Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN HASIL OBSERVASI PPL I

PPG PRAJABATAN GELOMBANG I


TAHUN AKADEMIK 2022/2023
DI SD NEGERI KARANGSARI

MELINA MAHARANI
NIM. 2022084532
BIDANG STUDI PGSD
KELAS 006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA
2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Laporan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan dengan lancar. Shalawat dan salam
semoga tetap tercurah kepada Nabi Agung, Muhammad SAW yang kita nantikan
syafaatnya di yaumul kiyamah.
Penyusun mengucapan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Dosen Pembimbing Lapangan, Bapak Ardian Arief, M.Pd yang telah memberi
bimbingan sehingga kami bisa menjalani kegiatan Observasi Praktik Pengalaman
Lapangan tanpa halangan suatu apapun.
2. Kepala SDN Karangsari, Ibu Samulati, S.Pd yang telah memfasilitasi kelancaran
pelaksanaan observasi PPL di SDN Karangsari.
3. Guru Pamong, Ibu Ajeng Risky Wulandari, S.Pd yang telah membimbing dan
mendampingi kami dalam melaksanakan observasi.
4. Bapak/ Ibu Guru dan Karyawan SDN Karangsari yang telah mendukung kelancaran
kami dalam melaksanakan kegiatan observasi PPL.
5. Teman-teman Mahasiswa PPL yang telah bekerja sama melaksanakan observasi
PPL.
6. Siswa-siswi SDN Karangsari, yang telah bepartisipasi dalam kegiatan pengamatan
di kelas.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini yang tidak
dapat kami sebutkan satu-persatu.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Laporan Observasi
PPL ini masih banyak kekurangan, maka penyusun mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi sempurnanya Laporan Observasi PPL ini. Semoga Laporan Observasi
PPL ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta dapat dipergunakan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan dengan sebaik-baiknya.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Tujuan Observasi.........................................................................................2
C. Manfaat Observasi.......................................................................................2
D. Sasaran Observasi .......................................................................................3
BAB II HASIL OBSERVASI........................................................................................4
A. Hasil Observasi ...........................................................................................4
B. Analisis Hasil Observasi ...........................................................................11
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi ....................14
BAB III PENUTUP ......................................................................................................15
A. Simpulan Hasil Observasi .........................................................................15
B. Refleksi......................................................................................................15
C. Rencana Tindak Lanjut .............................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................16
LAMPIRAN .................................................................................................................17

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Format Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik .......................... 17


Tabel 2 Format Lembar Observasi RPP .............................................................. 24
Tabel 3 Format Lembar Observasi Pelaksanaan pembelajaran ............................. 31
Tabel 4 Format Lembar Observasi Manajemen Sekolah....................................... 35
Tabel 5 Format Lembar Observasi Lingkungan Belajar ..................................... 40

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyebutkan
bahwa Guru sebagai tenaga profesional memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
dan Sertifikat Pendidik yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Dalam
melaksanakan undang-undang tersebut, pemerintah menyelenggarakan sertifikasi
guru melalui berbagai strategi seperti portofolio, Pendidikan dan Latihan Profesi
Guru (PLPG), dan program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Program Pendidikan Profesi Guru yang selanjutnya disebut Program PPG
sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1 butir 5 Peraturan Menteri Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi Nomor 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru
adalah program pendidikan yang diselenggarakan setelah program sarjana atau
sarjana terapan untuk mendapatkan sertifikat pendidik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah.
Program PPG Prajabatan adalah program pendidikan yang diselenggarakan
setelah program sarjana atau sarjana terapan bagi lulusan Sarjana maupun Diploma
IV, baik dari kependidikan maupun non kependidikan bagi calon guru untuk
mendapatkan Sertifikat Pendidik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah. Tujuan penyelenggaraan Program PPG Prajabatan adalah
dalam rangka menghasilkan guru profesional yang beradab, berilmu, adaptif, kreatif,
inovatif, dan kompetitif serta berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan di
Indonesia. Salah satu program PPG Prajabatan untuk menciptakan hal tersebut
adalah dengan Praktik Pengalaman Lapangan yang selanjutnya disebut PPL.
PPL adalah kegiatan mahasiswa peserta Program PPG Prajabatan untuk
mempraktikkan kemampuannya dalam pembelajaran di sekolah mitra. PPL
dilakukan dengan tahapan orientasi, observasi, asistensi mengajar, pembelajaran
terbimbing, serta pembelajaran mandiri, yang terjadwal secara sistematis yang
difasilitasi oleh Dosen Pembimbing dan Guru Pamong secara kolaboratif. Kegiatan

1
observasi dalam Program PPG Prajabatan meliputi observasi karakteristik peserta
didik, RPP, pelaksanaan pembelajaran, manajemen sekolah, dan lingkungan belajar
peserta didik. Pelaksanaan observasi di sekolah mitra, khususnya SDN Karangsari
menjadi modal dan pengalaman bagi seorang mahasiswa sebagai calon guru untuk
meningkatkan keprofesiannya dan juga untuk mengetahui keadaan di lapangan
sebenarnya yang akan dihadapi nantinya sebagai guru.

B. Tujuan Observasi
Observasi sebagai salah satu rangkaian kegiatan PPL mempunyai tujuan
yaitu sebagai berikut.
1. Tujuan jangka pendek yang berupa:
a. Untuk memperoleh data dan mengenal dari dekat lokasi PPL sebagai
penunjang kelancaran PPL.
b. Untuk mengetahui sarana dan prasarana serta kondisi fisik maupun
nonfisik di sekolah mitra.
c. Untuk mengetahui segala aktifitas kurikuler dan ekstrakurikuler sekolah
mitra.
2. Tujuan jangka panjang berupa:
a. Untuk memperoleh informasi pendidikan dan pengajaran yang akan
bermanfaat dalam peningkatan mutu pendidikan.
b. Untuk mendekatkan diri dan adaptasi bagi calon guru dalam rangka
membentuk guru profesional.

C. Manfaat Observasi
Pelaksanaan observasi PPL diharapkan memberikan manfaat baik bagi
mahasiswa, sekolah, maupun universitas. Berikut manfaat yang diberikan terhadap
hasil observasi PPL.
1. Bagi Mahasiswa
a. Mengenal kondisi lingkungan fisik SDN Karangsari.

2
b. Sebagai dasar gambaran memahami karakteristik peserta didik, RPP,
pelaksanaan pembelajaran, manajemen sekolah, dan lingkungan belajar.
2. Bagi Sekolah
a. Dapat memperbaiki kegiatan proses belajar mengajar dari sekolah.
b. Kemampuan yang dimiliki oleh peserta PPG Prajabatan dapat membantu
dalam pengembangan sekolah.
c. Terjadinya hubungan sosial yang baik dari luar sekolah utamanya bagi
peserta PPG Prajabatan.

D. Sasaran Observasi
Sasaran observasi dalam penyusunan laporan observasi ini adalah sebagai
berikut.
1. Kepala Sekolah
Observasi yang dilakukan dengan Kepala SDN Karangsari berkaitan
dengan manajemen sekolah, lingkungan belajar, dan ekstrakurikuler.
2. Guru
Observasi yang dilakukan pada guru berkaitan dengan budaya kelas, ,
perencanaan pembelajaran (RPP), pelaksanaan pembelajaran, media
pembelajaran, asesmen pembelajaran, dan refleksi pembelajaran.
3. Peserta Didik
Observasi yang dilakukan pada siswa berkaitan dengan karakteristik peserta
didik, motivasi belajar, gaya belajar, perkembangan sosial, emosional, moral/
spiritual peserta didik.

3
BAB II
HASIL OBSERVASI

A. Hasil Observasi
1. Hasil Observasi Karakteristik Peserta Didik
Suatu proses pembelajaran akan dapat berlangsung secara efektif atau
tidak, sangat ditentukan oleh seberapa tinggi tingkat pemahaman pendidik
tentang karakteristik yang dimiliki peserta didiknya. Pemahaman karakteristik
peserta didik sangat menentukan hasil belajar yang akan dicapai, aktivitas
yang perlu dilakukan, dan assesmen yang tepat bagi peserta didik. Atas dasar
ini sebenarnya karakteristik peserta didik harus menjadi perhatian dan pijakan
pendidik dalam melakukan seluruh aktivitas pembelajaran.
Hal yang sama juga dilakukan oleh pendidik SDN Karangsari. Guru
model yang saya amati juga telah memahami karakteristik peserta didik baik
dari segi budaya sekolah, budaya kelas, keterlibatan peserta didik, identifikasi
kesiapan peserta didik, perkembangan emosi, sosial, serta moral/ spiritual.
Karakteristik peserta didik dapat dilihat dari cara peserta didik
menyesuaikan dengan budaya sekolah dan budaya kelas sebagai lingkungan
belajar mereka. Pendidik dan satuan pendidikan yang menuntun peserta didik
tersebut agar tujuan tersebut tercapai. SDN Karangsari selalu menanamkan
budaya positif kepada peserta didik. Misalnya budaya sekolah terkait budaya
disiplin dan tepat waktu. Seluruh warga SDN Karangsari selalu hadir tepat
waktu. Budaya kelas terkait literasi membaca, guru selalu memberikan
kesempatan siswa untuk membaca buku baik buku pelajaran maupun buku
fiksi sebelum memulai pembelajaran.
Selain memahami budaya sekolah dan budaya kelas, pendidik juga
harus mengetahui perkembangan emosi peserta didik. Guru dalam melakukan
proses pembelajaran mampu membawa suasana emosi yang senang/gembira
dan tidak memberi rasa takut pada peserta didik dengan menggunakan model
pembelajaran yang menyenangkan. Misalnya dengan yel-yel kelas IV,
menyanyi tentang materi yang akan dipelajari, dan tepuk konsentrasi.
Selanjutnya guru model juga telah memahami perkembangan sosial
peserta didik. Adanya pemahaman tentang perkembangan sosial peserta didik,
4
guru model SDN Karangsari menggunakan pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran kooperatif akan mengembangkan sikap kerjasama dan saling
menghargai pada diri peserta didik, menghargai kemampuan orang lain, dan
bersabar dengan sikap orang lain. Pembelajaran kooperatif ini juga menuntut
keterlibatan aktif peserta didik dalam pembelajaran.
Pada tahap memahami perkembangan spiritual peserta didik, guru
model dan satuan pendidikan memberikan program-program pembiasaan
misalnya shalat berjamaah. Shalat berjamaah ini dilakukan dengan metode
keteladanan. Pendidik memberi contoh langsung/menjadi percontohan kepada
peserta didiknya. Metode pembiasaan, pengulangan kegiatan yang dilakukan
setiap hari dan metode pemberian nasihat. Sebelum melaksanakan shalat
berjamaan salah satu pendidik SDN Karangsari memberikan nasihat terkait
keagamaan semacam kultum.

