MELINA MAHARANI
NIM. 2022084532
BIDANG STUDI PGSD
KELAS 006
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Laporan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan dengan lancar. Shalawat dan salam
semoga tetap tercurah kepada Nabi Agung, Muhammad SAW yang kita nantikan
syafaatnya di yaumul kiyamah.
Penyusun mengucapan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Dosen Pembimbing Lapangan, Bapak Ardian Arief, M.Pd yang telah memberi
bimbingan sehingga kami bisa menjalani kegiatan Observasi Praktik Pengalaman
Lapangan tanpa halangan suatu apapun.
2. Kepala SDN Karangsari, Ibu Samulati, S.Pd yang telah memfasilitasi kelancaran
pelaksanaan observasi PPL di SDN Karangsari.
3. Guru Pamong, Ibu Ajeng Risky Wulandari, S.Pd yang telah membimbing dan
mendampingi kami dalam melaksanakan observasi.
4. Bapak/ Ibu Guru dan Karyawan SDN Karangsari yang telah mendukung kelancaran
kami dalam melaksanakan kegiatan observasi PPL.
5. Teman-teman Mahasiswa PPL yang telah bekerja sama melaksanakan observasi
PPL.
6. Siswa-siswi SDN Karangsari, yang telah bepartisipasi dalam kegiatan pengamatan
di kelas.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini yang tidak
dapat kami sebutkan satu-persatu.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Laporan Observasi
PPL ini masih banyak kekurangan, maka penyusun mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi sempurnanya Laporan Observasi PPL ini. Semoga Laporan Observasi
PPL ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta dapat dipergunakan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan dengan sebaik-baiknya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Tujuan Observasi.........................................................................................2
C. Manfaat Observasi.......................................................................................2
D. Sasaran Observasi .......................................................................................3
BAB II HASIL OBSERVASI........................................................................................4
A. Hasil Observasi ...........................................................................................4
B. Analisis Hasil Observasi ...........................................................................11
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi ....................14
BAB III PENUTUP ......................................................................................................15
A. Simpulan Hasil Observasi .........................................................................15
B. Refleksi......................................................................................................15
C. Rencana Tindak Lanjut .............................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................16
LAMPIRAN .................................................................................................................17
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyebutkan
bahwa Guru sebagai tenaga profesional memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
dan Sertifikat Pendidik yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Dalam
melaksanakan undang-undang tersebut, pemerintah menyelenggarakan sertifikasi
guru melalui berbagai strategi seperti portofolio, Pendidikan dan Latihan Profesi
Guru (PLPG), dan program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Program Pendidikan Profesi Guru yang selanjutnya disebut Program PPG
sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1 butir 5 Peraturan Menteri Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi Nomor 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru
adalah program pendidikan yang diselenggarakan setelah program sarjana atau
sarjana terapan untuk mendapatkan sertifikat pendidik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah.
Program PPG Prajabatan adalah program pendidikan yang diselenggarakan
setelah program sarjana atau sarjana terapan bagi lulusan Sarjana maupun Diploma
IV, baik dari kependidikan maupun non kependidikan bagi calon guru untuk
mendapatkan Sertifikat Pendidik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah. Tujuan penyelenggaraan Program PPG Prajabatan adalah
dalam rangka menghasilkan guru profesional yang beradab, berilmu, adaptif, kreatif,
inovatif, dan kompetitif serta berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan di
Indonesia. Salah satu program PPG Prajabatan untuk menciptakan hal tersebut
adalah dengan Praktik Pengalaman Lapangan yang selanjutnya disebut PPL.
PPL adalah kegiatan mahasiswa peserta Program PPG Prajabatan untuk
mempraktikkan kemampuannya dalam pembelajaran di sekolah mitra. PPL
dilakukan dengan tahapan orientasi, observasi, asistensi mengajar, pembelajaran
terbimbing, serta pembelajaran mandiri, yang terjadwal secara sistematis yang
difasilitasi oleh Dosen Pembimbing dan Guru Pamong secara kolaboratif. Kegiatan
1
observasi dalam Program PPG Prajabatan meliputi observasi karakteristik peserta
didik, RPP, pelaksanaan pembelajaran, manajemen sekolah, dan lingkungan belajar
peserta didik. Pelaksanaan observasi di sekolah mitra, khususnya SDN Karangsari
menjadi modal dan pengalaman bagi seorang mahasiswa sebagai calon guru untuk
meningkatkan keprofesiannya dan juga untuk mengetahui keadaan di lapangan
sebenarnya yang akan dihadapi nantinya sebagai guru.
B. Tujuan Observasi
Observasi sebagai salah satu rangkaian kegiatan PPL mempunyai tujuan
yaitu sebagai berikut.
