PPL I
OLEH:
SRI SEPTIA DEWI, S. Pd.
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan Guru Pamong
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penyusun sehingga dapat
menyelesaikan laporan Hasil Observasi PPL di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan.
Tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk mendeskripsikan hasil observasi
PPL I yang merupakan mata kuliah inti yang harus ditempuh mahasiswa PPG
Prajabatan dalam rangka mengembangkan dan memperkuat potensi dalam
melaksanakan tugas sebagai pendidik profesional di sekolah.
Penyusun menyampaikan terima kasih atas segala bantuan dan bimbingan kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-
Nya.
2. Orangtua yang senantiasa mengasihi dengan kasih yang tulus.
3. Ibu Dr. Ely Djulia, M. Pd selaku DPL yang telah memberikan pengarahan dan
bimbingan selama kegiatan PPL berlangsung.
4. Ibu Supraba Ika Sari, S.Pd., M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
yang telah memberikan dukungan pada setiap program kegiatan PPL sehingga
dapat terlaksana dengan baik.
5. Ibu Renny Agustina, M. Pd., selaku Guru Pamong yang telah banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan.
6. Bapak dan Ibu guru serta karyawan–karyawati SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
yang telah memberikan dukungan baik moral maupun spiritual pada program
kegiatan PPL yang dilaksanakan.
7. Seluruh pihak yang turut membantu terlaksananya program PPL di SMA Negeri
2 Percut Sei Tuan
Dalam penyusunan laporan ini tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Untuk itu mohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat baik untuk pembaca pada umumnya
dan penulis pada khususnya.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Tujuan Observasi.............................................................................................. 1
C. Manfaat Observasi ........................................................................................... 2
D. Sasaran Observasi ............................................................................................ 2
BAB II HASIL OBSERVASI............................................................................ 4
A. Hasil Observasi (dijelaskan rangkuman per sasaran observasi) ...................... 4
B. Analisis Hasil Observasi (dijelaskan rangkuman per sasaran observasi) ........ 15
C. Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan observasi............................. 19
BAB V PENUTUP.............................................................................................. 20
A. Kesimpulan Hasil Observasi ............................................................................ 20
B. Refleksi (atas kemampuan diri melakukan observasi) .................................... 20
C. Rencana Tindak Lanjut (untuk meningkatkan kemampuan observasi) ........... 21
LAMPIRAN......................................................................................................... 22
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah inti yang harus
ditempuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan untuk mengembangkan dan memperkuat
kompetensinya dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik profesional di sekolah.
Proses pengembangan kemampuan mengajar para calon guru ditempuh dengan
menerapkan prinsip yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu niteni
(mengamati), nirokke (menirukan), dan nambahi (mengembangkan). Mahasiswa
PPG belajar mengembangkan identitas guru dan proses pembelajarannya dengan
mengintegrasikan pemahaman analitikal konteks satuan pendidikan tertentu dengan
konsep dan praktik mata kuliah inti lainnya. Pengalaman praktik mahasiswa PPG
dirancang sebagai proses perbaikan berkelanjutan melalui format lesson study dan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaboratif.
Pada Proses PPL 1 Terbagi menjadi 3 (Tiga) siklus, dimana ketiga siklus
merupakan pembelajaran terbimbing dimana mahasiswa PPG Prajabatan diminta
untuk menyusun RPP dan lainnya kemudian langsung praktik mengajar terbimbing
di dalam kelas. Untuk menjamin kegiatan PPL sesuai standar mutu Program PPG
Prajabatan, mahasiswa didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Guru
Pamong (GP) PPL, Kepala Sekolah atau mitra program PPG dalam menjalankan
perannya dalam mata kuliah PPL.
B. Tujuan Observasi
Secara umum, PPL bertujuan agar mahasiswa PPG memiliki pengalaman nyata
dan kontekstual dalam menerapkan seperangkat pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi penguasaan materi
bidang studi secara utuh. Secara khusus, tujuan PPL yang dirumuskan dalam bentuk
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK). CPMK PPL I adalah agar mahasiswa:
1. Terampil mengidentifikasi karakteristik peserta didik, lingkungan belajar, dan
pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara mandiri dan bertanggung jawab.
1
2. Mampu mengevaluasi secara kritis karakteristik peserta didik, lingkungan belajar
dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah, secara kolaboratif dengan teman
sejawat, guru sekolah, kepala sekolah, dan dosen pembimbing.
C. Manfaat Observasi
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi karakteristik peserta didik, lingkungan belajar
dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara mandiri dan bertanggung jawab.
2. Mahasiswa dapat mengevaluasi secara kritis karakteristik peserta didik,
lingkungan belajar dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah, secara kolaboratif
dengan teman sejawat, guru sekolah, kepala sekolah dan dosen pembimbing.
3. Mahasiswa terampil memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi guru di
sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
4. Mahasiswa dapat menganalisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai
dengan standar kompetensi yang akan dicapai dengan mengadaptasi karakteristik
peserta didik, lingkungan belajar serta tahapan belajar yang sesuai dengan
karakteristik bidang ilmu dan teknologi yang dilakukan secara kolaboratif
dengan teman sejawat, guru pamong, dan dosen pembimbing.
D. Sasaran Observasi
1. Karakteristik Peserta Didik SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
Observasi mencakup: karakteristik peserta didik dari sisi etnik, budaya,
status sosial, minat, perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya belajar,
motivasi, perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan moral dan
spiritual, dan perkembangan motorik.
2
2. Perangkat Pembelajaran SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
Observasi mencakup analisis ketepatan: rumusan tujuan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, bahan ajar, media, strategi pembelajaran, serta
evaluasi pembelajaran
3. Pelaksanaan Pembelajaran SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
Observasi mencakup: analisis keterlaksanaan RPP, proses belajar mengajar
dan respon peserta didik dalam proses pembelajaran.
3
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Hasil Observasi
1. Karakteristik Peserta Didik
a. Budaya Sekolah
Suasana sekolah SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan cukup mendukung kegiatan
pembelajaran dan interaksi yang optimal. Secara umum Profil Pelajar
Pancasila telah ditanamkan dalam pembelajaran melalui adanya kegiatan
kerja kelompok, gotong royong, dll.
b. Budaya Kelas
● Cara guru dan peserta didik dalam melakukan kesepakatan kelas antara
lain sebelum pembelajaran dimulai, guru bersama peserta didik melakukan
musyawarah untuk menyusun peraturan yang akan disepakati dan ditaati
selama proses pembelajaran di kelas berlangsung.
● Guru menekankan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila kepada peserta didik
dengan berbagai cara diantaranya mengarahkan peserta didik untuk berdoa
sebelum belajar, menanamkan kepada peserta didik cara menghargai
teman, guru, dll.
c. Keterlibatan Peserta Didik
● Selama pembelajaran berlangsung, peserta didik terlibat aktif, misalnya
dengan melakukan diskusi kelompok dan tanya jawab.
● Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam pembelajaran dengan
memberikan tanggung jawab kepada seluruh peserta didik untuk
mengerjakan tugas proyek yang harus diselesaikan dalam setiap
kelompok. Setiap kelompok bertanggung jawab untuk memberikan
masukan dan karyanya secara bersama-sama sehingga mereka dapat
terlibat dalam pembelajaran.