2. Hasil Observasi RPP


Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses yang ditata dan diatur
menurut langkah-langkah tertentu agar dalam pelaksanaannya dapat mencapai
hasil yang diharapkan. Pengaturan tersebut dituangkan dalam bentuk
perencanaan pembelajaran. Setiap perencanaan selalu berkenaan dengan
perkiraan atau proyeksi mengenai apa yang diperlukan dan apa yang akan
dilakukan. Apabila perencanaan sudah disusun secara matang, maka proses
dan hasilnya tidak akan terlalu jauh dari apa yang sudah direncanakan. Istilah
perencanaan pembelajaran yang saat ini kita kenal adalah Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Dalam mengembangkan RPP, guru harus memahami komponen pokok
RPP yaitu identitas mata pelajaran, kompetensi dasar dan indikator-indikator
yang hendak dicapai, materi pokok, kegiatan pembelajaran, alat dan media,
serta penilaian. RPP guru model yang saya telaah, tidak hanya mengandung
komponen minimum yaitu tujuan pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, dan asesmen pembelajaran, namun telah memenuhi komponen
pokok dalam pengembangan RPP bahkan komponen pendukung dalam RPP

5
juga ia cantumkan. Seperti, penguatan pendidikan karakter, daftar pustaka,
pembelajaran remedial dan pengayaan serta LKPD.
Guru model juga sudah menguasai bagaimana menjabarkan kompetensi
dasar menjadi indikator, bagaimana dalam memilih materi pembelajaran yang
sesuai dengan kompetensi dasar, bagaimana dalam merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah ditentukan,
bagaimana memilih alternatif metode mengajar yang dianggap paling sesuai
untuk mencapai kompetensi dasar, dan bagaimana mengembangkan evaluasi
proses dan hasil belajar. Selain itu, guru juga memperhatikan efektivitas RPP
yang dipengaruhi oleh kondisi siswa, kurikulum yang berlaku serta
fleksibilitas pelaksanaan RPP.

3. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran


Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses kegiatan belajar mengajar
yang juga berperan dalam menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
Pelaksanaan pembelajaran yang baik akan membentuk kemampuan intelektual,
berfikir kritis dan munculnya kreatifitas serta perubahan perilaku atau pribadi
seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Pelaksanaan
pembelajaran menuntut guru untuk menguasai kelas, memberikan
pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik, memfasilitasi peserta didik
yang kesulitan belajar dan peserta didik yang lebih cepat dari rata-rata kelas
dalam mencapai tujuan pembelajaran, serta melaksanakan RPP sesuai dengan
kondisi kelas dan siswa.
Hal pertama yang guru model perhatikan dalam melaksanakan
pembelajaran adalah pengkondisian kelas. Guru menguasai kelas dengan
menyiapkan siswa dalam belajar dengan mengecek kehadiran siswa, memulai
dengan yel-yel kelas, dan menanyikan lagu tentang materi terkait sehingga
suasana emosi peserta didik menjadi senang/gembira. Kemudian guru model
dalam melaksanakan pembelajaran juga telah memilih model pembelajaran
yang memotivasi partisipasi aktif peserta didik dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang menuntut anak untuk
berpikir kritis.

6
Hal lain yang dilakukan guru model adalah ketika ada siswa yang
kurang mengekspresikan diri di kelas, guru model memberikan bimbingan
dengan sabar agar tujuan pembelajaran tercapai. Selain memfasilitasi siswa
yang mengalami kesulitan belajar, guru model juga memfasilitasi siswa yang
lebih cepat dari rata-rata kelas dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan
memberikan pengayaan.
Meskipun dalam mengembangkan RPP memuat langkah-langkah
pembelajaran yang terstruktur namun dalam pelaksanaan pembelajaran guru
tidak harus seratus persen sesuai dengan RPP, artinya guru tidak boleh terpaku
hanya pada langkah-langkah yang ada, karena proses pembelajaran
merupakan sesuatu yang dinamis yang tergantung juga pada kondisi kelas dan
siswa, sehingga menuntut guru untuk mampu mengembangkan konsep yang
ada menjadi sesuatu yang dinamis. Demikian juga yang dilakukan guru model,
melakukan pelaksanaan pembelajaran secara fleksibel sesuai dengan kondisi
kelas dan siswa.

4. Hasil Observasi Manajemen Sekolah


Manajemen sekolah adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan, baik tujuan nasional maupun tujuan satuan pendidikan yang
dilakukan dengan tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan. Manajemen sekolah meliputi manajemen kesiswaan, manajemen
kurikulum, manajemen sumber daya manusia, manajemen sarana prasarana,
manajemen anggaran, manajemen sistem informasi, dan manajemen
ketatalaksanaan.
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan
dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan
lancar, tertib, teratur, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. SDN
Karangsari dalam mewujudkan hal tersebut dimulai dengan perencanaan.
Perencanaan ini dibuat berdasarkan kebutuhan peserta didik yang disampaikan
guru kelas dan guru mata pelajaran dalam rapat sekolah. Prioritas kebutuhan
peserta didik dalam waktu dekat ini adalah buku paket mata pelajaran,
alat-alat olahraga, serta sarana prasarana di kelas, misalnya papan data. Pada

7
tahap pengorganisasian, kepala sekolah melakukan penganggaran untuk
memenuhi kebutuhan siswa tersebut bersama dengan bendahara sekolah.
Selanjutnya tahap pelaksanaan, sesuai dengan penganggaran yang telah
disetujui dinas maka pemenuhan kebutuhan peserta didik dipenuhi. pada tahap
terakhir, yaitu pengawasan, semua pihak mengawasi baik dari pihak sekolah,
dinas maupun diluar sekolah terkait kebermanfaatan pemenuhan kebutuhan
peserta didik tersebut.
Perencanaan dan desain manajemen kurikulum SDN Karangsari dimulai
dari tahap perencanaan. Pada tahap ini, semua warga sekolah dan pihak-pihak
terkait dari luar sekolah melakukan analisis terhadap kebutuhan untuk
mencapai tujuan satuan pendidikan. Kemudian pada tahap pengembangan, tim
pengembang kurikulum SDN Karangsari membuat draf kurikulum yang
kemudian diseminarkan dengan kepala sekolah, guru, wali siswa, komite,
tokoh masyarakat, dan dinas terkait. Selanjutnya, pada tahap pelaksanaan
sekolah bersama warga sekolah melaksanakan kurikulum yang telah
ditetapkan bersama dan disahkan oleh dinas. Pada tahap terakhir yaitu tahap
penilaian digunakan untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan dari
kurikulum yang dikembangkan dan memastikan bahwa tujuan kurikulum
benar-benar dapat tercapai.
Manajemen sumber daya manusia SDN Karangsari digunakan untuk
mencetak generasi penerus bangsa yang berkompeten sehingga dalam
pemenuhannya memilih kualitas sumber daya manusia yang berkompeten
pula. Manajemen sumber daya manusia SDN Karangsari dilakukan dengan
cara perencanaan berkaitan dengan analisis pengadaan kebutuhan sumber
daya manusia. Tahap selanjutnya adalahan rekrutment atau pengadaan, hal ini
terkait kegiatan mengumumkan informasi tentang penerimaan pengawai dan
penerimaan surat lamaran. Selanjutnya kegiatan seleksi berupa kegiatan
menyaring pelamar agar diperoleh calon pegawai yang memenuhi
persyaratan. Hal ini dilakukan dengan cara seleksi dari pihak sekolah dan
berkolaborasi langsung dengan pihak dinas terkait. Setelah diterima sebagai
pegawai, kepala sekolah akan memberikan orientasi atau pengenalan