1. Tujuan jangka pendek yang berupa:
a. Untuk memperoleh data dan mengenal dari dekat lokasi PPL sebagai
penunjang kelancaran PPL.
b. Untuk mengetahui sarana dan prasarana serta kondisi fisik maupun
nonfisik di sekolah mitra.
c. Untuk mengetahui segala aktifitas kurikuler dan ekstrakurikuler sekolah
mitra.
2. Tujuan jangka panjang berupa:
a. Untuk memperoleh informasi pendidikan dan pengajaran yang akan
bermanfaat dalam peningkatan mutu pendidikan.
b. Untuk mendekatkan diri dan adaptasi bagi calon guru dalam rangka
membentuk guru profesional.
C. Manfaat Observasi
Pelaksanaan observasi PPL diharapkan memberikan manfaat baik bagi
mahasiswa, sekolah, maupun universitas. Berikut manfaat yang diberikan terhadap
hasil observasi PPL.
1. Bagi Mahasiswa
a. Mengenal kondisi lingkungan fisik SDN Karangsari.
2
b. Sebagai dasar gambaran memahami karakteristik peserta didik, RPP,
pelaksanaan pembelajaran, manajemen sekolah, dan lingkungan belajar.
2. Bagi Sekolah
a. Dapat memperbaiki kegiatan proses belajar mengajar dari sekolah.
b. Kemampuan yang dimiliki oleh peserta PPG Prajabatan dapat membantu
dalam pengembangan sekolah.
c. Terjadinya hubungan sosial yang baik dari luar sekolah utamanya bagi
peserta PPG Prajabatan.
D. Sasaran Observasi
Sasaran observasi dalam penyusunan laporan observasi ini adalah sebagai
berikut.
1. Kepala Sekolah
Observasi yang dilakukan dengan Kepala SDN Karangsari berkaitan
dengan manajemen sekolah, lingkungan belajar, dan ekstrakurikuler.
2. Guru
Observasi yang dilakukan pada guru berkaitan dengan budaya kelas, ,
perencanaan pembelajaran (RPP), pelaksanaan pembelajaran, media
pembelajaran, asesmen pembelajaran, dan refleksi pembelajaran.
3. Peserta Didik
Observasi yang dilakukan pada siswa berkaitan dengan karakteristik peserta
didik, motivasi belajar, gaya belajar, perkembangan sosial, emosional, moral/
spiritual peserta didik.
3
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Hasil Observasi
1. Hasil Observasi Karakteristik Peserta Didik
Suatu proses pembelajaran akan dapat berlangsung secara efektif atau
tidak, sangat ditentukan oleh seberapa tinggi tingkat pemahaman pendidik
tentang karakteristik yang dimiliki peserta didiknya. Pemahaman karakteristik
peserta didik sangat menentukan hasil belajar yang akan dicapai, aktivitas
yang perlu dilakukan, dan assesmen yang tepat bagi peserta didik. Atas dasar
ini sebenarnya karakteristik peserta didik harus menjadi perhatian dan pijakan
pendidik dalam melakukan seluruh aktivitas pembelajaran.
Hal yang sama juga dilakukan oleh pendidik SDN Karangsari. Guru
model yang saya amati juga telah memahami karakteristik peserta didik baik
dari segi budaya sekolah, budaya kelas, keterlibatan peserta didik, identifikasi
kesiapan peserta didik, perkembangan emosi, sosial, serta moral/ spiritual.
Karakteristik peserta didik dapat dilihat dari cara peserta didik
menyesuaikan dengan budaya sekolah dan budaya kelas sebagai lingkungan
belajar mereka. Pendidik dan satuan pendidikan yang menuntun peserta didik
tersebut agar tujuan tersebut tercapai. SDN Karangsari selalu menanamkan
budaya positif kepada peserta didik. Misalnya budaya sekolah terkait budaya
disiplin dan tepat waktu. Seluruh warga SDN Karangsari selalu hadir tepat
waktu. Budaya kelas terkait literasi membaca, guru selalu memberikan
kesempatan siswa untuk membaca buku baik buku pelajaran maupun buku
fiksi sebelum memulai pembelajaran.
Selain memahami budaya sekolah dan budaya kelas, pendidik juga
harus mengetahui perkembangan emosi peserta didik. Guru dalam melakukan
proses pembelajaran mampu membawa suasana emosi yang senang/gembira
dan tidak memberi rasa takut pada peserta didik dengan menggunakan model
pembelajaran yang menyenangkan. Misalnya dengan yel-yel kelas IV,
menyanyi tentang materi yang akan dipelajari, dan tepuk konsentrasi.