● Untuk peserta didik yang terlihat pasif atau kurang termotivasi dalam
pembelajaran disebabkan karena mereka belum dapat memahami
sepenuhnya maksud, tujuan dan cara pengerjaan proyek atau tugas yang
diberikan.
● Berdasarkan hasil pengamatan sebagian besar peserta didik terlihat
antusias dalam berdiskusi
4
● Peserta didik juga memberikan tanggapan atau respon terhadap pertanyaan
yang disampaikan oleh guru dalam pembelajaran.
d. Identifikasi Kesiapan Siswa
● guru mengamati dan mengukur kesiapan peserta didik dengan memeriksa
pekerjaan rumah peserta didik yang telah ditugaskan sebelumnya. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kesiapan belajar
peserta didik agar dapat mempelajari materi selanjutnya.
● Untuk mengetahui kompetensi awal peserta didik, guru memberikan
pertanyaan pemantik kepada peserta didik di awal pembelajaran
● Upaya guru dalam mendampingi peserta didik dengan melakukan
pendekatan kepada peserta didik, membimbing peserta didik dalam
memecahkan masalah dan berusaha mengaitkan pembelajaran dengan
kehidupan sehari-hari.
e. Perkembangan Emosi
● Siswa menuangkan ekspresi dirinya melalui diskusi kelompok, sehingga
siswa diminta untuk mengemukakan pendapat dan menuangkan karyanya
secara bersama.
● Guru mengarahkan siswa untuk bisa mengemukakan pendapat siswa agar
mereka mau mengekspresikan dirinya melalui proyek yang dikerjakan
bersama.
f. Perkembangan Sosial
Guru memfasilitasi peserta didik untuk bisa mengembangkan kemampuan
bersosialisasi melalui penugasan kerja kelompok dengan membuat proyek
bersama sesuai dengan pembelajaran kontekstual.
g. Perkembangan moral/spiritual
● Guru mengajak siswa untuk mensyukuri atas segala nikmat dan ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa
● Guru menanamkan sikap disiplin kepada siswa dan meminta siswa untuk
mempresentasikan tugas proyeknya sebagai bentuk pertanggungjawaban.
5
b. Esensial dan bermakna
● Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran sudah memenuhi kriteria
SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time) (tidak
menimbulkan penafsiran ganda dan mengandung perilaku hasil belajar)
● Modul ajar/RPP sudah memuat tujuan pembelajaran yang sesuai selaras
dengan CP yang dituju
● Konsep utama yang akan dipelajari, pengetahuan inti, keterampilan dan
sikap yang akan dipelajari sudah tertera secara jelas. Hal ini dibuktikan
dengan adanya kegiatan peserta didik seperti pengamatan, berdiskusi dan
mengkomunikasikan hasil diskusi
● Konten yang dipelajari sudah bebas dari muatan SARA pornografi,
pornoaksi dan provokasi.
● Terdapat pertanyaan bermakna dan pertanyaan pemantik yang menyasar
konsep inti. Contohnya dengan memberikan pertanyaan sebagai bahan
diskusi
● Alur kegiatan disusun secara runtut, sistematis, sesuai dengan alokasi
waktu
● Rangkaian kegiatan berorientasi pada penguatan kompetensi dan
kemampuan berpikir area tinggi. Hal ini dibuktikan dengan pembentukan
kelompok diskusi dan memberikan waktu untuk sesi tanya jawab seputar
materi
● RPP menyertakan berbagai kegiatan (termasuk remedial dan pengayaan)
yang berpusat pada siswa/ menjadikan siswa peserta aktif. Proses tersebut
dapat ditemukan setelah bagian kegiatan penutup
● Ada asesmen awal pembelajaran beserta cara penilaiannya untuk
mengecek kesiapan siswa. Kegiatan berupa menyusun pertanyaan seputar
materi mitosis yang sebelumnya sudah diarahkan dalam kegiatan literasi di
rumah
● Asesmen yang termuat secara jelas mengukur ketercapaian Tujuan
Pembelajaran
● Bentuk asesmen memberikan umpan balik pada proses belajar siswa.
Contohnya pada proses tanya jawab baik antara peserta didik dan guru
● Kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran tertera secara
jelas. Contoh nya pada tujuan pembelajaran dalam mengklasifikasikan
6
informasi tentang mitosis dan meiosis dibuktikan pada kegiatan inti
dengan mendiskusikan dan mengumpulkan informasi seputar mitosis dan
meiosis
c. Berkesinambungan
● Urutan pembelajaran sistematis dan logis yakni dimulai dari kegiatan
pembuka, kegiatan inti dan penutup
● Terdapat pertanyaan kunci yang membantu guru dan siswa untuk
merefleksikan kegiatan pembelajaran di kelas. Seperti kegiatan
mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan dan
menjawab pertanyaan yang ada di buku pegangan
● Asesmen yang tertera di RPP selaras dengan kegiatan pembelajaran
d. Kontekstual
● RPP memuat alternatif kegiatan untuk diimplementasikan pada lingkungan
sekolah yang berbeda. Contohnya ada pada kegiatan mengamati
gambar/video/slide presentasi dalam mendukung proses pembelajaran
● RPP dapat mengakomodir siswa dengan kebutuhan yang berbeda. Seperti
pada kegiatan kerjasama dimana peserta didik mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, bertukar pendapat, mempresentasikan hasil
diskusi dan tanya jawab dapat mendukung kebutuhan siswa yang berbeda-
beda selama proses pembelajaran berlangsung
● RPP memuat kearifan lokal daerah setempat
e. Sederhana
● RPP menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami
● Bahasa atau istilah yang digunakan mudah dipahami
f. Komponen Pendukung
● pemilihan sumber/media pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan, materi,
dan karakteristik peserta didik. Hal ini dapat dilihat dengan salah satu
tujuan pembelajaran dalam mengklasifikasikan informasi mitosis dan
meiosis sementara proses pembelajaran menggunakan media seperti
penayangan gambar maupun video yang dapat mendukung proses
pengklasifikasian mitosis dan meiosis
● Ada kegiatan remedial atau pengayaan. Kegiatan pengayaan dilakukan
pada akhir pembelajaran dan kegiatan remedial dilakukan setelah kegiatan
tes tertulis dinilai
7
● Ada daftar pustaka. Dapat dilihat pada sumber belajar yang menggunakan
buku biologi siswa kelas XII dan buku referensi yang relevan
8
● Selama observasi dilakukan, menurut kami proses pembelajaran dirasa
cukup efektif, terlihat dari presentasi kelompok menggunakan media dan
menggunakan teks multimoda, sehingga cukup membantu dan bermakna
bagi peserta didik yang memiliki gaya belajar berbeda-beda.
● Selama proses pembelajaran, guru memberikan pengarahan agar peserta
didik lebih baik lagi dalam proses presentasi dan juga diskusi, contohnya
pengarahan dalam hal penggunaan kalimat baku di dalam bertanya
ataupun menyampaikan pendapat. Alasan kenapa guru melakukan hal
tersebut yaitu karena ketika proses presentasi dan diskusi terdapat
beberapa kelompok yang dalam mempresentasikan hasil diskusinya masih
menggunakan kalimat tidak baku.