8
lingkungan sekolah serta memberikan pelatihan-pelatihan sebagai
pengembangan kinerja pegawai.
Manajemen sarana dan prasarana SDN Karangsari sama halnya dengan
pengelolaan manajemen lainnya. Hal ini dimulai dari tahap perencanaan. Pada
tahap perencanaan semua warga sekolah menganalisis kebutuhan sarana dan
prasarana dengan cara rapat sekolah. Kemudian dalam penentapan prioritas
kebutuhan. Selanjutnya, menentapkan anggaran untuk memenuhi kebutuhan
sarana dan prasarana. Tahapan selanjutnya adalah pelaknasaan pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana dilanjutkan mengevaluasi keefektifan
penggunaan sarana dan prasarana untuk mendukung proses pembelajaran.
Dalam melakukan manajemen anggaran SDN Karangsari memulai
dengan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Kegiatan
perencanan manajemen anggaran berkaitan dengan manajemen anggaran
pembiayaan sekolah. Segala macam pembiayaan berasal dari Dana BOS. SDN
Karangsari tidak melakukan penambahan anggaran dari wali siswa SDN
Karangsari. Segala rencana anggaran pengeluaran pembiayaan sekolah
direncanakan sejak awal tahun pelajaran. Pada tahap pelaksanaan, sekolah
selalu membuat pembukuan pengeluaran anggaran secara sistematis dan dapat
dipertanggungjawabkan. Tahap terakhir dalam manajemen anggaran adalah
pengawasan atau monitoring. Hal ini selain dilakukan oleh pihak sekolah juga
dilakukan oleh dinas-dinas terkait. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi
pengeluaran anggaran sesuai dengan aturan yang berlaku atau tidak.
Manajemen sistem informasi SDN Karangsari berkaitan dengan
pengelolaan sistem informasi yang ada di SDN Karangsari untuk mendukung
proses pembelajaran. SDN Karangsari dalam memperoleh informasi terkait
masalah dalam pembelajaran dilakukan dengan cara survei dan wawancara
dengan sasaran kepala sekolah, guru, komite, wali siswa, dan peserta didik.
Hasil pengumpulan data tersebut dikumpulkan untuk dianalasis dan direfleksi.
Hasil analisis dan refleksi digunakan oleh guru untuk meningkatkan
pembelajaran. Dalam rangka mendukung manajemen sistem informasi
sekolah menyediakan perangkat komputer dan laptop. Manajemen system
informasi SDN Karangsari terintegrasi dengan system dapodik.

9
Manajemen ketatalaksanaan adalah pengelolaan dan pengaturan
kegiatan melakukan pencatatan hal yang berkaitan dengan satuan pendidikan.
Dalam mengimplementasikan manajemen ini, kepala sekolah membutuhkan
sumber daya manusia. SDN Karangsari memiliki satu orang yang memegang
manajemen ketatalaksanaan dalam membantu sistem administrasi satuan
pendidikan.

5. Hasil Observasi Lingkungan Belajar


Lingkungan SDN Karangsari sangatlah mendukung untuk terciptanya
lingkungan belajar yang aman, kondusif, dan nyaman bagi peserta didik untuk
belajar. Satuan pendidikan memiliki kebijakan, pemahaman, dan program
terkait perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual dan narkotika sehingga
memberikan perlindungan dan rasa aman bagi warga satuan pendidikan, baik
secara fisik maupun psikologis. Meskipun peserta didik SDN Karangsari
berasal dari latar belakang sosial-ekonomi, perbedaan gender, agama, dan
sosial budaya yang berbeda-beda namun SDN Karangsari tetap memberikan
pelayanan pendidikan sama rata sehingga terciptanya kualitas pembelajaran
yang sesuai dengan tujuan satuan pendidikan. Terciptanya kualitas
pembelajaran yang baik tidak luput dari peran seorang pendidik. Pendidik
SDN Karangsari selalu mengembangkan diri berkenaan dengan kompetensi
mengajar melalui kegiatan workshop, KKG, dan diklat. SDN Karangsari juga
termasuk sekolah inklusif sehingga SDN Karangsari bisa menerima peserta
didik inklusif. Segala kegiatan yang ada di SDN Karangsari juga tidak lepas
dari dukungan wali siswa.

6. Hasil Observasi Ekstrakurikuler


Ekstrakurikuler yang terdapat di SDN Karangsari yaitu ekstrakurikuler
pramuka yang dilaksanakan setiap hari Senin, ekstrakurikuler tari yang
dilaksanakan setiap hari Selasa, ekstrakurikuler drumband yang dilaksanakan
pada hari Rabu, serta ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada hari Kamis. Hal
tersebut merupakan ekstrakurikuler yang aktif dilaksanakan di SDN
Karangsari. Terdapat beberapa ekstrakurikuler yang kurang aktif terlaksana di

10
SDN Karangsari misalnya yaitu ekstrakurikuler silat yang seharusnya
dilaksanakan pada hari Jumat. Ekstrakurikuler tersebut diikuti oleh siswa kelas
II hingga kelas V SDN Karangsari.

B. Analisis Hasil Observasi


1. Analisis Hasil Observasi Karakteristik Peserta Didik
Ardhana dalam Asri Budiningsih (2017: 11) karakteristik peserta didik
adalah salah satu variabel dalam desain pembelajaran yang biasanya
didefinisikan sebagai latar belakang pengalaman yang dimiliki oleh peserta
didik termasuk aspek-aspek lain yang ada pada diri mereka seperti
kemampuan umum, ekspektasi terhadap pembelajaran dan ciri-ciri jasmani
serta emosional siswa yang memberikan dampak terhadap keefektifan belajar.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi terkait
karakteristik peserta didik sangat diperlukan untuk kepentingan-kepentingan
dalam perancangan pembelajaran yang efektif. Guru dalam melakukan proses
perencanaan pembelajaran perlu memahami tentang karakteristik peserta didik.
Pemahaman guru terhadap latar belakang peserta didik seperti budaya sekolah,
budaya kelas, motivasi belajar, perkembangan emosi, sosial, serta
moral/spiritual sangatlah diperlukan dikarenakan adanya perbedaan
karakteristik di masing-masing individu . Perbedaan-perbedaan tersebut perlu
dikelola secara baik. Namun jika perbedaan tersebut tidak dikelola secara baik,
maka akan menimbulkan permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran.
2. Analisis Hasil Observasi Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran
yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran,
dan buku panduan guru. RPP mencakup: (1) identitas sekolah/madrasah, mata
pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD, indikator
pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran;
(6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik harus sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan
dasar dan pendidikan menengah dan mengacu pada silabus serta RPP disusun
11
berdasarkan kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum (Sani,
2014: 281). Berdasarkan PP 19 Tahun 2005, Pasal 20 dinyatakan bahwa
“perencanaan pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi
ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar”. Dalam
kurikulum 2013 RPP harus memuat KI 1, KI-2, KI-3 dan KI-4 dengan
kegiatan inti yang mengaplikasikan metode pendekatan saintifik yang meliputi
langkah mengamati, menanya, mengumpulkan, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan.
Berdasarkan hal di atas, guru model SDN Karangsari telah
mengembangkan RPP sesuai dengan isi RPP untuk implementasi kurikulum
2013 hanya saja masih perlu kajian lebih mendalam terkait rumusan tujuan
pembelajaran yang mengandung unsur SMART.
3. Analisis Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model telah sesuai
dengan perencanaan pembelajaran yang telah dibuat. Proses pembelajaran
yang berlangsung menggunakan teori belajar konstruktivisme. Salah satu
prinsip yang mendasari yaitu guru model tidak hanya memberikan
pengetahuan kepada peserta didik, namun peserta didik juga harus berperan
aktif membangun sendiri pengetahuan di dalam memorinya.
4. Analisis Hasil Observasi Manajemen Sekolah
Manajemen sekolah adalah segala proses pendayagunaan semua
komponen, baik komponen manusia maupun non manusia, yang dimiliki
sekolah dalam rangka mencapai tujuan secara efisien. Tujuan manajemen
sekolah adalah untuk membantu pencapaian visi, misi, tujuan tahunan dan
program-program sekolah. Kegiatan dalam manajemen sekolah berkaitan
dengan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
Komponen manajemen sekolah yang ada di SDN Karangsari meliputi
manajemen kesiswaan, manajemen kurikulum, manajemen sumber daya
manusia, manajemen sarana prasarana, manajemen anggaran, manajemen
sistem informasi, dan manajemen ketatalaksanaan. Manajemen sekolah tidak

12
lepas dari kepemimpinan sekolah mengelola sumber daya yang ada untuk
mencapai visi, misi, tujuan tahunan dan program-program sekolah.
5. Analisis Hasil Observasi Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar merupakan wilayah dengan segenap isinya yang
saling berhubungan dengan kegiatan belajar. Lingkungan belajar perlu
didesain agar mendukung kegiatan belajar sehingga dapat meningkatkan
kenyamanan individu yang menempati lingkungan tersebut untuk melakukan
kegiatan belajar. Lingkungan belajar memberi pengaruh kepada proses dan
hasil perilaku siswa, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyediaan
lingkungan belajar bagi siswa hendaknya mendapat prioritas utama. Ini
merupakan faktor penentu keberhasilan dalam membangun kemampuan
perilaku siswa.
Menurut Suhardan (2010: 164) lingkungan belajar di sekolah meliputi: 1.
Lingkungan fisik sekolah seperti sarana dan prasarana belajar, sumber-
sumber belajar, dan media belajar. 2. Lingkungan sosial menyangkut
hubungan siswa dengan teman-temannya dan siswa dengan guru-gurunya. 3.
Lingkungan akademis yaitu suasana sekolah dan pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar dan berbagai kegiatan kurikuler. Berdasarkan pendapat tersebut,
lingkungan SDN Karangsari telah dikelola secara terstuktur dan terorganisasi
untuk menciptakan lingkungan belajar yang baik.
6. Analisis Hasil Observasi Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam
pelajaran tetap. Manfaat dari kegiatan ekstrakurikuler yaitu untuk memperluas
wawasan serta peningkatan dan penerapan nilai-nilai pengetahuan serta
kemampuan atau keterampilan dalam berbagai hal, seperti olahraga dan seni.
Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler juga merupakan salah satu cara
menampung dan mengembangkan potensi siswa yang tidak tersalurkan saat di
kelas. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu upaya pembinaan yang
dilakukan oleh sekolah. Hal tersebut sangatlah penting agar pembibitan dan
pembinaan olahraga, kesenian, ataupun kemampuan survival siswa akan terus
meningkat dan mencapai hasil yang maksimal.