Selanjutnya guru model juga telah memahami perkembangan sosial
peserta didik. Adanya pemahaman tentang perkembangan sosial peserta didik,
4
guru model SDN Karangsari menggunakan pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran kooperatif akan mengembangkan sikap kerjasama dan saling
menghargai pada diri peserta didik, menghargai kemampuan orang lain, dan
bersabar dengan sikap orang lain. Pembelajaran kooperatif ini juga menuntut
keterlibatan aktif peserta didik dalam pembelajaran.
Pada tahap memahami perkembangan spiritual peserta didik, guru
model dan satuan pendidikan memberikan program-program pembiasaan
misalnya shalat berjamaah. Shalat berjamaah ini dilakukan dengan metode
keteladanan. Pendidik memberi contoh langsung/menjadi percontohan kepada
peserta didiknya. Metode pembiasaan, pengulangan kegiatan yang dilakukan
setiap hari dan metode pemberian nasihat. Sebelum melaksanakan shalat
berjamaan salah satu pendidik SDN Karangsari memberikan nasihat terkait
keagamaan semacam kultum.
5
juga ia cantumkan. Seperti, penguatan pendidikan karakter, daftar pustaka,
pembelajaran remedial dan pengayaan serta LKPD.
Guru model juga sudah menguasai bagaimana menjabarkan kompetensi
dasar menjadi indikator, bagaimana dalam memilih materi pembelajaran yang
sesuai dengan kompetensi dasar, bagaimana dalam merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah ditentukan,
bagaimana memilih alternatif metode mengajar yang dianggap paling sesuai
untuk mencapai kompetensi dasar, dan bagaimana mengembangkan evaluasi
proses dan hasil belajar. Selain itu, guru juga memperhatikan efektivitas RPP
yang dipengaruhi oleh kondisi siswa, kurikulum yang berlaku serta
fleksibilitas pelaksanaan RPP.
6
Hal lain yang dilakukan guru model adalah ketika ada siswa yang
kurang mengekspresikan diri di kelas, guru model memberikan bimbingan
dengan sabar agar tujuan pembelajaran tercapai. Selain memfasilitasi siswa
yang mengalami kesulitan belajar, guru model juga memfasilitasi siswa yang
lebih cepat dari rata-rata kelas dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan
memberikan pengayaan.
Meskipun dalam mengembangkan RPP memuat langkah-langkah
pembelajaran yang terstruktur namun dalam pelaksanaan pembelajaran guru
tidak harus seratus persen sesuai dengan RPP, artinya guru tidak boleh terpaku
hanya pada langkah-langkah yang ada, karena proses pembelajaran
merupakan sesuatu yang dinamis yang tergantung juga pada kondisi kelas dan
siswa, sehingga menuntut guru untuk mampu mengembangkan konsep yang
ada menjadi sesuatu yang dinamis. Demikian juga yang dilakukan guru model,
melakukan pelaksanaan pembelajaran secara fleksibel sesuai dengan kondisi
kelas dan siswa.
7
tahap pengorganisasian, kepala sekolah melakukan penganggaran untuk
memenuhi kebutuhan siswa tersebut bersama dengan bendahara sekolah.
Selanjutnya tahap pelaksanaan, sesuai dengan penganggaran yang telah
disetujui dinas maka pemenuhan kebutuhan peserta didik dipenuhi. pada tahap
terakhir, yaitu pengawasan, semua pihak mengawasi baik dari pihak sekolah,
dinas maupun diluar sekolah terkait kebermanfaatan pemenuhan kebutuhan
peserta didik tersebut.
Perencanaan dan desain manajemen kurikulum SDN Karangsari dimulai
dari tahap perencanaan. Pada tahap ini, semua warga sekolah dan pihak-pihak
terkait dari luar sekolah melakukan analisis terhadap kebutuhan untuk
mencapai tujuan satuan pendidikan. Kemudian pada tahap pengembangan, tim
pengembang kurikulum SDN Karangsari membuat draf kurikulum yang
kemudian diseminarkan dengan kepala sekolah, guru, wali siswa, komite,
tokoh masyarakat, dan dinas terkait. Selanjutnya, pada tahap pelaksanaan
sekolah bersama warga sekolah melaksanakan kurikulum yang telah
ditetapkan bersama dan disahkan oleh dinas. Pada tahap terakhir yaitu tahap
penilaian digunakan untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan dari
kurikulum yang dikembangkan dan memastikan bahwa tujuan kurikulum
benar-benar dapat tercapai.