● Di akhir sesi diskusi guru memberikan stimulus kepada peserta didik agar
dapat berpikir kritis dan aktif di dalam proses presentasi dan diskusi. Hal
tersebut karena selama proses presentasi dan diskusi, masih terdapat
peserta didik yang kurang responsif.
● Adapun fasilitas yang diberikan guru kepada peserta didik yang lebih
cepat dari rata-rata kelas dalam mencapai tujuan pembelajaran yaitu guru
melakukan pengayaan. Hal ini dilakukan supaya terjadi peningkatan
pemahaman dan wawasan yang dimiliki oleh peserta didik terkait materi
yang sedang dibahas.
● Selama proses pembelajaran guru melakukan modifikasi RPP yang telah
dibuat sebelum proses pembelajaran dilaksanakan yaitu pada saat proses
presentasi dan diskusi antar kelompok peserta didik terdapat perubahan
tahapan yakni adanya pengarahan dari guru terkait bagaimana
menjalankan proses diskusi dan presentasi yang baik yang bertujuan agar
peserta didik memahami bagaimana seharusnya melakukan presentasi dan
diskusi yang baik di dalam kelas. Hal ini juga demi menjaga kelas tetap
tertib dan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar.
9
guru di dalam kelas, sehingga peserta didik lebih terfasilitasi untuk
mendapatkan pendidikan dan pengajaran.
II. Dalam memenuhi kebutuhan akan pendidikan dan pengajaran di dalam kelas
yang lebih optimal, maka SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan selalu
mengusahakan untuk melakukan pelayanan terhadap siswa dengan
mengupayakan agar tidak ada kelas yang kosong/tidak ada guru pada jam
pelajaran.
III. Kebutuhan siswa akan pelayanan dalam pendidikan dan pengajaran tadi
tercermin dari perilaku peserta didik. Dimana bila pelayanan yang didapat
maksimal maka akan membentuk peserta didik yang memiliki karakter dan
kognitif baik.
IV. Dalam tujuan satuan pendidikan SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan kebutuhan
siswa akan pendidikan dan pengajaran sudah dituangkan dalam visi dan misi
sekolah.
b. Manajemen Kurikulum
I. Satuan pendidikan di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan menggunakan 2 jenis
kurikulum. Untuk kelas X dan kelas XI menggunakan kurikulum merdeka
sedangkan untuk kelas XII menggunakan kurikulum 2013. Meskipun
menggunakan kurikulum yang berbeda proses pembelajaran di SMA
Negeri 2 Percut Sei Tuan tetap berlangsung dengan baik.
II. Untuk desain dan perencanaan kurikulum serta pelaksanaan mengikuti
aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.
III. Monitoring pelaksanaan kurikulum yang dilakukan di SMA Negeri 2
Percut Sei Tuan dilaksanakan secara rutin oleh tim monitoring kurikulum
setiap sekali dalam sebulan agar pelaksanaan kurikulum tetap terpantau
dan terlaksana sesuai aturan yang berlaku.
IV. Data yang diperoleh oleh tim monitoring kurikulum akan dipakai sebagai
bahan refleksi pada setiap tahun ajaran baru untuk merancang
pembelajaran yang lebih optimal agar tujuan dari setiap pembelajaran
tercapai.
c. Manajemen Sumber Daya Manusia
I. Proses penerimaan guru di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan dengan cara calon
guru mengirim atau mengantar langsung surat lamaran beserta
kelengkapannya. Namun calon guru tersebut bisa diterima jika ada lowongan
10
guru mata pelajaran yang tersedia sesuai dengan kualifikasi calon guru
tersebut. Namun untuk penerimaan guru Pegawai Negeri Sipil harus sesuai
dengan SK dari pemerintah.
II. Kegiatan khusus untuk membekali guru yang baru mengajar di SMA Negeri 2
Percut Sei Tuan tidak ada. Sekolah berharap guru tersebut sudah mempunyai
kemampuan yang mumpuni untuk mendidik dan mengajar peserta didik.
III. Untuk pengembangan profesional guru yang dilakukan oleh sekolah adalah
dengan memilih beberapa guru untuk dilatih atau diberikan pembekalan serta
ada pelatihan dalam pengembangan IT dan pelatihan aplikasi platform
Merdeka Mengajar.
I. Dalam perencanaan sarana dan prasarana di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
dilaksanakan RKAS (Rencana Kegiatan Anggaran Sarana dan Prasarana)
yang melibatkan seluruh fungsionaris, komite dan orang tua siswa
II. Penggunaan sarana dan prasarana dalam mendukung pembelajaran sudah
efektif dapat dilihat dengan ada banyaknya fasilitas yang mendukung
pembelajaran, seperti lapangan olahraga (alat olahraga yang mendukung),
ruang keterampilan, laboratorium kimia, laboratorium fisika, laboratorium
komputer, studio mini, joglo literasi, open stage, perpustakaan serta taman.
III. Sarana dan prasarana di sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung
pembelajaran di SMA N 2 Percut Sei Tuan adalah sebagai berikut:
● Lapangan dan alat olahraga. Lapangan ini digunakan untuk mendukung
proses belajar olahraga serta mendukung kegiatan sekolah lainnya, seperti
apel, upacara, festival dan berbagai perlombaan.
● Ruang keterampilan digunakan untuk menyimpan hasil proyek setiap
peserta didik.
● Laboratorium fisika dan kimia digunakan untuk mendukung pembelajaran
IPA melalui eksperimen.
● Laboratorium komputer digunakan untuk mengembangkan keterampilan
dalam bidang teknologi, informasi dan komunikasi.
● Studio mini digunakan untuk melatih dan mengembangkan bakat siswa
dalam bidang entertainment
● Joglo literasi digunakan untuk melakukan kegiatan literasi
11
● Open stage digunakan sebagai tempat penampilan bakat peserta didik
● Perpustakaan berisi buku-buku dan sumber literasi lainnya
● Taman digunakan untuk tempat berdiskusi, pengerjaan proyek kearifan
lokal, pembuatan produk pertanian, observasi alam dan lain sebagainya.
● Selain itu di sekolah juga disediakan alat pembelajaran lain, yaitu
proyektor, alat olahraga, alat musik, speaker dan ATK.
e. Manajemen Anggaran
SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan telah memiliki sistem dalam
merencanakan, melaksanakan, dan memonitor anggaran dan penggunaannya.
Hal ini dibuktikan dengan adanya RKAS. Rapat ini dilakukan pada bulan
Desember tahun sebelumnya (tahap 1) dan dapat ditinjau kembali di tahun
berikutnya (tahap 2). Sebelum melaksanakan RKAS setiap guru dan yang
bersangkutan membuat rencana anggaran yang akan digunakan untuk
memenuhi anggaran sarana dan program sekolah.