13
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi
1. Faktor Penghambat Pelaksanaan Observasi
Faktor penghambat pelaksanaan observasi adalah kurangnya pemahaman
antara narasumber untuk menjawab instrumen observasi yang ditujukan. Hal
ini membuat kesulitan penyusun dalam menyimpulkan apa yang dikemukakan
narasumber.
2. Faktor Pendukung Pelaksanaan Observasi
Faktor Pendukung Pelaksanaan Observasi adalah adanya dukungan dari
berbagai pihak baik kepala sekolah, guru pamong, dan semua warga SDN
Karangsari untuk memfasilitasi segala kebutuhan terkait observasi yang
dilakukan. Dengan demikian, penyusun dalam melaksanakan observasi diberi
kelancaran.

14
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan Hasil Observasi


Berdasarkan pelaksanaan observasi yang lakukan diperoleh kesimpulan
bahwa seorang guru dalam menjalankan tugasnya untuk menjadi professional
harus memahami terlebih dahulu karakteristik peserta didik, mampu
mengembangkan RPP sesuai dengan kondisi sekolah dan peserta didik, mampu
melaksanakan pembelajaran yang bermakna, menantang dan kontekstual bagi
peserta didik, mengetahui manajemen sekolah sehingga dapat memposisikan diri
sebagai pemimpin di sekolah tidak hanya pemimpin di kelas, serta mampu
mengenali lingkungan belajar siswa sehingga mampu memanfaatkan lingkungan
tersebut untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, kegiatan
ekstrakurikuler sangatlah penting diadakan di sekolah pada saat diluar jam
pelajaran. Hal tersebut akan menghasilkan keberfmanfaatan untuk siswa, yaitu
dapat menambah wawasan siswa, menyalurkan bakat, minat, dan potensi yang
dimiliki oleh siswa tersebut.

B. Refleksi
Kegiatan refleksi setelah melakukan kegiatan observasi PPL II berupa
perlunya peningkatan kemampuan observasi untuk mendapatkan informasi yang
sedetai-detailnya tidak hanya mengacu pada instrumen observasi.

C. Rencana Tindak Lanjut


Rencana tindak lanjut yang dilakukan terkait kemampuan observasi adalah
Penyusun perlu menjalin hubungan yang akrab dengan narasumber yaitu semua
warga SDN Karangsari sehingga penyusun tidak canggung dalam memperoleh
informasi yang dibutuhkan.

15
DAFTAR PUSTAKA
Syafaruddin dan MS, Amiruddin. 2017. Manajemen Kurikulum. Medan: Perdana
Publishing
Riana Gede Arnawa; Agung, A. A. Gede; dan Parmiti, Desak Putu. 2016. Analisis
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Untuk Implementasi Kurikulum 2013
Di SD Negeri 3 Banjar Jawa Kecamatan Buleleng Tahun Pelajaran 2015/2016.
Jurusan Teknologi Pendidikan. Vol. 4
Munawaroh, Isniatun. 2020. Modul Pendidikan Profesi Guru. Modul 1. Konsep Dasar
Ilmu Pendidika.

16
LAMPIRAN

Gambar 1. Lingkungan SDN Karangsari

Gambar 2. Observasi Pelaksanaan Gambar 3. Observasi dan Wawancara


Manajemen Sekolah Pembelajaran

Gambar 4. Kegiatan Estrakurikuler Tari Gambar 5. Kegiatan Estrakurikuler


Pramuka

17
Gambar 6. Kegiatan ekstrakurikuler drumband

Gambar 7. Kegiatan ekstrakurikuler membatik

18
Lampiran 1: Contoh Format Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik

FORMAT LEMBAR OBSERVASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Nama Mahasiswa PPG : Melina Maharani


Kelas Sasaran Observasi : IV (Empat)

*Aspek sesuai dengan kebutuhan


Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi

11-10-202 Budaya sekolah Hasil observasi:


2 ● Apakah suasana sekolah • Suasana sekolah mendukung
mendukung pembelajaran dan pembelajaran dan interaksi yang
interaksi yang optimal? optimal. Hal ini didukung
dengan pembiasaan-pembiasaan
yang positif di lingkungan
sekolah. Misalnya penanaman
budaya literasi sekolah (adanya
perpustakaan keliling), kegiatan
ektrakulikuler (pramuka, tari,
TPA, batik) , budaya sesuai
karakter pancasila (misalnya
religius, nasionalis, gotong
royong, dll).
● Secara umum, apakah profil
pelajar Pancasila dihidupkan • Meskipun SDN Karangsari
dalam sekolah? belum menggunakan Kurikulum
Merdeka namun sekolah sudah
menyisipi profil pelajar
Pancasila dalam pembelajaran.
Misalnya profil bernalar kritis .
siswa dalam pembelajaran
sudah diajak untuk bernalar
kritis menyelesaikan masalah
dengan soal-soal evaluasi taraf
HOTS.

Interpretasi:
Menurut saya, lingkungan
sekolah SDN Karangsari
memiliki budaya sekolah yang
mendukung pembelajaran dan
interaksi optimal serta telah
menghidupkan profil pelajar

20
pancasila dalam sekolah.

11-10-202 Budaya kelas Hasil observasi:


2 ● Bagaimana guru dan peserta • Guru dan peserta didik
didik melakukan kesepakatan melakukan kesepakatan kelas
kelas? dengan cara mendiskusikan
tentang kewajiban siswa di
kelas dan di luar kelas.
● Bagaimana guru menekankan
nilai-nilai profil pelajar • Guru menekankan nilai-nilai
Pancasila kepada peserta profil pelajar Pancasila kepada
didik, peserta didik menerapkan
kegiatan pembelajaran berbasis
PBL.

Interpretasi:
Menurut saya, guru dalam
menciptakan budaya kelas
sudah sesuai dengan
kesepakatan kelas dan telah
menekankan nilai-nilai profil
pelajar Pancasila untuk
diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari peserta didik.

11-10-202 Keterlibatan peserta didik Hasil observasi:


2 ● Apakah peserta didik terlibat • Peserta didik terlibat aktif
aktif selama pembelajaran dalam pembelajaran dalam
berlangsung? Dalam bentuk menjawab pertanyaan dari guru,
apa saja keterlibatan peserta mempresentasikan hasil
didik dalam pembelajaran ini? pekerjaan di depan kelas, dan
menanyakan sesuatu yang
belum mereka ketahui.

● Jika iya, bagaimana guru • Guru memotivasi peserta didik


memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam
untuk terlibat dalam pembelajaran dengan cara
pembelajaran? memberikan pertanyaan
pemantik, mengajak siswa
bekerja kelompok dan
memberikan kesempatan siswa
dalam berpendapat dalam
membuat refleksi pembelajaran
hari itu.

● Jika tidak, mengapa peserta

21
didik tidak termotivasi dalam
pembelajaran?

● Apakah Anda menangkap • Saya menangkap antusiasme


antusiasme belajar dari para belajar dari para peserta didik.
peserta didik? Ketika mereka diajak menyanyi,
siswa ikut menanyi dengan
gembira. Ketika guru
memberikan pertanyaan siswa
juga ikut menjawab pertanyaan.
Ketika berkelompok siswa juga
bekerja sama dengan
kelompoknya.

● Apakah peserta didik aktif


merespon pertanyaan guru • Peserta didik ikut aktif dalam
selama pembelajaran merespon pertanyaan guru
berlangsung? Jelaskan selama pembelajaran
berlangsung. Hal ini terlihat
ketika anak dengan sukarela
menjawab secara spontanitas
pertanyaan guru sesuai degan
pengetahuan awal yang mereka
miliki.

Interpretasi:
Menurut saya, peserta didik
sudah terlibat aktif dalam
pembelajaran dikarenakan guru
dalam menciptakan
pembelajaran sudah berpusat
pada siswa.

11-10-202 Identifikasi kesiapan siswa Hasil observasi:


2 ● Apakah di awal pembelajaran ● Di awal pembelajaran guru
guru mengamati atau telah mengamati atau
mengecek kesiapan peserta mengecek kesiapan peserta
didik? Baik secara kondisi didik baik secara kondisi
maupun secara materi yang maupun secara materi yang
akan diajarkan akan diajarkan. Guru mengecek
kehadiran siswa, guru meminta
siswa menyiapkan buku dan
alat tulis, serta guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran materi yang akan
dipelajari hari ini.