Manajemen sumber daya manusia SDN Karangsari digunakan untuk
mencetak generasi penerus bangsa yang berkompeten sehingga dalam
pemenuhannya memilih kualitas sumber daya manusia yang berkompeten
pula. Manajemen sumber daya manusia SDN Karangsari dilakukan dengan
cara perencanaan berkaitan dengan analisis pengadaan kebutuhan sumber
daya manusia. Tahap selanjutnya adalahan rekrutment atau pengadaan, hal ini
terkait kegiatan mengumumkan informasi tentang penerimaan pengawai dan
penerimaan surat lamaran. Selanjutnya kegiatan seleksi berupa kegiatan
menyaring pelamar agar diperoleh calon pegawai yang memenuhi
persyaratan. Hal ini dilakukan dengan cara seleksi dari pihak sekolah dan
berkolaborasi langsung dengan pihak dinas terkait. Setelah diterima sebagai
pegawai, kepala sekolah akan memberikan orientasi atau pengenalan
8
lingkungan sekolah serta memberikan pelatihan-pelatihan sebagai
pengembangan kinerja pegawai.
Manajemen sarana dan prasarana SDN Karangsari sama halnya dengan
pengelolaan manajemen lainnya. Hal ini dimulai dari tahap perencanaan. Pada
tahap perencanaan semua warga sekolah menganalisis kebutuhan sarana dan
prasarana dengan cara rapat sekolah. Kemudian dalam penentapan prioritas
kebutuhan. Selanjutnya, menentapkan anggaran untuk memenuhi kebutuhan
sarana dan prasarana. Tahapan selanjutnya adalah pelaknasaan pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana dilanjutkan mengevaluasi keefektifan
penggunaan sarana dan prasarana untuk mendukung proses pembelajaran.
Dalam melakukan manajemen anggaran SDN Karangsari memulai
dengan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Kegiatan
perencanan manajemen anggaran berkaitan dengan manajemen anggaran
pembiayaan sekolah. Segala macam pembiayaan berasal dari Dana BOS. SDN
Karangsari tidak melakukan penambahan anggaran dari wali siswa SDN
Karangsari. Segala rencana anggaran pengeluaran pembiayaan sekolah
direncanakan sejak awal tahun pelajaran. Pada tahap pelaksanaan, sekolah
selalu membuat pembukuan pengeluaran anggaran secara sistematis dan dapat
dipertanggungjawabkan. Tahap terakhir dalam manajemen anggaran adalah
pengawasan atau monitoring. Hal ini selain dilakukan oleh pihak sekolah juga
dilakukan oleh dinas-dinas terkait. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi
pengeluaran anggaran sesuai dengan aturan yang berlaku atau tidak.
Manajemen sistem informasi SDN Karangsari berkaitan dengan
pengelolaan sistem informasi yang ada di SDN Karangsari untuk mendukung
proses pembelajaran. SDN Karangsari dalam memperoleh informasi terkait
masalah dalam pembelajaran dilakukan dengan cara survei dan wawancara
dengan sasaran kepala sekolah, guru, komite, wali siswa, dan peserta didik.
Hasil pengumpulan data tersebut dikumpulkan untuk dianalasis dan direfleksi.
Hasil analisis dan refleksi digunakan oleh guru untuk meningkatkan
pembelajaran. Dalam rangka mendukung manajemen sistem informasi
sekolah menyediakan perangkat komputer dan laptop. Manajemen system
informasi SDN Karangsari terintegrasi dengan system dapodik.
9
Manajemen ketatalaksanaan adalah pengelolaan dan pengaturan
kegiatan melakukan pencatatan hal yang berkaitan dengan satuan pendidikan.
Dalam mengimplementasikan manajemen ini, kepala sekolah membutuhkan
sumber daya manusia. SDN Karangsari memiliki satu orang yang memegang
manajemen ketatalaksanaan dalam membantu sistem administrasi satuan
pendidikan.
10
SDN Karangsari misalnya yaitu ekstrakurikuler silat yang seharusnya
dilaksanakan pada hari Jumat. Ekstrakurikuler tersebut diikuti oleh siswa kelas
II hingga kelas V SDN Karangsari.
12
lepas dari kepemimpinan sekolah mengelola sumber daya yang ada untuk
mencapai visi, misi, tujuan tahunan dan program-program sekolah.
5. Analisis Hasil Observasi Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar merupakan wilayah dengan segenap isinya yang
saling berhubungan dengan kegiatan belajar. Lingkungan belajar perlu
didesain agar mendukung kegiatan belajar sehingga dapat meningkatkan
kenyamanan individu yang menempati lingkungan tersebut untuk melakukan
kegiatan belajar. Lingkungan belajar memberi pengaruh kepada proses dan
hasil perilaku siswa, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyediaan
lingkungan belajar bagi siswa hendaknya mendapat prioritas utama. Ini
merupakan faktor penentu keberhasilan dalam membangun kemampuan
perilaku siswa.
Menurut Suhardan (2010: 164) lingkungan belajar di sekolah meliputi: 1.
Lingkungan fisik sekolah seperti sarana dan prasarana belajar, sumber-
sumber belajar, dan media belajar. 2. Lingkungan sosial menyangkut
hubungan siswa dengan teman-temannya dan siswa dengan guru-gurunya. 3.