12
II. Informasi dikelola sehingga pembelajaran bisa dilakukan berbasis data
adalah dengan mengolah data potensi siswa untuk menjadi panduan dalam
asesmen
III. Guru dapat mengakses data pendukung pembelajaran yaitu data peserta
didik dan data satuan pendidikan kapan saja dan dapat digunakan sesuai
keperluan guru.
g. Manajemen Ketatalaksanaan
13
visi, misi, program, dan kebijakan dengan baik. Penyusunan visi dan misi
sangat mendukung guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran berdasarkan
kemampuan peserta didik baik di bidang minat maupun bakat.
e. Iklim keamanan di satuan pendidikan
Satuan pendidikan di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan memiliki kebijakan
pemahaman terkait perlindungan dan hal lainnya, salah satu bentuk kepedulian
satuan pendidikan yaitu logo stop bullying di pin nama setiap guru di sekolah.
f. Iklim kebhinekaan di satuan pendidikan
Di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan wujud dari kebhinekaan terlihat jelas.
Menghargai keberagaman antar agama melalui diadakannya perayaan maulid,
natal dan doa setiap pagi sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
g. Iklim kesetaraan gender
Sekolah SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan menghargai perbedaan gender.
Perlakuan yang diberikan bagi laki-laki maupun perempuan tidak dibedakan dan
dapat dilihat dari pengambilan peran dalam sebuah kegiatan di sekolah, baik
laki-laki maupun perempuan mempunyai kesempatan yang sama dalam
mengambil peran tersebut.
h. Iklim inklusivitas
Sejauh pengamatan kami selama observasi ini belum menemukan hal
terkait disabilitas karena selama observasi kami belum menemukan peserta
didik disabilitas.
i. Dukungan orang tua dan murid terhadap program satuan pendidikan
Orang tua peserta didik di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan ikut
berpartisipasi dalam program sekolah, misalnya dengan hadirnya orang tua saat
rapat dengan guru mengenai pembelajaran serta orang tua memberikan izin
kepada peserta didik untuk mengikuti ekstrakurikuler.
14
sekolah yang nyaman bersih, rapi dan aman sangat penting dalam menunjang
terwujudnya sekolah yang kondusif.
Karakter selanjutnya dapat kita lihat dari budaya kelasnya. Dalam budaya kelas
salah satunya terdapat kesepakatan kelas. Misalnya dalam hal kebersihan dan
ketertiban saat pembelajaran dilaksanakan. Guru perlu melakukan kesepakatan kelas
karena hal itu merupakan sebuah pendekatan yang lebih baik dengan mengedepankan
peran aktif peserta didik sebagai subyek pendidikan. Setiap pendapat peserta didik
perlu dihargai. Melalui kesepakatan kelas, anak-anak belajar tentang nilai-nilai
demokrasi dan pentingnya bertanggung jawab secara sadar terhadap kesepakatan yang
telah mereka buat.
Karakter selanjutnya adalah bisa kita lihat dari keterlibatan kelas. Dengan
program Merdeka Belajar, para pendidik akan diuji kreativitasnya. Terutama dalam
merancang sistem pembelajaran yang mampu menjadikan peserta didik semakin aktif
dan kritis. Para guru juga diharapkan mampu membuat stimulus untuk
mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik. Tidak kalah penting adalah
kesiapan kelas dimana guru melakukan diagnostik untuk dapat menentukan dari mana
mereka akan memulai pembelajaran. Guru dapat mengulang beberapa materi mata
pelajaran di jenjang sebelumnya untuk sekedar mengecek kemantapan materi atau
langsung ke materi kelas baru jika dirasa hasil asesmen diagnostik sudah sesuai
dengan kesiapan siswa.
Selanjutnya adalah perkembangan emosi. Dalam ruang pembelajaran perlu
adanya ruang berekspresi untuk mengeluarkan semua kreativitas peserta didik dengan
batasan wajar. Hal ini bertujuan membuat pembelajaran di kelas menjadi
menyenangkan dan berkualitas, sehingga tujuan dari pendidikan yang telah dipaparkan
di awal tadi bisa tercapai. Perkembangan emosi dapat berkaitan dengan perkembangan
sosial peserta didik. Dalam perkembangan sosial, guru perlu membangun atmosfer
yang mendukung peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial dengan
pengelolaan kelas yang baik. Pengelolaan kelas merupakan suatu usaha yang
dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar dengan tujuan agar
tercapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar yang diharapkan.
Dan yang terakhir adalah dapat kita lihat dari perkembangan moral dan
spiritualnya. Moral berkaitan dengan budi pekerti seseorang. Untuk menumbuhkan
budi pekerti dapat dibangun dengan memberikan teladan seperti guru disiplin masuk
kelas sesuai dengan jadwal pembelajaran dan membiasakan siswa untuk berdoa
15
sebelum dan setelah melakukan proses pembelajaran. Hal yang tidak kalah penting
dalam perkembangan moral dan spiritual anak adalah pola asuh di dalam keluarga
masing-masing. Pola asuh merupakan perlakuan orang tua dalam rangka memenuhi
kebutuhan, memberi perlindungan dan mendidik anak dalam kehidupan sehari-
harinya.
Modul Ajar/RPP
RPP sangat berperan penting dalam proses pembelajaran, dimana bahan tersebut
digunakan sebagai acuan pedoman dalam melakukan proses pembelajaran. Melalui isi
RPP maka guru dapat memperbaiki atau memperbaharui pelaksanaan pembelajaran
agar pelaksanaan pembelajaran memiliki arah tujuan yang jelas untuk membawa peserta
didik lebih memahami pembelajaran yang bermakna.
RPP yang dirancang oleh guru SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan sudah sesuai dengan
rancangan pembelajaran yang ada pada kurikulum 2013 dan sesuai dengan prinsip dan
panduan dari kementerian pendidikan dan kebudayaan yang meliputi kelengkapan
komponen minimum esensial dan bermakna, berkesinambungan, kontekstual, sederhana
dan memuat komponen pendukung.
Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan inti dari proses pendidikan
peserta didik yang terjadi di sekolah. Berhasil tidaknya peserta didik dalam mencapai
tujuan pembelajaran salah satunya dipengaruhi oleh pelaksanaan pembelajaran. Dari
hasil observasi yang kami lakukan, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di SMA
Negeri 2 Percut Sei Tuan secara keseluruhan sudah cukup baik. Antara lain meliputi
adanya kegiatan awal, inti dan penutup yang melibatkan peserta didik untuk berperan
aktif dan guru sebagai pembimbing dan menuntun jalannya pembelajaran. Yang kami
amati sebagian besar peserta didik benar-benar telah belajar tentang topik pembelajaran
pada pertemuan tersebut. Guru memberikan perhatian dan solusi kepada yang dirasa
belum siap menerima pelajaran. Guru juga membantu peserta didik yang mengalami
kesulitan dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan cara berkeliling menghampiri
peserta didik yang kesulitan. Guru juga memfasilitasi peserta didik yang lebih cepat
pemahamannya dari rata-rata kelas dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan cara
menjadikannya tutor sebaya bagi teman-temannya yang terlambat memahami materi.