22
● Apa yang dilakukan oleh guru ● Saat mengetahui bahwa
saat mengetahui bahwa kompetensi awal peserta didik
kompetensi awal peserta didik beragam guru melakukan
beragam? penguatan terkait materi yang
akan dipelajari.

● Bagaimana guru ● Cara guru agar setiap peserta


mendampingi setiap peserta didik dapat mencapai tujuan
didik agar mencapai tujuan pembelajaran adalah dengan
pembelajaran? berkeliling kelas mendampingi
siswa mengerjakan evaluasi
dan memberi kesempatan
kepada siswa bertanya tentang
materi pembelajaran yang
belum dipahami.

Interpretasi:
Menurut saya, guru dalam
mengidentifikasi kesiapan
belajar siswa juga sudah baik.
Sebelum pembelajaran, guru
mengamati kesiapan siswa,
memberikan pertanyaan
pemantik untuk mengukur
kompetensi awal siswa, dan
selalu mendampingi peserta
didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran.

11-10-202 Perkembangan emosi Hasil observasi:


2 ● Sejauh mana kelas dan ruang ● Kelas memberikan ruang lebih
pembelajaran lainnya menjadi banyak untuk peserta didik
ruang ekspresi diri yang sehat dalam mengekspresikan diri
untuk peserta didik? melalui gagasan, opini maupun
hasil karyanya. Dalam kelas
yang saya amati, siswa juga
cukup terampil dalam
mengekspresikan diri. Siswa
mau mengutarakan gagasan dan
mempresentasikan hasil
karyanya. Dalam melakukan
kerja kelompok, siswa juga
mau bekerja sama dan saling
membantu antar teman.
● Bagaimana guru merespons
peserta didik yang belum bisa ● Cara guru merespons peserta
mengekspresikan diri dengan didik yang belum bisa
tepat? mengekspresikan diri dengan

23
tepat adalah dengan tidak
secara serta merta menyalahkan
peserta didik yang salah dalam
mempresntasikan hasil karya
peserta didik. Guru
memberikan penguatan berupa
apresiasi telah berani
mengutarakan pendapatnya.

Interpretasi:
Perkembangan emosi peserta
didik yang saya amati di kelas
IV SDN Karangsari sudah baik.
Mereka mampu
mengekspresikan diri secara
sehat meskipun ada satu atau
dua anak yang belum bisa
mengekspresikan diri di kelas
dengan baik.

11-10-202 Perkembangan sosial Hasil observasi:


2 ● Secara umum, bagaimana ● Cara guru dalam membangun
guru membangun atmosfer atosfer yang mendukung
yang mendukung peserta peserta didik untuk
didik untuk mengembangkan mengembangkan kemampuan
kemampuan bersosialisasi? bersosialisasi adalah melakukan
misalnya peka terhadap pembelajaran dengan
situasi sekitar, berempati, berkelompok, sesekali mereka
saling menghargai, serta juga diajak ke lingkungan
berinteraksi dan sekitar (pasar) untuk belajar hal
berkomunikasi? baru. Dengan demikian mereka
akan peka terhadap situasi
sekitar, bersosialisasi,
berempati, saling menghargai,
serta berinteraksi dan
berkomunikasi sesuai dengan
lingkungan belajar mereka.
● Bagaimana guru
memfasilitasi peserta didik ● Cara guru memfasilitasi peserta
dalam mengembangkan didik dalam mengembangkan
keterampilan sosial peserta keterampilan sosial peserta
didik dalam kegiatan belajar didik dalam kegiatan belajar
(contoh, kerja kelompok, adalah dengan mengarahkan
mengerjakan proyek peserta didik untuk terlibat
bersama)? dalam kegiatan kelompok dan
proyek bersama. Menanyakan
sudah sejauh mana mereka
menyelesaikan proyek bersama.

24
Interpretasi:
Perkembangan sosial peserta
didik yang saya amati di kelas
IV SDN Karangsari sebagian
besar sudah baik. Mereka
mampu bersosialisasi dengan
baik dengan lingkungan sekitar
dan guru pun selalu
memfasilitasi peserta didik
dalam mengembangkan
keterampilan sosial peserta
didik.

11-10-202 Perkembangan moral/spiritual Hasil observasi:


2 ● Apa saja yang dilakukan guru ● Guru dalam membangun
dalam membangun nilai-nilai nilai-nilai integritas dan
integritas dan spiritual peserta spiritual peserta didik adalah
didik? dengan melakukan kegiatan
yang membangun nilai-nilai
integritas dan spiritual.
Contohnya, ketika dibantu
temannya mengucapkan
terimakasih, berdoa sebelum
dan sesudah pembelajaran,
shalat berjamaah, pembiasaan
tadarus hari Jumat.

Interpretasi:
Menurut saya perkembangan
moral dan spiritual peserta
didik di SDN Karangsari sudah
bagus. Mereka sadar dengan
sendirinya terkait integritas dan
spiritual mereka. Karena hal ini
sudah menjadi budaya di
sekolah dan telah melekat di
hati peserta didik.

25
26
Lampiran 2: Contoh Format Lembar Observasi RPP

FORMAT LEMBAR OBSERVASI Modul Ajar/RPP*

Nama Mahasiswa PPG : Melina Maharani


NIM : 2022084531
Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Penyusun Modul : Ajeng Risky Wulandari, S.Pd


ajar/RPP
Tema : 7. Indahnya Keragaman di Negeriku
Subtema : 1. Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku
Pembelajaran ke- :1
Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPS
Kelas :4
Kompetensi Dasar :
Muatan Bahasa : 3.7 Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks.
Indonesia
: 4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari teks nonfiksi
ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri
Muatan IPS : 3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi,
budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat
sebagai identitas bangsa Indonesia serta
hubungannya dengan karakteristik ruang.
: 4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman
sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi
setempat sebagai identitas bangsa Indonesia.

*) Modul ajar atau RPP yang disusun oleh Guru Pamong.


Prinsip Aspek Observasi Catatan

Kelengkapan ● Apakah sudah ada ● Sudah ada tujuan


komponen tujuan pembelajaran, pembelajaran,
minimum langkah-langkah langkah-langkah
pembelajaran, dan pembelajaran, dan asesmen
asesmen pembelajaran pembelajaran yang jelas.
yang jelas? Dalam tujuan pembelajaran
guru sudah merencanakan
tujuan pembelajaran sesuai

27
CP. Langkah-langkah
pembelajaran juga sudah
direncanakan secara
sitematis dalam RPP.
Sedangkan asesmen
pembelajaran guru juga
sudah merencanakan
asesmen baik asesmen
kognitif, spiritual maupun
psikomotor.

Esensial dan ● Kejelasan perumusan ● Perumusan tujuan


bermakna tujuan pembelajaran pembelajaran belum
memenuhi kriteria memenuhi kriteria SMART
SMART (Specific, (Specific, Measurable,
Measurable, Achievable, Achievable, Relevant, dan
Relevant, dan Time) Time). Hal ini karena ada
(tidak menimbulkan beberapa kriteria SMART
penafsiran ganda dan yang belum terlihat.
mengandung perilaku Misalnya prinsip M dan T
hasil belajar) dalam kriteria SMART
belum terlihat.
Tujuan
● Apakah modul ajar/RPP
memuat tujuan ● Iya, RPP telah memuat
pembelajaran yang tujuan pembelajaran yang
sesuai selaras dengan sesuai selaras dengan CP
CP yang dituju? yang dituju. Tujuan
pembelajaran telah
mengandung satu kata kerja
operasioanal dan memuat 4
unsur ABCD. (Audience,
● Apakah konsep utama Behaviour, Condition,
yang akan dipelajari, Degree)
pengetahuan inti,
keterampilan, dan sikap ● Konsep utama yang akan
yang akan dipelajari dipelajari, pengetahuan inti,
tertera secara jelas? keterampilan, dan sikap yang
akan dipelajari sudah jelas.
Hal ini tertera jelas dalam
asesmen pembelajaran. Guru
memberikan asesmen
pengetahuan, keterampilan,
dan afektif kepada siswa
● Apakah konten yang sesuai dengan tujuan
dipelajari sudah bebas pembelajaran dan materi
dari muatan SARA yang dipelajari.

28
pornografi, pornoaksi,
dan provokasi. ● Konten yang dipelajari
terbebas dari muatan SARA
pornografi, pornoaksi, dan
provokasi. Tidak ditemukan
kata-kata baik dalam RPP
● Apakah terdapat maupun dalam pelaksanaan
pertanyaan bermakna pembelajaran sesuai RPP.
dan pertanyaan pemantik
yang menyasar konsep ● Dalam RPP sudah ada
inti? pertanyaan bermakna dan
pemantik pada bagian
Kegiatan apersepsi.
● Apakah alur kegiatan
disusun secara runtut,
sistematis, sesuai dengan ● Alur kegiatan sudah disusun
alokasi waktu? secara sistematis dengan
urutan yang terstruktur
meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti
dan kegiatan penutup serta
sesuai dengan alokasi waktu
(pendahuluan 15 menit,
● Apakah rangkaian kegiatan inti 40 menit dan
kegiatan berorientasi penutup 15 menit).
pada penguatan
kompetensi dan ● Keseluruhan rangkaian
kemampuan berpikir kegiatan berorientasi pada
area tinggi? penguatan kompetensi dan
kemampuan berpikir area
tinggi hal ini terlihat pada
penilaian yang sudah
● Apakah modul ajar/RPP menggunakan C4 dan C6.
menyertakan berbagai
kegiatan (termasuk ● Iya, dalam RPP menyertakan
remedial dan pengayaan) berbagai kegiatan (termasuk
yang berpusat pada remedial dan pengayaan)
siswa/ menjadikan siswa yang berpusat pada siswa/
peserta aktif? menjadikan siswa peserta
aktif. Terlihat adanya soal
Asesmen remedial dan pengayaan.
● Apakah ada asesmen
awal pembelajaran
beserta cara ● Iya ada asesmen awal
penilaiannya untuk pembelajaran beserta cara
mengecek kesiapan penilaiannya untuk
siswa? mengecek kesiapan siswa.