Lingkungan akademis yaitu suasana sekolah dan pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar dan berbagai kegiatan kurikuler. Berdasarkan pendapat tersebut,
lingkungan SDN Karangsari telah dikelola secara terstuktur dan terorganisasi
untuk menciptakan lingkungan belajar yang baik.
6. Analisis Hasil Observasi Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam
pelajaran tetap. Manfaat dari kegiatan ekstrakurikuler yaitu untuk memperluas
wawasan serta peningkatan dan penerapan nilai-nilai pengetahuan serta
kemampuan atau keterampilan dalam berbagai hal, seperti olahraga dan seni.
Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler juga merupakan salah satu cara
menampung dan mengembangkan potensi siswa yang tidak tersalurkan saat di
kelas. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu upaya pembinaan yang
dilakukan oleh sekolah. Hal tersebut sangatlah penting agar pembibitan dan
pembinaan olahraga, kesenian, ataupun kemampuan survival siswa akan terus
meningkat dan mencapai hasil yang maksimal.
13
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi
1. Faktor Penghambat Pelaksanaan Observasi
Faktor penghambat pelaksanaan observasi adalah kurangnya pemahaman
antara narasumber untuk menjawab instrumen observasi yang ditujukan. Hal
ini membuat kesulitan penyusun dalam menyimpulkan apa yang dikemukakan
narasumber.
2. Faktor Pendukung Pelaksanaan Observasi
Faktor Pendukung Pelaksanaan Observasi adalah adanya dukungan dari
berbagai pihak baik kepala sekolah, guru pamong, dan semua warga SDN
Karangsari untuk memfasilitasi segala kebutuhan terkait observasi yang
dilakukan. Dengan demikian, penyusun dalam melaksanakan observasi diberi
kelancaran.
14
BAB III
PENUTUP
B. Refleksi
Kegiatan refleksi setelah melakukan kegiatan observasi PPL II berupa
perlunya peningkatan kemampuan observasi untuk mendapatkan informasi yang
sedetai-detailnya tidak hanya mengacu pada instrumen observasi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Syafaruddin dan MS, Amiruddin. 2017. Manajemen Kurikulum. Medan: Perdana
Publishing
Riana Gede Arnawa; Agung, A. A. Gede; dan Parmiti, Desak Putu. 2016. Analisis
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Untuk Implementasi Kurikulum 2013
Di SD Negeri 3 Banjar Jawa Kecamatan Buleleng Tahun Pelajaran 2015/2016.
Jurusan Teknologi Pendidikan. Vol. 4
Munawaroh, Isniatun. 2020. Modul Pendidikan Profesi Guru. Modul 1. Konsep Dasar
Ilmu Pendidika.
16
LAMPIRAN
17
Gambar 6. Kegiatan ekstrakurikuler drumband
18
Lampiran 1: Contoh Format Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik
Interpretasi:
Menurut saya, lingkungan
sekolah SDN Karangsari
memiliki budaya sekolah yang
mendukung pembelajaran dan
interaksi optimal serta telah
menghidupkan profil pelajar
20
pancasila dalam sekolah.
Interpretasi:
Menurut saya, guru dalam
menciptakan budaya kelas
sudah sesuai dengan
kesepakatan kelas dan telah
menekankan nilai-nilai profil
pelajar Pancasila untuk
diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari peserta didik.
21
didik tidak termotivasi dalam
pembelajaran?
Interpretasi:
Menurut saya, peserta didik
sudah terlibat aktif dalam
pembelajaran dikarenakan guru
dalam menciptakan
pembelajaran sudah berpusat
pada siswa.
22
● Apa yang dilakukan oleh guru ● Saat mengetahui bahwa
saat mengetahui bahwa kompetensi awal peserta didik
kompetensi awal peserta didik beragam guru melakukan
beragam? penguatan terkait materi yang
akan dipelajari.
Interpretasi:
Menurut saya, guru dalam
mengidentifikasi kesiapan
belajar siswa juga sudah baik.
Sebelum pembelajaran, guru
mengamati kesiapan siswa,
memberikan pertanyaan
pemantik untuk mengukur
kompetensi awal siswa, dan
selalu mendampingi peserta
didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
23
tepat adalah dengan tidak
secara serta merta menyalahkan
peserta didik yang salah dalam
mempresntasikan hasil karya
peserta didik. Guru
memberikan penguatan berupa
apresiasi telah berani
mengutarakan pendapatnya.
Interpretasi:
Perkembangan emosi peserta
didik yang saya amati di kelas
IV SDN Karangsari sudah baik.
Mereka mampu
mengekspresikan diri secara
sehat meskipun ada satu atau
dua anak yang belum bisa
mengekspresikan diri di kelas
dengan baik.