16
Guru juga melakukan modifikasi dari kegiatan yang ada pada RPP untuk
menyesuaikan keadaan dan kesiapan seluruh peserta didik. Hal ini dikarenakan
pergantian les mata pelajaran yang bisa saja mempengaruhi keadaan peserta didik.
Aspek lain yang dapat dicermati antara lain pembelajaran yang difokuskan pada
interaksi antar peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar
kelompok, interaksi peserta didik – guru, interaksi peserta didik menggunakan
media/sumber belajar, serta interaksi peserta didik – lingkungan. Untuk aspek
lingkungan pembelajaran sudah baik, dengan tersedianya ventilasi yang cukup, pojok
baca, alat-alat protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan. Hal ini merupakan hal
yang sangat penting dalam mendukung pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
Manajemen Sekolah
Manajemen sekolah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara efektif dan
efisien untuk meningkatkan kinerja sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Satuan pendidikan di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan melalui guru-guru telah menyusun
perangkat pembelajaran sesuai dengan aturan dari pemerintah dan disesuaikan dengan
kurikulum yang berlaku di sekolah yaitu kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka
dengan monitoring dari PKS kurikulum dan juga tim pengawas pusat. Dengan
kurikulum yang diterapkan satuan pendidikan dapat dengan maksimal memfasilitasi
pembelajaran peserta didik.
Satuan pendidikan di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan menyadari bahwa hal
pokok yang menjadi kebutuhan peserta didik adalah guru yang mampu menjadi
fasilitator dalam pendidikan maka dari itu sekolah memberikan kesempatan kepada
guru-guru untuk melakukan pelatihan dan sekolah juga merekrut tenaga pendidik yang
memiliki kemampuan dalam bidang yang diperlukan. Dalam hal memfasilitasi
pembelajaran, satuan pendidikan juga sudah menyediakan berbagai macam sarana dan
prasarana seperti lapangan olahraga, perpustakaan, open stage, taman, joglo literasi,
laboratorium dan beberapa sarana lain. Namun untuk laboratorium masih belum dapat
digunakan berhubung ruangan tersebut masih difungsikan sebagai ruangan kelas karena
SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan kekurangan ruangan kelas.
Anggaran yang diperoleh satuan pendidikan berasal dari komite dan juga APBN
(BOS) yang penggunaannya disesuaikan dengan hasil RKAS yang diselenggarakan
setiap tahunnya dan dimonitor oleh inspektorat. Segala aspek dalam satuan pendidikan
dikemas dalam sistem informasi sekolah yang dapat diakses oleh guru dan digunakan
17
untuk kepentingan pendidikan. Informasi dan data ini dikemas dalam hardcopy maupun
softcopy agar memudahkan akses bagi yang membutuhkan data.
Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar adalah adalah kondisi dan segala fasilitas yang digunakan
untuk belajar sehari-hari. Setiap satuan pendidikan diharuskan untuk menciptakan
lingkungan belajar yang nyaman bagi tiap elemen yang ada di dalamnya, baik itu bagi
peserta didik, tenaga pengajar dan setiap aspek lainnya.
Lingkungan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kondisi sosial
ekonomi, kualitas pembelajaran, refleksi dan perbaikan pembelajaran, penyusunan visi
misi, program, serta kebijakan sekolah, keamanan, kebhinekaan, kesetaraan gender,
inklusivitas, dan adanya dukungan dari orang tua peserta didik. Faktor-faktor inilah
yang akan menentukan pendidikan dan peserta didik seperti apa yang akan terbentuk.
Peserta didik di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan rata-rata berasal dari keluarga
dengan tingkat sosial ekonomi menengah ke bawah hal ini menyebabkan kemungkinan
waktu dan fasilitas belajar yang dimiliki peserta didik tidak begitu optimal. Namun
sekolah selaku satuan pendidikan tetap mengoptimalkan pembelajaran yang diterima
oleh peserta didik dengan menyusun perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik dan kemampuan peserta didik.
Penyusunan perangkat pembelajaran juga dilengkapi dengan adanya pemberian
tugas yang dikerjakan di rumah yang bertujuan agar siswa tetap mengulang pelajaran
dan lebih memahami materi pelajaran tersebut. Hal ini adalah salah satu wujud dari visi
pendidikan si SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan, yaitu “Terwujudnya Peserta Didik yang
Beriman, Cerdas, Terampil, Mandiri, dan Berwawasan Global”. Untuk mewujudkan
visi ini satuan pendidikan juga menyusun misi, program dan kebijakan sekolah yang
dikomunikasikan dengan baik dengan seluruh warga sekolah agar dapat terlaksana
dengan baik dan visi tersebut tercapai.
Keamanan sekolah dilaksanakan oleh setiap warga sekolah dan dimonitor oleh
PKS bidang kesiswaan bersama dengan guru-guru dan OSIS. Setiap guru memakai pin
dengan bertuliskan “Stop bullying” yang akan mengingatkan setiap warga sekolah untuk
tidak melakukan pembullyan karena setiap manusia harus saling menghargai setiap
perbedaan sebagai wujud dari Bhineka Tunggal Ika.
SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap
peserta didik, baik laki-laki maupun perempuan untuk mengambil peran dalam setiap
18
kegiatan yang dilakukan di sekolah dengan mengikuti aturan-aturan yang ada.
Begitupun dengan orang tua peserta didik selalu mendukung segala aktivitas yang
dilakukan oleh sekolah dengan memberikan izin dan menghadiri rapat yang diadakan
oleh sekolah demi terwujudnya lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta
didik.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil observasi kami di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
pada kelas XII IPA 1-3 adalah sebagai berikut:
1. SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan merupakan sekolah penggerak yang sudah
menerapkan kurikulum merdeka pada kelas X dan XI, namun di kelas XII
masih menggunakan kurikulum 2013.
2. Karakteristik peserta didik dilihat dari sisi etnik, budaya, status sosial,
minat, perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya belajar, motivasi,
perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan moral dan
spiritual, dan perkembangan motorik secara umum tergolong baik. Budaya
sekolah, budaya kelas, keterlibatan peserta didik, identifikasi kesiapan dapat
telah membentuk karakteristik peserta didik dengan baik. Sekolah ini telah
menerapkan nilai-nilai Profil Pancasila pada proses pembelajaran dan
lingkungan sekolah.
3. RPP yang disusun oleh guru pamong sudah dilengkapi dengan tujuan,
langkah-langkah dan asesmen pembelajaran yang jelas meskipun langkah-
langkah pembelajaran masih terlalu umum dan tidak dijelaskan dengan rinci
karena di dalam satu RPP langsung mencakup kegiatan pembelajaran. RPP
sudah menggunakan bahasa yang mudah dipahami namun belum
menyertakan kegiatan remedial dan pengayaan serta belum menyajikan
pertanyaan pemantik sebagai stimulus pengetahuan siswa di awal
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran pun tidak ditampilkan di
dalam RPP.
4. Peserta didik bisa lebih memahami materi pelajaran pembelahan sel dengan
baik jika menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Model
pembelajaran ini meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik.
B. Refleksi
Secara keseluruhan kegiatan observasi sudah berlangsung dengan baik.
