaman yang mumpuni.
khusus untuk ● Pengembangannya adalah pihak sekolah memilih
pengembangan beberapa guru untuk dilatih atau diberikan
profesional guru? pembekalan, ada juga pengembangan IT,
pelatihan aplikasi platform Merdeka Mengajar.

Interpretasi Hasil Observasi


Proses penerimaan guru di SMA Negeri 2 Percut
Sei Tuan sudah sesuai dengan ketentuan yaitu
menyertakan dokumen yang diminta oleh pihak
sekolah. Tetapi untuk pelatihan khusus ada
baiknya guru yang sudah lebih senior memberi
bimbingan kepada guru yang masih baru (baru
mengajar) agar proses perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran lebih optimal.

33
Manajemen sarana & Hasil Observasi
prasarana ● Dalam perencanaan sarana dan pransana,
● Apa saja data yang dilaksanakan rapat RKAS (Rencana Kegiatan
digunakan untuk Anggaran Sarana dan Prasarana) yang
perencanaan sarana melibatkan seluruh fungsionaris, komite dan
dan prasarana? orang tua siswa.
● Apakah penggunaan ● Ada banyak fasilitas yang mendukung proses
sarana dan prasarana pembelajaran, seperti lapangan olahraga (alat
sudah efektif untuk olahraga pendukung), ruang keterampilan,
mendukung proses laboratorium kimia, laboratorium fisika,
pembelajaran? laboratorium komputer, studio mini, joglo
● Apakah ada sarana literasi, open stage harapan, perpustakaan, serta
dan prasarana di taman.
sekitar sekolah yang ● Peranan sarana dan prasarana di SMA Negeri 2
dapat dimanfaatkan Percut Sei Tuan
untuk mendukung - Lapangan dan alat olahraga. Lapangan ini
pembelajaran? digunakan untuk mendukung proses belajar
olahraga serta mendukung kegiatan sekolah
lainnya seperti apel, upacara, festival dan
berbagai perlombaan.
- Ruang keterampilan. Ruangan ini digunakan
untuk menyimpan hasil proyek setiap siswa.
- Laboratorium fisika dan kimia. Ruangan ini
digunakan untuk mendukung pelajaran IPA
melalui kegiatan eksperimen,
- Laboratorium komputer. Ruangan ini
berfungsi untuk mengembangkan
keterampilan dalam bidang teknologi,
informasi dan komunikasi.
- Studio mini. Ruangan ini digunakan untuk
melatih dan mengembangkan bakat siswa
dibidang entertaiment.
- Joglo literasi. Tempat ini berfungsi untuk
melakukan kegiatan literasi
- Open stage. Tempat ini digunakan sebagai
34
tempat penampilan bakat peserta didik
- Perpustakaan. Ruangan ini berisi buku-buku
Interpretasi Hasil Observasi
Berdasarkan hasil observasi kami sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh SMA Negeri 2 Percut
Sei Tuan sudah memadai. Namun, masih ada
beberapa sarana dan prasarana yang harus
ditambahkan seperti speaker disetiap ruangan
kelas. Speaker ini diharapkan mampu mendukung
proses pembelajaran berupa audio dan sebagai
media informasi dari ruang guru. Proyektor juga
sebaiknya tersedia di setiap kelas untuk efisiensi
penggunaan waktu. Pojok baca juga sebaiknya
disediakan di setiap kelas.