29
Guru telah menyiapkan
asesmen penilaian kegiatan
berdoa sebelum dan setelah
kegiatan pembelajaran.
● Apakah asesmen yang
termuat secara jelas ● Asesmen yang termuat sudah
mengukur ketercapaian secara jelas mengukur
Tujuan Pembelajaran? ketercapaian Tujuan
Pembelajaran. Terperinci
dengan adanya kisi-kisi dan
rubric penilaian dalam
● Apakah bentuk asesmen asesmen.
memberikan umpan
balik pada proses belajar ● Iya, hal ini dilakukan untuk
siswa? mengukur kemampuan
peserta didik terkait capaian
pembelajaran yang
direncanakan.
● Apakah kriteria untuk
mengukur ketercapaian ● Iya, kriteria untuk mengukur
Tujuan Pembelajaran ketercapaian Tujuan
tertera secara jelas? Pembelajaran tertera secara
jelas, karena adanya
pedoman penilaian/ rubrik di
RPP baik untuk kognitif,
spiritual maupun psikomotor

Berkesinam- ● Apakah urutan ● Urutan pembelajaran sudah


bungan pembelajaran sistematis sistematis dan logis.
dan logis? Sistematis meliputi urutan
langkah-langkah yang jelas
sesuai sintaks. Logis semua
kegiatan pembelajaran dapat
dilakukan.
● Apakah terdapat
pertanyaan kunci yang ● Terdapat pertanyaan kunci
membantu guru dan yang membantu guru dan
siswa untuk siswa untuk merefleksikan
merefleksikan kegiatan kegiatan pembelajaran di
pembelajaran di kelas? kelas sesuai dengan
langkah-langkah
pembelajaran yang ada pada
bagian penutup. Siswa
bersama guru membuat
resume terkait point-point
penting kegiatan
● Apakah asesmen yang pembelajaran dalam materi

30
tertera di modul yang telah dipelajari.
ajar/RPP selaras dengan
kegiatan pembelajaran? ● Asesmen yang tertera di
modul ajar/RPP selaras
dengan kegiatan
pembelajaran karena
asesmen yang dilakukan
sesuai dengan Tujuan
Pembelajaran.

Kontekstual ● Apakah modul ajar/RPP ● Iya, pada prinsipnya modul


memuat alternatif ajar/RPP memuat alternatif
kegiatan untuk kegiatan untuk
diimplementasikan pada diimplementasikan pada
lingkungan sekolah yang lingkungan sekolah yang
berbeda? berbeda karena dalam
perencanaan pembelajaran
dapat dilakukan secara
fleksibel tergantung situasi
dan kondisi peserta didik dan
sekolah yang mendukung
pembelajaran.

● Apakah modul ajar/RPP ● Karena sifat RPP yang


dapat mengakomodir fleksibel, dalam
siswa dengan kebutuhan pelaksanaannya RPP dapat
yang berbeda? mengakomodir siswa sesuai
dengan kebutuhan siswa.

● Apakah modul ajar/RPP ● RPP yang dibuat belum


memuat kearifan lokal memuat kearifan lokal
daerah setempat? daerah setempat karena
belum mengaitkan dengan
kearifan lokal daerah
setempat.

Sederhana ● Apakah modul ajar/RPP ● RPP menggunakan bahasa


menggunakan bahasa yang jelas dan mudah
yang jelas dan mudah dipahami karena
dipahami? memungkinkan RPP tersebut
dapat digunakan oleh guru
lain dalam kondisi yang
berbeda.

● Apakah bahasa/istilah ● Bahasa/istilah yang


yang digunakan mudah digunakan juga mudah
dipahami? dipahami.

31
Komponen ● Apakah pemilihan ● Pemilihan sumber/media
pendukung sumber/media pembelajaran telah sesuai
pembelajaran sesuai dengan tujuan, materi, dan
dengan tujuan, materi, karakteristik peserta didik.
dan karakteristik peserta
didik.
● Pada RPP ada kegiatan
● Apakah ada kegiatan remedial atau pengayaan.
remedial atau Ada penjelasan terkait siapa
pengayaan? saja siswa yang akan
mengikuti remedial dan
pengayaan. Terdapat pula
soal evaluasi untuk kegiatan
tersebut.

● Dalam RPP sudah terdapat


● Apakah ada daftar daftar pustaka sebagai bahan
pustaka? sumber belajar baik secara
teks maupun non teks.

32
33
Lampiran 3: Format Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran untuk Observer

FORMAT LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(untuk Mahasiswa, DPL, DP sebagai Observer pada Kegiatan Lesson Study)

Tema : 4. Peduli Terhadap Makhluk Hidup


Subtema : 3. Ayo, Cintai Lingkungan
Pembelajaran ke- :2
Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPS
Sekolah/ Kelas : SDN Karangsari/ IV (Empat)
Nama Guru Model : Ajeng Risky Wulandari, S.Pd
Kompetensi Dasar :
Muatan PPKn : 3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai
warga
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi pelaksanaan kewajiban dan
hak
sebagai warga masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari.
Muatan SBdP : 3.4 Memahami karya seni rupa teknik tempel.
4.4 Membuat karya kolase, montase, aplikasi, dan mozaik.

Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di


(tuliskan apa yang terjadi kelas tersebut, hal apa
dan alasannya) yang akan Anda lakukan
berbeda?

Apakah semua peserta Beberapa peserta didik Mengkondisikan peserta


didik benar-benar telah telah belajar topik didik yang belum mengikuti
belajar tentang topik pembelajaran hari ini. Hal topik pembelajaran. Selalu
pembelajaran hari ini? ini karena masih ada sabar dalam membimbing
peserta didik yang masih peserta didik tersebut.
tertinggal dalam
pembelajaran hari ini.

Bagaimana proses mereka Menggali karakteristik siswa


belajar? Mereka belajar secara tersebut. Mungkin bisa
aktif di dalam kelas, menyisipi permainan sambil
terlibat dalam proses belajar supaya semuanya
pembelajaran dikarenakan fokus dan dapat belajar
guru dalam melakukan tentang topik pembelajaran
pembelajaran sudah yang dipelajari.
berpusat pada peserta
didik.

34
Peserta didik mana yang Peserta didik bernama Membimbing siswa secara
tidak dapat mengikut Latifah. Karena peserta intensif, memahami
kegiatan pembelajaran didik ini aktif dengan karakteristik dan motivasi
pada hari ini? kegiatannya sendiri, belajar peserta didik
termasuk anak yang butuh bernama Latifah.
bimbingan intensif.

Mengapa peserta didik Peserta didik tersebut Memberikan waktu


tersebut tidak dapat tidak dapat belajar dengan tersendiri untuk menyiapkan
belajar dengan baik? baik karena sering peralatan sekolah dan
melakukan kegiatan membuat kesepakatan
sendiri. Misalnya membatasi ke kamar mandi
beberapa kali ke kamar dan minum di kelas
mandi, minum,
mengambil pensil,
mengambil penghapus,
mengganggu kakaknya.

Menurut Anda apa Penyebab peserta didik Selalu memberikan nasihat


penyebabnya dan tersebut tidak dapat dan motivasi akan
bagaimana alternatif belajar dengan baik pentingnyan belajar kepada
solusinya? karena kurangnya peserta didik. Memberikan
motivasi belajar. Ketika cerita-cerita inspiratif.
peserta didik tersebut
diminta aktif dalam
kegiatan pembelajaran,
peserta didik tersebut
menyelutuk lelah, malas,
dan lain sebagainya.
Menurut saya, hal ini bisa
disiasati dengan
memberikan motivasi dan
nasihat agar peserta didik
tersebut mau belajar.

Bagaimana usaha guru Guru model memberikan Memperbanyak wawasan


model dalam mendorong bimbingan secara intensif dengan mengikuti seminar/
peserta didik yang tidak kepada peserta didik. pelatihan atau sharing
aktif untuk belajar? Bahkan mengonsultasikan dengan guru lain terkait
Apakah usaha tersebut terkait karakteristik anak permasalahan peserta didik
berhasil tersebut ke dinas terkait. tersebut.
Usaha yang dilakukan
memang belum
memberikan hasil yang
maksimal, seiring
berjalannya waktu, hal itu
akan menghasilkan hasil
yang maksimal.