24
Interpretasi:
Perkembangan sosial peserta
didik yang saya amati di kelas
IV SDN Karangsari sebagian
besar sudah baik. Mereka
mampu bersosialisasi dengan
baik dengan lingkungan sekitar
dan guru pun selalu
memfasilitasi peserta didik
dalam mengembangkan
keterampilan sosial peserta
didik.
Interpretasi:
Menurut saya perkembangan
moral dan spiritual peserta
didik di SDN Karangsari sudah
bagus. Mereka sadar dengan
sendirinya terkait integritas dan
spiritual mereka. Karena hal ini
sudah menjadi budaya di
sekolah dan telah melekat di
hati peserta didik.
25
26
Lampiran 2: Contoh Format Lembar Observasi RPP
27
CP. Langkah-langkah
pembelajaran juga sudah
direncanakan secara
sitematis dalam RPP.
Sedangkan asesmen
pembelajaran guru juga
sudah merencanakan
asesmen baik asesmen
kognitif, spiritual maupun
psikomotor.
28
pornografi, pornoaksi,
dan provokasi. ● Konten yang dipelajari
terbebas dari muatan SARA
pornografi, pornoaksi, dan
provokasi. Tidak ditemukan
kata-kata baik dalam RPP
● Apakah terdapat maupun dalam pelaksanaan
pertanyaan bermakna pembelajaran sesuai RPP.
dan pertanyaan pemantik
yang menyasar konsep ● Dalam RPP sudah ada
inti? pertanyaan bermakna dan
pemantik pada bagian
Kegiatan apersepsi.
● Apakah alur kegiatan
disusun secara runtut,
sistematis, sesuai dengan ● Alur kegiatan sudah disusun
alokasi waktu? secara sistematis dengan
urutan yang terstruktur
meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti
dan kegiatan penutup serta
sesuai dengan alokasi waktu
(pendahuluan 15 menit,
● Apakah rangkaian kegiatan inti 40 menit dan
kegiatan berorientasi penutup 15 menit).
pada penguatan
kompetensi dan ● Keseluruhan rangkaian
kemampuan berpikir kegiatan berorientasi pada
area tinggi? penguatan kompetensi dan
kemampuan berpikir area
tinggi hal ini terlihat pada
penilaian yang sudah
● Apakah modul ajar/RPP menggunakan C4 dan C6.
menyertakan berbagai
kegiatan (termasuk ● Iya, dalam RPP menyertakan
remedial dan pengayaan) berbagai kegiatan (termasuk
yang berpusat pada remedial dan pengayaan)
siswa/ menjadikan siswa yang berpusat pada siswa/
peserta aktif? menjadikan siswa peserta
aktif. Terlihat adanya soal
Asesmen remedial dan pengayaan.
● Apakah ada asesmen
awal pembelajaran
beserta cara ● Iya ada asesmen awal
penilaiannya untuk pembelajaran beserta cara
mengecek kesiapan penilaiannya untuk
siswa? mengecek kesiapan siswa.
29
Guru telah menyiapkan
asesmen penilaian kegiatan
berdoa sebelum dan setelah
kegiatan pembelajaran.
● Apakah asesmen yang
termuat secara jelas ● Asesmen yang termuat sudah
mengukur ketercapaian secara jelas mengukur
Tujuan Pembelajaran? ketercapaian Tujuan
Pembelajaran. Terperinci
dengan adanya kisi-kisi dan
rubric penilaian dalam
● Apakah bentuk asesmen asesmen.
memberikan umpan
balik pada proses belajar ● Iya, hal ini dilakukan untuk
siswa? mengukur kemampuan
peserta didik terkait capaian
pembelajaran yang
direncanakan.
● Apakah kriteria untuk
mengukur ketercapaian ● Iya, kriteria untuk mengukur
Tujuan Pembelajaran ketercapaian Tujuan
tertera secara jelas? Pembelajaran tertera secara
jelas, karena adanya
pedoman penilaian/ rubrik di
RPP baik untuk kognitif,
spiritual maupun psikomotor
30
tertera di modul yang telah dipelajari.
ajar/RPP selaras dengan
kegiatan pembelajaran? ● Asesmen yang tertera di
modul ajar/RPP selaras
dengan kegiatan
pembelajaran karena
asesmen yang dilakukan
sesuai dengan Tujuan
Pembelajaran.
31
Komponen ● Apakah pemilihan ● Pemilihan sumber/media
pendukung sumber/media pembelajaran telah sesuai
pembelajaran sesuai dengan tujuan, materi, dan
dengan tujuan, materi, karakteristik peserta didik.
dan karakteristik peserta
didik.