Namun ada beberapa hal yang kami belum ketahui lebih rinci. Misalnya
mengenai karakteristik setiap peserta didik secara spesifik dan menyeluruh.
20
Kami juga belum bisa mengingat semua karakteristik peserta didik yang kami
observasi. Kegiatan ini sangat baik karena menambah pengetahuan kami
sebagai calon guru mengenai budaya kelas, budaya sekolah, karakteristik
peserta didik, perangkat pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran.
21
Lampiran 1. Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik
Interpretasi:
Suasana dan budaya sekolah telah mendukung
pembelajaran dan interaksi antara warga sekolah
dengan menanamkan nilai-nilai profil pelajar
Pancasila dalam kegiatan pembelajaran.
Interpretasi:
Guru dan peserta didik bersama-sama menyusun
peraturan kelas untuk kegiatan pembelajaran
dengan menerapkan nilai-nilai profil pelajar
Pancasila di dalam peraturannya.
22
26/10/ Keterlibatan peserta didik Hasil observasi:
2022 ● Apakah peserta didik terlibat aktif ● Peserta didik terlibat aktif selama proses
selama pembelajaran berlangsung? pembelajaran dengan melakukan diskusi
Dalam bentuk apa saja keterlibatan kelompok
peserta didik dalam pembelajaran ● Guru memberikan tanggung jawab kepada
ini? seluruh peserta didik untuk mengerjakan tugas
● Jika iya, bagaimana guru proyek yang harus diselesaikan dalam setiap
memotivasi peserta didik untuk kelompok, jadi setiap individu bertanggung
terlibat dalam pembelajaran? jawab untuk memberikan pendapat dan
● Jika tidak, mengapa peserta didik karyanya secara bersama sehingga mereka
tidak termotivasi dalam dapat saling bekerja-sama dalam
pembelajaran? pembelajaran.
● Apakah Anda menangkap ● Peserta didik yang telihat pasif atau kurang
antusiasme belajar dari para peserta termotivasi dalam pembelajaran disebabkan
didik? karena mereka belum dapat memahami
● Apakah peserta didik aktif sepenuhnya maksud, tujuan dan cara
merespon pertanyaan guru selama pengerjaan proyek tersebut.
pembelajaran berlangsung? ● Berdasarkan pengamatan, mayoritas peserta
Jelaskan didik antusias dalam berdiskusi. Mereka juga
aktif terlibat dalam memberikan pendapat.
● Peserta didik juga memberikan tanggapan atau
respon terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
guru ajukan dalam pembelajaran.
Interpretasi:
Peserta didik terlibat aktif dalam proses
pembelajaran dengan dilakukan kegiatan diskusi
untuk pengerjaan tugas proyek secara
berkelompok.
23
Interpretasi:
Guru memeriksa kesiapan belajar peserta didik
dengan memberikan pertanyaan pemantik dan
membimbing peserta didik dalam belajar agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Interpretasi:
Peserta didik mempunyai perkembangan emosi
yang cukup baik dengan mengekspresikan dirinya
melalui argumen dan karya yang dihasilkan.
24
Interpretasi:
Perkembangan moral ditanamkan dengan
menumbuhkan nilai-nilai integritas dan ketuhanan
kepada peserta didik.
Kesimpulan :
Peserta didik memiliki perkembangan moral, sosial dan emosi yang baik. Hal ini dibuktikan dengan
terciptanya lingkungan belajar dan budaya sekolah yang telah menerapkan nilai-nilai profil pelajar
Pancasila.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
25
Lampiran 2. Lembar Observasi Modul Ajar/RPP
LEMBAR OBSERVASI RPP*
NIM : 9223610029
Kelas : XII
Tujuan
● Apakah modul ajar/RPP memuat tujuan RPP memuat tujuan
pembelajaran yang sesuai selaras dengan pembelajaran yang sesuai
CP yang dituju? dengan kompetensi dasar.
26
● Apakah konten yang dipelajari sudah Sudah.
bebas dari muatan SARA pornografi,
pornoaksi, dan provokasi. Sudah, contoh nya dengan
memberikan pertanyaan sebagai
● Apakah terdapat pertanyaan bermakna
bahan diskusi.
dan pertanyaan pemantik yang menyasar
konsep inti?
Sudah.
27
seputar mitosis dan meiosis.
Kontekstual ● Apakah modul ajar/RPP memuat Ya. Contoh nya pada kegiatan
alternatif kegiatan untuk mengamati gambar/video/slide
diimplementasikan pada lingkungan presentasi dalam mendukung
sekolah yang berbeda? proses pembelajaran.
28
Komponen ● Apakah pemilihan sumber/media Ya. Hal ini dapat dilihat dengan
pendukung pembelajaran sesuai dengan tujuan, salah satu tujuan pembelajaran
materi, dan karakteristik peserta didik? dalam mengklasifikasikan
informasi mitosis dan meiosis
sementara proses pembelajaran
menggunakan media seperti
penayangan gambar maupun
video yang dapat mendukung
proses pengklasifikasian mitosis
dan meiosis.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil observasi RPP pada materi pembelahan sel dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran yang dimuat pada RPP mampu membantu siswa dalam memahami materi pembelahan
sel. RPP juga disusun dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, mencakup budaya kearifan
lokal dan penggunaan media yang relevan dalam mendukung kegiatan pembelajaran.
Mengetahui,
29
Lampiran 3. Lembar Wawancara Manajemen Sekolah
LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH
Mahasiswa dapat mewawancarai kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang
kurikulum, atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali
informasi tentang kebijakan dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan
kebijakan dan program, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga
faktor lingkungan yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kebijakan atau
program.
30
Tgl. Sasaran Observasi Hasil Observasi
28 – Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi
10 - ● Apa saja kebutuhan ● Kebutuhan siswa yang menjadi prioritas sekolah
2022 siswa yang menjadi adalah pendidikan dan pengajaran di dalam
prioritas sekolah? kelas.
● Apa yang sudah
diupayakan satuan ● Untuk memenuhi kebutuhan siswa terkait
pendidikan untuk pendidikan, sekolah menyediakan pelayanan
memenuhi kebutuhan yang optimal dan mengusahakan agar tidak ada
tersebut kelas yang kosong pada jam pelajaran.
● Bagaimana kebutuhan ●
siswa ini tercermin ● Kebutuhan siswa ini tercermin dari perilaku
dalam analisis peserta didik. Dimana bila pelayanan yang
karakteristik satuan didapat maksimal terkait kognitif dan karakter
pendidikan? maka akan terbentuk peserta didik yang
● Bagaimana kebutuhan diharapkan begitu juga sebaliknya.
peserta didik ini ● Kebutuhan siswa ini tercermin dalam visi dan
tercermin dalam misi sekolah.
tujuan satuan Interpretasi Hasil Observasi
pendidikan? Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa
kebutuhan siswa terkait pelayanan pendidikan
membutuhkan peningkatan agar karakter siswa
semakin baik dan pembelajaran berlangsung
dengan lebih optimal.