35
Apakah pembelajaran Pembelajarn sudah bisa Selalu mengembangkan dan
berjalan dengan efektif? dikategorikan berjalan menerapkan model-model
(Semua kegiatan yang dengan efektif karena pembelajaran yang berpusat
diberikan bermakna untuk sebagian besar peserta pada siswa sehingga peserta
peserta didik, semua didik sudah terlibat aktif didik mengalami kegiatan
peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran pembelajaran yang
dan tidak ada yang idle) sehingga peserta didik bermakna
mengalami kegiatan
pembelajaran yang
bermakna.

Bagaimana usaha guru Membimbing dan Menuntun dan memfasilitasi


membantu peserta didik mendampingi peserta peserta didik yang
yang mengalami kesulitan didik tersebut. mengalami kesulitan belajar
dalam mencapai tujuan Memberikan remedial dengan intensif.
pembelajaran? kepada peserta didik yang
belum mencapai tujuan
pembelajaran.

Bagaimana usaha guru Usaha guru dalam Memberikan pengayaan dan


dalam memfasilitasi memfasilitasi peserta penghargaan yang
peserta didik yang lebih didik yang lebih cepat bermakna. Sehingga peserta
cepat dari rata-rata kelas dari rata-rata kelas dalam didik tersebut tergerak untuk
dalam mencapai tujuan mencapai tujuan mempertahankan motivasi
pembelajaran? pembelajaran adalah belajarnya.
dengan memberikan
asesmen pengayaan

Apakah guru melakukan Iya guru melakukan Selalu mengembangkan


modifikasi dari modul modifikasi dari RPP RPP sesuai situasi kelas dan
ajar/RPP? Apakah dikarenakan untuk peserta didik.
modifikasi tersebut merespons situasi kelas
merupakan keputusan dan peserta didik. Guru
guru untuk merespons model menggunakan
situasi kelas dan peserta model pembelajaran yang
didik? menarik dan inovatif
dalam RPP.

36
37
Lampiran 4: Contoh Format Lembar Observasi - Manajemen Sekolah

LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH

Nama Mahasiswa : Melina Maharani


NIM : 2022084531
Prodi/Bidang Studi : PPG/ PGSD
Sekolah PPL : SDN Karangsari

Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang
kurikulum, atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali
informasi tentang kebijakan dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan
kebijakan dan program, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji
juga faktor lingkungan yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kebijakan atau
program.

Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi


24-10-2022 Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi
• Apa saja kebutuhan siswa • Kebutuhan siswa yang menjadi prioritas
yang menjadi prioritas sekolah adalah kebutuhan yang
sekolah? menunjang proses pembelajaran misalnya
buku pelajaran, sarana prasarana kelas
(papan data), dan sarana prasarana
pembelajaran (alat-alat olahraga)

• Apa yang sudah • Upaya satuan pendidikan untuk


diupayakan satuan memenuhi kebutuhan tersebut adalah
pendidikan untuk dengan membuat perencanaan anggaran
memenuhi kebutuhan untuk buku pelajaran, sarana prasarana
tersebut pembelajaran, dan sarana prasarana kelas.

• Bagaimana kebutuhan • Semua kebutuhan siswa telah tercermin


siswa ini tercermin dalam di dalam kurikulum, karena di dalam
analisis karakteristik kurikulum tercantum karakteristik siswa.
satuan pendidikan?

• Bagaimana kebutuhan • Sudah tercermin dalam kurikulum, sudah


peserta didik ini tercermin disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
dalam tujuan satuan Interpretasi Hasil Observasi
pendidikan? Menurut saya, manajemen kesiswaan
SDN Karangsari dalam pemenuhannya
mempertimbangkan kebutuhan siswa.

38
Manajemen Kurikulum Hasil Observasi
• Bagaimana satuan • Pengelolaan pembelajaran sudah
pendidikan mengelola dijelaskan dalam kurikulum.
pembelajarannya?

• Bagaimana proses • Perencanaan dilakukan dengan membuat


perencanaan dan desain draf sesuai kebutuhan sekolah, kemudian
kurikulum? di workshopkan bersama guru, wali
murid, komite dan pengawas. Setelah
mendapatkan masukkan kemudian
ditetapkan dan disahkan oleh dinas.

• Seberapa jauh/rutin • Pelaksanaan monitoring dilakukan


sekolah melakukan sebanyak dua kali dalam satu tahun.
monitoring terhadap
pelaksanaan kurikulum?

• Seberapa jauh penggunaan • 91% data digunakan untuk refleksi


data dalam proses refleksi kurikulum.
kurikulum? Interpretasi Hasil Observasi
Manajemen kurikulum di SDN
Karangsari melakukan desain kurikulum
telah terstruktur dan terorganisasi dengan
baik sesuai dengan kebutuhan siswa dan
sekolah.
Manajemen Sumber Daya Hasil Observasi
Manusia
• Bagaimana proses • SDN Karangsari dalam beberapa tahun
penerimaan guru dalam ini tidak pernah melakukan penerimaan
satuan pendidikan? guru dalam satuan pendidikan secara
mandiri. Ketika membutuhkan tenaga
pendidikan, sekolah langsung meminta ke
dinas. Jika sekolah melakukan
penerimaan tenaga pendidikan, sekolah
membuka seleksi pendaftaran dengan
andil dinas langsung dalam seleksi demi
seleksi.

• Apakah ada kegiatan • Ada. Biasanya dilakukan orientasi oleh


khusus untuk membekali kepala sekolah.
guru yang baru mengajar?

• Apakah ada kegiatan • Ada. Sekolah melakukan workshop


khusus untuk tentang media pembelajaran, KKG, dan
pengembangan profesional diklat.

39
guru?

Interpretasi Hasil Observasi


• Menurut saya, manajemen sumber daya
manusia, SDN Karangsari selektif dalam
menerima SDM demi terciptanya kualitas
pembelajaran yang baik dan memberikan
kesempatan guru untuk mengembangkan
profesionalitasnya.
Manajemen sarana & Hasil Observasi
prasarana
• Apa saja data yang • Masukan dari guru dan
digunakan untuk mempertimbangkan kebutuhan siswa.
perencanaan sarana dan
prasarana?

• Apakah penggunaan sarana • Sudah efektif guna mendukung proses


dan prasarana sudah efektif pembelajaran karena sarana prasarana
untuk mendukung proses yangada sudah disesuaikan dengan
pembelajaran? kebutuhan siswa .

• Apakah ada sarana dan • Ada. Semua sarana dan prasarana yang
prasarana di sekitar ada di sekolah mendukung pembelajaran.
sekolah yang dapat Lingkungan sekitar sekolah juga
dimanfaatkan untuk mendukung dalam kegiatan
mendukung pembelajaran? pembelajaran.
Interpretasi Hasil Observasi
Menurut saya, manajemen sarana dan
prasarana SDN Karangsari telah
mendukung proses pembelajaran.
Manajemen anggaran Hasil Observasi
• Apakah satuan pendidikan • Ada. SDN Karangsari dalam
memiliki sistem dalam merencanakan anggaran melihat
merencanakan, kebutuhan siswa yang diperoleh dari
melaksanakan, dan masukan-masukan guru kelas dan guru
memonitor anggaran dan mapel. Dalam pelaksananya
penggunaannya? menyesuaikan anggaran yang ada.
Monitoring dilakukan oleh sekolah juga
dinas.
Interpretasi Hasil Observasi
Menurut saya, manajemen anggaran SDN
Karangsari sudah terstuktur dan
terencana. Ketika ada anggaran yang
mendadak biasanya disiasati dengan
40
perencanaan anggaran di tahun
berikutnya.
Manajemen Sistem Hasil Observasi
Informasi
• Apa saja informasi/data • Informasi yang dikumpulkan dalam
yang dikumpulkan dalam mendukung proses pembelajaran adalah
mendukung proses informasi dari seluruh tenaga pendidik,
pembelajaran? peserta didik dan orang tua. Hal ini
dikumpulkan dengan melalui survei,
wawancara, dan pengambilan data
langsung (data nilai PTS, PAS, Ulangan
harian)

• Bagaimana informasi • Informasi yang diperoleh dari berbagai


dikelola sehingga pihak, kemudian dianalisis untuk
pembelajaran bisa dijadikan refleksi sehingga terjadi
dilakukan berbasis data? peningkatan dalam pembelajaran.

• Sejauh mana guru bisa • Guru menindaklanjuti hasil refleksi yang


mengakses dan dilakukan sekolah.
menggunakan data tersebut Interpretasi Hasil Observasi
untuk mendukung proses • Manajemen sistem informasi di SDN
pembelajaran? Karangsari perlu dikembangkan lagi agar
siapa saja bisa mengakses informasi atau
data sekolah.
Manajemen Hasil Observasi
Ketatalaksanaan
• Apa saja yang dimiliki • Dalam membantu sistem administrasi,
satuan pendidikan untuk satuan pendidikan mengangkat tenaga
membantu sistem administrasi dan dalam penyimpanan data
administrasi? menggunakan komputer/laptop yang
kemudian diintegrasikan melalui system
dapodik sehingga dapat diakses
sewaktu-waktu.
Interpretasi Hasil Observasi
Manajemen ketatalaksanaan dalam
membantu sistem administrasi, SDN
Karangsari sudah teratur sedemikian
rupa. Apalagi adanya tenaga administrasi
khusus sehingga semua administrasi akan
tertata dengan baik.