● Pada RPP ada kegiatan
● Apakah ada kegiatan remedial atau pengayaan.
remedial atau Ada penjelasan terkait siapa
pengayaan? saja siswa yang akan
mengikuti remedial dan
pengayaan. Terdapat pula
soal evaluasi untuk kegiatan
tersebut.
32
33
Lampiran 3: Format Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran untuk Observer
34
Peserta didik mana yang Peserta didik bernama Membimbing siswa secara
tidak dapat mengikut Latifah. Karena peserta intensif, memahami
kegiatan pembelajaran didik ini aktif dengan karakteristik dan motivasi
pada hari ini? kegiatannya sendiri, belajar peserta didik
termasuk anak yang butuh bernama Latifah.
bimbingan intensif.
35
Apakah pembelajaran Pembelajarn sudah bisa Selalu mengembangkan dan
berjalan dengan efektif? dikategorikan berjalan menerapkan model-model
(Semua kegiatan yang dengan efektif karena pembelajaran yang berpusat
diberikan bermakna untuk sebagian besar peserta pada siswa sehingga peserta
peserta didik, semua didik sudah terlibat aktif didik mengalami kegiatan
peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran pembelajaran yang
dan tidak ada yang idle) sehingga peserta didik bermakna
mengalami kegiatan
pembelajaran yang
bermakna.
36
37
Lampiran 4: Contoh Format Lembar Observasi - Manajemen Sekolah
LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH
Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang
kurikulum, atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali
informasi tentang kebijakan dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan
kebijakan dan program, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji
juga faktor lingkungan yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kebijakan atau
program.
38
Manajemen Kurikulum Hasil Observasi
• Bagaimana satuan • Pengelolaan pembelajaran sudah
pendidikan mengelola dijelaskan dalam kurikulum.
pembelajarannya?
39
guru?
• Apakah ada sarana dan • Ada. Semua sarana dan prasarana yang
prasarana di sekitar ada di sekolah mendukung pembelajaran.
sekolah yang dapat Lingkungan sekitar sekolah juga
dimanfaatkan untuk mendukung dalam kegiatan
mendukung pembelajaran? pembelajaran.
Interpretasi Hasil Observasi
Menurut saya, manajemen sarana dan
prasarana SDN Karangsari telah
mendukung proses pembelajaran.
Manajemen anggaran Hasil Observasi
• Apakah satuan pendidikan • Ada. SDN Karangsari dalam
memiliki sistem dalam merencanakan anggaran melihat
merencanakan, kebutuhan siswa yang diperoleh dari
melaksanakan, dan masukan-masukan guru kelas dan guru
memonitor anggaran dan mapel. Dalam pelaksananya
penggunaannya? menyesuaikan anggaran yang ada.
Monitoring dilakukan oleh sekolah juga
dinas.
Interpretasi Hasil Observasi
Menurut saya, manajemen anggaran SDN
Karangsari sudah terstuktur dan
terencana. Ketika ada anggaran yang
mendadak biasanya disiasati dengan
40
perencanaan anggaran di tahun
berikutnya.
Manajemen Sistem Hasil Observasi
Informasi
• Apa saja informasi/data • Informasi yang dikumpulkan dalam
yang dikumpulkan dalam mendukung proses pembelajaran adalah
mendukung proses informasi dari seluruh tenaga pendidik,
pembelajaran? peserta didik dan orang tua. Hal ini
dikumpulkan dengan melalui survei,
wawancara, dan pengambilan data
langsung (data nilai PTS, PAS, Ulangan
harian)
41
42
Lampiran 5: Contoh Format Lembar Observasi - Lingkungan Belajar di Sekolah
LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR
Interpretasi Hasil
Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
Observasi
25-10-2022 1. Latar belakang sosial-ekonomi
murid
Murid dengan kondisi SDN Karangsari Menurut saya, latar
sosial-ekonomi yang berbeda memiliki murid belakang
memiliki hak yang sama dalam dengan kondisi sosial sosial-ekonomi murid
mengakses dan memperoleh ekonomi yang SDN Karangsari
layanan pendidikan yang berbeda-beda. beraneka ragam.
berkualitas, seperti tingkat Misalnya ada anak Meskipun demikian,
pendidikan orang tua dan fasilitas yang dari ekonomi SDN Karangsari selalu
belajar yang tersedia di rumah. menengah dan melakukan pelayanan
ekonomi bawah serta pendidikan sama rata,
ada murid yang berasal tidak
dari panti asuhan. membeda-bedakan.
Meskipun demikian,
SDN Karangsari
memiliki pelayanan
terhadap murid yang
sama antara satu
dengan yang lain.