31
29 Manajemen Hasil Observasi
Okt Kurikulum ● Satuan pendidikan menggunakan dua jenis
2022 ● Bagaimana satuan kurikulum, yaitu K13 untuk kelas XII dan
pendidikan mengelola Kurikulum Merdeka untuk kelas X dan XI.
pembelajarannya? ● Perencanaan dan desain kurikulum mengikuti
● Bagaimana proses aturan pemerintah.
perencanaan dan ● Monitoring pelaksanaan kurikulum dilakukan
desain kurikulum? secara rutin oleh tim monitoring kurikulum yaitu
● Seberapa jauh/rutin setiap sekali dalam sebulan.
sekolah melakukan ● Data yang diperoleh dari monitoring kurikulum
monitoring terhadap kurikulum akan digunakan sebagai bahan refleksi
pelaksanaan setiap awal tahun ajar untuk merancang
kurikulum? pembelajaran yang lebih optimal.
● Seberapa jauh
Interpretasi Hasil Observasi
penggunaan data
Berdasarkan hasil observasi mengenai manajemen
dalam proses refleksi
kurikulum sekolah SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
kurikulum?
dapat disimpulkan bahwa manajemen kurikulum
sudah cukup optimal. Hal ini dilihat dari suksesnya
perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan dan
monitoring kurikulum sampai kepada refleksi
kurikulum
32
Manajemen Sumber Hasil Observasi
Daya Manusia ● Proses penerimaan guru dengan cara calon guru
● Bagaimana proses (pelamar) dapat mengirimkan kelengkapan surat
penerimaan guru lamaran langsung ke sekolah. Namun, calon guru
dalam satuan tersebut dapat diterima jika ada lowongan guru
pendidikan? mata pelajaran yang kosong, namun untuk
● Apakah ada kegiatan penerimaan guru PNS harus sesuai SK dari
khusus untuk Pemerintah.
membekali guru yang ● Tidak ada pembekalan khusus bagi guru yang
baru mengajar? baru mengajar. Sebab harapannya guru tersebut
● Apakah ada kegiatan sudah memiliki pengalaman yang mumpuni.
khusus untuk ● Pengembangannya adalah pihak sekolah memilih
pengembangan beberapa guru untuk dilatih atau diberikan
profesional guru? pembekalan, ada juga pengembangan IT,
pelatihan aplikasi platform Merdeka Mengajar.
33
Manajemen sarana & Hasil Observasi
prasarana ● Dalam perencanaan sarana dan pransana,
● Apa saja data yang dilaksanakan rapat RKAS (Rencana Kegiatan
digunakan untuk Anggaran Sarana dan Prasarana) yang
perencanaan sarana melibatkan seluruh fungsionaris, komite dan
dan prasarana? orang tua siswa.
● Apakah penggunaan ● Ada banyak fasilitas yang mendukung proses
sarana dan prasarana pembelajaran, seperti lapangan olahraga (alat
sudah efektif untuk olahraga pendukung), ruang keterampilan,
mendukung proses laboratorium kimia, laboratorium fisika,
pembelajaran? laboratorium komputer, studio mini, joglo
● Apakah ada sarana literasi, open stage harapan, perpustakaan, serta
dan prasarana di taman.
sekitar sekolah yang ● Peranan sarana dan prasarana di SMA Negeri 2
dapat dimanfaatkan Percut Sei Tuan
untuk mendukung - Lapangan dan alat olahraga. Lapangan ini
pembelajaran? digunakan untuk mendukung proses belajar
olahraga serta mendukung kegiatan sekolah
lainnya seperti apel, upacara, festival dan
berbagai perlombaan.
- Ruang keterampilan. Ruangan ini digunakan
untuk menyimpan hasil proyek setiap siswa.
- Laboratorium fisika dan kimia. Ruangan ini
digunakan untuk mendukung pelajaran IPA
melalui kegiatan eksperimen,
- Laboratorium komputer. Ruangan ini
berfungsi untuk mengembangkan
keterampilan dalam bidang teknologi,
informasi dan komunikasi.
- Studio mini. Ruangan ini digunakan untuk
melatih dan mengembangkan bakat siswa
dibidang entertaiment.
- Joglo literasi. Tempat ini berfungsi untuk
melakukan kegiatan literasi
- Open stage. Tempat ini digunakan sebagai
34
tempat penampilan bakat peserta didik
- Perpustakaan. Ruangan ini berisi buku-buku
Interpretasi Hasil Observasi
Berdasarkan hasil observasi kami sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh SMA Negeri 2 Percut
Sei Tuan sudah memadai. Namun, masih ada
beberapa sarana dan prasarana yang harus
ditambahkan seperti speaker disetiap ruangan
kelas. Speaker ini diharapkan mampu mendukung
proses pembelajaran berupa audio dan sebagai
media informasi dari ruang guru. Proyektor juga
sebaiknya tersedia di setiap kelas untuk efisiensi
penggunaan waktu. Pojok baca juga sebaiknya
disediakan di setiap kelas.
35
Manajemen anggaran Hasil Observasi
● Apakah satuan SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan telah memiliki
pendidikan memiliki sistem dalam merencanakan, melaksanakan dan
sistem dalam memonitor anggaran dan penggunaannya. Hal ini
merencanakan, dibuktikan oleh adanya rapat RKAS (Rencana
melaksanakan, dan Kegiatan Anggaran dan Sarana). Pada rapat ini
memonitor anggaran dihadiri oleh seluruh fungsionaris, guru, dan
dan penggunaannya? dewan siswa. RKAS ini dilakukan pada bulan
Desember tahun sebelumnya (tahap 1) dan dapat
ditinjau kembali di tahun berikutnya (tahap 3).
Sebelum RKAS dilakukan setiap guru dan
yang bersangkutan membuat rencana anggaran
yang akan digunakan untuk memenuhi anggaran
sarana dan program sekolah.
Proses monitoring dilakukan oleh inspektorat
selama minimal 1 kali setahun. Anggaran yang
masuk berasal dari APBN (dana bos) dan Komite.
APBN digunakan untuk membeli buku; fasilitas
sekolah seperti alat musik, olahraga; kegiatan
sekolah berupa ekskul, pelatihan guru, bahan
laboratorium, bimbingan olimpiade dan gebyar
kreativitas siswa. Komite diperoleh dari iuran
siswa setiap bulannya. Kelas X dan XI mebayar
Rp 55.000 dan Kelas XII membayar Rp 50.000.
Iuran komite ini digunakan untuk pembayaran
upah pegawai honor, satpam, petugas kebersihan
serta keperluan OSIS. SMA Negeri 2 juga
berpartisipasi dalam menyediakan anggaran
apabila siswa mengikuti perlombaan dengan
menggunakan nama sekolah.
36
Interpretasi Hasil Observasi
Menurut hasil observasi kami dapat
disimpulkan bahwa manajemen anggaran di SMA
Negeri 2 Percut Sei Tuan telah berjalan dengan
baik dan transparan. Aloaksi anggaran juga cukup
efektif untuk mendukung proses pembelajaran dan
berbagai keperluan sekolah.