35
Manajemen anggaran Hasil Observasi
● Apakah satuan SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan telah memiliki
pendidikan memiliki sistem dalam merencanakan, melaksanakan dan
sistem dalam memonitor anggaran dan penggunaannya. Hal ini
merencanakan, dibuktikan oleh adanya rapat RKAS (Rencana
melaksanakan, dan Kegiatan Anggaran dan Sarana). Pada rapat ini
memonitor anggaran dihadiri oleh seluruh fungsionaris, guru, dan
dan penggunaannya? dewan siswa. RKAS ini dilakukan pada bulan
Desember tahun sebelumnya (tahap 1) dan dapat
ditinjau kembali di tahun berikutnya (tahap 3).
Sebelum RKAS dilakukan setiap guru dan
yang bersangkutan membuat rencana anggaran
yang akan digunakan untuk memenuhi anggaran
sarana dan program sekolah.
Proses monitoring dilakukan oleh inspektorat
selama minimal 1 kali setahun. Anggaran yang
masuk berasal dari APBN (dana bos) dan Komite.
APBN digunakan untuk membeli buku; fasilitas
sekolah seperti alat musik, olahraga; kegiatan
sekolah berupa ekskul, pelatihan guru, bahan
laboratorium, bimbingan olimpiade dan gebyar
kreativitas siswa. Komite diperoleh dari iuran
siswa setiap bulannya. Kelas X dan XI mebayar
Rp 55.000 dan Kelas XII membayar Rp 50.000.
Iuran komite ini digunakan untuk pembayaran
upah pegawai honor, satpam, petugas kebersihan
serta keperluan OSIS. SMA Negeri 2 juga
berpartisipasi dalam menyediakan anggaran
apabila siswa mengikuti perlombaan dengan
menggunakan nama sekolah.

36
Interpretasi Hasil Observasi
Menurut hasil observasi kami dapat
disimpulkan bahwa manajemen anggaran di SMA
Negeri 2 Percut Sei Tuan telah berjalan dengan
baik dan transparan. Aloaksi anggaran juga cukup
efektif untuk mendukung proses pembelajaran dan
berbagai keperluan sekolah.
Manajemen Sistem Hasil Observasi
Informasi ● Data yang diperlukan untuk mendukung proses
● Apa saja pembelajaran siswa ada 2 yaitu dari siswa dan
informasi/data yang dari satuan pendidikan. Dari siswa data yang
dikumpulkan dalam diperlukan awalnya mengetahui potensi/
mendukung proses kemampuan siswa untuk tujuan asesmen. Dari
pembelajaran? satuan pendidikan lebih mengarah ke guru,
● Bagaimana informasi dimana guru diarahkan dengan aktif mempelajari
dikelola sehingga LMS (learning management system).
pembelajaran bisa ● Dengan mengolah data potensi siswa untuk
dilakukan berbasis menjadi panduan dalam asesmen.
data? ● Guru dapat mengakses kapan saja, sesuai
● Sejauh mana guru keperluan guru
bisa mengakses dan
Interpretasi Hasil Observasi
menggunakan data
Pengembangan pembelajaran sudah hampir
tersebut untuk
optimal dilihat dari keterlibatan peserta didik
mendukung proses
sebagai salah satu aspek yang berpengaruh pada
pembelajaran?
asesmen. Namun akan lebih baik jika data siswa
ini juga digunakan sebagai aspek pertimbangan
untuk merancang model atau media apa yang akan
digunakan dalam pembelajaran

37
Manajemen Hasil Observasi
Ketatalaksanaan SMAN 2 Percut menggunakan 2 bentuk
● Apa saja yang penyimpanan, yaitu hardcopy dan softcopy.
dimiliki satuan Hardcopy, digunakan untuk data siswa, absensi
pendidikan untuk guru dan pengawai, buku tahunan siswa. Softcopy
membantu sistem digunakan pada penerimaan siswa, rapor siswa dan
administrasi? menggunakan platform Merdeka Mengajar untuk
guru.
Interpretasi Hasil Observasi
Sistem administrasi sudah bagus dilihat dari
penyimpanan sudah menggunakan softcopy.
Dengan adanya penyimpanan seperti ini maka
informasi bisa lebih terjaga dan bisa diakses kapan
saja

Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan


pengamatan ini?

Dalam satuan pendidikan, seluruh kegiatan manajemen sekolah harus dapat bekerjasama
untuk mewujudkan seluruh visi dan misi dan sekolah

Kesimpulan :

Segala peraturan dan ketentuan yang ada di sekolah harus sesuai dengan peraturan
pemerintah. Dibutuhkan kerja sama antar pihak-pihak yang ada di sekolah baik siswa
maupun guru agar tujuan pendidikan dapat tercapai.

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Medan, Oktober 2022 Deli Serdang, 28 Oktober 2022

Dr. Ely Djulia, M. Pd.