25-10-2022 2. Kualitas pembelajaran di kelas
Seluruh kegiatan belajar mengajar
di kelas, mencakup indikator Kualitas pembelajaran Kualitas pembelajaran
manajemen kelas, dukungan di kelas sudah di kelas sudah baik.
afektif, pembelajaran interaktif mencakup manajemen Guru telah
dan penyesuaian cara mengajar kelas dimana guru menggunakan model
dengan tingkat kemampuan murid. menyiapkan kesiapan pembelajaran yang
siswa, membuat berpusat pada siswa.
rancangan Guru sudah
pembelajaran sesuai menyesuaikan cara
dengan cara mengajar mengajar dengan
dan kemampuan siswa, tingkat kemampuan
serta menggunakan siswa. Misalnya ketika
media pembelajaran. ada siswa yang belum
Guru juga membuat memahami materi atau
pembelajaran dengan mengalami kesulitan
diskusi sehingga siswa belajar, guru selalu
dapat berkerja sama, membimbing siswa
saling menghargai agar tercapai tujuan
43
pendapat antar teman. pembelajaran. Guru
juga terampil
memanajemen kelas.
25-10-2022 3. Refleksi dan perbaikan
pembelajaran oleh guru
Kemampuan pengembangan guru Guru selalu Guru model dalam
untuk terus meningkatkan memberikan refleksi membuat refleksi dan
kompetensi melalui belajar dan perbaikan perbaikan
mandiri dengan merefleksi praktik pembelajaran dengan pembelajaran sudah
pengajaran yang telah diterapkan mengganti variasi sangat bervariatif.
dan juga belajar dari rekan guru. mengajar, terkadang Bahkan beliau sampai
menggunakan PPT, berkonsultasi dengan
terkadang berdiskusi, para ahli untuk
dan juga belajar mencari pembelajaran
melalui lingkungan yang cocok. Misalnya
sekitar. Dengan berkonsultasi dengan
demikian, bisa dinas yang menangani
mengidentifikasi disabilitas demi
pembelajaran yang mengetahui cara
cocok diterapkan. mengajar untuk
anak-anak yang
istimewa.
44
pendidikan, baik secara fisik sama dengan KPAI
maupun psikologis. dan Puskesmas. Ketika
terjadi perundungan,
satuan pendidikan
langsung meminta
pihak-pihak terkait
untuk memberi
sosialisasi terkait hal
tersebut.
45
25-10-2022 8. Iklim inklusivitas
Pengetahuan, penerimaan dan SDN Karangsari dalam Iklim inklusivitas juga
dukungan guru terhadap murid menerima peserta dirasakan di SDN
dengan disabilitas serta murid didik memberikan Karangsari. Hal ini
cerdas istimewa dan murid bakat kesempatan murid sampai dikonsultasikan
istimewa. dengan disabilitas, dengan dinas terkait
cerdas istimewa dan agar satuan pendidikan
bakat istimewa. dalam memberikan
pelayanan pendidikan
maksimal.
25-10-2022 9. Dukungan orangtua dan murid
terhadap program satuan
pendidikan
Partisipasi orangtua dalam Dukungan orangtua Menurut saya, baik
kegiatan satuan pendidikan, dan terhadap program orang tua maupun
partisipasi murid dalam satuan pendidikan peserta didik selalu
penyusunan program satuan salah satunya dengan memberikan dukungan
pendidikan. adanya program Jumat terhadap
berkah. Program ini program-program
memberikan partisipasi satuan pendidikan.
aktif dalam
memberikan sedekah
dan meningkatkan
kecukupan gizi pada
anak, yang sering
dilakukan adalah
memberikan susu dan
makanan ringan setiap
hari Jumat. Partisipasi
murid berupa selalu
mengikuti program
ekstrakurikuler yang
diadakan darihari
Senin-Jumat sesuai
jadwal yang
ditetapkan.
Kesimpulan:
Lingkungan belajar adalah kondisi dan segala fasilitas yang digunakan untuk kegiatan belajar.
Lingkungan SDN Karangsari diciptakan sedemikian rupa sehingga anak-anak merasa nyaman dan aman
dalam melakukan kegiatan belajar. Lingkungan SDN Karangsari memiliki kondisi yang nyaman dan
kondusif serta memiliki fasilitas yang dapat mendukung kegiatan belajar. SDN Karangsari selalu
memberikan yang terbaik sehingga anak-anak merasa nyaman dalam belajar. Pelayanan yang ramah
anak tanpa membeda-bedakan latar belakang, perbaikan kualiatas pembelajaran di kelas, kesetaraan
gender, keamanan selalu dilakukan. Fasilitas-fasilitas yang mendukung pembelajaran juga dipenuhi
sesuai dengan kebutuhan peserta didik baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Terlepas dari itu,
satuan pendidikan juga selalu menjalin hubungan yang harmonis dengan semua wali siswa SDN
46
Karangsari bahkan melibatkan langsung dalam segala program satuan pendidikan.
47