Manajemen Sistem Hasil Observasi
Informasi ● Data yang diperlukan untuk mendukung proses
● Apa saja pembelajaran siswa ada 2 yaitu dari siswa dan
informasi/data yang dari satuan pendidikan. Dari siswa data yang
dikumpulkan dalam diperlukan awalnya mengetahui potensi/
mendukung proses kemampuan siswa untuk tujuan asesmen. Dari
pembelajaran? satuan pendidikan lebih mengarah ke guru,
● Bagaimana informasi dimana guru diarahkan dengan aktif mempelajari
dikelola sehingga LMS (learning management system).
pembelajaran bisa ● Dengan mengolah data potensi siswa untuk
dilakukan berbasis menjadi panduan dalam asesmen.
data? ● Guru dapat mengakses kapan saja, sesuai
● Sejauh mana guru keperluan guru
bisa mengakses dan
Interpretasi Hasil Observasi
menggunakan data
Pengembangan pembelajaran sudah hampir
tersebut untuk
optimal dilihat dari keterlibatan peserta didik
mendukung proses
sebagai salah satu aspek yang berpengaruh pada
pembelajaran?
asesmen. Namun akan lebih baik jika data siswa
ini juga digunakan sebagai aspek pertimbangan
untuk merancang model atau media apa yang akan
digunakan dalam pembelajaran
37
Manajemen Hasil Observasi
Ketatalaksanaan SMAN 2 Percut menggunakan 2 bentuk
● Apa saja yang penyimpanan, yaitu hardcopy dan softcopy.
dimiliki satuan Hardcopy, digunakan untuk data siswa, absensi
pendidikan untuk guru dan pengawai, buku tahunan siswa. Softcopy
membantu sistem digunakan pada penerimaan siswa, rapor siswa dan
administrasi? menggunakan platform Merdeka Mengajar untuk
guru.
Interpretasi Hasil Observasi
Sistem administrasi sudah bagus dilihat dari
penyimpanan sudah menggunakan softcopy.
Dengan adanya penyimpanan seperti ini maka
informasi bisa lebih terjaga dan bisa diakses kapan
saja
Dalam satuan pendidikan, seluruh kegiatan manajemen sekolah harus dapat bekerjasama
untuk mewujudkan seluruh visi dan misi dan sekolah
Kesimpulan :
Segala peraturan dan ketentuan yang ada di sekolah harus sesuai dengan peraturan
pemerintah. Dibutuhkan kerja sama antar pihak-pihak yang ada di sekolah baik siswa
maupun guru agar tujuan pendidikan dapat tercapai.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Medan, Oktober 2022 Deli Serdang, 28 Oktober 2022
38
Lampiran 4. Lembar Observasi Lingkungan Belajar
LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR
Interpretasi Hasil
Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
Observasi
24/10/ Murid memiliki latar Setiap murid
1. Latar belakang sosial-
2022 belakang sosial-ekonomi memperoleh hak yang
ekonomi murid
yang berbeda. Mayoritas sama dalam pendidikan.
pekerjaan orang tua mereka
Murid dengan kondisi
adalah buruh harian.
sosial-ekonomi yang
Seluruh murid memperolah
berbeda memiliki hak
memperoleh fasilitas
yang sama dalam
pendidikan yang
mengakses dan
berkualitas tanpa adanya
memperoleh layanan
perbedaan latar belakang
pendidikan yang
sosial ekonomi murid.
berkualitas, seperti tingkat
pendidikan orang tua dan
fasilitas belajar yang
tersedia di rumah.
39
guru hal-hal yang dianggap baik biologi.
ke kegiatan pembelajaran di
Kemampuan kelas yang berbeda
pengembangan guru
untuk terus meningkatkan
kompetensi melalui
belajar mandiri dengan
merefleksi praktik
pengajaran yang telah
diterapkan dan juga
belajar dari rekan guru.
24/10/ 5. Iklim keamanan di SMA Negeri 2 Percut Sei SMA Negeri 2 Percut
2022 satuan pendidikan Tuan memiliki kebijakan Sei Tuan memahami
pemahaman terkait pentingnya keamanan di
Satuan pendidikan yang perlindungan sekolah.
memiliki kebijakan, dan hal lainnya. Guru ikut
pemahaman, dan program terlibat mengkampanyekan
terkait perundungan, gerakan anti perundungan
hukuman fisik, kekerasan dengan menggunakan pin
seksual dan narkotika “stop bullying” yang
sehingga memberikan dipakai setiap hari. Sekolah
perlindungan dan rasa juga memberikan sanksi
aman bagi warga satuan yang tegas kepada guru
pendidikan, baik secara atau murid yang melakukan
fisik maupun psikologis. kekerasan baik secara fisik
maupun psikologis.
40
pendidikan yang keagamaan, contohnya
menghargai keragaman pada kegiatan Natal untuk
agama maupun sosial- yang beragama Kristen
ataupun Maulid Nabi untuk
budaya dan dukungan
yang beragama Islam.
kesetaraan hak. Sebelum pembelajararn
dimulai, guru mengajak
setiap murid berdo’a sesuai
agama dan kepercayaan
masing-masing.
Pembelajaran juga tidak
mengelompokkan murid
berdasarkan suku atau
agama.
41
dalam kegiatan satuan anak mereka yang
pendidikan, dan mengikuti kegiatan
partisipasi murid dalam ekstrakurikuler di sekolah.
penyusunan program
satuan pendidikan.
Kesimpulan:
Lingkungan belajar di sekolah sudah baik dengan sumber daya yang mumpuni dengan
menerapkan iklim kebhinekaan, keamanan, kesetaraan gender yang membuat siswa dapat
belajar dengan nyaman di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan. Orangtua siswa juga turut
berpartisipasi dengan mendukung program ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan.
42
Lampiran 5. Jurnal Harian 1
HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL HARIAN MAHASISWA PPL I
PROGRAM PPG PRAJABATAN
43
JURNAL HARIAN PESERTA PPG SELAMA PPL
44
Mahasiswa melakukan wawancara dengan
salah satu guru yang menggunakan pin “stop
bullying” sebagai gerakan anti perundungan
di sekolah.
Jumat, Mahasiswa mengikuti upacara Peringatan Bagaimana peran sekolah dalam
28/10 Hari Sumpah Pemuda mengapresiasi guru yang totalitas saat
menggunakan busana adat daerah?
Mahasiswa turut andil memeriahkan acara Apakah sekolah memiliki program
Peringatan Hari Sumpah Pemuda tindak lanjut terhadap siswa yang
tampil saat pentas seni?
Guru di sekolah menggunakan busana adat
daerah sebagai bentuk mencintai budaya
daerah.
Catatan & evaluasi diri:
Mengetahui,
Guru Pamong**)
45
Lampiran 6. Dokumentasi
Foto bersama guru pamong (Ibu Renny Observasi guru mengajar di kelas
Agustina, M. Pd.)
46
Upacara Peringatan Hari Sumpah Kegiatan Literasi Bahasa Inggris setiap
Pemuda (28 Oktober 2022) hari kamis di lapangan sekolah SMA
Negeri 2 Percut Sei Tuan
Peserta didik menyalami guru ketika Penampilan tari daerah saat peringatan
masuk sekolah hari Sumpah Pemuda
47