NIP. 196607241991032012 NIP. 197408221999032004

38
Lampiran 4. Lembar Observasi Lingkungan Belajar

LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR

Nama Mahamurid : Sri Septia Dewi, S. Pd.


NIM : 9223610029
Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Biologi

Interpretasi Hasil
Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
Observasi
24/10/ Murid memiliki latar Setiap murid
1. Latar belakang sosial-
2022 belakang sosial-ekonomi memperoleh hak yang
ekonomi murid
yang berbeda. Mayoritas sama dalam pendidikan.
pekerjaan orang tua mereka
Murid dengan kondisi
adalah buruh harian.
sosial-ekonomi yang
Seluruh murid memperolah
berbeda memiliki hak
memperoleh fasilitas
yang sama dalam
pendidikan yang
mengakses dan
berkualitas tanpa adanya
memperoleh layanan
perbedaan latar belakang
pendidikan yang
sosial ekonomi murid.
berkualitas, seperti tingkat
pendidikan orang tua dan
fasilitas belajar yang
tersedia di rumah.

24/10/ Pembelajaran yang Kegiatan pembelajaran


2. Kualitas pembelajaran
2022 dilakukan cukup efektif, di kelas cukup efektif,
di kelas
guru melibatkan dibuktikan dengan
murid dalam aktivitas manajemen kelas yang
Seluruh kegiatan belajar
pembelajaran di kelas, baik dan pembelajaran
mengajar di kelas,
seperti mengidentifikasi interaktif.
mencakup indikator
sifat yang ada pada murid
manajemen kelas,
dan menuliskannya di
dukungan afektif,
papan tulis. Guru juga
pembelajaran interaktif
menyesuaikan cara
dan penyesuaian cara
mengajarnya dengan
mengajar dengan tingkat
tingkat kemampuan murid.
kemampuan murid.
Jika ada murid yang belum
paham, guru akan
melakukan membimbing
murid untuk memahami
materi yang diajarkan.

25/10/ Guru melakukan refleksi Sesama guru mapel


3. Refleksi dan perbaikan
2022 dengan diskusi bersama saling bertukar fikiran
pembelajaran oleh rekan guru, mempraktekkan
mengenai pembelajaran

39
guru hal-hal yang dianggap baik biologi.
ke kegiatan pembelajaran di
Kemampuan kelas yang berbeda
pengembangan guru
untuk terus meningkatkan
kompetensi melalui
belajar mandiri dengan
merefleksi praktik
pengajaran yang telah
diterapkan dan juga
belajar dari rekan guru.

24/10/ Penyusunan visi dan misi Kepala sekolah terlibat


4. Kepemimpinan
2022 sangat mendukung guru langsung dalam
instruksional
dalam meningkatkan mutu menyusun program
pembelajaran berdasarkan untuk meningkatkan
Kemampuan kepala
kemampuan, minat dan mutu pembelajaran di
satuan pendidikan dalam
bakat murid. satuan pendidikan.
menyusun dan
mengkomunikasikan visi,
misi, program, dan
kebijakan yang
mendukung guru dalam
meningkatkan mutu
pembelajaran di satuan
pendidikan.

24/10/ 5. Iklim keamanan di SMA Negeri 2 Percut Sei SMA Negeri 2 Percut
2022 satuan pendidikan Tuan memiliki kebijakan Sei Tuan memahami
pemahaman terkait pentingnya keamanan di
Satuan pendidikan yang perlindungan sekolah.
memiliki kebijakan, dan hal lainnya. Guru ikut
pemahaman, dan program terlibat mengkampanyekan
terkait perundungan, gerakan anti perundungan
hukuman fisik, kekerasan dengan menggunakan pin
seksual dan narkotika “stop bullying” yang
sehingga memberikan dipakai setiap hari. Sekolah
perlindungan dan rasa juga memberikan sanksi
aman bagi warga satuan yang tegas kepada guru
pendidikan, baik secara atau murid yang melakukan
fisik maupun psikologis. kekerasan baik secara fisik
maupun psikologis.