41
42
Lampiran 5: Contoh Format Lembar Observasi - Lingkungan Belajar di Sekolah

LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR

Nama Mahasiswa : Melina Maharani


NIM : 2022084531
Prodi/Bidang Studi : PPG/ PGSD

Interpretasi Hasil
Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
Observasi
25-10-2022 1. Latar belakang sosial-ekonomi
murid
Murid dengan kondisi SDN Karangsari Menurut saya, latar
sosial-ekonomi yang berbeda memiliki murid belakang
memiliki hak yang sama dalam dengan kondisi sosial sosial-ekonomi murid
mengakses dan memperoleh ekonomi yang SDN Karangsari
layanan pendidikan yang berbeda-beda. beraneka ragam.
berkualitas, seperti tingkat Misalnya ada anak Meskipun demikian,
pendidikan orang tua dan fasilitas yang dari ekonomi SDN Karangsari selalu
belajar yang tersedia di rumah. menengah dan melakukan pelayanan
ekonomi bawah serta pendidikan sama rata,
ada murid yang berasal tidak
dari panti asuhan. membeda-bedakan.
Meskipun demikian,
SDN Karangsari
memiliki pelayanan
terhadap murid yang
sama antara satu
dengan yang lain.
25-10-2022 2. Kualitas pembelajaran di kelas
Seluruh kegiatan belajar mengajar
di kelas, mencakup indikator Kualitas pembelajaran Kualitas pembelajaran
manajemen kelas, dukungan di kelas sudah di kelas sudah baik.
afektif, pembelajaran interaktif mencakup manajemen Guru telah
dan penyesuaian cara mengajar kelas dimana guru menggunakan model
dengan tingkat kemampuan murid. menyiapkan kesiapan pembelajaran yang
siswa, membuat berpusat pada siswa.
rancangan Guru sudah
pembelajaran sesuai menyesuaikan cara
dengan cara mengajar mengajar dengan
dan kemampuan siswa, tingkat kemampuan
serta menggunakan siswa. Misalnya ketika
media pembelajaran. ada siswa yang belum
Guru juga membuat memahami materi atau
pembelajaran dengan mengalami kesulitan
diskusi sehingga siswa belajar, guru selalu
dapat berkerja sama, membimbing siswa
saling menghargai agar tercapai tujuan

43
pendapat antar teman. pembelajaran. Guru
juga terampil
memanajemen kelas.
25-10-2022 3. Refleksi dan perbaikan
pembelajaran oleh guru
Kemampuan pengembangan guru Guru selalu Guru model dalam
untuk terus meningkatkan memberikan refleksi membuat refleksi dan
kompetensi melalui belajar dan perbaikan perbaikan
mandiri dengan merefleksi praktik pembelajaran dengan pembelajaran sudah
pengajaran yang telah diterapkan mengganti variasi sangat bervariatif.
dan juga belajar dari rekan guru. mengajar, terkadang Bahkan beliau sampai
menggunakan PPT, berkonsultasi dengan
terkadang berdiskusi, para ahli untuk
dan juga belajar mencari pembelajaran
melalui lingkungan yang cocok. Misalnya
sekitar. Dengan berkonsultasi dengan
demikian, bisa dinas yang menangani
mengidentifikasi disabilitas demi
pembelajaran yang mengetahui cara
cocok diterapkan. mengajar untuk
anak-anak yang
istimewa.

25-10-2022 4. Kepemimpinan instruksional


Kemampuan kepala satuan
pendidikan dalam menyusun dan Kepala satuan Perhatian kepala
mengkomunikasikan visi, misi, pendidikan dalam sekolah dalam
program, dan kebijakan yang mendukung mutu pengembangan diri
mendukung guru dalam pembelajaran meminta pendidik sehingga
meningkatkan mutu pembelajaran guru-guru untuk menghasilkan mutu
di satuan pendidikan. mengikuti diklat, pembelajaran yang
workshop dan KKG. berkualitas sangatlah
besar. Sampai-sampai
mengadakan workshop
tentang media
pembelajaran dan
selalu menganjurkan
guru untuk mengikuti
diklat-diklat, guru
penggerak, dan KKG.
25-10-2022 5. Iklim keamanan di satuan
pendidikan
Satuan pendidikan yang memiliki Satuan pendidikan Iklim keamanan bagi
kebijakan, pemahaman, dan dalam memberikan warga satuan
program terkait perundungan, keamanan bagi warga pendidikan terjamin
hukuman fisik, kekerasan seksual satuan pendidikan, dengan baik. Hal ini
dan narkotika sehingga baik secara fisik didukung adanya
memberikan perlindungan dan maupun psikologis kerjasama dengan
rasa aman bagi warga satuan dengan cara bekerja pihak dinas terkait.

44
pendidikan, baik secara fisik sama dengan KPAI
maupun psikologis. dan Puskesmas. Ketika
terjadi perundungan,
satuan pendidikan
langsung meminta
pihak-pihak terkait
untuk memberi
sosialisasi terkait hal
tersebut.

25-10-2022 6. Iklim kebinekaan di satuan


pendidikan
Lingkungan satuan pendidikan Satuan pendidikan Iklim kebinekaan di
yang menghargai keragaman dalam memberikan satuan pendidikan
agama maupun sosial-budaya dan pelayanan memang sangatlah
dukungan kesetaraan hak. menggutakamakan terasa. Namun
kesetaraan hak, keragaman ini
meskipun satuan menjadikan satuan
pendidikan ini pendidikan untuk
memiliki keragaman saling menghargai.
agama maupun Sikap menghargai
sosial-budaya. Semua tersebut pun terjalin
warga satuan baik oleh semua warga
pendidikan dapat satuan pendidikan.
menghargai perbedaan.
25-10-2022 7. Iklim kesetaraan gender
Bagaimana lingkungan satuan Ada kelas yang Iklim kesetaraan
pendidikan berperilaku adil, dipimpin oleh anak gender di SDN
memberikan kesempatan yang perempuan. Ini Karangsari juga cukup
sama bagi warga satuan membuktikan adanya dirasakan. Satuan
pendidikan, baik laki-laki maupun kesetaraan gender. pendidikan
perempuan dalam menjalankan Bahkan kepala satuan memperlakukan sama
peran publik. Seperti dukungan pendidikan sendiri rata untuk semua
kepala satuan pendidikan dan guru dipimpin oleh seorang warga satuan
atas kesetaraan gender. perempuan. Di dalam pendidikan baik untuk
kelas pun, tempat laki-laki maupun
duduk laki-laki dan perempuan di
perempuan tidak lingkungan sekolah.
terpisah, mereka bebas
menentukan tempat
duduk yang mereka
inginkan. Dalam
pembelajaran,
misalnya
berkelompok, guru pun
tidak ragu untuk
menggabungkan
laki-laki dan
perempuan dalam satu
kelompok.

45
25-10-2022 8. Iklim inklusivitas
Pengetahuan, penerimaan dan SDN Karangsari dalam Iklim inklusivitas juga
dukungan guru terhadap murid menerima peserta dirasakan di SDN
dengan disabilitas serta murid didik memberikan Karangsari. Hal ini
cerdas istimewa dan murid bakat kesempatan murid sampai dikonsultasikan
istimewa. dengan disabilitas, dengan dinas terkait
cerdas istimewa dan agar satuan pendidikan
bakat istimewa. dalam memberikan
pelayanan pendidikan
maksimal.
25-10-2022 9. Dukungan orangtua dan murid
terhadap program satuan
pendidikan
Partisipasi orangtua dalam Dukungan orangtua Menurut saya, baik
kegiatan satuan pendidikan, dan terhadap program orang tua maupun
partisipasi murid dalam satuan pendidikan peserta didik selalu
penyusunan program satuan salah satunya dengan memberikan dukungan
pendidikan. adanya program Jumat terhadap
berkah. Program ini program-program
memberikan partisipasi satuan pendidikan.
aktif dalam
memberikan sedekah
dan meningkatkan
kecukupan gizi pada
anak, yang sering
dilakukan adalah
memberikan susu dan
makanan ringan setiap
hari Jumat. Partisipasi
murid berupa selalu
mengikuti program
ekstrakurikuler yang
diadakan darihari
Senin-Jumat sesuai
jadwal yang
ditetapkan.
Kesimpulan:
Lingkungan belajar adalah kondisi dan segala fasilitas yang digunakan untuk kegiatan belajar.
Lingkungan SDN Karangsari diciptakan sedemikian rupa sehingga anak-anak merasa nyaman dan aman
dalam melakukan kegiatan belajar. Lingkungan SDN Karangsari memiliki kondisi yang nyaman dan
kondusif serta memiliki fasilitas yang dapat mendukung kegiatan belajar. SDN Karangsari selalu
memberikan yang terbaik sehingga anak-anak merasa nyaman dalam belajar. Pelayanan yang ramah
anak tanpa membeda-bedakan latar belakang, perbaikan kualiatas pembelajaran di kelas, kesetaraan
gender, keamanan selalu dilakukan. Fasilitas-fasilitas yang mendukung pembelajaran juga dipenuhi
sesuai dengan kebutuhan peserta didik baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Terlepas dari itu,
satuan pendidikan juga selalu menjalin hubungan yang harmonis dengan semua wali siswa SDN

46
Karangsari bahkan melibatkan langsung dalam segala program satuan pendidikan.

47

Anda mungkin juga menyukai