25/10/ SMA Negeri 2 Percut Sei Satuan pendidikan


6. Iklim kebinekaan di
2022 Tuan saling menghargai saling menghargai
satuan pendidikan keragaman. Hal ini keragaman agama
dibuktikan dengan
Llingkungan satuan keterlibatan sekolah dalam
mengadakan kegiatan

40
pendidikan yang keagamaan, contohnya
menghargai keragaman pada kegiatan Natal untuk
agama maupun sosial- yang beragama Kristen
ataupun Maulid Nabi untuk
budaya dan dukungan
yang beragama Islam.
kesetaraan hak. Sebelum pembelajararn
dimulai, guru mengajak
setiap murid berdo’a sesuai
agama dan kepercayaan
masing-masing.
Pembelajaran juga tidak
mengelompokkan murid
berdasarkan suku atau
agama.

26/10/ Iklim kesetaraan gender di Kesetaraan gender


7. Iklim kesetaraan
2022 sekolah cukup baik. sudah dilaksanakan
gender
Terlihat dengan peran dengan baik di SMA
perempuan dalam Negeri 2 Percut Sei
Bagaimana lingkungan
menjalankan jabatan di Tuan.
satuan pendidikan
sekolah. Contohnya sekolah
berperilaku adil,
yang dipimpin oleh
memberikan kesempatan
perempuan. Sekolah ini
yang sama bagi warga
juga memberikan
satuan pendidikan, baik
kesempatan yang sama
laki-laki maupun
kepada murid laki-laki dan
perempuan dalam
perempuan untuk
menjalankan peran
menunjukkan kemampuan
publik.seperti dukungan
mereka berpidato bahasa
kepala satuan pendidikan
Inggris di setiap hari kamis
dan guru atas kesetaraan
pagi.
gender.

27/10/ Berdasarkan hasil observasi Dukungan guru terhadap


8. Iklim inklusivitas
2022 murid, SMA Negeri 2 tidak murid dengan disabilitas
memiliki murid dengan belum terlihat.
Pengetahuan, penerimaan
disabilitas.
dan dukungan guru
terhadap murid dengan
disabilitas serta murid
cerdas istimewa dan
murid bakat istimewa.

27/10/ Partisipasi orangtua dalam Orangtua murid


9. Dukungan orangtua
2022 kegiatan pendidikan mendukung program
dan murid terhadap
dibuktikan dengan SMA Negeri 2 Percut
program satuan
pembentukan komite Sei Tuan.
pendidikan
sekolah. Orangtua murid
juga mendukung penuh
Partisipasi orangtua

41
dalam kegiatan satuan anak mereka yang
pendidikan, dan mengikuti kegiatan
partisipasi murid dalam ekstrakurikuler di sekolah.
penyusunan program
satuan pendidikan.

Kesimpulan:
Lingkungan belajar di sekolah sudah baik dengan sumber daya yang mumpuni dengan
menerapkan iklim kebhinekaan, keamanan, kesetaraan gender yang membuat siswa dapat
belajar dengan nyaman di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan. Orangtua siswa juga turut
berpartisipasi dengan mendukung program ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan.

42
Lampiran 5. Jurnal Harian 1

HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL HARIAN MAHASISWA PPL I
PROGRAM PPG PRAJABATAN

Nama Mahasiswa : Sri Septia Dewi, S. Pd


NIM : 9223610029
Prodi : Pendidikan Biologi
Sekolah Lokasi PPL : SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
Nama Guru Pamong : Renny Agustina, M. Pd
Jumlah halaman :2

Deli Serdang, 10 November 2022


Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan

Supraba Ika Sari, S. Pd., M. Pd.


NIP 197907052008012006

43
JURNAL HARIAN PESERTA PPG SELAMA PPL

Minggu ke: 1*)


Hal yang dilakukan hari ini Dua pertanyaan penting hari ini

Senin, Penyerahan mahasiswa PPG Prajabatan ke Bagaimana penerapan Profil Pelajar


24/10 SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan Pancasila di lingkungan sekolah?
Orientasi Lingkungan Sekolah Apa peran orang tua siswa dalam
mendukung program sekolah?
Orientasi kurikulum sekolah: Kurikulum
Merdeka untuk kelas 10 dan kelas 11, K13
untuk kelas 12 (RPP)
Pengenalan Program Sekolah oleh Wakasek
Kesiswaan
Pengenalan Lingkungan Sekolah oleh
wakasek bidang Sarana dan Prasarana
Selasa, Kegiatan pembagian raport mid semester Bagaimana respon guru terhadap
25/10 pelaksanaan kegiatan outbond?
Sekolah mengadakan kegiatan Outbound Bagaimana respon orangtua terhadap
yang diikuti oleh seluruh guru hasil belajar peserta didik?
Mahasiswa melakukan observasi terhadap
Perangkat Pembelajaran Guru Pamong
Rabu, Mahasiswa melakukan observasi manajemen Bagaimana tanggapan guru terhadap
26/10 sekolah penggunaan dua jenis kurikulum
(Kurikulum Merdeka dan K13) di
Sekolah?
Mahasiswa melakukan observasi kegiatan Apakah sekolah memfasilitasi guru
pembelajaran biologi di kelas X2 dalam pengembangan karir (guru
penggerak)?
Mahasiswa mengamati karakeristik peserta
didik selama pembelajaran berlangsung
Mahasiswa melakukan wawancara terhadap
peserta didik yang berusia 16 tahun
mengenai perkembangan sosial-emosional
mereka
Kamis, Mahasiswa mengamati kegiatan Literasi Bagaimana guru menyikapi peserta
27/10 Bahasa Inggris oleh Peserta didik didik yang tidak menyiapkan tugas?
Mahasiswa melakukan observasi kegiatan Apa yang dilakukan guru jika siswa
pembelajaran biologi di kelas X1, X2, dan melanggar kesepakatan kelas?
X3
Mahasiswa melakukan observasi
karakteristik peserta didik
Mahasiswa melakukan observasi terhadap
lingkungan belajar di Sekolah

44
Mahasiswa melakukan wawancara dengan
salah satu guru yang menggunakan pin “stop
bullying” sebagai gerakan anti perundungan
di sekolah.
Jumat, Mahasiswa mengikuti upacara Peringatan Bagaimana peran sekolah dalam
28/10 Hari Sumpah Pemuda mengapresiasi guru yang totalitas saat
menggunakan busana adat daerah?
Mahasiswa turut andil memeriahkan acara Apakah sekolah memiliki program
Peringatan Hari Sumpah Pemuda tindak lanjut terhadap siswa yang
tampil saat pentas seni?
Guru di sekolah menggunakan busana adat
daerah sebagai bentuk mencintai budaya
daerah.
Catatan & evaluasi diri:

Mahasiswa belajar bagaimana strategi yang dilakukan guru dalam kegiatan


pembelajaran.
Mahasiswa memahami kebutuhan dan perkembangan peserta didik.

Mengetahui,
Guru Pamong**)

**) Verifikasi oleh Guru Pamong dilakukan per 5 hari kegiatan

45
Lampiran 6. Dokumentasi

Penyerahan mahasiswa PPG Prajabatan Kata sambutan dari KepalaSekolah SMA


2022 dari Universitas Negeri Medan Negeri 2 Percut Sei Tuan
(diwakili oleh Dosen Pembimbing
Lapangan) kepada pihak sekolah mitra
SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan untuk
melaksanakan kegiatan PPL.

Foto bersama guru pamong (Ibu Renny Observasi guru mengajar di kelas
Agustina, M. Pd.)

Diskusi bersama mahasiswa PPG di Diskusi bersama guru pamong mengenai


SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan mekanisme PPL 1 di SMA Negeri 2
Percut Sei Tuan

46
Upacara Peringatan Hari Sumpah Kegiatan Literasi Bahasa Inggris setiap
Pemuda (28 Oktober 2022) hari kamis di lapangan sekolah SMA
Negeri 2 Percut Sei Tuan

Observasi kegiatan pembelajaran di Peserta didik di kelas XII IPA 2


kelas XII IPA 2 melakukan diskusi kelompok

Peserta didik menyalami guru ketika Penampilan tari daerah saat peringatan
masuk sekolah hari Sumpah Pemuda

Halaman belakang SMA Negeri 2 Tanaman di SMA Negeri 2 Percut Sei


Percut Sei Tuan Tuan

47

Anda mungkin juga menyukai